Kapan

"Ngomong-ngomong, kau dari mana" Tanya Gilang pada Nana.

"Aku baru pulang kuliah, wah, ternyata mas Gilang ini perwira negara ya" Kata Nana tersenyum manis. Ia baru tau jika Gilang seorang anggota TNI.

Gilang hanya tersenyum menanggapi Nana. "Emang cita-cita kamu ingin jadi apa" Gilang bertanya sekedar berbasa basi.

"Aku pengen menjadi designer, sekarang juga aku mengambil jurusan designer" Jawab Nana.

"Wow, sepertinya bakalan seru, kalo udah terkenal nanti sampai masuk tv" Canda Gilang tersenyum lebar.

"Hahahaha, mas Gilang ada-ada saja, masak sampai masuk tv segala," Tanpa sadar Nana tertawa mendengar ucapan Gilang. Tawa yang sudah jarang terukir di wajah lelahnya.

"Apa yang salah, kan tidak ada yang mustahil, siapa tau juga kita berjodoh kedepannya, kan tidak mustahil juga" Ujar Gilang masih bercanda.

"Hahahahah, ngaco deh"

"Kan siapa tau" Jawab Gilang sambil ikut tertawa.

Nana sangat menyukai sikap Gilang yang sangat suka bercanda. Tanpa ia sadari, Alham ternyata melihat nya. Alham berniat menjemput Nana di kampus, tapi siapa sangka jika ia lagi-lagi melihat Nana bersama Gilang, pria yang sudah tiga kali Alham lihat.

Mencengkram kemudi, lalu kembali ke apartemen nya dalam ke adaan emosi berat.

,,,

Tiba di apartemen Alham mendapat panggilan dari jerman, jika ada sedikit masalah serius di perusahaan, ia langsung berangkat ke jerman tanpa pamit pada Nana, atau meninggalkan pesan apa pun.

Nana baru tiba di apartemen. Mana kak Alham. Batin Nana karena tidak melihat suaminya.

Hari sudah gelap, dan Nana masih menunggu Alham. Beberapa waktu berlalu, Alham sama sekali tidak terlihat.

"Kak Alham kemana ya, kok tumben dia belum ada di rumah jam segini" Gumam Nana mengambil ponsel nya, ia menghubungi nomor ponsel suaminya, tapi tetap saja tidak aktif.

"Aku coba hubungi mommy Aara dulu, siapa tau kak Alham berada di sana" Nana langsung menghubungi mommy Aara.

Drrrtttt Drrrrtttt Drrrtttt

"Assalamualaikum Nana" Jawab mommy Aara tersenyum.

"Waalaikumussalam mom, apa kak Alham nya ada di rumah mommy Aara" Tanya Nana.

"Tadi pagi dia ada kemari, setelah itu katanya dia pamit untuk menjemput kamu di kampus" Jelas Aara.

"Benar kah, tapi kak Alham tidak ada ke kampus mom, aku juga sudah berada di apartemen mom, dan kak Alham belum pulang juga" Kata Nana.

"Sebentar, mommy coba hubungi nomor nya yang berada di jerman, siapa tau suami mu ke jerman, kadang dia suka pergi mendadak, mommy coba hubungi Alham dulu ya" Lembut mommya Aara.

"Iya mom, makasih mom, Assalamu'alaikum"

"Sama-sama, wassalamu'alaikum" Mommy Aara menutup panggilannya kemudian menghubungi nomor ponsel putranya yang berada di jerman.

Benar saja Alham langsung mengangkat nya, Alham juga baru tiba di jerman mengguna kan jet pribadi milik daddynya, karena ada masalah serius di kantor nya.

"Hello Assalamualaikum mom" Jawab Alham.

"Waalaikumsalam, loh, kok udah di jerman, kapan Alham kembali ke sana..." Tanya mommy Aara.

"Baru saja sore tadi mom," Jawab Alham.

"Kenapa tidak bilang sama istri mu, jika kau ingin ke jerman, istri mu menghubungi mommy mencari mu" Jelas mommy Aara.

"Maaf mom, aku perginya dadakan, Alham juga tidak sempat pamit sama Nana," Kata Alham.

"Ya sudah, mommy mau hubungi istri mu dulu, kasih tau jika kau berada di jerman"

"Ya mom, Alham tutup ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, kalo kamu punya waktu, hubungi istri mu juga"

''Ya mom'' Mematikan panggil nya.

Aara menghubungi menantunya dan kasih tau jika putranya kembali ke jerman. Nana merasa sangat kecewa, karena Alham pergi tidak bilang-bilang pada nya.

"Kak Alham tega benget, kok dia pergi nggak pamit gitu, kan bisa hubungi aku jika mendadak ingin ke jerman. Lirih Nana tanpa sadar menjatuh kan air matanya. Nana mengusap air matanya, kemudian melihat wajah nya di cermin.

Kapan aku juga bisa bahagia seperti orang lain, aku juga ingin merasakan bagaimana di cintai oleh suami ku, dan di perlakukan dengan baik oleh suami ku sendiri, bukan seperti ini, aku malah merasa diri ku hanya seperti wanita pelampiasan nafsu birahinya saja. Batin Nana terisak membayang kan nasib nya serta perlakuan Alham padanya.

Aku tau itu sudah menjadi kewajiban ku sebagai seorang istri, tapi apa salah jika memberi ku sedikit saja perhatian mu, dan juga cinta mu untuk ku, aku juga tidak mencintai mu, tapi aku sering belajar dan berusaha untuk mencintai mu, meski kau tidak pernah menganggap ku. Tambah Nana masih membatin. Tangis nya pecah tanpa bisa di tahan lagi.

Selama ia sudah menikah dengan Alham, kehidupan nya benar-benar sudah sangat berubah, perubahan mendadak, membuat Nana juga sering tertekan. Karena tidak mendapat kan cinta dan kasih sayang dari seorang suami yang sangat ia ingin kan. Kehidupan rumah tangga yang begitu banyak cobaan dan berantakan, membuat Nana harus memaksa kan diri untuk dewasa.

,,,

Beberapa hari berlalu, Kayla melihat Nana yang duduk di halte bus seperti biasa, tapi kali ini, ada yang berbeda dengan Nana, ia terlihat sangat pucat seperti sedang menahan sakit.

Kayla memarkir motornya, kemudian menghampiri Nana. "Nana, kau kenapa" Tanya Kayla pada Nana yang pucat dan memegang perutnya.

"Aku tidak apa-apa" Jawab Nana terdengar sangat lemah.

"Kau jangan becanda Nana, kau kenapa, jangan bikin khawatir," Tanya Kayla sangat khawatir melihat Nana, terlihat dengan jelas di bibirnya tidak ada darahnya.

Nana terdiam menahan sakit pada perut nya tanpa menjawab Nana. Tidak sengaja bola mata Kayla menangkap darah dari tempat Nana duduk saat ini.

"Astagfirullah, Nana, kau berdarah, apa kau datang bulan" Tanya Kayla.

"Aku tidak tau, tapi aku merasa perut ku sangat sakit" Lirih Nana terlihat sangat lemah.

Tidak menunggu lama lagi, ia langsung membawa Nana ke rumah sakit dengan menggunakan grab.

,,,

Karena panik Kayla bahkan lupa menghubungi kedua orang tua Nana.

Beberapa minit setelah Nana di tangani, dokter keluar dari ruangan.

"Dokter, bagaimana dengan teman saya dokter" Tanya Kayla tidak sabaran.

Dokter menarik nafas berat "Mana suami pasien" Tanya dokter tersebut.

"Suami nya berada di jerman dok, tapi saya teman dekat nya." Jawab Kayla, Kayla juga sudah tau dari Nana beberapa hari yang lalu, jika suaminya berada di jerman.

"Maaf, kami tidak dapat menyelamat kan janin yang berada dalam kandungan pasien, teman anda keguguran" Jelas dokter pada Kayla.

Kayla menjatuh kan air matanya saat mendengar penjelasan dokter. "Bagiamana bisa dok" Tanya Nana dengan air mata yang membasahi pipi cantik nya.

"Teman anda sepertinya banyak mengalami tekanan yang sangat berat sehingga membuat nya down, dan berimbas pada Janin yang berada dalam kandungannya" Jelas dokter.

Terpopuler

Comments

ESTI SUMIRA

ESTI SUMIRA

/Sob//Sob//Sob/

2024-01-10

1

Eliani Elly

Eliani Elly

😥😥😥😥

2023-08-20

0

Yathi Tiens

Yathi Tiens

kok gue mewek 😭😭😭

2023-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!