14 cerita dunia berbeda......

Silllia kembali fokus dengan kemudinya dan dia tidak terpengaruh karena pertemuannya dengan Aksen, dia kembali semangat menuju tempat tujuannya yaitu liburan.

Perjalanan tiga jam di tempuh oleh Sillia dengan mengemudi, Sillia sampai di sebuah pantai yang indah dan jauh dari hingar bingar keramaian kota.

Sillia menuju villa yang sudah di pesannya kemarin sore dan langsung melakukan pengecekan pesannya kembali dengan Kalilla dalam dekapannya.

Setelah mendapatkan kunci Villa nya, Sillia kembali ke mobil untuk mengambil barang barangnya, Kalilla mau di turunkan dan berjalan sambil menggenggam tangan Sillia.

''Anak kandung aku saja gak pernah aku ajak jalan jalan, sekarang anak orang malah di ajak. ''

gumam Sillia dalam hatinya sambil berjalan menuju Villa yang di sewanya.

Tepat dugaan Silllia kalau villa yang di sewanya sangat dekat dengan pesisiran pantai, Sillia akan liburan di tempat ini bersama Kalilla.

''Ayo sayang kita istirahat dulu sebentar dan langsung bermain di pantai. ''

ucap Sillia saat membuka pintu Villa nya dan Kalila mengangguk.

Di kediaman Daddy Damar saat ini.....

Saka terus merajuk menanyakan dimana Sillia dan Mommy nya menjawab Sekenanya karena dia gak mau di pusingkan Saka untuk menyusul Sillia.

''Nanti kalau Daddy pulang dan tanyakan sama kamu kemana Kak Sillia perginya. ''

finaly Mommy Hera yang pusing dengan permintaan Saka.

''Yaah.....Mommy gak asik. ''

jawab Saka dengan nada lesunya dan membuat Mommy Hera tersenyum.

Saka melanjutkan kembali bermainnya dan Mommy Hera menemani sambil menonton televisi, karena sebentar lagi Daddy Damar akan pulang.

''Saka.....bereskan mainannya dan mandi sama suster, Daddy sebentar lagi pulang loh. ''

ucap Mommy Hera dan Saka mengiyakannya.

Mainan Saka langsung di rapihkan oleh pelayan, sedangkan Saka di bawa suster pengasuhnya untuk di mandikan karena Daddy Damar akan marah kalau Saka belum mandi saat dia pulang dari kantor.

Mommy Hera menerima vidio dari Sillia tentang aktivitasnya dan tepat dugaan sang Mommy kalau putrinya pergi ke pantai untuk melakukan liburannya.

''Anak itu selalu pantai tujuannya dan pantai nya selalu paling ujung yang di pilihnya. ''

gumam Mommy Hera sambil tersenyum menatap foto yang di kirim Sillia.

Mommy Hera mengirim foto Kalilla ke nomer Pram agar Pram tidak khawatir dengan keadaan Kalilla, ternyata Pram langsung membuka kiriman gambar dari Mommy Hera.

''Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan Sillia dan Mommy selalu mendoakannya. ''

gumam Mommy Hera yang menatap foto foto lama Sillia saat sebelum mengenal Aksen.

Di tempat Pram saat ini.....

Pram lega melihat tawa lepas putrinya yang sedang bermain pasir dengan Sillia, putrinya sangat mirip dengannya jika sedang tertawa lepas seperti ini.

Saat asik dengan foto foto Kalilla, pintu ruangan nya terbuka dan yang datang adalah kedua orang tuanya, meleset sedikit dari prediksi yang datang malam ternyata sore sudah tiba.

''Bagaimana liburannya?? Seru?? ''

sindir Pram saat kedua orang tuanya duduk di sofa ruangan keluarganya.

''Kalilla beneran nyaman dengan putrinya Damar?? kok bisa mereka saling kenal?? ''

tanya sang Ayah dan mengabaikan sindiran dari anaknya.

''Pram malas menjelaskannya dan lebih baik sekarang lihat saja perubahan Kalilla, Kalilla tidak bisu dan dia bisa tertawa bahkan bisa berbicara. ''

Jawab Pram sambil memberikan vidio dan gambar Kalilla dari kiriman Mommy Hera.

''Cucuku ternyata bisa berbicara, Ibu gak nyangka Pram dan dia mirip kamu kalau sedang tertawa. ''

ucap Ibunya Pram dan Pram hanya mengangguk.

''Sekarang Kalilla sedang berlibur dengan Sillia ke pantai, Kalilla memaksa ingin ikut dan terus menempel pada Sillia. ''

ucap Pram dan membuat Ibunya terdiam berfikir sejenak.

''Pram bagaimana kalau kamu menikahi Sillia, lihat putri kamu begitu nyaman di samping Sillia dan Ibu yakin Kalilla gak akan mau di tinggal oleh Sillia. ''

ucap ibunya Pram dan membuat Pram melototkan matanya.

''Ibu jangan ngaco deh, putrinya Om Damar sangat jutek ke Pram dan dia bukan tipe wanita yang mau di iming iming harta, dia menolak saat Pram menawarinya penawaran. ''

ucap Pram dan membuat Ayahnya tersenyum mengejek.

''Malam ini kita ke rumah Damar untuk kunjungan, Ayah sudah lama gak bertemu Damar. ''

ucap Sang Ayah dan Di setujui oleh ibunya Pram.

''Ngaco.....kalian baru satu minggu gak bertemu, lupa setiap sabtu bermain golf bersama. ''

sindir Pram dan membuat sang Ayah tergelak.

''Ayah lupa saking happy nya liburan dengan Ibu kamu, putuskan sekarang Pram. Ayah mau pensiun dan urus perusahaan bila perlu gabung dengan perusahaan di negara A, buat apa kamu disana kan istri kamu sudah tiada, jangan terhanyut Pram karena Putri kamu membutuhkan pigur seorang ibu, ibu kamu gak bisa membuat Putri kamu tertawa. ''

pinta Ayahnya Pram dan membuat Pram terdiam.

''Entahlah Ayah, Pram gak memikirkan pernikahan dan memberikan Ibu untuk Kalilla, saat ini Pram mau memulihkan keadaan Kalilla, dia butuh psikiater anak untuk mengobati traumanya. ''

jawab Pram dengan nada sedihnya.

''Ibu sudah pernah membawa anak kamu ke psikiater anak, tapi malah mengamuk gak mau. ''

ucap Ibunya Pram yang mengingat saat cucunya mengamuk karena menolak ke psikiater.

''Tante Hera bilang ke Pram, Kalilla harus di dampingi oleh orang yang membuatnya nyaman dan orang itu adalah Sillia, sedangkan Sillia minggu depan akan kembali ke negara A karena perusahaannya ada disana, Pram sudah menawarkan keuntungan tapi dia menolak. ''

''Putrinya Damar seorang janda loh Pram, dia langsung menetap di negara A setelah resmi bercerai, kamu akan sulit merayunya karena hatinya sudah hancur dan sulit di satukan. ''

''Pram kira Sillia seorang gadis Ayah, gak terlihat seperti janda loh karena dia memang cantik tapi wajahnya memancarkan aura dingin. ''

''Hahahhaaa......itu bentuk pertahanan diri namanya, Ayah mendukung kalau kamu mau menikahi Sillia dan nanti Ayah akan meminta bantuan Damar. ''

''Ayah jangan jadi mak comblang, Pram belum mau menikah dan masih ingin sendiri. ''

Tidak ada obrolan kembali karena Pram langsung menuju meja kerjanya merapihkan berkas berkasnya, sedangkan Ibunya Pram sedang menonton vidio cucunya yang terlihat menggemaskan.

Di tempat Sillia saat ini.....

Sillia dan Kalilla duduk di atas pasir pantai menunggu matahari tenggelam, Kalilla begitu senang bermain pasir dan Sillia membiarkannya.

''Kapan terakhir aku merasakan pantai seperti ini?? Sangat lama sekali sebelum laki laki bajingan itu hadir di kehidupanku. ''

gumam Sillia sambil duduk selonjoran di atas pasir pantai yang terasa hangat.

''Mama mau itu.....''

tunjuk Kalilla saat ada yang menjual mainan untuk bermain pasir dan Sillia langsung membelinya membuat Kalilla langsung senang.

''Setelah matahari tenggelam kita kembali ke Villa yaa Sayang, besok pagi kita bermain pasir lagi. ''

ucap Sillia dan Kalilla mengangguk.

.

.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!