19 Permintaan Pramudya......

Sillia langsung menyimpan kapas nya dan berbalik ke arah Pram yang ada di belakangnya, Sillia tidak akan pernah membuka jati diri Saka karena dia tidak ingin Saka menanyakan siapa Ayah kandungnya.

''Aku bersedia ikut dengan kamu tapi jangan ungkit jati diri Saka itu siapa, karena selamanya Saka adalah anak dari Daddy dan Mommy, kamu harus menghargai itu sebagai suami aku. ''

ucap Sillia dan Pram langsung menyetujuinya.

''Maaf karena membuat kamu tersinggung dengan ucapan Saya, kedepannya kalau kamu gak nyaman dengan apapun yang menyangkut Saya katakanlah jangan di pendam. ''

ucap Pram dan Sillia mengiyakannya.

Sillia kembali membersihkan sisa make up di wajahnya sedangkan Pram memilih menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, Pram membawa pakaian lengkap yang di siapkan oleh Ibunya sebelum pernikahannya.

Sillia tidak bergeming dan tetap melanjutkan kegiatannya, baginya sangat canggung kalau harus membantu Pra menyiapkan pakaiannya.

Pintu kamar Sillia di ketuk, Sillia langsung beranjak untuk membukanya, ternyata Mommy nya yang mengetuk sambil menggendong Kalila dan membuat Sillia menggelengkan kepalanya karena Kalila benar benar sulit jauh darinya.

''Makanya anaknya di bawa jangan di tinggal, jadinya nangis nyariin kamu. ''

sindir Mommy Hera sambil memberikan Kalila pada putrinya dan membuat Sillia mendelik ke arah Mommy Hera.

''Makasih Maa.....''

ucap Sillia dan Mommy nya langsung mengangguk lalu menutup pintu kamarnya.

''Dengarkan Mama baik baik Sayang, jangan selalu nangis kalau saat membuka mata gak menemukan Mama, Kalila harusnya cari dan tanyakan dimana Mama sama orang yang Kalila temui. ''

ucap Sillia dan Kalila hanya mengerjak ngerjapkan matanya membuat Sillia gemas lalu mencium pipi Kalila.

Semua interaksi Kalila dan Sillia menjadi tontonan Pram saat membuka pintu kamar mandi, Pram langsung menghangat melihatnya karena putrinya memilih Mama yang tepat.

''Biar Kalila sama aku, kamu mandi sana pasti gerah memakai gaun seharian. ''

ucap Pram saat menghampiri istri dan anaknya.

Sillia mengiyakannya dan langsung menuju kamar mandi, sebelumnya membawa pakaian ganti terlebih dahulu karena akan berabe kalau sampai tidak membawanya.

''Kamu bahagia Sayang?? Papa sudah menuruti keinginan kamu. ''

tanya Pram dan Kalila mengangguk saja tanpa menjawabnya.

''Papa ingin mendengar kamu berbicara dan mengajak ngobrol Papa, jangan hanya Mama dan Kak Saka saja yang di ajak mengobrol sama kamu. ''

ucap kembali Pram dan membuat Kalila hanya diam memperhatikan Papanya.

Pram hanya bisa menghela nafasnya dengan reaksi putrinya, dia memang salah karena dia malah pergi setelah kecelakaan menewaskan istrinya dan Pram memberikan Kalila pada kedua orang tuanya untuk di rawat, Pram mengetahui kalau Kalila jadi pendiam satu tahun lalu saat Kalila berusia tiga tahun.

''Kamu mau makan gak Sayang?? ''

tanya Pram dan Kalila menggelengkan kepalanya.

Kalila langsung merangkak menuju bantal dan merebahkan kembali tubuhnya, tak lama Kalila langsung terlelap kembali.

Pram hanya melongo melihat kelakuan Sang Putri dan langsung beranjak untuk menyelimutinya, Pram mencium kening Kalila penuh sayang lalu berjalan menuju meja untuk mengambil leptopnya.

Pram langsung mengerjakan pekerjaannya sambil menunggu Sillia selesai dengan urusan kamar mandinya, sebenarnya Pram canggung kalau harus keluar dari kamar untuk bertemu kedua mertuanya.

Pintu kamae mandi terbuka dan Sillia keluar dari kamar mandi dengan piyama yang menempel di tubuhnya, Sillia menuju meja rias untuk memakai cream malam nya.

Sillia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat Pram yang fokus dengan pekerjaannya dan sudah dapat di pastikan rumah tangganya akan jauh dari kata harmonis karena akan sama sama sibuk dengan pekerjaan.

Sillia langsung beranjak dan keluar dari kamarnya, namun Pram masih fokus dan tidak menyadari kalau istrinya keluar dari kamar.

''Loh....mana suami kamu?? ''

tanya Mommy Hera saat putrinya menghampiri meja makan hanya sendiri.

''Pram sedang fokua dengan kerjaan dan Sillia mau membawa makanan kami ke kamar saja, gak apa apa kan?? ''

jawab Sillia dan Mommy nya mengiyakannya.

''Kamu sama Pram sama sama fokus dengan kerjaan, mengalah salah satunya biar kalian harmonis. ''

ucap Daddy Damar dan Sillia hanya memanyunkan bibirnya.

''Kita menjalani pernikahan lebih baik mengalir seperti air Dadd, jangan di konsep nanti nya malah jadi berantakan. ''

ucap Sillia dan kedua orang tuanya hanya menggelengkan kepalanya.

''Kamu bersedia tinggal di rumah pribadi Pram?? Dia membelinya kemarin kata Ayah mertua kamu, sengaja untuk kalian tempati. ''

ucap Daddy Damar dan Sillia hanya mengangguk.

''Lebih nyaman kalau tinggal jauh dari orang tua Pram dan jauh dari Mommy sama Daddy, Sillia takut Saka dalam ancaman Dadd, saat Sillia mau liburan gak sengaja bertemu pria brengsek itu dan menyangka kalau Kalila adalah putrinya. ''

ucap Sillia dan Daddy Damar terdiam karena dia memang mengetahui pertemuan itu saat pengawal melaporkan padanya.

''Jangan risaukan laki laki itu Sayang, selama Daddy ada dia gak akan macam macam dan sekarang ada Pram yang menjadi suami kamu, dia kuat dan berpengaruh jadi ceritakan apapun padanya biar terselesaikan dengan baik dan cepat juga rapih. ''

ucap Daddy Damar dan Sillia mengiyakannya.

''Baik Dadd dan semua aman, yasudah Sillia ke kamar yaa kasihan Pram belum makan. ''

ucap Sillia dan kedua orang tuanya mengiyakannya.

''Gak akan masalah kalau laki laki itu di biarkan Dadd, Mommy takut Saka yang terancam lagi. ''

ucap Mommy Hera saat Sillia sudah jauh meninggalkan ruang makan.

''Jangan khawatir Momm, kekuatan kita sekarang semakin kuat dengan adanya Pram dan Jaka, kita sudah kokoh sekarang dan Jaka juga bilang kalau perusahaan keluarga itu hanya di ujung kuku nya, kita fokus dengan kehidupan kita saja sekarang karena Saka sudah berada di tangan yang tepat, yaitu bersama kita. ''

jelas Daddy Damar yang memberikan penjelasan agar istrinya tenang.

''Yasudah Dadd, Mommy percayakan semua sama Daddy untuk urusan itu. ''

jawab Mommy Hera dan Daddh Damar kembali melanjutkan makannya.

Sillia membuka pintu kamarnya lalu masuk dengan nampan berisi makanan juga minumnya, Pram langsung mengalihkan perhatiannya dari leptop ke Sillia yang menghampirinya membawa nampan berisi makanan.

''Makan dulu jangan terlalu fokus dengan pekerjaan terus, aku bawakan makanan buat kamu juga. ''

ucap Sillia dan Pram langsung menggeser leptopnya untuk memberikan ruang pada Sillia yang menata makananannya.

''Terimakasih yaa, aku gak menyadari saat kamu keluar dari kamar. ''

ucap Pram sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

''Kamu fokus dengan kerjaan jadinya gak memperhatikan sekitar kamu, oh iyaa.....ada yang mau aku tanyakan sama kamu Pram. ''

ucap Sillia dan membuat Pram menatap ke arah Sillia.

''Panggil Mas atau Papa, gak sopan panggil nama ke suami kamu. ''

protes Pram dan membuat Sillia melototkan matanya.

.

.

Bersambung......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!