"Makan malam hari ini daging panggang, silahkan."
Dengan senang Cosetta meletakkan sepiring daging padaku dengan senyuman di wajahnya.
"Daging apa ini?" aku dengan ragu menanyakannya.
"Tentu saja daging gagak, mereka bisa kita jadikan sebagai cadangan makanan juga."
Aku tidak ingin mengatakannya tapi wajahnya yang imut dan perbuatannya tidaklah sama, dia gadis yang liar di dalamnya.
"Cepat makan aku sudah membuatnya penuh cinta."
Aku memakannya dan sangat mengejutkan bahwa rasanya enak.
"Ini bohong kan, kau pandai memasak."
"Fufu ini salah satu bakatku yang lain," dia membusungkan dadanya.
Aku tidak membenci sifatnya yang ceria itu.
"Lalu bisa jelaskan padaku tentang situasimu, aku paling tidak harus tahu siapa yang aku ajari?"
"Benarkah? Aku tidak punya riwayat khusus jadi akan kuberitahu."
Setelah mendengar penjelasannya, wajahku semakin memucat.
Cosetta sebelumnya adalah anak dari keluarga bangsawan rendah yang hidup berkecukupan, saat itu ayahnya ketahuan menggelapkan dana wilayahnya hingga di hukum mati sementara ibunya lari bersama selingkuhannya.
Untuk kaki Cosetta dia diserang monster hingga menggunakan kaki palsu. Hal yang kudengar sudah cukup membuat semuanya terasa berat.
"Kau baik-baik saja?"
"Tidak juga, biarkan aku menenangkan diri dulu."
Beberapa menit berikutnya aku menjelaskan tentang sihir pada Cosetta.
"Setiap orang memiliki kecocokan tertentu dengan sihir yang bisa mereka miliki, seperti elemen dasar biasanya itu mencakup air, tanah, angin, api dan petir. Sementara untuk elemen cahaya dan kegelapan merupakan elemen khusus yang tidak banyak dimiliki banyak orang."
"Jadi begitu lalu menurutmu elemen seperti apa yang aku miliki?"
"Kegelapan, kau cocok dengannya."
Cosetta mengembungkan pipinya.
"Muu, jangan begitu.. aku tidak mungkin cocok dengan kegelapan, aku gadis cantik baik hati yang rajin menabung, beberapa bulan yang lalu aku membantu nenek menyebrangi jalan bukannya itu perbuatan terpuji."
"Aku sama sekali tidak percaya padamu."
"Saat dia pergi aku mengambil beberapa makanan yang dibawanya."
Sudah kuduga, teriakku dalam hati.
Aku mengeluarkan sebuah kertas yang kuberikan pada Cosetta.
"Sentuhlah kertas itu dan kita akan tahu elemen sihir seperti apa yang kamu miliki, di beberapa kasus ada yang tidak memiliki elemen jadi dia tidak memiliki bakat dengan sihir."
"Begitu, kuharap aku memilikinya."
Ketika dia menyentuhnya lambang air dan angin muncul di atas kertas.
Memiliki dua atribut adalah hal langka.
"Sepertinya kau bisa menggunakan sihir air dan angin, itu cukup bagus."
"Bukannya akan kesulitan jika aku memiliki atribut tersebut, Rider api bukan?"
"Tidak, aku bisa menggunakan semua elemen."
Aku mengulurkan tanganku dan dari sana ikan-ikan dari sihir air bermunculan, tak lama kemudian ikan tersebut menjadi es dan jatuh ke atas meja.
"Jika kau cukup kuat kau bisa menggabungkan dua elemen air dan udara untuk merubahnya menjadi es."
"Luar biasa sekali, aku sepertinya tidak salah membawamu ke sini untuk mengajariku.. mulai sekarang teruslah menjadi budakku."
Aku menarik pipinya.
"Sakit, sakit, aku minta maaf."
Aku melepaskannya, aku ingin tahu saat dewasa dia akan jadi seperti apa.
"Lalu kenapa kau ingin bisa menggunakan sihir?"
"Aku ingin menjadi petualang, selain ingin memiliki penghasilan lebih aku ingin kembali menjadi bangsawan, terkadang beberapa petualang diangkat jadi bangsawan jika mereka memberikan kontribusi lebih pada kerajaan."
"Itu bukan tujuan yang buruk tapi aku ragu bahwa semuanya akan berjalan lancar, keluargamu sudah dianggap sebagai kriminal apa mereka akan menerimamu?"
"Aku yakin aku bisa mencapai posisi tersebut."
Aku menghembuskan nafas berat.
"Sebagai pengangguran aku akan membantumu sebisaku, sekarang sudah malam hari, mari tidur."
Wajah Cosetta memerah.
"Apa kau ingin mengundangku untuk tidur denganmu?"
Aku lupa bahwa kelakuannya memang buruk.
Aku memilih tidur di lantai saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Raysonic Lans™
lolypop
2024-06-27
0
cuma orang baru
flat:p
2023-04-21
0