BAB 9

Ratna menyuruh Ayesha segera membersihkan diri setelah selesai membersihkan tamu. Ratna berkata jika Ayesha juga harus menyambut tamu yang akan datang itu. Ayesha merasa bingung karna tiba tiba saja mertuanya menjadi sedikit lebih baik padanya dan tidak berbicara ketus lagi pada Ayesha.

"Perutku koq sakit ya?" Gumam Ayesha saat baru selesai membersihkan diri. "Aku akan mengajak Mas Rama ke dokter jika nanti Mas Rama pulang." Batinnya dan segera bersiap di depan cermin.

Ayesha memakai pakaian terbaiknya meski pakaian itu sudah sedikit ketinggalan jaman, Ayesha juga tidak memoles wajahnya karena tidak memiliki satupun skincare maupun alat makeup, setiap Rama memberikannya uang belanja pada Ayesha, Ratna selalu mengambilnya kembali dan memberikan Ayesha hanya sekedar untuk uang belanja kebutuhan dapur saja.

Namun, meski Ayesha memakai pakaian yang sudah jadul dan tidak bermake up, Ayesha tetap terlihat cantik, dan hal itu tidak di sukai oleh Mira Kakak iparnya sendiri.

Tok.. Tokk.. Tokk..

Suara pintu di ketuk membuat Ayesha, Ratna dan Mira menoleh ke arah ruang tamu.

"Yesh tolong buka pintunya." Kata Ratna.

Ayesha menurut dan segera berdiri untuk membuka pintu.

"Perang akan dimulai, Bu." Bisik Mira yang sudah di ceritakan masalah Rama oleh Ratna.

"Lihat saja, paling dia nangis nangis." Balas Ratna tak suka pada Ayesha.

Perlahan, Ayesha membuka pintu rumah, ia melihat suaminya datang bersama seorang wanita.

"Mas sudah pulang?" Tanya Ayesha dan ketika ingin meraih tangan Rama, mata Ayesha melihat lengan Rama yang di gandeng oleh wanita itu.

Ayesha terdiam, ia bingung ingin berkata apa.

"Yesha...." Panggil Rama membuat Ayesha tersadar kemudian menatap wajah Rama.

"Ayo masuk." Ajak Rama yang kini melepas gandengan tangan Tiara dan merangkul pundak Ayesha.

Ratna dan Mira pun menyusul ke ruang tamu, Tiara dengan mudah memberi kesan baik dengan memberikan tas branded meski KW pada Ratna dan Mira.

Tentu saja Ratna dan Mira merasa senang dengan pemberian itu, tas seharga ratusan ribu itu menurutnya sudah cukup bagus bagi mereka.

"Duduklah." Kata Ratna pada Tiara.

Ayesha hanya diam mencoba mencerna apa yang ia lihat, jantungnya berdegup kencang seolah takut akan apa yang ia hadapi.

"Ayesha...." Panggil Rama dengan ragu. "Kenalkan ini Tiara." Kata Rama mulai memperkenalkan.

"Siapa dia, Mas?" Tanya Ayesha yang mulai khawatir dan merasa terancam posisinya.

"Dia... Dia...." Rama mendadak gagap untuk menjelaskan semuanya.

"Dia calon istri Rama yang kedua." Jawab Ratna dengan ketus. Hanya karena dibawakan tas KW saja, Ratna sudah begitu membela Tiara.

"Apa?" Ayesha merasa shock.

"Ayesha maafkan aku." Kata Rama yang kini duduk berlutut di depan Ayesha yang sedang duduk di atas sofa. "Aku menghamili Tiara, Yesha dan aku harus bertanggung jawab untuk hal itu." Kata Rama penuh penyesalan.

Jeddaaarrr..

Diri Ayesha bagai disambar petir hingga menusuk ke tulang belulangnya.

"Tiara hamil anakku juga, Yesha. Aku harus bertanggung jawab. Aku mobon terima hubunganku dengan Tiara ya, Yesh." Pinta Rama memohon.

"Jadi selama ini Mas selingkuh dariku?" Tanya Ayesha tak percaya.

"Yesh, maafkan aku."

Ayesha menggeleng gelengkan kepalanya, "Kamu tega melakukan itu padaku setelah aku mengorbankan banyak hal, Mas."

"Maafkan aku, Yesha. Aku khilaf." Rama mencoba meraih tangan Ayesha.

Namun Ayesha menepisnya, "Jangan sentuh aku. Mas." Kata Ayesha dengan emosi. "Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu." Sentaknya lagi.

"Ayesha, mau tidak mau kamu harus menerima Tiara, Tiara sudah terlanjur hamil anak nya Rama." Sahut Ratna membela Tiara.

"Ya, itu benar. Kasian anaknya Rama di perut Tiara." Kata Mira yang ikut menyetujuinya.

"Lalu aku bagaimana, Bu, Mbak? Kalian tega padaku dan anak yang ku kandung?" Entah keberanian darimana Ayesha pun meluapkan sakit hatinya.

"Kalian juga wanita, kenapa kalian malah membela Mas Rama dan selingkuhannya, Bu, Mbak?" Ayesha tak bisa lagi membendung tangisnya.

"Aku salah apa pada kalian sampai kalian tega berbuat seperti ini padaku, aku salah apa?" Ayesha semakin histeris.

"Ayesha maafkan aku, salahkan aku saja Ayesha." Rama pun menangis melihat Ayesha yang menangis karena tersakiti.

"Kamu memang salah, Mas. Kamu salah sekali, Mas. Aku menyesal memilihmu dulu, benar kata orang tuaku jika kamu hanya akan menyakitiku dan tidak membuatku bahagia." kesal Ayesha meblnumpahkan unek uneknya dan segala penyesalannya.

Ratna dan Mira merasa bingung. Pasalnya yang mereka tau Ayesha adalah gadis yatim piatu dan miskin.

"Ceraikan aku, Mas. Aku tidak sudi di madu olehmu dan dia. Aku memilih bercerai darimu jika kamu tetap menikahinya."

"Tidak Ayesha, aku tidak ingin menceraikanmu, aku mencintaimu, sangat mencintaimu Ayesha."

"BOHONG!!" Sentak Ayesha. "Cinta itu tidak menyakiti, Mas. Cinta itu tidak membohongi, Cinta itu tidak menduakan, kamu bohong, Mas!!"

Rama menunduk menyesali perbuatannya, namun ia tidak bisa lagi memilih, anak yang di kandung Tiara pun adalah hasil perbuatannya, karna dari itu Rama harus bertanggung jawab, pikirnya begitu.

"Ceraikan aku, Mas."

"Tidak, Ayesha. Kamu adalah tanggung jawabku sampai mati. Aku sudah bersalah padamu." Kata Rama dengan sungguh sungguh.

Ayesha menggelengkan kepalanya, "Kalau begitu jangan nikahi dia."

"Tidak bisa, Ayesha. Tiara pun mengandung anakku."

Ayesha memejamkan matanya, rasa sakit di perutnya semakin menjadi, namun rasa sakit di hatinya lebih mendominan.

"Aku tidak sudi kamu menduakanku, Mas. Aku memilih bercerai darimu." Kata Ayesha dengan sisa ketegarannya.

"Jangan belagu, kamu Yesha." Sahut Mira dengan kesal.

"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" Timpal Ratna.

"Sudah Bu, Mbak!! Ini urusanku dan Ayesha." Sentak Rama membuat Ratna dan Mira bungkam seketika.

Rama kembali menatap wajah Istri yang katanya ia sayangi itu. "Aku akan berlaku adil, Yesha. Ijinkan aku menikahi Tiara juga."

Namun Ayesha tetap bersikukuh menolaknya, "Aku mundur, Mas. Silahkan urus perceraian kita baru kamu menikahi wanita itu. Jangan lagi menodai pernikahan kita dengan menikah lagi dengan wanita itu. Aku tidak sudi di madu olehmu."

"Ayesha tolong jangan begini, aku hanya harus mempertanggung jawabkan perbuatanku, Ayesha. Bayi itu tidak berdosa."

"Aku mengijinkanmu mempertanggung jawabkan perbuatanmu padanya, Mas. Tapi aku tidak bisa menerima pernikahanmu dengannya, ceraikan aku, aku melepasmu untuk tanggung jawab dengannya."

"Sampai matipun aku tidak akan pernah menceraikanmu." Tegas Rama.

"Rama, ceraikan saja, dia. Paling paling dia hidup luntang lantung di jalan, tidak bersyukur sudah hidup gratis disini." Kesal Ratna.

Ayesha berdiri dari duduknya, "Aku akan keluar dari rumah ini, Mas. Terimakasih untuk semuanya."

"Aku tidak mengijinkanmu keluar dari rumah ini, Ayesha. Kamu sedang mengandung anakku."

"Aku bisa mengurusnya seorang diri, Mas. Lagi pula bukankah Mas juga akan memiliki anak yang lain dari dia, jadi lupakan kami, Mas."

Ayesha berjalan melewati Rama, namun ketika Ayesha melangkah, Mira dengan sengaja menjulurkan kakinya membuat Ayesha tersandung dan kehilangan keseimbangannya, Ayesha terjatuh dan seketika darah mengalir dari pangkal pahanya.

"Bayiku...."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bantu Like, Vote dan hadiah ya, biar novelku naik rattingnya dan aku tambah semangat 🙏

Ramein juga kolom komentarnya ya 🙏

Terpopuler

Comments

Syabariah BidolS

Syabariah BidolS

Mertua dengan ipar modelan begini bagusnya di lempar ke kandang monyet ...huufftt esmosi aku bacanya loh othor

2024-05-01

1

Tiara

Tiara

wah si Mira minta disantet online ini😡😡

2024-05-05

1

MakBarudakh

MakBarudakh

Mira Pembunuh
Hhhh amit2 punya ipar dan mertua bejat kayak gini

untung hanya dinovel, semoga ga ad di dunia nyata
Kalau ada...kasihan Ayesah2 lainnya

2024-03-24

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!