"Kamu sedang perang ya Yud?" kata Syima.
"Yah, malah bercanda lagi," ucap Yudha makin kesal.
"Hahaha, sudah-sudah, jangan banyak bercanda. Cukup kaka aja yang bikin ini anak kesal, kamu gak usah ya," kata Wira pada Syima.
"Kalian sedang rapat apaan sih? Serius amat kayaknya," kata Julia yang tiba-tiba datang menghampiri ketiga makhluk yang sedang berada di bawah pohon di taman sekolah ini.
"Yah, demit," ucap Syima sambil memutar bola matanya malas ketika melihat Julia.
Julia hanya bisa tersenyum kecut saja saat mendengarkan perkataan Syima yang mengatakan ia demit, yang artinya makluk halus yang datang tanpa diundang.
Sejak dulu hingga sekarang, Julia dan Syima tidak pernah akur. Hal itu yang membuat Julia selalu tidak terlihat saat Wira dan Syima bersama.
"Kamu dari mana Juli?" kata Wira mencoba mencairkan suasana tegang antara adik dan temannya.
"Aku dari kantin, saat melihat kalian bertiga sedang ada di taman. Aku mampir sebentar."
"Ya sudah, lanjutkan saja apa yang kalian bicarakan tadi. Aku mau kekelas dulu ya Wir," ucap Julia sambil berjalan meninggalkan taman.
Risma sedang duduk sendirian di dalam kelas, sambil melihat sebuah diary yang bersampulkan kertas hijau dengan lukisan pohon dan dua orang anak.
"Kamu kok sendirian sih Ris?" kata Julia yang tiba-tiba menghampiri Risma.
"Kok gak ngumpul bareng sama kakak kamu di taman?"
"Lagi ingin di kelas aja kak," ucap Risma tanpa melihat Julia.
"Cantik banget jepit rambut kamu Ris. Manis banget saat dilihat mata," kata Julia saat melihat jepit rambut yang ada di rambut Risma.
"Jepit rambut?" kata Risma tidak mengerti.
"Iya, jepit rambut yang kamu pakai ini," kata Julia sambil menunjuk arah jepit rambut.
Risma pun meraba kepalanya, tempat di mana Julia menunjuk jepit rambut. Ia melepaskan jepit rambut itu dari kepalanya.
Risma tidak mengerti, kenapa ada jepit rambut di atas kepalanya. Padahal, yang ia tahu, dirinya tidak mempunyai jepit rambut seperti ini. Bagaimana bisa ia memakainya, punya saja tidak.
"Kenapa Risma? Ada yang salah sama apa yang kakak katakan?" kata Julia saat melihat Risma terlihat sangat bingung dengan jepit rambut itu.
"Gak, gak ada apa-apa kok kak."
Risma mencoba memutar kembali memori yang terekam di benaknya. Apa yang telah terjadi, kenapa bisa ada jepit rambut di kepalanya.
"Ada apa sih dek?" kata Julia lagi, saat melihat Risma bingung sendiri.
"Gak ada apa-apa kok."
"Ya udah kalo gitu, kakak kembali kekelas dulu ya," ucap Julia sambil beranjak dari duduknya.
Bel tanda masuk pun berbunyi, menandakan, waktu belajar telah pun dimulai kembali.
Saat itu, Risma baru ingat sesuatu, tentang kejadian yang memalukan tadi pagi. Dan ia juga sangat yakin sekarang, kalau jepit rambut itu adalah milik Yudha. Yudha lah yang meletakkan jepit rambut itu di atas kepalanya.
Risma berniat akan mengembalikan jepit rambut itu pada Yudha. Karna ia tidak suka menerima barang apapun dari seseorang. Apalagi, orang itu adalah Yudha.
"Yudha, ini milik kamu, aku kembalikan," kata Risma langsung meletakkan jepit rambut itu pada Yudha. Padahal, Yudha baru saja masuk kedalam kelas.
"Lho, siapa bilang ini jepit rambut milik aku. Aku ini laki-laki normal lho Ris," kata Yudha tidak mengakui apa yang Risma katakan.
"Aku tahu, tapi ini memang punya kamu."
"Gak kok, mana mungkin punya aku."
"Ya sudah, kalau bukan punya kamu. Sebaiknya, aku buang saja jepit rambut ini ketong sampah."
"Eh, jangan-jangan. Iya, ini memang punya aku, dan aku telah memberikannya padamu."
"Maaf, aku tidak suka jepit rambut."
"Ya sudah, kalau tidak suka, simpan saja."
"Aku tidak mau menyimpannya."
Yudha melihat Risma yang tidak ingin menerima jepit rambut yang ia berikan. Walau bagaimanapun, Yudha adalah manusia yang punya hati dan batas kesabaran. Ia juga tidak mungkin terus bersabar dengan perlakuan Risma yang selalu keras kepala dan mau menang sendiri.
"Ya sudah, buang saja jepit rambutnya. Aku tahu kalau kamu tidak suka barang recehan yang aku berikan," kata Yudha pada akhirnya dengan nada sangat kesal.
"Ya udah kalo gitu, buang saja sana," kata Risma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Sella Kristin
lanjutttt
2020-07-25
1