Selepas latihan Cosetta kembali menjajalkan bunga miliknya di depan gerbang kepada setiap orang yang masuk ke dalam kota labirin.
Aku duduk bersila di belakangnya mengawasi sehingga beberapa orang dengan suka rela melemparkan beberapa koin tembaga tanpa aku memintanya.
Beginilah cara aku mendapatkan uang selama ini untuk makan, walau tidak besar paling tidak aku bisa hidup dengan sepotong roti setiap harinya.
Cosetta menatapku dengan pandangan jijik.
"Rider selama ini kau melakukan itu?"
"Ini lebih baik daripada mencuri, lihat ada bangsawan yang datang, cepat tawarkan bunga."
"Ah benar."
Cosetta berjalan dengan tongkatnya menuju sebuah kereta mewah yang melewati kami berdua, sebelum dia sampai seorang kesatria beramor menghentikannya.
"Maaf gadis muda, tolong jangan mendekat."
"Tapi aku ingin menawarkan bunga."
"Biar aku beli, berapa?"
"Satu koin tembaga."
"Ambillah satu perak ini dan menjauhlah."
"Terima kasih."
Aku melihat bagaimana penjaga itu kembali berjalan beriringan dengan kereta.
"Orang yang baik."
"Lihat Rider aku dapat satu perak, kita bisa beli banyak makanan untuk nanti."
"Lebih baik kita berhemat."
Cosetta menatapku dengan terkejut.
"Kau pria yang menumpang tapi bisa mengatakan itu, sungguh aku ingin menangis karena terharu."
"Itu sudah kesepakatan."
Gadis ini seperti biasa menyebalkan.
"Aku akan kembali menawarkan bunganya."
"Semoga berhasil."
Selanjutnya yang ditawarkan oleh Cosetta merupakan pria bangsawan gemuk, ketika dia mendekat dia malah ditabrak hingga terjatuh.
Tongkatnya lepas hingga dia terjatuh ke bawah.
"Apa yang kau lakukan gadis cacat menjauhlah dariku, aku cukup terhina saat melihatmu berkeliling kotaku, orang kumuh seharusnya tetap berada di pemukimannya sendiri."
"Maafkan aku, aku hanya."
Pria gemuk itu menginjak bunga tersebut selagi menatap Cosetta merendahkan. Jika tidak salah namanya Douglas dia pemilik wilayah kota labirin, menjabat sebagai bangsawan Viscount.
"Aku kedatangan tamu, jadi menyingkirlah.. aku tidak ada waktu mengurusi anak cacat."
Dia pergi begitu saja setelah meludahkan penghinaan verbal pada Cosetta yang hanya terdiam dengan wajah berlinang air mata.
"Bunganya, padahal aku mengumpulkannya susah payah."
Aku bangun dan mendekatinya.
"Cosetta?"
"Bunganya Rider."
"Lupakan soal bunganya, kau terlihat kotor mari pulang."
"Hmm."
Hal seperti ini yang tidak ingin kulihat, karena itulah aku tidak ingin pernah terlibat dengan para bangsawan.
Aku menggendong Cosetta termasuk membawa keranjang berisi bunga untuk kembali ke rumah kami di pemukiman kumuh.
Aku mendudukkan Cosetta dan memeriksa kaki palsunya, sejauh ini itu tidak masalah.
Jika ada masalah aku tidak keberatan membunuh pria tadi.
"Rider, apa karena cacat aku mengganggu pemandangan orang lain?"
"Tentu saja tidak, mereka hanya orang gila jadi tidak usah didengarkan, jika hal seperti ini terkena pada mereka aku yakin mereka juga tidak akan mengatakan hal seperti itu pada dirinya."
"Meski begitu."
"Apapun yang mereka katakan aku tidak peduli, kita sudah punya kesepakatan... aku hidup santai dan kau menanggung semua biaya hidupku."
"Rider kamu tidak tahu malu meminta hal itu pada gadis kecil."
Rider pura-pura tidak mendengarnya dan ia mulai melepaskan alas kaki Cosetta.
"Nah Rider jika aku tumbuh jadi seorang gadis cantik apa kau akan menikahiku?"
"Aku mungkin akan memikirkannya," aku menjawabnya dengan asal-asalan namun Cosetta mengembungkan pipinya.
"Jawaban apa itu?"
Aku memukul kepalanya dengan gaya karate.
"Sebelum memikirkan itu kau harus belajar tentang sihir jadi jangan pernah memikirkan hal apapun dulu."
"Aku tahu."
"Aku akan menyediakan air hangat untuk mandi, dan hari ini biar aku yang memasak."
"Benarkah itu?"
"Tentu saja, pastikan kau membasuh tubuhmu dengan benar."
"Siap laksanakan."
Aku hanya tersenyum sebagai balasan dan di sisi lain aku juga merasa prihatin padanya. Jika tidak ada aku mungkin saja dia hanya akan menangis sepanjang malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Raysonic Lans™
ramaikan.. walau MCnya lolycon.. bukan Rubicon..
2024-06-27
2