20 Tanggung jawab Pram......

''Aishh....dia ingin di panggil Mas atau Papa, menggelikan sekali terdengarnya. ''

gumam Sillia dalam hatinya saat mendengar permintaan Pram.

''Kamu dan aku menikah tanpa ada cinta, aku belum bisa memanggil kamu dengan sebutan yang kamu mau karena gak nyaman. ''

ucap Sillia dan Pram melanjutkan makannya karena dia tahu kalau Sillia akan menolak keinginannya.

''Mau bertanya apa memangnya?? Aku akan jawab kalau memang bisa aku jawab. ''

ucap Pram yang melupakan permintaannya kepada Sillia.

''Kamu akan membuat Saka aman dari laki laki bajingan itu, suatu saat kalau ada masalah padanya?? ''

tanya Sillia yang langsung pada intinya dan Pram langsung terdiam.

''Kamu saat ini sudah menjadi istriku dan Saka akan menjadi tanggung jawabku serta kamu juga akan menjadi tanggung jawabku. ''

jawab Pram dan membuat Sillia lega mendengarnya.

''Terimakasih.....''

ucap tulus Sillia dan Pram mengangguk.

''Saya hanya minta jangan menutupi apapun masalah dan kamu wajih ceritakan, kita sudah menikah dan kamu adalah tanggung jawab saya. ''

''Iya aku juga ngerti jangan di perjelas dan lagian mau cerita tentang apa coba?? ''

''Terserah mau cerita apa, aku mau kita berdua jalani pernikahan ini dengan sungguh sungguh, aku mau ini pernikahan terakhir kita dan jangan sampai terjadi yang buruk, komunikasi sangat di butuhkan untuk melancarkan hubungan kita yang canggung ini. ''

''Aku gak janji tapi akan berusaha. ''

''Besok kita pindah karena rumah sudah siap huni, gak usah bawa pakaian dan barang karena semua sudah di sediakan. ''

Tidak ada obrolan lagi dan keduanya melanjutkan makannya hingga habis, Sillia langsung membawa piring kotornya menuju dapur sedangkan Pram melanjutkan pekerjaannya yang hanya tinggal sedikit lagi.

Sillia kembali ke kamarnya karena memang dia sudah mengantuk dan lelah, serangkaian pernikahan dia jalani walaupun tanpa undangan tapi tetap membuat tubuhnya lelah.

Pram di dalam kamar pun selesai dengan pekerjaannya dan langsung menyimpannya, Pram pun sama lelahnya dan dia lebih ke lelah pikiran saat ini membuat pekerjaan pun selesai lama padahal biasanya hanya sebentar di kerjakannya.

Saat Sillia masuk kamar ternyata Pram sudah merebahkan tubuhnya di ranjang di samping Kalila, Sillia pun langsung menuju kamar mandi untuk menggosok giginya terlebih dahulu.

''Jangan ada acara malam pertama deh karena sangat membuat aku gugup, melakukam sesuatu tanpa cinta memang bisa. ''

gumam Sillia dalam hatinya sambil mengelap bibirnya setelah selesai menggosok giginya.

Sillia langsung keluar kamar mandi dan merebahkan tubuhnya di samping Kalila, Sillia langsung menyelimbuti tubuhnya dan karena memang lelah Sillia pun tertidur lelap.

Pagi menjelang.....

Sillia lebih dulu membuka matanya karena Kalila yang membangunkannya, Sillia langsung mengge dong Kalila menuju kamar mandi untuk di mandikannya sekalian dengannya.

Kalila terus tersenyum saat mandi bersama Sillia, Kalila tipe anak yang penurut dan tidak membuat Silia kerepotan, setelah selesai memandikannya Sillia langsung membawa Kalila keluar untuk di pakaikan baju karena takut Kalila kedinginan.

''Wangi sekali kamu Sayang. ''

ucap Sillia sambil memakai kan pakaian pada Sillia.

''Mama mau anterin Kak Saka sekolah?? ''

tanya Kalilla dan Sillia mengiyakannya.

''Kamu mau ikut memangnya?? Kalau Mama antar Kak Saka sekolah. ''

jawab Sillia dan Kalila langsung mengangguk dengan cepat.

''Oke sekarang kamu duluan keluar yaa Sayang, langsung ke meja makan karena Mama mau pakai pakaian dulu. ''

ucap Sillia dan Kalila langsung mengacungkan jempolnya.

Sillia hanya menggelengkan kepalanya dengan tingkah Kalila, Sillia langsung menuju lemari untuk mengambil pakaian yang akan di kenakannya.

Pram sebenarnya sudah membuka matanya namun dia memilih tiduran saja karena dia masih mengumpulkan kesadarannya.

''Mas Pram......aku mau anterin Saka sekolah dulu dan Kalilla ikut, kamu gak apa apa kan aku tinggalkan duluan di rumah?? ''

ucap Sillia dan membuat Pram terpaku dengan panggilan untuknya yang di ucapkan oleh Sillia.

''Iya gak apa apa dan nanti Ibu akan ke rumah menjemput kamu sama Kalila, Aku ada kerjaan di kantor dan Ibu sudah tahu rumah nya dimana. ''

ucap Pram dan Sillia mengiyakannya.

Sillia langsung pamit keluar dari kamar dan Pram memilih menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

''Kebiasaan kalau keluar kamar gak barengan suami, tunggu sampai suami selesai bersiap jangan keluar kamar sendiri dan membiarkan suami kamu bersiap tanpa kamu. ''

Ucap Daddy Damar saat melihat putrinya keluar kamar tanpa suaminya.

''Pram baru membuka mata dan Sillia mau antar Saka sekolah, kalau nunggu Pram nanti kesiangan dong. ''

ucap Sillia yang membela dirinya dan membuat Daddy nya menggelengkan kepalanya.

''Sudah Dadd jangan ganggu Sillia, lebih baik Daddy selesaikan makannya nanti terlambat loh. ''

lerai Mommy Hera dengan perdebatan suami juga putrinya.

Kalilla dan Saka makan dengan tenang tanpa terpengaruh dengan keributan yang ada di hadapannya karena bagi keduanya makan sangat penting di banding keributan orang dewasa.

Sillia selesai sarapannya bertepatan dengan Pram yang menghampiri ke meja makan, Pram langsung menyapa semuanya dan langsung duduk di samping Sillia yang selesai dengan sarapannya.

Saka dan Kalilla selesai dengan makannya dan Saka langsung mengajak Sillia berangkat, Saka langsung berpamitan pada Daddy dan Mommy juga pada Pram, Kalila pun mengikutinya dan membuat Pram tersenyum.

''Aku berangkat duluan dan setelah mengantarkan Saka langsung pulang lagi. ''

pamit Sillia pada Pram saat kedua anak anaknya berjalan menuju pintu.

''Hati hati dan nanti Ibu yang jemput untuk antar ke rumah. ''

jawab Pram dan Sillia mengiyakannya.

Sillia pamit pada Mommy dan Daddy nya lalu berjalan menuju pintu menyusul anak anak yang sudah duluan pergi.

Pram kembali melanjutkan makannya karena Daddy Damar pun masih memakan makanannya, sesekali keduanya berbicara membahas masalah perusahaan yang tidak pernah ada ujungnya.

Sillia sudah duduk mania di samping kedua bocah yang sedang berbincang yang tidak di mengertinya, Sillia membiarkannya asal mereka berdua tidak saling serang dan akan menangis salah satunya.

Sedangkan di rumah kediaman keluarga Pram, Ibunya Pram sedang menyiapkan sesuatu untuk menjebak anak juga menantunya, semua atas usulan Suaminya Dan Sahabatnya yang bersekongkol membuat Sillia dan Pram bersatu.

''Kalau Pram marah jangan bawa bawa Ibu yaa, Ibu gak mau di musuhi sama anak sendiri loh ayah. ''

ucap ibunya Pram saat menyiapkan dua obat.

''Damar juga ikut andil dan Pram gak akan marah dia malah akan senang karena mendapatkan kehangatan yang telah lama tidak di dapatnya, syukur syukur Sillia lanngsung hamil. ''

ucap Ayahnya Pram dan membuat istrinya mendelik sebal karena terdengar sangat menggampangkan.

''Ibu pergi sama sopir yaa, Ayah ada meeting pagi soalnya. ''

ucap ayahnya Pram kembali saat selesai memakan saraannya.

''Iyaa kan nanti juga barengan Sillia, Hera dan anak anak jadi ramai deh. ''

jawab Ibunya Pram dan sang suami mengiyakannya sambil pamit.

.

.

Bersambung......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!