BAB 18

Sherly menunggu jemputan Ario. Sudah setengah jam ia menunggu tapi belum juga dijemput. Ia menghubungi Tora.

"Ario belum juga sampai." ujar Sherly. "Aku naik taksi saja ya." sambungnya.

"Tidak sayang, tunggulah. Ia sedang absen di kantor. Nanti dia akan sampai." jawab Tora. "Jangan keluar dari kantormu, agar tetap aman." perintah Tora.

"Kau telat aku sudah ada di depan gerbang kantor. Aku sudah lelah menunggu disini kak. Kalau tahu akan lama, lebih baik aku naik....eeeehhhmmmm.....eeeehhmmm..."

tut.tut.tut...

Tora menegang. "Halo Sherly, halo...kau kenapa Sher." Sherly seperti sedang dibekap. "Sial...." ujarnya.

Tora mengambil kunci mobilnya, ia memaksakan mengendarai mobil dengan kondisi tangannya seperti itu. Ia menghubungi Ario.

"Kau dimana?" bentak Tora.

"Sudah mau sampai pak." jawab Ario.

"Terjadi sesuatu dengan Sherly, cepat Ario." perintah Tora.

"Sepertinya aku tahu, aku melihat mobil avanza hitam yang kemarin. Aku akan mengikutinya dan mengirimkan lokasinya segera." ujar Ario. Ia tak sengaja berpapasan dengan mobil itu dari arah kantor Sherly.

Tora menghubungi Darko. "Siapkan team Jaguar sekarang, Sherly diculik. Aku akan mengirim lokasinya." perintah Tora.

"Siap laksanakan ndan." jawab Darko.

Tora Sin meringis kesakitan akibat lukanya. Tangan sialan...bentaknya pada diri sendiri.

Tak lama Ario mengirimkan lokasinya. Tora mengikuti arahan tersebut dan mengirim ke teamnya juga. Beberapa menit kemudian ia berhasil menemukan mobil Ario. Tora memeriksa mobil Ario, pria itu sudah tidak ada di dalam mobilnya. Tora pelan pelan memasuki lokasi penyekapan. Ternyata Ario berada disisi kanan sekarang. Dia sedang tidak bertugas jadi alat komunikasi sangatlah kurang. Ia menunggu sampai team Jaguar datang.

Satu jam kemudian, Darko dan beberapa anggota datang, menyerahkan semua alat keperluan penggerebekan. Baju anti peluru dan alat komunikasi sudah terpasang di tubuh Tora sekarang. Tora memang pria yang cepat tanggap menangani sebuah kasus, apalagi ini berhubungan dengan kekasihnya.

"Team Jaguar siap bertugas. Aturan tetap sama, jaga pintu samping kanan kiri, pintu depan, dan pintu belakang." perintah Tora.

"Siap ndan." jawab seluruh anggota bersamaan.

Tora tak ingin menunggu waktu lagi. "Sekarang." teriaknya.

Seluruh team yang terbagi sudah mulai menyebar.

Aku akan membunuh mereka kalau sampai berani menyentuh Sherly. gumam Tora.

Team 1 mendobrak pintu belakang, Team 2 dan 3 sudah mulai masuk juga. Tora dan Ario dari pintu depan. "1 2 3." tangan Tora menunjukkan angka pada Ario dan mulai mendobrak pintu depan dan menodongkan pistol mereka.

"Semuanya jangan bergerak." Teriak Tora saat melihat beberapa orang di dalamnya.

Para penculik terkejut, karena hanya dalam hitungan menit mereka bisa ditemukan. Tora mencari keberadaan Sherly tapi tidak ada. "Dimana wanita itu?" bentak Tora.

Mereka menunjuk ke atas. "Team 1 tangani disini. Team 2 dan 3 ikut aku keatas." perintahnya.

Tora dan yang lain ikut naik keatas. Samar samar Tora mendengar teriakan Sherly. Ario menahannya dan menggeleng agar tidak gegabah sebelum mendobrak pintunya. Tora menghela nafasnya dan mengangguk.

Setelah beberapa saat team sudah siap semua dan mulai mendobrak pintu lantai atas. Tora membelalakkan matanya. Sherly nyaris telanjang dengan posisi terikat. Tora menghambur kedalam dan langsung menghajar pria itu. Ternyata didalam hanya ada satu orang.

Ario menahan Tora. "Sherly lebih penting sekarang." ujar Ario.

Tora baru sadar jika tubuh Sherly menjadi tontonan. "Kalian ingin mati melihat tubuh wanita ini hah." teriak Tora.

Semua team berbalik dan membawa tersangka yang sudah babak belur. Tora segera membuka bajunya dan menyelimuti tubuh Sherly. Tora melepaskan ikatannya. Sherly berteriak karena disentuh.

"Ini aku Tora sayang." ujar Tora. Tapi Sherly terus mundur ketakutan. "Sher, ini aku Tora." ujar Tora lagi. Tapi Sherly malah menangis histeris.

Tora menahan emosinya. "Sersan cepat hubungi Jack agar segera ke rumah. Aku akan membawa Sherly sekarang." perintah Tora.

"Siap ndan." jawab Ario dibalik pintu yang rusak.

Tora memaksa membopong tubuh Sherly yang terus meronta. Melewati anggota team Jaguar dan memasuki mobilnya. Darko mengejarnya. "Biar aku saja yang mengendarai mobilnya." pinta Darko. Tora hanya mengangguk.

"Tangkap komplotan itu, cari sampai ke akar akarnya." teriak Tora pada semua team.

"Siap ndan." jawab mereka bersamaan.

Tora terus menenangkan Sherly di dalam mobilnya. Sherly masih juga belum sadar. Ia masih histeris. "Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan Darko." tanyanya bingung.

"Maaf pak jika saya lancang, cara satu satunya hanya menamparnya." ujar Darko.

"Kau mau mati?" bentak Tora. "Aku lebih baik membiarkannya histeris daripada menamparnya." sambung Tora.

Darko hanya terdiam. Dan mempercepat mobilnya. "Apa tidak sebaiknya langsung kerumah sakit pak?" tanya Darko.

"Tidak...dalam kondisi seperti ini. Lebih aman di rumahku." jawab Tora.

"Siap ndan." jawab Darko.

Setelah sampai dirumahnya, Tora berusaha menurunkan Sherly, tapi wanita itu menolak. Untunglah Jack sudah sampai dan langsung menyuntikkan obat penenang sampai Sherly akhirnya tertidur. Tora mengangkatnya dan langsung membawa ke kamar Tora.

"Aku akan mengganti pakaiannya dulu." ujar Tora pada Jack.

Jack mengangguk dan menunggu di luar kamar.

"Masuklah Jack." ujar Tora lagi setelah ia selesai memakaikan baju Sherly dengan benar.

Jack masuk dan memeriksa Sherly. Jack memasang infus. "Tenanglah Tor, ia hanya syok. Setelah bangun ia akan mengenalimu lagi." ujarnya.

"Apa ada yang terjadi pada tubuhnya?" tanya Tora.

"Hanya beberapa luka memar, selebihnya aman." ujar Jack. "Tamparan di pipinya sangat keras Tor, itu akan membengkak beberapa hari." sambung dokter Jack.

"Aku akan membunuh pria itu." jawab Tora.

"Kau seorang polisi bukan pembunuh. Ingat itu." kata Jack. "Dan aku harus memeriksa lukamu lagi." pintanya.

"Tidak perlu, persetan dengan tanganku." jawab Tora.

"Kau sangat keras kepala." ujar Jack sambil keluar dari kamar.

Tora memandangi wajah Sherly dan mengelusnya. "Maafkan aku sayang, aku masih lengah. Mulai besok aku akan menjagamu. Persetan dengan tanganku yang terluka." ujarnya sambil menyelimuti Sherly.

Tora keluar, disana sudah ada Jack, Darko dan Ario di ruang tamu. Tentu saja Tora ingin mereka menjelaskan secara detil para tersangka tersebut.

 *****

Have Fun guys...😘😘😘

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

Sherly dlm bahaya trus

2021-07-26

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

kejamnya dunia premanisme

2020-07-02

5

Lina

Lina

lanjut

2020-05-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!