Nana melajukan mobil nya ke lokasi yang kayla kirim ke ponselnya.
Beberapa minit berlalu, Nana sudah tiba di lokasi Kayla.
"Assalamualaikum," Salam Nana pada Kayla yang sedang duduk di kursi kayu tidak jauh dari pinggir pantai.
"Waalaikumsalam" Jawab Kayla mengalih kan pandangannya pada Nana yang menduduk kan tubuhnya.
"Ngapain ajak ketemuan di sini," Tanya Nana melihat ke pantai.
"Aku hanya lagi bete saja di rumah sendirian" Jawab Kayla.
"Tante Sisil mana"
"Mama sama papa keluar dari tengahari tadi, dan belum pulang"
Nana hanya manggut manggut "Kenapa kau tidak berkunjung saja ke rumah kak Daffa, di sana kan ada kak Riska juga" Tanya Nana.
" Aku malas ke sana.... Lagi pula hubungan kak Daffa dengan kak Riska seperti nya tidak baik-baik saja deh"
"Masa sih" Tanya Nana. Kayla hanya mengangkat bahu acuh, kemudian berdiri dari duduk nya melangkah ke pinggir pantai.
Nana juga berdiri berniat menyusul Kayla, tapi bola matanya tidak sengaja menangkap keberadaan Alham yang sedang mengambil foto di pinggir pantai menggunakan camera digitalnya.
"Dia sangat suka mengambil foto-foto" Ujar Nana tersenyum senang melihat Alham. "Ada mangsa ni kayaknya" Tambah Nana melangkah kan kedua kakinya menghampiri Alham.
Tadi semasa Alham dari kantor kakak nya ia menyempat kan waktu untuk mampir di pinggir pantai.
"Assalamualaikum" Salam Nana tersenyum cerah pada Alham.
Alham mengalih kan pandangannya melihat Nana "Apa lagi yang kau lakukan di sini bocah" Tanya Alham penuh selidik tanpa menjawab salam Nana.
"Di sini kan ada calon suami ku, ya jelas lah aku berada di sini" Jawab Nana tanpa memudar kan senyuman di wajahnya.
"Ngaco, emang ada gitu yang mau sama wanita cabe-cabean kayak kamu" Ujar Alham kembali mengambil foto.
"Tentu saja, kan ada kak Alham yang mau sama aku"
"Mimpi"
"Ya, memimpi kan diri ku, aaaaa romantis banget sih calon suami ku ini,"
Alham berdecak mendengar ucapan Nana "Apa yang kau lakukan di sini bocah, apa kau sengaja mengikuti ku"
"Apa kak Alham tidak tau, atau pura-pura tidak tau... Kan di mana ada Nana, di situ, ada Alham," Jawab Nana mengedip ngedip kan bola matanya.
Alham menyapu wajah Nana menggunakan tangannya. "Kebalik bocah, di mana ada Alham di situ kau menguntit"
"Apa sih kak Alham main pegang-pegang mulu, ilang sudah keperawanan wajah ku ini" Ketus Nana marah pada Alham.
"Sok suci" Ledek Alham mengalih kan pandangannya ke pantai dan melihat pemandangan yang sangat indah.
"Biarin" Jawab Nana.
Tiba-tiba terdengar seorang pria menyapa Nana "Hai, apa ini milik mu" Tanya pria tersebut memperlihat kan Nana sapu tangan milik nya yang terjatuh dari tas nya.
Nana melihat ke arah sumber suara. "Iya, ini milik ku, di mana kau menemu kan ini" Ujar Nana.
"Tadi aku menemukan di sana terjatuh" Jawab pria tampan di hadapan Nana.
"Terima kasih" Ujar Nana tersenyum manis dan berterima kasih.
Pria itu tiba-tiba mengulur kan tangannya "Hai, saya Gilang" Kata Gilang mengajak Nana berkenalan.
Nana melihat tangan Gilang. "Saya Nana" Jawab Nana ingin menyambut tangan Gilang, tapi Alham langsung menarik tangan Nana.
"Bukan muhrim" Kata Alham menatap tajam Pada Gilang, dia sangat tidak suka jika ada pria yang mengajak Nana untuk berkenalan.
Nana membisik Alham "Apa sih kak, kakak juga bukan muhrim tau, ngapain pegang-pegang" Bisik Nana ingin menarik tangannya tapi Alham malah mengerat kan pegangannya.
"Maaf, apa anda kakak gadis ini" Tanya Gilang ramah kembali menarik tangannya yang bergelantungannya.
"Saya calon suaminya" Jawab Alham masih menatap tajam Gilang.
"Bukan" Bantah Nana Menggeleng pada Gilang.
"Yang mana benar" Tanya Gilang.
"Apa itu penting bagi mu" Jawab Alham lagi.
"Baik lah, maaf jika sudah mengganggu, kalau begitu, saya pamit dulu" Ujar Gilang melangkah pergi meninggal kan Nana Dan juga Alham yang masih memegang pergelangan tangan Nana.
Nana Menarik Kasar tangan nya. "Apa sihh kak! ngomong sembarangan aja" Ketus Nana tidak terima dengan ucapan Alham.
"Emang enak di gituin" Ledek Alham pada Nana yang sering membuat nya kesal.
"Ngeselin!" Teriak Nana geram ingin memukul bahu lebar Alham, tapi Alham menghindar dan berlari meninggal kan Nana yang kesal.
Nana langsung mengejar Alham "Berhenti!" Teriak Nana Mangambil pasir di pinggir pantai kemudian melempar kan pada Alham.
"Hahahahaha tidak kena" Ledek Alham mentertawai Nana.
"Awas kau kak Alham!" Pekik Nana kembali mengejar Alham.
Nana dan Alham akhir nya saling kejar-kejaran di pinggir pantai dan saling melempar pasir antara satu sama lain sambil tertawa bersama seperti anak kecil.
Kayla menggeleng melihat mereka berdua "Kadang seperti tom and jerry, tapi kadang seperti anak kecil, kira kira bagaimana ya jika mereka berdua benar benar berjodoh, Ah, tidak mungkin, Kak Alham kan sangat tidak menyukai Nana" Gumam Kayla.
"Arghh aku kotor, baju ku kotor kak Alham!!" Marah Nana pada Alham yang melemparinya pasir sehingga bajunya kotor.
"Siapa suruh, kau yang mulai bocah" Kata Alham menghampiri Nana kemudian menepuk-nepuk kotoran di bokong Nana.
Nana membola kan kedua bola matanya "Kak Alhammmm!!!!!" teriak Nana kesal setengah mati pada Alham.
Alham reflex menutup kedua kupingnya "Ada apa dengan mu bocah gila, kenapa kau suka sekali teriak-teriak" Ujar Alham.
"Kak Alham yang gila!, tadi kak Alham pegang-pegang wajah ku, sekarang kak Alham memegang bokong ku, nanti kak Alham mau pegang yang mana lagi!!" Ketus Nana karena Alham benar-benar sudah lancang pada tubuhnya.
"Baru bokong" Jawab Alham tanpa dosa.
Tak!
"Arkg, sakit bocah!" Ketus Alham saat Nana memukul bahunya.
"Biarin," Ujar Nana kesal membalikkan tubuhnya meninggal kan Alham yang masih menatap pungggung nya.
"Dasar cabe cabean" Umpat Alham.
Nana menghampiri Kayla dengan wajah kesal nya "Pulang yuk" Ajak Nana.
"Kau kenapa lagi" Tanya Kayla.
"Tidak usah di tanyak" Jawab Nana melangkah menghampiri mobilnya.
"Ada ada saja" gumam Kayla mengikuti langkah Nana.
"Aku duluan ya" Kata Nana pada Kayla, karena mereka masing-masing membawa kenderadaan.
"Cus, hati hati"
"Hm, kau juga, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Nana menghidup kan mobilnya dan melaju ke mension papinya. Sedangkan Alham masih sibuk dengan cameranya di pinggir pantai.
,,,
"Astaghfirullah... Kenapa anak mami ini kotor sekali" tanya Ayuna menepuk nepuk pakaian putrinya saat Nana sudah tiba di mension papinya.
"Ini semua karena kak Alham yang tidak waras itu" ketus Nana masih marah.
"Hus, tidak baik ngomong kayak gitu sayang pada orang yang lebih tua, apa lagi nak Alham kan beda 10 tahun tu Ama kamu sayang" ujar mami Ayuna menasehati putrinya.
Nana hanya menarik nafas mendengar ucapan mami ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Eliani Elly
next
2023-08-20
1
ani surani
tuh, akhirnya mau mengakui juga 😂😂😂
2023-04-03
1
🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚
kayak nya si Babng Bakal bals Dendam dehh ngaku² Calon suami 🤭🤭
2023-03-26
1