BAB 8

Malam hari, Rama duduk di teras rumahnya dan termenung. Entah langkah apa yang harus ia ambil, apakah dengan memberikan tanggung jawab dengan menikahi Tiara adalah jalan yang tepat untuknya? Lalu bagaimana dengan Ayesha, apakah Ayesha juga akan menerima jika Rama berniat menduakan dirinya?

Ratna melihat hal itu, Ratna yang tadinya akan memeriksa pintu rumah malah melihat Rama yang sedang duduk termenung di teras.

Dengan rasa penasaran, Ratna menghampiri Rama. "Kamu kenapa, Ram?" Tanya Ratna.

"Rama pusing, Bu."

"Pusing kenapa? Istrimu membuat ulah, atau benar jangan jangan anak di dalam kandungan istrimu bukan anakmu?"

"Hentikan, Bu. Jangan memprovokasi aku, Bu. Jangan menghina Ayesha rendahan karena aku cukup tau Ayesha seperti apa."

Ratna berdecak, "Kamu terlalu buta oleh Ayesha."

Rama hanya diam enggan menanggapi.

"Asal kamu tau, Ram. Ayesha setiap ke pasar selalu diantar sama tukang ojeg itu. Dan mereka kelihatan akrab." Ratna mencoba meracuni pikiran Rama. "Pernah ya Pak Mul tukang ojeg nawarin Ayesha jasa ojegnya, tapi Ayesha menolaknya dengan alasan sudah biasa diantar si Egi ojeg itu."

Rama diam, menurutnya ini tak masuk akal.

"Si Egi kan masih muda, gantenglah untuk standart tukang ojeg, udah gitu istrinya di kampung, ya namanya laki laki pasti kan tidak bisa menahan hasratnya, bisa saja si Egi itu merayu Ayesha."

"Diam Bu!!" Sentak Rama.

"Hah kamu ini di kasih tau tidak percaya." Kesal Ratna. "Pokoknya nanti kalau istrimu melahirkan, segera test DNA untuk memastikan, kalau ibu sih ragu." Kata Ratna lalu berdiri dari duduknya dan hendak masuk.

"Bu Tunggu." Cegah Rama.

Ratna kembali duduk. "Ada apa?"

Rama terlihat diam dan bingung ingin mengatakan apa.

"Ada apa, Ram?" Desak Ratna penasaran.

"Bu, kita bicara di kamar Ibu saja." Kata Rama lalu berdiri dan masuk ke dalam rumah dan Ratna mengikutinya.

Rama masuk ke dalam kamar Ratna dan menutup pintu kamar Ratna.

"Ada apa, ada hal serius apa sampai kamu harus mengatakannya dengan cara sembunyi seperti ini."

"Bu, Rama akan punya anak."

Ratna memutar malas bola matanya. "Ibu sudah tau, cuma ibu minta kamu tetap harus tes DNA saat anaknya Ayesha lahir."

"Bukan anak dari Ayesha, Bu. Tapi Rama juga menghamili wanita lain." Kata Rama membuat Ratna membolakan kedua matanya.

"Apa kamu bilang?" Tanya Ratna terkejut.

"Rama juga akan mempunyai anak dari wanita lain, Bu."

"Ya Tuhan, Ramaa." Ratna benar benar terkejut. "Selama ini kamu berselingkuh dari Ayesha?" Tanyanya.

Rama mengangguk, "Hanya sebatas senang senang saja, Bu. Tidak taunya Tiara malah hamil."

Ratna tidak bisa berkata apa apa.

"Bu..." Panggil Rama.

"Makanya dengar kata Ibu, Ram. Dulu Ibu melarang kamu untuk menikahi Ayesha saat kamu masih muda, itu agar kamu bisa menikmati masa mudamu, sekarang kamu pasti bosan dengan Ayesha sampai mencari pelampiasan dengan wanita lain, kan?"

"Tidak begitu, Bu." Bela Rama. "Rama mencintai Ayesha, bahkan sampai detik ini Rama selalu mencintai Ayesha."

"Cinta tapi selingkuh, mana ada hal seperti itu, Ram." Kesal Ratna.

Rama terdiam.

"Lalu wanita itu minta apa? Dia janda atau masih perawaan?" Tanya Ratna.

"Janda tanpa anak, Bu." Jawab Rama. "Dia mau menggugurkan kandungannya jika Rama tidak mau tanggung jawab, dia tidak ingin terbebani soal anak."

"Dia tau kamu sudah menikah?" Tanya Ratna menyelidik.

"Tau, Bu tadinya kami hanya main main saja, tidak ingin ada ikatan."

"Oh Tuhan Rama..." Ratna tidak habis pikir mengapa anaknya bisa terjerumus ke jurang perselingkuhan. Namun mau apa dikata, nasi sudah menjadi bubur.

"Ya sudah, nikahi saja dia." Kata Ratna.

"Bagaimana bilang dengan Ayesha, Bu?"

"Kamu ini laki laki, jangan takut sama istri, kamu mau nikah sepuluh kali juga silahkan saja."

Rama terdiam.

"Besok bawa dia kerumah ini, Suruh tinggal disini saja sampai kalian menikah di kantor catatan sipil. Ayesha harus terbiasa tinggal satu atap dengannya." Kata Ratna lagi.

Rama hanya mengangguk, "Jangan bicara apa apa dulu pada Ayesha, Bu. Biarkan ini menjadi urusanku dengan Ayesha." Rama kemudian pamit untuk kembali ke kamarnya.

Dilihatnya Ayesha yang sudah terlelap, Rama naik ke atas tempat tidur dan memeluk Ayesha, tangannya terulur mengusap perut Ayesha yang masih rata.

"Maafkan Ayah, Nak." Gumam Rama dalam hatinya kemudian ikut terlelap bersama Ayesha.

Pagi hari, Rama terlihat sudah rapih padahal ini adalah hari week end.

"Mas, kamu mau pergi?" Tanya Ayesha.

"Aku ada perlu sebentar." Jawab Rama dengan lembut.

"Jadi cari rumah kontrakan untuk kita, Mas?" Tanya Ayesha penuh harap.

Rama membelai pipi Ayesha yang lembut dan merapihkan anak rambutnya ke belakang telinganya. "Tidak sekarang sekarang ya, Yesh." Ucapnya penuh sesal.

"Terus Mas mau kemana?" Tanya Ayesha meski kecewa namun Ayesha mencoba mengerti suaminya itu.

"Tunggu aku di rumah ya, nanti pulang ada yang mau aku ceritakan padamu." Kata Rama dan Ayesha hanya mengangguk pasrah.

Rama mencium kening Ayesha dengan dalam seolah menyalurkan permintaan maaf lewat ciuman itu, Rama memeluk Ayesha berharap Ayesha akan memaafkannya jika telah mengetahui semuanya nanti.

"Kamu gak apa apa kan, mas?" Tanya Ayesha.

"Tidak." Rama melerai pelukannya dan tersenyum pada Ayesha, lalu mengambil kunci mobil dan pergi untuk menjemput Tiara.

Ayesha mengambil air minum ke dapur karena minum di gelasnya sudah habis, ia melihat Ratna tengah sibuk mengeluarkan bahan makanan dari dalam lemari es.

"Ibu mau masak apa?" Tanya Ayesha berbasa basi.

"Yesha, kamu harus bantu Ibu, mau ada tamu dan Ibu harus masak." Ucap Ratna namun tidak dengan nada ketus seperti biasanya.

"Baik Bu, Ayesha akan bantu." Jawab Ayesha karena merasa mertuanya butuh bantuan.

Namun bukannya membantu Ayesha, tetapi Ayesha lah yang memang mengerjakan semuanya. Sementara Ratna hanya duduk manis di kursi meja makan melihat Ayesha yang masak segala jenis masakan.

"Tamunya spesial ya, Bu?" Tanya Ayesha sambil mengaduk sayur di panci. Ayesha merasa heran karena begitu banyak masakan yang Ayesha masak.

"Iya spesial sekali." Jawab Ratna dengan senyum mengejek.

"Kamu tidak tau, Yesha, jika masakanmu ini untuk calon istri kedua Rama." Batin Ratna tertawa puas.

"Yesha, setelah ini tolong bersihkan kamar tamu di sebelah kamarmu, ya." Kata Ratna lagi. "Membereskan kamar kan bukan pekerjaan berat." Imbuhnya lagi karena takut Ayesha akan menolaknya.

Ayesha yang sedang menyajikan masakannya di atas meja, tidak kuasa menolak perintah ibu mertuanya itu.

Ratna merasa puas mengerjai Ayesha, terlebih apa yang Ayesha kerjakan adalah untuk calon madunya sendiri.

"Dia bisa nangis darah jika tau menyiapkan masakan dan membersihkan kamarnya untuk madunya sendiri, dan dia akan depresi saat tau wanita itu juga hamil anak Rama." Batin Ratna yang sangat jahat sekali.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Makasih untuk teman teman readers yang kemarin sudah berkenan memberikanku Vote dan hadiah ya 🙏🤗

Terpopuler

Comments

Diah Anggraini

Diah Anggraini

jahat banget ya Rama sama ibunya.. ga takut hukum karma apa ya mereka

2024-05-14

1

Tiara

Tiara

kalo yesaha tahu, tak suruh ngasih racun dimasakannya

2024-05-05

1

Gagas Permadi

Gagas Permadi

dasar Lampir

2024-05-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!