"Yud, ada apa? Kenapa kamu malah bengong?" kata Risma merasa penasaran.
"Tidak, tidak ada apa-apa, ayo mulai."
"Ya, silahkan mulai," ucap Risma sambil memilih untuk duduk di salah satu kursi kayu yang ada di ruang musik.
Yudha memulai permainannya dengan sangat serius. Sedangkan Risma sibuk melihat baik demi baik lirik lagu yang Yudha mainkan.
Sesekali, Yudha melihat Risma dengan tatapan tajamnya. Sedangkan Risma, tidak melihat sekalipun kearah Yudha.
Tanpa sadar, Yudha melihat sesuatu yang mampu membuat ia menghentikan permainan musik yang awalnya sangat serius ia mainkan.
"Kenapa Yud? Kok langsung berhenti aja. Bukannya lirik lagu ini masih panjang lagikan ya," kata Risma penasaran.
"Oh, maaf-maaf, ada sesuatu yang membuat aku hilang konsentrasi. Maaf ya Ris, aku ulangi lagi."
Yudha tersenyum ketika ia melihat Risma hanya mengangguk dan kembali fokus dengan kertas yang berisikan lirik lagu yang akan mereka mainkan dalam lomba nanti.
"Makasih Ris," ucap Yudha dalam hati, sambil masih menghiasi bibirnya dengan senyum manis.
Risma dan Yudah menghentikan latihan mereka, saat bel tanda masuk berbunyi.
"Ayo Ris, bel sudah berbunyi tuh," ucap Yudha sambil menghentikan permainannya.
Risma tidak menjawab, ia hanya menghentikan permainannya lalu mengikuti langkah Yudha, untuk meninggalkan ruang khusus itu.
"Yudha, aku minta maaf," ucap Risma pelan namun masih bisa didengar oleh Yudha dengan baik.
"Minta maaf untuk apa?"
"Tidak ada, hanya minta maaf saja," ucap Risma sambil berjalan mendahului Yudha. Namun dengan cepat, Yudha menahan tangan Risma, agar gadis itu tidak mendahuluinya.
"Apakah kamu minta maaf, untuk jepit rambut yang kamu pakaikan saat ini?" kata Yudha sambil tersenyum manis.
"Je, jepit rambut?" kata Risma sambil bersemu malu.
"Iya, jepit rambut yang kamu kenakan saat ini sangat cantik," kata Yudha sambil tersenyum lalu berjalan mendahului Risma yang tersipu malu.
"Terima kasih Risma," ucap Yudha sambil berlari dengan cepat.
Hal yang membuat Yudha hilang fokus saat bermain piano tadi adalah jepit rambut yang Risma kenakan. Jepit rambut yang ia buang beberapa hari yang lalu, namun sekarang sedang tersemat dengan indah di atas kepala gadis itu.
.....
Semakin hari, Risma dan Yudha semakin banyak waktu bersama. Sejak mereka sama-sama ditempatkan di satu ruangan. Mereka punya banyak waktu bersama. Sampai-sampai, Risma dan Yudha selalu makan dan duduk di taman bersama.
Ketika Syima melihat kedekatan Yudha dan Risma. Hatinya sedikit terluka dengan kebersamaan kedua orang yang sama-sama ia sayangi itu.
Air matanya jatuh perlahan, ketika melihat Risma sedikit berubah lebih hangatbsaat bersama Yudha di bawah kayu ara nan rindang itu.
"Kenapa kamu malah menangis Syima?" kata Wira lembut sambil menyentuh bahu Syima.
"Gak papa kok kak, aku hanya sedikit bahagia ketika melihat Risma akhirnya bisa sedikit lebih ceria dari pada sebelumnya."
Wira tersenyum lembut, ia tahu apa sebab adik sepupunya ini menangis. Yang jelas, bukan karna bahagia saat melihat Risma dan Yudha bisa bersama, melainkan, karna luka.
"Syima, apa yang kita inginkan, perlahan bisa kita lihat saat Risma bersama Yudha. Kakak harap, kamu tidak sedih ya Syima. Kaka tahu apa yang kamu rasakan saat ini, tapi Yudha memilih Risma."
"Aku tahu kak Wira, dan aku tidak sedih kok karna pilihan Yudha. Sebab, pilihan Yudha itu bisa mengubah hal yang tidak bisa kita ubah selama lebih dari tiga tahun bukan?"
"Iya, kamu benar. Untuk itu, kaka tidak ingin ada satu dari dua adik kakak yang terluka. Kaka ingin kedua adik kakak bahagia," kata Wira sambil menarik Syima kedalam pelukannya.
"Aku tidak terluka kak Wira, aku juga tidak sedih saat ini," kata Syima sambil memeluk erat tubuh Wira.
"Bahagialah Risma, karna kamu berhak untuk bahagia saat ini. Kamu sudah cukup bersedih selama ini Ris. Aku rela terluka, asal kamu bahagia dengan Yudha," ucap Syima dalam hati.
"Hapus air matamu Syima, ayo kita hampiri mereka," kata Wira sambil melepas pelukan Syima.
"Aku rasa, jangan menghampiri mereka sekarang kak Wira. Biarkan saja mereka berdua, kita jangan ganggu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments