BAB 13

"Apa??" Ratna terkejut setelah mendengar cerita Rama tentang siapa Ayesha yang sebenarnya.

Namun jiwa matrenya segera menguasai dirinya, "Kalau begitu kamu jangan ceraikan Ayesha." Kata Ratna.

"Ayesha sudah tidak mau bersamaku, Bu. Ayesha tetap ingin bercerai." Jawab Rama dengan tak bersemangat.

"Mana bisa seperti itu. Ibu tidak mau kamu bercerai dengan Ayesha." Tegas Ratna.

"Kenapa baru sekarang, Bu? Kenapa dulu ibu slalu saja menyuruhku untuk menceraikan Ayesha, Kenapa Bu?"

"Ya karna Ibu tidak tau jika ternyata Ayesha anak konglomerat." Jawab Ratna dengan enteng. "Ah coba saja ibu tau dari awal, Ibu sudah membujuk Ayesha untuk berdamai dengan orang tuanya dan pasti Ibu ketularan kaya karna Ayesha akan memanjakan Ibu."

"Jangan berharap lebih, Bu. Keluarga Adrian Wibisana terkenal dengan tegas."

Ratna terdiam, tiba tiba saja ia bergidik ngeri membayangkan jika keluarga Ayesha akan membalas perbuatannya karna sudah berlaku tidak baik pada Ayesha selama ini.

"Bagaimana jika keluarga Ayesha marah pada kita, Ram?" Tanya Ratna.

Rama menghela nafas, "Kita pasti hancur, Bu." Lirihnya dan Ratna menjadi takut akan hal itu.

**

Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit, kondisi Ayesha semakin membaik dan berangsur pulih. Egi bahkan sudah menyiapkan jet pribadi untuk keberangkatan Ayesha. Namun Ayesha tetap tidak ingin pergi, Ayesha memilih menetap dan akan mencari cara untuk kabur dari Egi.

Sementara itu, Tiara yang belum mendapat kepastian memilih mengambil jalan pintas, bahkan Tiara menyuap Ratna demi melancarkan aksinya. Ratna yang pada dasarnya matrealistis pun membantu Tiara agar Rama segera menikahinya.

Tokk Tokk Tokkk.. Tiara mengetuk pintu kamar Rama.

Rama dengan malas membuka pintu kamarnya dan dilihatnya Tiara yang begitu seksi dengan pakaian tidur yang cukup terbuka.

"Tiara..."

Tiara mendorong Rama masuk dan Rama yang tak siap pun hanya pasrah saja, terlebih Rama juga tengah menginginkan melepas harsratnya, tentu saja hal itu tidak di sia siakan oleh Rama.

Mereka bercinta di kamar milik Rama dan Ayesha, Rama melupakan jika mereka belum menikah dan mereka melakukannya di atas ranjang tempat Rama dulu bercinta dengan Ayesha.

BUGHH BUGHH BUGGHHH

BUKA PINTUNYA!!

Rama terkesiap mendengar suara banyak orang menggedor pintu kamarnya, ia segera melepas penyatuannya dan memakai kembali pakaiannya. Ia membuka pintu dan terkejut karena banyak warga di rumahnya.

"Pak Rama, anda telah mengotori tempat kami. Anda tidak ada ikatan dengan wanita itu dan melakukan hal terlarang di lingkungan ini." Tegas Pak RT.

Rama hanya diam karna bingung mengapa mereka bisa masuk ke dalam rumahnya.

"Kami mendapat laporan jika ada wanita asing tengah hamil anak bapak dan tinggal disini, Ibu Ayesha pergi dari rumah ini karena akan di madu." Kata Pak RT.

"Gosip dari mana itu?" Tanya Rama tak terima.

"Tapi kenyataannya sekarang kami menangkap basah anda sedang berzina di lingkungan sini bersama wanita itu. Anda harus menikahinya." Tegas Pak RT.

"Iya betul, nikahi agar tidak maksiat lagi." Ucap warga lain.

"Pemuka agama juga sudah ada, anda akan menikah sekarang juga."

"Tapi Ayesha belum memberikan ijin."

"Ijin di perlukan jika menikah secara negara, secara agama bisa menikah kapan saja." Ucap warga lainnya.

Pada akhirnya, pernikahan itu di gelar malam itu juga. Tiara resmi menyandang gelar istri Rama secara agama sampai Rama mendaftarkan pernikahan itu ke negara.

**

Ayesha tengah bersiap, hari ini Ayesha akan keluar dari rumah sakit dan segera terbang ke Amerika dimana kedua orang tuanya sudah menanti. Banyak rencana yang sudah tersusun rapih untuk Ayesha, dari meneruskan pendidikannya sampai belajar mengelola perusahaan, namun Ayesha menganggap lain, Ayesha menganggap jika dirinya akan di jodohkan dengan pria pilihan kedua orang tuanya.

Ayesha masuk ke dalam mobil untuk menuju bandara, ia mencari celah untuk bisa kabur dari Egi dan anak buahnya. Ayesha sengaja mengikuti apapun yang Egi arahkan agar Egi tidak mencurigainya jika Ayesha akan kabur.

"Bang, aku ke toilet dulu." Kata Ayesha dan Egi tanpa curiga mempersilahkannya.

Saat di toilet, Ayesha sengaja menggerai rambutnya dan memakai masker, Ayesha juga memakai jacket milik orang lain yang tertinggal di toilet.

"Takdir berpihak padaku." Kata Ayesha sambil memakai jacket bertopikan itu.

Ayesha segera keluar dari dalam toilet dan menaiki taxi, meski ia tak memiliki uang cash, Ayesha akan memberhentikannya nanti di sebuah gerai ATM.

Egi yang sedang berkordinasi tak menyadari jika Ayesha sudah pergi. Hingga lima belas menit ia curiga karna Ayesha tak kunjung kembali.

"Cari Nona Muda." Titah Egi membuat para anak buahnya kelimpungan karena terlalu santai.

Ayesha tersenyum penuh kemenangan saat berhasil bebas dari Egi dan anak buahnya.

"Daddy, Mommy, Maafkan Ay karena belum berani bertemu dengan Daddy dan Mommy. Ay harus membalas dendam dulu pada keluarga Rama." Batin Ayesha sambil memegang dadanya.

Ayesha berhenti di sebuah gerai ATM dan menarik uang dalam jumlah yang cukup menurutnya, ia tidak ingin memancing kecurigaan orang jika dirinya memiliki uang banyak.

Ayesha juga meminta pada supir taxi untuk dicarikan kontrakan di pinggir kota yang sedang berkembang. Beruntung supir taxi itu memiliki kenalan seorang teman yang memiliki jasa kontrakan sehingga Ayesha bisa segera menempatinya.

"Ini kamarnya, biaya sewanya lima belas juta selama satu tahun, bisa di bayar enam bulan dulu." Ucap Bu Ros istri dari pemilik kontrakan.

Ayesha melihat kontrakan itu, meski kecil namun sangat bersih, sudah ada tempat tidur, lemari dan kamar mandi di dalam.

"Iya Bu, saya ambil ini dan bayar enam bulan dulu ya." Kata Ayesha. "Bisa saya transfer saja, Bu?" Tanyanya lagi.

"Bisa." Bu Ros memberikan nomer rekening dna transaksi itu berhasil di jalankan.

"Mbak Ayesha kerja?" Tanya Bu Ros.

"Belum, Bu. Saya sedang cari kerjaan, tapi saya lupa gak bawa ijazah saya." Kata Ayesha.

"Di dekat sini ada kantor baru di bangun, kemarin katanya sih cari office boy atau office girl, mereka butuh cepat."

"Oh iya bu, kemana ya saya harus hubunginya?" Tanya Ayesha antusias.

"Nanti saya bawa kesini orangnya, biasanya dia suka makan di warung nasi saya." Ucap Bu Ros yang memang memiliki usaha warung nasi juga.

"Terimakasih, Bu." Kata Ayesha.

Ayesha segera merebahkan tubuhnya karena merasa lelah, untungnya kamar itu sudah bersih dan Ayesha hanya tinggal menempatinya saja. Ayesha akan bekerja untuk batu loncatannya, ia tetap akan membalaskan dendamnya pada Rama dan keluarganya nanti.

Sore hari, Ayesha keluar karena sangat lapar, Ayesha makan di warung nasi milik Bu Ros, Ayesha juga pergi ke pasar untuk membeli beberapa pakaian ganti karena Ayesha tidak membawa apapun.

Ayesha membeli beberapa pakaian ganti. Ini adalah belanja pertamanya setelah lima tahun menjadi istri Rama dan tidak pernah membeli pakaian karna uangnya slalu diminta kembali oleh Ibu mertuanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Like, Koment, hadiah dan Vote sangat berarti untuk menaikan semangatku dalam menulis bab selanjutnya 🙏

Terpopuler

Comments

Salma Akib

Salma Akib

Ayesha anak tdk tahu diri

2024-03-14

3

Nur Mashitoh

Nur Mashitoh

Terlalu bodoh

2024-03-14

0

sherly

sherly

balas dendam sih boleh tp butuh persiapan juga ...

2024-03-03

5

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!