Menikahi Jandaku (Penyesalan)
Di sebuah restoran, tampak seorang pria tampan yang sedang kencan buta untuk yang kesekian kalinya bersama wanita seksi di hadapannya.
"Hai" Kata wanita tersebut membuka suara. Wanita itu memakai pakaian yang sangat kekurangan bahan, mempertonton kan dada jumbo nya dan juga paha mulusnya.
Alham tersenyum pada wanita di hadapannya. "Hai," Jawab Alham juga.
"Siapa nama mu" Tanya wanita itu dengan genit seperti sedang menggoda Alham.
"Alham, kalau kau, siapa nama mu" Alham kembali bertanya pada wanita kurang bahan di hadapannya.
"Nama ku----" Sebelum wanita itu menyelesai kan ucapannya, terdengar suara cempreng menyapa Alham.
"Mas Alham, di sini ternyata, ini anak kita, di ambil dulu mas" Kata Nana menghampiri Alham sambil menggendong Arga anak bungsu Ilham dan Zira yang sudah berusia satu tahun.
Nana langsung menyimpan Arga kecil di pangkuan Alham. Alham menatap nyalang pada Nana, bagaimana tidak, ini untuk yang kesekian kalinya Nana mengganggu kencan butanya, Nana memang sangat senang membuat kencan buta Alham berantakan.
"Jadi kau sudah beristri" Tanya wanita di depan Alham.
"B buk-----
"Iya mbak, emang kenapa? Aku ini istrinya mas Alham, kami juga sudah memiliki anak, iya kan sayang?" Kata Nana tanpa dosa menahan tawanya melihat wajah Alham seperti ingin menerkam nya.
Alham mengatup kan giginya mendengar kebohongan Nana.
"Dasar, laki-laki pembohong!, cih!" Marah wanita di hadapan Alham berdiri dari duduk nya dan melangkah keluar dari restoran.
"Hahahahahahahahahahaha" Tawa Nana pecah sambil memegang perutnya melihat wanita itu pergi dan memaki Alham.
"Apa yang kau lakukan di sini bocah bodoh! kau terus mengganggu kencan ku," Marah Alham pada Nana, ia juga masih memangku Arga kecil.
"Bagaimana aku tidak mengganggu kak Alham coba, lihat saja semua wanita yang kak Alham ajak kencan, pasti wanita yang nggak jelas kayak gitu... Coba aja kak Alham kencan nya sama wanita yang jelas pakaiannya, pasti aku bakalan setuju seribu persen deh.." Kata Nana masih tertawa sambil mengacung jempol nya.
"Cih! dasar parasit" Kesal Alham.
"Jangan gitu dong calon suami ku, nanti tampan nya ilang loh" Ujar Nana membuat Alham bertambah kesal.
Nana tau jika itu pasti kencan buta Alham untuk yang kesekian kalinya, Nana sebenar nya tidak benar-benar menyukai Alham, hanya saja dia senang jika membuat Alham kesal pada nya, Nana sudah menganggap Alham sama seperti kakak nya Kenan.
"Apa yang kau lakukan di sini bocah" Tanya Alham menatap tidak suka pada Nana yang dia anggap bocah ingusan.
"Tu" Tunjuk Nana pada Ilham dan juga Zira, ternyata mereka bertinga juga mampir di restoran tersebut untuk makan. Dan Nana tidak sengaja melihat Alham bersama wanita seksi tadi, Ilham Zira dan juga Nana baru saja pulang dari mengecek kandungan Zira yang sudah berusia tujuh bulan.
Alham berdiri berniat menghampiri meja Ilham bersama kakak iparnya sambil menggendong Arga kecil ponakan nya, melangkah ke meja Ilham.
"Kak, kapan kak Alham tiba di indonesia kak" Tanya Nana sambil menyusul di punggung Alham.
"Kemarin" Singkat Alham.
"Wah, keren banget kak, baru aja kemarin tiba di negara ini, eh udah kencan buta aja sama perempuan yang berpenampilannya itu kayak tarzan" Ledek Nana pada Alham.
Alham menghenti kan langkahnya kemudian menatap tajam pada Nana, "Kau itu yang terlalu norak!" Ketus Alham.
"Iya, iya, iya, aku yang norak, kak Alham kan udah lama tinggal di jerman, jadi mana tau keindahan dan kecantikan gadis-gadis indonesia yang wow-wow pake banget," Jawab Nana tidak mau kalah.
"Terserah kau saja Nana, bicara dengan mu itu, hanya membuat pusing" Ujar Alham malas meladeni Nana yang dia anggap wanita ghaib, karena di mana saja dia berada Nana pasti akan muncul secara tiba-tiba.
Mereka berdua tiba di meja Ilham dan juga Zira "Ada apa dengan wajah mu" Tanya Zira pada adik iparnya karena terlihat sangat bete.
"Kakak ipar Tanya kan saja pada mahkluk ghaib jelek itu, setiap ada dia hidup ku pasti jadi kacau dan berantakan" Jawab Alham masih sangat kesal pada Nana.
Ilham dan Zira hanya tersenyum melihat kekesalan di wajah Alham akibat ulah Nana.
Setelah selesai makan Ilham dan Zira bersiap siap untuk pulang ke mension nya.
"Kau mau di antar pulang Nana" Tanya Ilham pada Nana.
"Enggak usah kak, kan ada supir ku di sini," Jawab Nana santai.
Zira menyerjit "Kau sudah menghubungi supir dari rumah mu" Tanya Zira.
"Kak Zira nggak peka banget sih, itu kan ada kak Alham si calon suami ku yang sangat tampan ini" Jawab Nana memain kan alis nya.
"Siapa yang ingin mengantar mu bocah, pulang saja sendiri sana," Ujar Alham melototi Nana.
"Jangan terlalu benci calon suami ku, nanti cinta lagi" Kata Nana terus menggoda Alham seperti biasa.
"Jijik aku" Jawab Alham berwajah seperti ingin muntah. Nana hanya tersenyum menanggapi Alham, ia sudah terbiasa menghadapi sikap jutek Alham padanya.
"Ya sudah, kami pamit pulang dulu, ayo baby" Pamit Ilham pada Alham dan Nana sambil menggendong kedua putra dan putri kecilnya, Arga kecil juga masih setia di pangkuan paman nya.
Alham dan Nana juga menyusul pada Zira dan Ilham untuk mengantar Arga kecil ke mobil.
Tiba di mobil Alham mencium pipi gembul Arga kecil dan menyimpan nya di mobil kakaknya kemudian berpamitan untuk mengantar Nana ke mension paman Bima.
Saat naik ke mobil Alham,Tiba-tiba seorang bule tampan lewat di dekat mobil Alham tepat di depan mata Nana.
"Wow.... Ganteng bangetttt" Kata Nana dengan bola mata yang mengikuti langkah bule di depan nya.
Alham mengusap wajah Nana menggunakan telapak tangannya "Ganjeng" Ketus Alham melihat tidak suka pada Nana.
"Apaan sih kak pegang-pegang, bukan muhrim tauk," Jawab Nana juga kesal pada Alham yang lancang memegang wajahnya.
"Sok," Umpat Alham.
"Biarin, dari pada situ jomblo seumur hidup, hahahahahaha" Ejek Nana malah menertawai Alham, padahal selama ini Alham menjomblo karena ulahnya yang sering mengganggu kencan Alham bersama wanita-wanita.
"Cih!" Decih Alham menghidup kan mobilnya mengeluar kan dari parkiran.
"Aku aja yang jadi pacar nya kak Alham, bagaimana?" Tawar Nana menggoda Alham.
"Aku rela hidup menjomblo seumur hidup, dari pada harus pacaran sama wanita cabe cabean kayak kamu" Jawab Alham.
"Cieee... Yang lagi benci, nanti berubah jadi cinta..." Ledek Nana semangkin senang mengganggu Alham.
"Aku akan menurun kan mu di sini, jika kau terus brisik seperti nyamuk kelaparan Nana" Ancam Alham.
"Turun kan saja, aku juga akan mengadukan kak Alham pada tante Aara, kalo kak Alham membuang aku di jalan" Jawab Nana membuat Alham menghembus nafas kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
alham nana .alham adek ilham
2024-11-20
0
Prasetia Putri
maksudnya agam dan ara🤭
2024-02-08
1
Prasetia Putri
pertama baca kisah ustad Sulaiman dan Zahra
lanjut Arga dan ara
lanjut Ilham dan zira
sekarang alham dan nana
semua nya bagus♥️
2024-02-08
1