18 Bukan pemilik hati

''Entah apa yang harus aku jawab, sungguh semua sangat mendadak dan aku belum bisa menjawab. ''

ucap Sillia saat Pram selesai dengan ucapannya.

''Aku akan menunggu sampai kamu mempunyai jawaban dan gak bingung menjawabnya. ''

ucap Pram dan Sillia hanya mengangguk.

Sillia dan Pram langsung menuju ruang keluarga karena dia ingin bertanya pendapat pada orang tua mereka, Sillia memang di buat bingung dengan semuanya.

''Kalian menikah saja karena cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu kalian bersama, Daddy mendukung kamu Sayang. ''

ucap Daddy Damar dan Sillian hanya diam sambil mengusap punggung Kalilla.

''Benar yang Daddy kamu bilang, Om setuju kamu sama Pram menikah karena kalian sama sama single juga kan. ''

ucap Ayahnya Pram dan Pram menyetujuinya.

''Mommy akan siapkan besok pernikahannya karena diam nys kamu menandakan kamu setuju Sillia, ingat kamu butuh figur suami dan Pram butuh Figur istri, percaya pada keputusan kami sebagai orang tua kalian yaa. ''

ucap Mommy Hera dan Sillia langsung menatap Pram yang menganggukan kepalanya.

''Terserah Mommy saja dan Sillia hanya menurut karena semua juga gak akan bisa terhindar. ''

ucap Sillia yang pasrah menerima semua keputusan keluarganya.

Sillia pamit ke kamar nya karena Kalilla sudah kembali terlelap dalam dekapannya, Sillia juga pamit istirahat terlebih dahulu.

''Pram kamu harus mengetahui fakta tentang Sillia dan Om akan cerita sama kamu, Sillia dulu bercerai saat melahirkan anaknya di negara A, Sillia memergoki suaminya sedang bermain di atas ranjang dengan Asisten pribadi kepercayaannya, Sillia gak mau kalau anaknya tumbuh tanpa sosok Ayah dan Sillia gak mau anaknya menanyakan dimana Ayahnya, Sillia akhirnya memutuskan memberikan anaknya pada kami untuk di rawat, di kenalkan sebagai anak Om dan Tante bukan cucu kami, dia adalah Saka dan Saka adalah putra nya Sillia. ''

jelas Daddy Damar dan Pram langsung terdiam.

''Makanya kelak saat kalian menikah jangan mengkhianati nya dengan wanita lain, Tante gak mau Sillia kembali hancur untuk kedua kalinya. ''

ucap Mommy Hera dan Pram mengangguk.

''Sebisa mungkin Pram akan menjaga kesetiaan nya dan Pram akan menjadi suami Sillia hingga akhirnya nanti. ''

ucap yakin Pram dan semua senang mendengarnya.

''Pernikahan di adakan tertutup yaa untuk meminimalisir fitnah untuk kalian berdua dan untuk melindungi Saka. ''

ucap Daddy Damar dan semua kembali menyetujuinya.

.

.

Pagi menjelang.....

Rumah kediaman Daddy Damar sangat ramai karena siang nanti akan di adakan acara pernikahan Sillia dan Pram.

Saka sampai tidak sekolah dan meminta ijin untuk acaranya Sillia.

Sillia sedang di make over wajahnya di dampingi Mommy Hera dan Anak anak memilih main di halam belakang di awasi bebebrapa pelayan.

''Kamu sangat cantik Sayang, Mommy bangga sebagai Ibu kamu. ''

puji Mommy Hera saat Sillia selesai di make over.

''Mommy memuji tapi gak tulus. ''

jawab Sillia dan membuat Sang Mommya tertawaa.

''Yasudah kalau gak percaya dengan Mommy. ''

ucap Mommy Hera kembali dan Sillia hanya diam sambil di pakaika mahkota di rambutnya.

Acara Make up selesai saat kedua anak anak masuk di bawa Daddy Damar, Daddy Damar memberitahukan kalau mempelai pria sudah datang dan Mommy Hera langsung membantu Sillia beranjak.

Sillia berjalan di himpit Mommy dan Daddy nya, sedangkan Saka dan Kalila berjalan di belakangnya di jaga oleh Suster yang mengasuhnya, Kalila hanya diam dan tidak mengeluarkan suara sedikitpun karena rumah dalam keadaan ramai tapi Kalila tidak menangis karena ada Sillia yang di lihatnya.

Acara pernikahan di mulai saat Sillia duduk disamping Pram yang begitu gagah dengan Jas nya, Sillia hanya fokus dengan acara dan tidak mau memperhatikan apapun lagi hingga janji suci pernikahan di ucapkan dan mereka Sah di mata hukum dan agama sebagai suami istri.

Sillia dan Pram langsung menandatangani berkas berkas pernikahannya, setelah selesai barulah keduanya bertukar cincin di akhiri Pram yang mengecup kening Sillia.

Tidak ada yang yang menarik dari pernikahan Sillia dan Pram, karena hanya keluarga terdekat saja yang menghadirinya sebagai saksi, Sillia bahkan sekarang duduk sambil menyuapi Saka dan Kalilla yang belum makan dari pagi.

Sedangkan Pram sedang menyapa kerabatnya yang hadir juga beberapa relasi bisnisnya pun ada yang hadir, Pram menemani Ayah Jaka dan Daddy Damar.

''Kalian berdua kenapa susah sekali di suruh makan?? Kalau kalian sakit bagaimana?? ''

ucap Sillia saat Kalila menerima suapannya.

''Saka gak lapar Kak. ''

ucap Saka dan Sillia melototinya.

''Walau gak lapar tetap harus makan, mau Kakak musnahkan semua mainan kamu?? ''

ancam Silia dan saka mengerucutkan bibirnya.

''Kalila kenapa gak mau makan?? ''

tanya Sillia saat melihat Kalila asik dengan kunyahannya.

''Kak Saka gak makan jadi Kalila juga gak makan. ''

jawab Kalila dan membuat Sillia menggelengkan kepalanya.

''Kalian ini kompak sekali, ingat yaa harus makan jangan menolak karena tubuh kalia butuh asupan makanan biar gak sakit, kalian mengerti?? ''

ucap Sillia dan kedua anak di hadapannya mengangguk.

Sillia sedang asik menyuapi kedua anak anak dan ternyata Pram menghampiri lalu duduk di samping Saka, Sillia hanya mendelik melihatnya dan kembali menyuapi Saka setelah menyuapi Kalila.

''Kamu mau di suapin juga?? ''

tanya Sillia saat melihat Pram menatap ke arahnya.

''Gak, hanya ingin melihat kamu yang menyuapi makan anak anak, karena Kalila bukan tipekal anak yang makan lahap, tapi di suapi kamu dia makan dengan lahap. ''

jawab Pram dan Sillia hanya diam karena malas menjawab ucapan Pram.

.

.

Acara pernikahan selesai, Sillia pun sudah masuk kedalam kamarnya untuk menghapus make up juga mengganti gaun pengantinnya, anak anak tertidur pulas dan membuat Sillia sedikit santai sekarang.

Acara pernikahan dadakan mungkin ini pernikahan paksa bagi Sillia, demi Saka agar dia tidak di ungkit oleh Mantan suaminya.

''Mungkin aku ataupun kamu sama sama bukan pemilik hati masing masing dan entah apa yang harus aku jalani untuk melalui rumah tangga ini. ''

gumam Sillia saat membersihkan make up nya.

Sillia sebenarnya tidak mau menikah kembali, tapi karena banyak alasan dia menerima pernikahan, lagia. Pram adalah pria dingin dan gak Sillia yakin Pram tipe suami setia tidak seperti mantan suaminya terdahulu.

Saat asik dengan membersihkan wajahnya pintu kamar terbuka, ternyata Pram yang masuk dan langsung menghampiri ke arah Sillia.

''Sillia.....kamu bersedia kan kalau kita tinggal di rumah pribadi?? tidak di rumah orang tua kamu atau orang tua Saya, bukan untuk menjauhkan kamu dari Saka tapi aku ingin privasi saja, kalau mau kamu bisa bawa Saka tinggal bersama kita. ''

ucap Pram dan Sillia langsung terdiam karena Pram mengetahui siapa Saka.

.

.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!