BAB 2

Seminggu sudah Sherly Lee hidup sendiri, ia sangat bersyukur bisa menjalankan hidupnya tanpa Ferdinan. Semua barang kenangannya bersama Ferdinan sedikit demi sedikit ia bakar dan ia buang. Ia juga pelan pelan bisa menghapus ingatannya akan pria itu. Sherly menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Ia bekerja di PT. Tunas Arya sebagai Staff Accounting selama 5 tahun. Ia merasa bersyukur bisa menjadi staff disana padahal ia hanya lulusan SMA.

Pertama kali ia melamar pekerjaan, hanya diterima sebagai operator telepon kantor selama satu tahun. Namun karena kecerdasannya ia langsung diangkat menjadi staff accounting oleh pimpinan perusahaan. Dan kini sudah 4 tahun ia menjalani jabatannya ini tanpa ada halangan apapun. Sebelumnya ia juga pernah menjadi seorang Sales Promotion Girl (SPG) parfum di salah satu Mall terbesar di Tulang Bawang selama satu tahun.

Jika mengingat kembali, Ferdinan memang sangat membantu menjalankan hidupnya selama tujuh tahun belakangan ini. Ia akan sangat sulit melupakan pria itu. Saat Sherly berkecamuk dengan pikirannya, ada sebuah mobil truk besar menurunkan barang barang depan rumahnya. Akhirnya rumah mewah di depannya itu ada penghuninya. Sherly tersenyum sendiri saat tahu akan memiliki tetangga baru, ia berharap tetangganya memiliki banyak anak sehingga Sherly tidak kesepian lagi di daerah itu.

Rumah mewah peninggalan orang tuanya benar benar sepi. Ia hanya tinggal sendiri, walau sebelumnya ia bersama Ferdinan. Perusahaan milik ayahnya bangkrut, hanya inilah harta peninggalan yang tersisa. Itu juga karena pihak bank luar biasa baik padanya, melepaskan satu satunya aset yang tidak disita untuk anak yatim piatu sepertinya. Sebenarnya bukan karena kebaikan Bank tapi memang rumah itu tak masuk dalam daftar sitaan.

Jika ia mengingat kecelakaan tragis itu, ia akan mengeluarkan air matanya tanpa henti. Kedua orang tuanya meninggal, bahkan ia tidak bisa mengantar ke peristirahatan terakhirnya. Karena Sherly waktu itu harus dirawat selama satu bulan di rumah sakit. Ia juga sudah bertahun tahun mencari orang yang dermawan itu, yang mengurus pemakaman orang tuanya sampai biaya rumah sakit.

Pihak rumah sakit hanya memberi tahu bahwa ia adalah seorang polisi tampan berumur 23 tahun, jadi mungkin sekarang pria itu sudah berumur 33 tahun jika masih hidup. Sherly tersenyum masam jika mengingat itu semua. Setelah banyak pikiran yang terlintas dibenaknya, ia berangkat ke kantornya dengan mobil pribadinya yang ia beli dari hasil selama ia bekerja.

 *****

Tora Sin mendengar kabar mengejutkan dari gadis cantik itu, gadis yang sudah lama ia abaikan sekarang perlu perlindungannya kembali. Gadis kecil yang kini berubah menjadi wanita cantik ini ternyata ditinggalkan kekasihnya yang hidup bersamanya selama 7 tahun. Ia tak mendengar sama sekali soal pernikahan keduanya.

Tora harus berada di dekat wanita ini dan menyelidikinya sendiri. Beruntung baginya, rumah mewah di depan rumah wanita itu dijual. Tora membelinya tanpa berpikir lagi. Ia hanya harus berada di dekat wanita itu dan menjaganya seperti yang diinginkan ibu dari wanita itu sebelum meninggal.

Tora Sin sama sekali tidak mengetahui nama wanita cantik itu, ia akan mengunjunginya setelah ia selesai membereskan rumahnya.

Tora hari ini izin dari tugasnya khusus untuk kepindahannya. Menjelang sore ternyata Darko dan Ario mengunjungi rumah barunya.

"Wow...ini rumah luar biasa pak." ujar Darko.

"Ini sangat besar untuk ukuran pria lajang. Setidaknya harus ada satu istri dan sepuluh anak di dalam rumah ini." goda Ario.

"Kau selalu saja memperjelas kata istri di depanku. Kau benar benar ingin aku tendang dari teamku." ancam Tora.

Ario mengangkat tangannya tanda menyerah. "Ampun pak Inspektur, tidak lagi aku menggodamu. Tapi apa benar gadis kecil itu tinggal di rumah mewah di depan itu?" tanyanya.

Tora mengangguk. "Benar... Tapi ia bukan gadis kecil lagi, sekarang ia tumbuh menjadi wanita dewasa yang sangat cantik." ujar Tora saat melihat wanita itu tadi masuk kedalam mobilnya.

"Apa hatimu sangat berdebar saat melihatnya?" tanya Ario.

"Kau lagi lagi menggodaku Ario." ujar Tora.

"Oh tidak pak, aku hanya penasaran. Apa kau sudah menyelidiki latar belakangnya? Siapa tahu ia sudah memiliki suami dan anak anak. Wanita cantik tidak mungkin belum menikah sampai umurnya 25 tahun. Kau yakin pria yang bersamanya selama 7 tahun belum menikahinya." ujar Ario.

Ario benar, hati Tora sangat berdebar kencang saat melihat sosok wanita itu. Perasaannya kembali muncul saat pertama kali melihatnya terjepit di dalam mobil kecelakaan itu. Jantungnya hampir tidak bisa dikendalikan.

"Aku bukan Inspektur bodoh. Aku sudah menyelidikinya, wanita itu belum menikah dan sekarang sedang sendiri karena baru saja kekasihnya meninggalkannya." jawab Tora.

"Whatttt....??? meninggalkannya? jika versimu sangat cantik, mengapa ia ditinggalkan. Bodoh sekali." Ario terkejut.

"Bukan urusanku mengapa ia ditinggalkan. Tapi aku kembali harus menjaganya, amanat dari ibunya tidak boleh ku abaikan." jawab Tora.

Ario tertawa. "Amanat ibunya dan tentu saja amanat hatimu." godanya.

"Sialan..." ujar Tora Sin.

"Ya Tuhan...aku yang benar benar bodoh disini. Wanita itu siapa namanya, mengapa kalian hanya berbicara wanita itu, wanita itu dari tadi. Benar benar membuatku penasaran." ujar Darko.

Tora dan Ario tertawa. "Itulah kebodohan pak Inspektur ini. Ia tidak mencari tahu nama wanita itu, padahal berkas kejadian 10 tahun yang lalu sangat lengkap di poltabes." ujar Ario.

"Aku bukan bodoh, tapi aku memang ingin mendengar namanya dari mulut wanita cantik itu sendiri." jawab Tora.

"Dasar pria lajang gila." ujar Darko sambil berlari ke arah dapur sebelum Tora memakinya. Darko memang salah satu petugas di team Jaguar yang sangat pintar memasak. Ia akan menyiapkan makan malam Inspekturnya tanpa diminta terlebih dahulu.

"Kau masak daging lebih banyak Darko, aku akan mengunjungi tetangga lama dan meminta namanya. Aku sudah membeli bahan bahannya tadi." perintah Tora.

"Siap pak, perintah diterima. Laksanakan...!!!" jawab Darko tegas seperti sedang berada di kesatuan kepolisian.

Tora hanya terkekeh mendengarnya. Ia dan Ario melanjutkan membereskan barang barang kepindahannya. Tora adalah pria rajin dan bersih. Walaupun ia pria lajang, tetapi barang barangnya cukup banyak saat tinggal di rumah lamanya. Tora sendiri bingung dengan prilakunya, sejak ia mendengar wanita itu perlu perlindungan, Tora cepat sekali mengambil keputusan untuk pindah hanya dalam satu malam.

Tora tersenyum sendiri saat melihat wanita cantik itu. Ia tak menyangka, gadis kecil yang ia temui akan tumbuh dewasa dan sangat cantik.

Apakah cinta pertama itu sangat sulit dilupakan? pikir Tora.

Ario terus memperhatikan sahabatnya yang tak berhenti tersenyum, tapi ia tak ingin bertanya pada Tora karena ia tahu sahabatnya berharap banyak pada hubungan ini. Ario hanya berdoa agar sahabatnya bisa mendapatkan wanita yang ia cintai selama 10 tahun ini.

 *****

Happy Reading All...😘😘😘

ILUSTRASI WAJAH TORA SIN👇

Terpopuler

Comments

Sri Azhari

Sri Azhari

Weh keren cerita nya,, tentang kota Lampung tulang bawang,, jauh dr bandar Lampung ini mah Krn sy tgl di teluk,,prnh ke tulang bawang tp cm ke tubaba nya dalam rangka jln2 di islamic center SM patung marga... SippLaahhh kota Lampung msk cerita dalam novel,, 👍👍👍

2023-07-31

1

Ersa

Ersa

Inspektur? sdh irjen kah di umur 33th. Ah tapi ini Dunia halu, it's oke. Saya suka cerita yg berbau polisi dan atau militer... 🌹🌹🌹 untuk mu author

2022-10-01

1

Gabrielle

Gabrielle

Pak polisi, aku barusan bunuh nyamuk...cepat tangkap aku🤗😘

2022-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!