11 Fakta mengejutkan......

Malam menjelang......

Setelah makan malam selesai, seperti biasa Daddy Damar selalu berbincang dengan keluarga kecilnnya dan Sillia fokus menontom televisi.

''Besok kamu gak Kakak antar yaa Boyy, Kakak ada keperluan soalnya. ''

ucap Sillia dan Saka mengacungkan jempolnya.

''Mau kemana memangnya kamu besok?? ''

tanya Daddy Damar penuh selidik.

''Sillia mau membeli jurnal Dadd buat menumpahkan isi hati. ''

jawab Sillia dan membuat Daddy nya mengejek.

''Kamu kaya anak remaja saja membuat jurnal. ''

ejek Sang Daddy dan Sillia memanyunkan bibirnya.

''Oh iya Daddy lupa belum cerita ke kamu, berkas sudah di terima oleh klien langsung tadi siang, kebetulan tadi meeting di perusahaan Daddy dan yang bersangkutan langsung menerimanya. ''

ucap Daddy Damar kembali dan membuat Sillia mengerutkan keningnya.

''Malah kalau Sillia di negara A selalu asistennya yang menghadiri meeting, Daddy langsung sama pemiliknya dan Kok bisa?? ''

''Tadinya Daddy meeting dengan Om Jaka tapi, Om Jaka malah liburan sama istrinya dan terpaksa anaknya di negara A di panggil pulang, sudah pasti Asistennya yang akan berinteraksi dengan kamu. ''

''Ohh begitu ternyata ceritanya, berarti Sillia bisa pulang minggu depan dong. ''

''Bisalah Sayang dan kamu harus nemenin Mommya shoping. ''

''Laah kenapa Sillia sih dan ajak saja Saka Momm. ''

''Saka gak asik Sayang kan kamu putri Mommy kalau saka Putra Mommy jadi gak nyambung. ''

''Aishh.....terserah Mommy saja, Sillia pamit istirahat duluan yaa ngantuk soalnya. ''

Sillia langsung menuju kamarnya tanpa menunggu tanggapan kedua orang tuanya dan membuat Daddy Damar menggelengkan kepalanya.

''Anak itu malah seperti ABG tingkahnya, sudah dewasa juga. ''

ucap Mommy Hera dan membuat suaminya tersenyum.

''Boyy.....ayo istirahat sudah malam dan tidur di kamar kamu jangan di kamar Kakak kamu. ''

ucap Daddy Damar pada Saka yang begitu asik dengan tontonannya.

Saka mengangguk dan lansung pamit menuju kamarnya, Daddy Damar langsung membawa istrinya ke kamar untuk istirahat dan di setujui oleh Sang istri karena memang lelah hari ini.

Saat akan berjalan menuju kamar pelayan menghampiri keduanya dan membuat keduanya berhenti lalu menatap ke arah pelayan.

''Maaf Tuan, maaf Nyonya saya mengganggu. Di luar ada tamu dan tamunya anak kecil yang tadi siang bermain dengan Tuan muda Saka. ''

jelas pelayan dan Mommy Hera mengangguk.

''Siapa Momm tadi siang yang main dengan saka?? ''

tanya Daddy Damar yang ikut jalan dengan istrinya menuju ruang tamu.

''Kalila dan gadis kecil itu memiliki trauma Dadd dan Mommy juga Sillia prihatin melihatnya. ''

jawab Mommy Hera sambil menghela nafasnya karena mendengar tangisan Kalila.

Betapa terkejutnya Daddy Damar saat melihat Pram yang ada di ruang tamu sambil menggendong Balita menangis dalam dekapannya.

''Pram......''

''Om Damar.....''

Ucap keduanya bersamaan karena mereka mengetahui fakta terbaru yang begitu kebetulan sekali.

''Maaf mengganggu Om Damar saat istirahat, Kalila menangis terus dari sore mencari Mamanya dan Kalila menunjuk rumah ini. ''

ucap Pram dan Daddy Damar mengangguk.

''Om juga belum tidur Pram, ternyata anak kamu yang tadi siang main dengan Saka?? Memang Mama yang di maksud anak kamu itu siapa?? ''

ucap Daddy Damar dan Mommy Hera langsung mendekat ke arah Kalila namun Kalila menggelengkan kepalanya sambil tetap menangis.

''Sillia ternyata Mama yang di maksud Kalila Dadd. ''

ucap Sang Istri dan membuat Daddy Damar menghela nafasnya karena Sillia paling malas terjebak derama.

''Sebentar kita panggil Sillianya. ''

ucap Mommy Hera dan Pram mengangguk.

''Kami gak sengaja bertemu Om, tadi sangat macet di jalan karena ada kecelakaan dan ternyata Pram lupa mengunci pintu mobil, Kalila kabur dan memeluk Mamanya menurut Kalila dengan erat sampai gak mau di lepas. ''

jelas Pram dan Daddy Damar tersenyum.

''Putri Om paling malas kalau sampai terjebak derama loh Pram, kita lihat nanti keputusan Sillia bagaimana. ''

ucap Daddy Damar dan Pram mengiyakannya sambil menenangkan Kalila yang terus menangis.

Mommy Hera menghampiri kembali ke ruang tamu dengan Sillia mengekori nya, Kalila langsung meronta meminta turun dan langsung berlari ke arah Sillia membuat Sillia langsung menggendong Kalila.

Tangis Kalila berhenti dan membuat Pram lega, Daddy Damar hanya tersenyum melihatnya karena Sillia yang sekarang sangat beda dengan Sillia lama, putranya saja di berikan padanya dan sekarang putri orang lain menempel padanya.

''Maaf karena mengganggu istirahatnya. ''

ucap Sungkan Pram saat Sillia duduk sambil memangku Kalila.

''Gak apa apa Pram, lagian Sillia kan santai banget jadi gak masalah. ''

jawab Sang Daddy dan membuat Sillia kesal di hatinya karena Daddy nya malah menyudutkannya.

''Terimakasih Om dan Tante, maaf sekali lagi karena Kalila mengganggu ketenangan malam nya. ''

ucap Pram kembali dan membuat Mommy Hera tersenyum.

''Coba therapy psikis anak, nanti Sillia yang mendamping karena Kalila gak akan mau sama siapapun selain Sillia, Kalila anak yang ceria karena trauma nya dia jadi pendiam bahkan seperti bisu karena gak mau bicara. ''

ucap Mommy Hera dan Pram menghela nafasnya.

''Momm.....''

protes Sillia namun Daddy nya menggelengkan kepalanya membuat Sillia cemberut.

''Kamu menginap saja malam ini Pram, sudah malam juga. ''

ucap Daddy Damar dan Pram langsung setuju karena memang tubuhnya begitu lelah.

Mommy Hera langsung meminta kepada pelayan untuk menyiapkan kamar tamu yang akan di tempati Pram malam ini, Mommy Hera juga memberikan pakaian baru untuk di pakai Pram.

Sillia langsung membawa Kalila ke kamarnya karena Kalila sudah terlelap, Pram pun langsung di antar ke kamar tamu tidak jauh dari kamar Sillia.

Sillia merebahkan tubuh Kalila di ranjangnya dan langsung menyelimutinya, Sillia menghela nafasnya karena dia seperti mendapat karma saat dia tidak mengurus Saka dengan benar malah memberikannya pada kedua orang tuanya.

''Ya Tuhan.....aku terima ujian ini sebagai bentuk teguran karena dulu aku menyia nyiakan putra kandungku, tapi semua di lakukan demi kebaikan Saka agar tidak menanyakan dimana Papanya. ''

gumam Sillia sambil mengusap pipi Kalila yang sedang tertidur lelap.

Sillia kembali merebahkan tubuhnya di samping Kalila, tak lama Sillia pun terlelap menuju alam mimpi, sedangkan Pram di kamarnya baru selesai membersihkan tubuhnya.

Selama di negara A Pram memang tidak pernah berinteraksi dengan Sillia dan selalu asistennya yang mengurusnya, makanya Pram tidak mengenali siapa Sillia karena di kontrak tertera beda nama bukan Sillia.

Bagi Pram semua ini adalah Fakta mengejutkan dan semua sangat kebetulan.

''Nayysillia Anggara, ohh panggilannya ternyata Sillia bukan Nayy ternyata. ''

ucap Pram sambil membuka ipednya untuk membuka berkas nya.

''Kalila kenapa harus Sillia yang kamu pilih menjadi tempat ternyaman kamu, Sillia seperti membentengi diri agar tidak terlalu dekat dengan Kalila. ''

gumam Pram sambil merebahkan tubuhnya di ranjangnya.

.

.

Bersambung........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!