Drrrrttt Drrrttt Drrrttt
Sudah berapa kali Nana menghubungi nomor ponsel Gina, tapi Gina masih tidak menjawab nya.
Nana mondar mandir dalam kamar seperti setrikaan. Ia melihat pada jam dinding yang berada dalam kamarnya.
"Baru pukul delapan malam, aku coba saja ke kontrakan nya, siapa tau dia berada di rumah juga" Gumam Nana. Dari siang tadi Nana khawatir pada Gina yang bertingkah aneh di kantin semasa mereka masih di kampus.
Nana melangkah ke kamar maminya.
Tok tok tok
Mengetuk pintu kamar. Mami Ayuna membuka pintu kamarnya saat mendengar ada yang mengetuk dari luar kamar.
"Nana, ada apa sayang" Tanya Ayuna.
"Apa Nana bisa ijin pamit keluar sebentar mi" ijin Nana.
Mami Ayuna menyerjit "Kau mau kemana malam-malam begini sayang" Tanya mami Ayuna.
"Aku mau menjeguk teman ku dulu mi, soal nya dari tadi aku menghubungi nya, tapi dia tidak mengangkat nya" Jelas Nana terselip kekhawatiran dari wajahnya.
"Tanya papi dulu ya," Kata Ayuna memanggil papi Bima yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Ada apa Nana" tanya papi Bima.
"Apa Nana bisa keluar sebentar pi untuk melihat teman Nana, sebentar aja pi" Ijin Nana memelas pada papinya.
"Ayo papi antar"
"Tidak usah pi, Nana hanya sebentar kok" Jawab Nana.
Bima berfikir sejenak "Baik lah, tapi ingat, jangan lama" Kata papi Bima.
Nana mengembangkan senyumannya. "Terima kasih pi, kalau begitu Nana langsung pamit ya"
"Hati-hati di jalan, nyetir nya jangan ngebut-ngebut"
"Sip mi,pi" Kata Nana menyalami kedua orang tuanya kemudian melangkah keluar dari mension papi Bima.
Mengambil mobilnya melaju ke lokasi kontrakan Gina. Gina hanya tinggal bersama ayahnya di sebuah kontrakan, ibu Gina sudah meninggal saat melahir kan nya.
Beberapa minit berlalu, Nana sudah tiba di kontrakan Gina. Saat ingin turun dari mobil, Nana melihat Gina keluar dari kontrakannya naik ke motor ojek yang menunggunya di depan kontrakan.
Setelah naik ke ojek, Gina langsung pergi. Nana buru-buru menghidup kan mobil nya dan mengejar ojek yang di tumpangi Gina.
,,,
Gina sudah tiba di tujuannya. Ternyata Gina mendatangi sebuah bar.
Nana menyerjit melihat Gina turun dari ojek kemudian mulai melangkah masuk ke dalam bar.
"Gina mau ke mana ya? untuk apa dia datang kemari" Gumam Nana sangat penasaran melihat Gina sudah masuk ke dalam bar.
Nana buru-buru memasukkan jilbab nya ke dalam bajunya, kemudian mengambil hoodie yang berada dalam mobil, memakai hoodie, lalu menaikkan topi menutupi kepalanya, agar tidak ketara jika ia memakai jilbab masuk ke dalam bar.
Nana membuka pintu mobil berjalan cepat masuk ke dalam bar menyusul pada Gina.
Tiba di dalam, Nana tidak menemukan keberadaan Gina. "Di mana dia" Gumam Nana merasa kepala nya pusing melihat lampu yang berkelip-kelip dan berputar.
Nana tidak putus asa terus mencari keberadaan Gina, beruntung tidak ada yang menyadari jika Nana seorang wanita, karena Nana menutupi kepalanya, apa lagi jaketnya sangat kebesaran.
Tanpa sadar sudah tiga jam Nana muter-muter dalam bar untuk mencari keberadaan Gina, tapi tetap saja nihil, Nana tidak menemukan Gina.
"Kemana anak itu" Gumam Nana.
Seseorang tiba-tiba memeluk pinggang Nana dari arah belakang. Nana sangat kaget mendapat pelukan dari pria tersebut.
"Apa yang kau lakukan di sini bocah, kau ingin kakak mu membunuh mu jika melihat mu berada di sini" Kata Alham dengan satu tangan memeluk pinggang Nana.
Alham juga sedang berada di bar bersama dengan Mark, sekilas ia seperti melihat Nana, merasa jika ia mengenali wanita memakai jaket tersebut, Alham mendekati Nana, ternyata dugaannya benar, jika ia adalah Nana.
"Apaan sih" Ketus Nana menolak Alham. "Bukan urusan kak Alham, jauh-jauh sana" Nana ternyata masih sakit hati pada Alham karena kejadian siang tadi.
Alham kembali menarik Nana "Pulang, kau ingin orang tua mu mengetahui jika kau datang bar" Ujar Alham memegang lengan Nana.
"Ih, aku hanya sebentar, aku sedang mencari teman ku" Ketus Nana.
"Eh bocah, sekarang sudah pukul 11 malam, apa kau pikir tante Ayuna dan paman Bima tidak mencari mu" Kata Alham melihat arloji di tangannya.
Nana terdiam sebentar. Ternyata sudah jam 11 malam, bagaimana bisa aku tidak menyadarinya. Batin Nana.
Terlihat seorang pelayan pekerja bar, lewat di hadapan Nana.
"Eh, mbak" Panggil Nana sedikit mencolek bahu wanita tersebut karena sangat bising.
"Ya mbak" Tanya wanita itu.
"Itu ada yang punya nggak mbak," Tanya Nana menunjuk minuman non alkohol yang berada di nampan pelayan itu.
"Yang satu ini saja mbak, yang satu tidak ada yang punya"
"Bisa aku minta" Tanya Nana, ia merasa tenggorokannya sangat kering karena sedari tadi terus mencari Gina yang hasil nya tetap nihil.
"Bisa mbak" Pelayan itu memberi kan salah satu gelas pada Nana yang berada dalam nampannya.
''Terima kasih''
Alham masih diam melihat Nana. Nana langsung meneguk air yang pelayan beri kan. Alham membola kan kedua bola matanya, dia tidak menyangka jika Nana berniat meminum air tersebut.
Alham menarik kasar gelas dari tangan Nana, tapi sayang nya Nana sudah meminum setengah dari gelas minuman itu.
Uhuk uhuk uhuk
Nana terbatuk-batuk akibat ulah Alham. "Apaan sih kak!!" Marah Nana.
"Kau yang apaan bodoh! kenapa kau berani meminum air yang di bawah seperti ini, di bar itu tidak bisa meminum sembarangan, kalau mau minum, ambil saja yang masih belum kebuka dasar bodoh!" Sentak Alham.
"Apaan sih kak Alham, hanya mau minum saja ribut banget, nggak usah pake acara marah-marah sampai kayak gitu juga kali" Kesal Nana melangkah dari hadapan Alham, baru saja beberapa langkah, Nana memegang kepalanya, matanya tiba-tiba terasa berat seperti ingin sekali tidur.
Aku kenapa. Batin Nana, dia tetap memaksakan diri untuk melangkah, langkah demi langkah mata nya semangkin terasa berat, akhirnya Nana terjatuh, sebelum tubuhnya mendarat di lantai bar, dengan secepat kilat Alham menangkap tubuh Nana.
"Nyusahin, di bilangin juga, tapi malah sok, ini kan akibatnya, nyusahin banget" Omel Alham mengangkat tubuh kecil Nana yang tidak sadar kan diri akibat obat tidur yang tidak sengaja dia minum. Ternyata pelayan tadi salah memberikan air pada Nana, dia malah memberikan air dari salah satu pelanggan di bar itu pada Nana, yang sudah di taruh obat tidur.
Alham langsung membawa Nana ke salah satu kamar yang berada di bar, kemudian membaringkan tubuh Nana di ranjang. Setelah itu, dia juga mendudukkan dirinya.
"Ck, mau ku apa kan gadis bodoh merepotkan ini" Kata Alham tidak berhenti terus mengoceh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Erina Munir
bukanya d bawa.pulang nananya gimana dih alham
2023-11-03
3
Eliani Elly
)lanjut
2023-08-20
0
🦋⃟ℛ★🦂⃟ᴀsᷤᴍᷤᴀᷫ ★ᴬ∙ᴴ࿐❤️💚
Jangan di apaain² Babang 🤭🤭 di jaga baek² aja 🤭🤭
2023-03-26
0