Jiang Xia Yan yang sudah selesai membaca semua buku yang diambilnya segera meletakkannya di troli agar pegawai perpustakaan dapat dengan mudah mengembalikan ketempatnya semula.
Sewaktu berjalan keluar tanpa sadar dia mendengar beberapa gadis membicarakan ujian akademi yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
“ Ujian akademi ?....oya, gadis ini kan masih sekolah dan tentunya ada ujian setiap semesternya…”, batin Jiang Xia Yan bermonolog.
Diapun kembali mengingat jika dalam ujian akademi para siswa akan memamerkan bakat yang dimilikinya sehingga bisa dilihat oleh orang lain dan menjadi terkenal.
Terutama bagi siswa – siswi berprestasi, tentunya mereka tak akan membuang kesempatan tersebut dan memanfaatkannya dengan sebaik – baiknya agar peluang karirnya dimasa depan menjadi cerah.
Bukan hanya pejabat tinggi yang akan datang melihat dan mengawsi para siswa yang ikut ujian, akan tetapi juga ada para pangeran yang akan datang dan mencari bakat untuk bisa ditarik kedalam kubu mereka demi memudahkan jalan menuju perebutan kursi kekaisaran nantinya.
Dan saat ini Jiang Xialun masih menjadi yang pertama di tingkat kelas miliknya dan tak ada seorangpun yang bisa menggesernya.
Meski Jiang Xiuying tak sepandai dan seberbakat adik keduanya Jiang Xialun tapi untuk ketrampilan menyulam dan kemampuannya dalam ilmu aritmatika masih cukup diperhitungkan bagi siswa yang lain meski dia bukanlah yang teratas.
Dan jika membicarakan siapa siswa terbodoh dan tidak memiliki bakat apapun jawabannya tentu saja nona muda ketiga Jiang, Jiang Xia Yan yang sudah terkenal sebagai sampah.
Dengan adanya jiwa baru yang bersemayan ditubuhnya, Jiang Xia Yan akan mengubah pandangan semua orang terhadap dirinya mulai sekarang.
“ Kurasa, aku harus membuka segel ini terlebih dahulu sebelum ujian akademi berlangsung….”, batin Jiang Xia Yan bermonolog.
Dengan semangat yang berapi – api, Jiang Xia Yan pun segera melangkahkan kakinya dengan cepat untuk sampai kedalam kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Jiang Xia Yan yang sekarang, selain memiliki otak yang cerdas dia juga memiliki semangat belajar yang tinggi mengenai berbagai macam hal, terutama hal yang belum pernah dia temui sebelumnya seperti ilmu kultivasi yang ada didunia asing ini.
Jiang Xia Yan berjalan menuju kearah kelasnya sambil berkutat dengan pikirannya sendiri sehingga dia tak menghiraukan pandangan semua orang yang berhasil dilewatinya, termasuk Feng Mo Tian.
Pemuda tersebut terlihat menautkan kedua alisnya merasa heran karena dia sama sekali tak bisa membaca pikiran Jiang Xia Yan.
“ Bagaimana bisa ?...”, batin Feng Mo Tian penasaran.
Feng Mo Tian kembali memusatkan pikirannya begitu mata Jiang Xia Yan bertatapan dengannya. Namun hasil yang dia dapatkan nihil membuat keningnya berkerut cukup dalam.
Sementara Jiang Xia Yan yang melihat raut kekesalan dan kegelisahan diwajah Feng Mo Tian hanya bisa menatapnya kasihan dan melewati pemuda tampan tersebut begitu saja.
“ Apa dia baru saja menatap iba kepadaku ?....”, batin Feng Mo Tian tak percaya.
Bagaimana bisa gadis yang dijuluki sebagai sampah tersebut tak bisa dia baca pikirannya dan tadi bahkan menatap iba kearahnya, membuat Feng Mo Tian semakin bertambah penasaran dibuatnya.
Pemuda tampan itu segera mengarahkan pandangannya ke beberapa orang yang berhasil dilewatinya sepanjang perjalanan.
“ Wah…dia sangat tampan sekali….”
“ oh my god…..dia menatapku…”
“ Seandainya saja aku memiliki sedikit saja ketampanan dan kekuatan sepertinya, mungkin nasibku tak akan begini…”
“ Lihat b*****n kecil itu!!!..... jika bukan dari keluarga Feng sudah aku singkirkan sejak dulu dia !!!...”
Dan masih banyak lagi pikiran yang bisa didengar oleh Feng Mo Tian sepanjang perjalanan, membuatnya sangat muak.
Jika tak menghormati bibi yang sudah membesarkannya setelah ibunya meninggal, mungkin Feng Mo Tian tak akan pernah mau menginjakkan kakinya didalam akademi tersebut.
“ Jika kemampuanku masih berfungsi dengan sangat baik, lalu…bagaimana mungkin aku tak bisa membaca pikiran gadis itu….”, Feng Mo Tian kembali berbicara dengan dirinya sendiri mengenai kejadian langkah yang baru saja dia alami.
Feng Mo Tian yang tanpa sadar sedang memikirkan Jiang Xia Yan dikejutkan oleh kehadiran Gyo Meng, putra tertua keluarga Gyo tersebut langsung merangkul pundaknya sambil tersenyum lebar.
Seketika Feng Mo Tian langsung memberikan pemuda tersebut tatapan tajam karena tak suka ada orang yang memegang anggota tubuhnya tanpa seijinnya meski Gyo Meng adalah sahabatnya.
“ Hey…kamu harus lebih bisa mengendalikan amarahmu kawan….”, ucap Gyo Meng yang langsung menarik tangannya begitu melihat sahabatnya itu sudah berniat mematahkan lengannya.
“ Apa kamu tertarik dengan nona muda ketiga Jiang ?....bukankah gadis itu sudah banyak berubah sekarang….”, ucap Gyo Meng dengan berbisik.
Feng Mo Tian yang sudah terbiasa dengan sikap lugas dan selalu ikut campur Gyo Meng hanya mengabaikannya begitu saja seperti angin lalu.
Sementara pemuda tersebut terus saja mengikuti Feng Mo Tian sambil mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang tak bermutu.
Tanpa keduanya sadari, Jiang Xialun yang tak sengaja mendengar percakapan keduanya terlihat berpikir keras dengan apa yang baru saja dia dengar.
Dia sendiri juga tak menyangka jika Jiang Xia Yan akan berubah sedrastis itu setelah tenggelam didanau beberapa waktu yang lalu.
Bukan hanya sikapnya yang berubah, sifat dan karakternya juga berubah jauh. Jiang Xialun seperti melihat orang lain di tubuh adik ketiganya itu.
“ Apakah hanya dengan demam tinggi seseorang bisa berubah drastis seperti itu ?…” , batin Jiang Xialun penuh dengan tanda tanya.
“ Tapi, jika tuan muda tertua Feng cukup penasaran dengan Jiang Xia Yan…hal ini tidak baik bagiku….”, batin Jiang Xialun mulai gelisah.
Siapapun sangat tahu seberapa kuat dan berpengaruhnya Feng Mo Tian di ibukota. Meski dia hanya seorang pelajar, namun kemampuan dan kekuatan yang dimilikinya diatas normal.
Dan dia tak bisa disinggung dengan mudah jika tak ingin mendapatkan balasan yang fatal. Dan membuat seorang Feng Mo Tian untuk menoleh kepada kita sangatlah sulit.
Apalagi sampai dia melirik dan memiliki rasa penasaran yang bisa menarik minatnya, hal tersebut tentulah suatu prestasi tersendiri.
Dan jika Jiang Xia Yan mendapatkan perhatian dari Feng Mo Tian maka hal itu akan menjadi penghambat bagi keberlangsungan karirnya dimasa depan.
Jiang Xialun yang selama ini juga diam – diam menyukai pangeran kedua Ming Shin melalui sang ayah memberikan dukungan penuh agar anak kedua kaisar Ming Qin tersebut menjadi pewaris selanjutnya.
Sebagai gadis yang penuh bakat dan memiliki kecerdasan intelektual sebagai pelajar seperti keluarganya, Jiang Xialun melakukan semuanya dengan terstruktur dan terencana.
Tidak blak – blakan seperti kakak tertuanya dan adik ketiganya yang terang – terangan menunjukkan perhatian dan cinta kepada pangeran kedua Ming Shin.
Justru apa yang dilakukan oleh Jiang Xialun lebih mendapatkan apresiasi dari pangeran Ming Shin, meski lelaki tersebut hanya bersandiwara karena baginya tak ada yang lebih penting daripada dirinya sendiri dan kekuasaan.
Wajahnya yang tampan dan kemampuannya untuk mengolah semua hal dengan baik membuat laki – laki tersebut bersikap baik dan lembut kepada nona muda kedua Jiang tersebut karena dianggap bisa diajdikan batu pijakan untuknya dalam perebutan kekuasaan didalam istana nantinya.
Meski ayah Jiang Xialun tidak sekuat Jiang Shin, tapi posisinya didalam pengadilan cukup berpengaruh sehingga kondisi tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh pangeran kedua Ming Shin untuk mendapatkan keuntungan disana.
Sementara itu, didalam kelas Jiang Xia Yan terlihat mengikuti semua pelajaran hari ini dengan tekun dan penuh keseriusan.
Melihat apa yang terjadi dengan Lin Hao tadi, kali ini semua orang yang ada dalam kelas tak berani untuk memprovokasi gadis muda tersebut jika tak ingin mengalami nasib sial.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Erni Sasa
ini kan jaman kerajaan critanya bo y yg masuk akal🥱
2025-01-11
0
Astraea
dimohon untuk bahasanya disesuaikan dengan latar 😭😭
2025-01-05
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ternyata pangeran dr keluarga Feng bisa baca pikiran orang toh tp kok bisa mati karna kelicikan Ming Sin sih 😏😏
2025-01-02
2