BAB 11

"Kau masih ingin tahu tentang keluargaku?" tanya Tora saat mereka sudah berada di ruang santai.

Sherly mengangguk. "Tentu saja, aku penasaran mengapa kau tinggal sendirian. Keluargamu dimana dan mengapa kau disini." tanya Sherly penasaran.

"Orangtuaku tinggal di Amerika, karena papa berasal dari sana. Tapi mama meninggal saat aku baru naik jabatan sebagai Inspektur 5 tahun yang lalu." ujar Tora.

"Maafkan aku kak, aku tak tahu. Jadi kakak ada darah Amerika?" tanya Sherly.

Tora menggeleng. "Kau akan terkejut mendengarnya. Papa asli orang Korea yang berasal dari Amerika. Papa terlahir di Amerika dan menjadi warga negara Amerika walaupun ia keturunan Korea. Kalau mama asli Palembang. Aku memiliki kakak perempuan, satu satunya kakak yang aku sayangi tapi ia tinggal di Singapura sekarang mengikuti suaminya yang seorang pengusaha berlian di Singapura. Mereka memiliki anak perempuan berumur 13 tahun. Sedangkan aku sangat mencintai Indonesia. Aku menghabiskan masa remaja sebagai aparat kepolisian disini. Padahal papa ingin sekali aku meneruskan bisnisnya di Amerika. Aku menolak dan berjanji akan memberinya cucu laki laki yang akan membantunya nanti. Tapi wanita yang aku cintai sampai sekarang sangat sulit aku dapatkan. Sudah 10 tahun aku mencintainya sendiri, dan aku belum mengatakan pada wanita cantik itu. Aku masih ragu apakah ia mau dengan pria yang menghadapi kematian setiap hari." ujar Tora sambil tertawa.

Sherly sangat antusias mendengar silsilah keluarga Tora Sin. "Apa aku bisa membantumu untuk mendapatkan wanita itu? Wanita manapun pasti menginginkan pria sepertimu." ujar Sherly.

Tora terkekeh lagi. "Kau akan sangat membantu Sher, aku harap kau mampu membuat hatinya membalas cintaku." jawab Tora.

"Kau ingin menceritakan seperti apa wanita itu dan dimana ia tinggal kak?" tanya Sherly lagi.

"Ia wanita yang sangat cantik dan selalu membuat jantungku berdebar debar, ia tinggal sangat dekat denganku." jawab Tora.

Entah mengapa Sherly sangat cemburu saat Tora menyanjung wanita itu.

"Kau mau menceritakan keluargamu Sher?" tanya Tora.

Sherly berubah menjadi sedih. "Papa berasal dari Korea sama seperti papa mu, sedangkan mama dari manado. Tapi kami tinggal di Tulang Bawang sejak papa membeli perkebunan sawit disini. Perusahaan papa sangat besar dan sukses. Saat umurku 15 tahun." suara Sherly mulai tercekat saat ingin menceritakan kejadian itu. "Kami mengalami kecelakaan tragis, papa dan mama berkelahi karena papa meminjam uang pada bank dengan jumlah yang sangat besar, usaha sawit papa mengalami penurunan dan harus membayar denda keterlambatan pada bank. Saat itulah kecelakaan terjadi dan hanya meninggalkan aku seorang diri. Semua aset disita bank tapi beruntung aku memiliki rumah yang tersisa." ujar Sherly sedih. "Aku tak memiliki siapapun kak disini. Hanya Ferdinan yang bersamaku selama 7 tahun, sampai akhirnya aku tahu ia hanya memanfaatkanku saja." sambung Sherly.

Hati Tora merasa sangat sakit mendengarnya. Wanita ini menderita dari usianya yang masih sangat remaja. Ia tidak pernah tahu cerita sebenarnya. Tora hanya beberapa kali melihat beberapa orang menghampiri Sherly, ia pikir itu hanya pihak asuransi. Karena Tora hanya berani menjaganya dari kejauhan.

"Tapi sudahlah itu masa lalu buatku, aku harus bertahan hidup agar papa dan mama bisa tenang meninggalkan aku." lanjut Sherly.

Tora mengangguk. "Kau wanita yang sangat kuat Sher, aku akan terus bersamamu dan menjagamu." ujar Tora.

"Benarkah? Kau baik sekali kak." jawab Sherly.

"Aku memang pria baik, apa kau baru tahu." ujar Tora sambil terkekeh. "Lalu bagaimana dengan uang asuransi kecelakaan yang di dapat, bukankah itu menjadi hakmu?" tanya Tora.

"Issss kakak sangat pede. Kalau soal uang asuransi, itu masih tidak cukup untuk membayar hutang papa." jawab Sherly.

Tora menatap wajah Sherly yang sangat sedih. "Ada satu hal lagi yang harus kau tahu Sher, ini tentang Ferdinan mantan kekasihmu." Tora berubah serius.

"Ada apa dengannya, bukankah ia sudah di penjara sekarang." tanya Sherly.

"Iya memang, tapi ada rahasia baru yang terungkap, team kepolisian menyelidiki latar belakang Ferdinan. Dan ada fakta yang mengejutkan Ferdinan adalah pimpinan komplotan preman sadis di Mesuji." Tora memberitahu.

Sherly menutup mulutnya dengan tangan, ia tidak percaya semua ini. "Itu tidak mungkin kak." ujarnya.

"Itulah faktanya Sher. Ia benar benar memanfaatkanmu agar ia bisa bersembunyi di tempat yang aman yaitu rumah mewahmu. Siapa yang akan tahu jika seorang preman tinggal di rumah besarmu. Itulah mengapa sekarang kau berada disini. Aku ingin kau tinggal bersamaku untuk sementara, sampai keadaan stabil. Aku tak ingin kau berada dalam bahaya. Karena anak buah Ferdinan tidak akan melepaskanmu." ujar Tora.

Tiba tiba Sherly ketakutan, tubuhnya membeku dan menggigil.

"Kau jangan takut Sher, aku akan melindungimu. Aku hanya ingin kau selalu berada di dekatku. Dan saat aku bertugas, akan ada seseorang yang mengawasimu. Aku sudah menyewa satu penjaga untukmu." kata Tora sambil menggenggam tangan Sherly.

"Tapi ini akan merepotkanmu kak. Perlu biaya untuk menyewa penjaga, dan jika aku tinggal bersamamu, bagaimana wanita yang kau sukai akan menyukaimu juga. Pasti ia akan marah besar." ujar Sherly.

Tora justru tertawa dengan kencang. "Kau wanita perasa Sher. Jangan pikirkan aku, keselamatanmu lebih penting sekarang. Sebagai aparat negara, aku harus melindungimu. Dan sekarang sudah waktunya kau istirahat. Kau belum terlalu sehat dan bekas cekikan itu masih membiru di lehermu." Tora menyentuh leher Sherly.

Deg...Deg...Deg...

Tiba tiba jantung Sherly berpacu sangat keras, bahkan ia menahan nafasnya saat sentuhan itu terjadi. Ada perasaan panas pada tubuhnya saat ini.

Sherly menelan ludahnya. "A...aku...ke...keatas sekarang." ujarnya terbata bata.

Tora mengangguk dan hanya memperhatikan punggung Sherly saat wanita itu mulai menaiki tangga.

Tora menghela nafasnya dengan keras. Bagaimana kulit wanita itu bisa sehalus sutra saat disentuhnya. Dan saat wajah Sherly memerah, ingin rasanya Tora menarik dan menciumnya. Jantungnya terus berdebar walaupun wanita itu sudah masuk ke kamarnya. Dan ya Tuhan...ada yang terganggu padanya Mr. P mengeras dan tidak mau tidur kembali.

Tora memejamkan matanya dan masuk ke kamar mandi untuk mendinginkan tubuhnya malam ini. Untung saja, ia menggunakan kemeja jadi ia bisa memaksakan tangannya untuk membuka baju itu.

 *****

Happy Reading All...😘😘😘

Kalian artikan sendiri ya Mr. P pak Inspektur Tora...😂😂😂

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

kerennnnnnn ceritanya

2021-07-26

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

sentuhan saja sdh bisa bikinbangun,....😏😏😎

2020-07-02

3

Endah Kusumawati

Endah Kusumawati

hhhmmmm lambat amat pak pol.....keburu salah paham

2020-06-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!