Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya

Dedes dan juga Ace sudah ada diluar lagi, Dedes sudah menangis dia mencoba untuk bisa tegar dengan semua ini. Dedes menghapus air matanya.

"Jadi bagaimana sekarang Dela "

"Sekarang aku akan bekerja seperti biasanya dengan penampilan yang baru. Aku tidak akan pernah menyia-nyiakan apa yang telah kamu berikan padaku. Kamu telah membuat aku menjadi cantik aku akan tunjukkan pada semua orang kalau aku bisa dan tidak akan pernah sedih lagi "

"Jika ada yang memujiku dengan senang hati aku akan tersenyum dan berterimakasih "

"Bagaimana dengan menikah "

"Aku akan mencari calon suami, mana mungkin ada yang menolakku, aku yakin aku akan mendapatkan calon suami seperti yang Ayah mau "

Ace mengembuskan nafasnya dengan kasar "Baiklah, aku akan membantumu untuk menemukan pasangan hidupmu sesuai dengan apa yang Ayahmu mau "

"Terimakasih, karena kamu selalu ada disampingku Ace "

"Hemm "

"Kamu tahu, aku yakin Ayah akan menurunkan fotoku dari jajaran keluargaku yang sudah tiada. Dia akan bangga saat aku membawa calon suami yang sangat dia inginkan, dia akan menganggapku kembali sebagai anaknya dan kami akan bahagia selalu. Dia akan mendoakan ku agar keluargaku selalu bahagia dan panjang umur"

Dedes kembali menghapus air matanya, memang sakit tapi dirinya tak boleh lemah. Anggap saja ini sebagai ujian saat akan menemukan jodoh.

...----------------...

Dedes keluar dari dalam taksi, Dedes menatap sekitar dan mencoba percaya diri. Dedes masuk kedalam kantor.

Banyak orang kantor yang menatapnya "Itu Dedes tidak salahkan, kenapa dia bisa berubah. Bukanya dia tak pernah memperdulikan penampilannya "

Saat sedang membereskan buku-buku pun banyak sekali yang menatapnya, Dedes begitu cantik dengan tampilannya sekarang.

Sangat berbeda dengan yang dulu. Bahkan saat melayani customer mereka ramah pada Dedes dan banyak yang mengantri di kasirnya.

Dedes melihat jam sudah jam 01.00 siang. Dedes belum istirahat sama sekali. Dedes melihat kearah temannya.

"Aku mau makan dulu, bisa kamu gantikan aku dulu "

"Tentu Des "

"Terimakasih "

"Sama-sama "

Dedes segera melangkah keluar dari toko buku pergi ketempat makan. Dedes juga membeli obat kepalanya pusing dan tiba-tiba saja jadi batuk.

Apakah dirinya akan sakit, Dedes memijat kepalanya dengan perlahan. Bahkan makan pun tak berselera. Sepertinya harus izin.

"Dedes "

Dedes menatap orang yang memangilnya, Dedes membereskan barang-barangnya juga dan bangkit.

"Iya "

"Benarkah yang aku lihat ini adalah Dedes"

"Kalau bukan Dedes, aku tidak akan membalikan tubuhku dan menjawab panggilanmu kan"

"Hemm, apa motivasimu untuk merubah penampilanmu yang sekarang. Sangat berbeda jauh dari yang sebelumnya"

"Entahlah "

Dedes langsung pergi, tapi Andreas langsung menahan tangan Dedes "Aku masih menunggu jawabannya Dedes"

"Baiklah jika kamu sangat penasaran, aku merubah penampilanku untuk memikat laki-laki kaya raya agar bisa menikahi ku"

Dedes langsung melepaskan pegangan Andreas dan pergi lagi kearah toko buku.

"Menarik, dia menjadi sangat menarik aku jadi penasaran " gumam Andreas dengan senyum nakalnya.

...----------------...

"Dedes mana, aku ingin bertemu dengannya "

"Dedes tidak masuk dia sakit "

Andreas tanpa banyak bicara lagi langsung pergi. Hari kedua Andreas kembali menanyakan keberadaan Dedes.

"Apakah hari ini Dedes masuk "

"Tidak Dedes sedang cuti untuk beberapa hari, mungkin sakitnya parah jadi dia mengambil cuti banyak"

"Baiklah "

Ace yang memang ada disana tak jadi membeli buku. Dia menyimpan kembali buku itu dan akan menemui Delana kenapa dia tak memberitahunya.

Ace begitu khawatir dengan keadaan Delana, bisa-bisanya dia tak memberitahu dirinya.

Setelah sampai dirumah Dela, Ace langsung saja masuk dan malah melihat Dela yang sedang membereskan kamarnya.

Ace bukannya langsung menghampiri Dela, dia malah mengambil obat yang tergeletak dimana-mana.

"Kenapa kamu ga bilang sama aku, kalau kamu sakit "

"Cuman sakit biasa Ace "

"Tapi tetap saja kamu harus bicara sama aku. Kamu itu tanggung jawabku "

Dedes menatap Ace sebentar. Lalu kembali membereskan kamarnya yang berantakan.

"Oh ya laki-laki yang waktu itu mengajakmu pulang bersama menanyakan mu kepada temanmu. Kurasa dia tertarik padamu "

Dedes mendongakan kepalanya, dia langsung saja menyusun pakainya yang berantakan.

"Apakah dia tidak mempunyai nomor mu, dia itu Andreas kan "

"Tidak punya "

"Kenapa, sepertinya kalian sangat dekat "

Dedes beralih pada piring kotor, dia mencuci piring itu dan Ace mengikutinya dari belakang sambil membawa sebuah berkas.

"Kenapa kamu tidak kerja, apa karena dia"

"Tidak juga"

"Lalu kenapa kamu seperti menghindarinya"

Dedes langsung menatap Ace "Entahlah, setiap aku bertemu dengannya ataupun berbicara dengannya pasti aku akan berbicara hal bodoh, yang tidak bermutu dan jangan tanya alasannya kenapa"

"Alasannya apa "

"Aku sudah bilang kan jangan pernah tanya alasannya. Itu berkas apa, apakah kamu melamar pekerjaan sudah diterima kah "

"Bukan, ini adalah berkas laki-laki yang akan melamar mu. Aku sudah mengumpulkan beberapa laki-laki yang cocok denganmu dan sangat masuk dalam kriteria Ayahmu. Dua minggu lagi kita akan bertemu dengan mereka. Aku akan membantumu bertemu dengan mereka dan menemukan jodoh yang memang pas dan cocok denganmu, aku akan terus menemanimu sampai kamu bahagia "

Ace memberikan berkas itu dan Dedes langsung menerimanya. Tanpa banyak bicara lagi Ace pergi meninggalkan Dedes. Meski Dedes melihat raut wajah Ace yang sedih, tapi Dedes sama sekali tidak peka. Kenapa Ace bisa memperlihatkan wajah seperti itu.

...----------------...

"Ace sudah malam apakah kamu tidak mau pulang, kamu sudah sangat mabuk sekali "

"Kalau saja aku orang kaya dan punya banyak uang pasti aku akan menikahinya "

"Siapa yang kamu maksud Ace apa Nadine ? " tanya Aldi teman Ace yang menemaninya minum dibar.

"Bukan, dia adalah perempuan yang menarik perhatianku saat kita berdua pertama kali bertemu. Bahkan saat itu aku masih berpacaran dengan Nadine, tapi tatapanku tidak bisa beralih darinya, tatapannya yang lugu polos penampilan yang sederhana tapi tetap terlihat cantik aku suka "

"Lalu kenapa tak menyatakan perasaanmu saja padanya"

Ace tertawa hambar lalu mengelengkan kepalanya "Itu tidak akan pernah mungkin terjadi, aku bukanlah kriteria yang diinginkannya. Terlalu jauh dan terlalu mustahil untuk aku bisa mendapatkannya dan bersamanya"

"Jangan merendah seperti itu. Aku tahu kamu itu orang kaya hanya kamu saja yang tidak mau kembali pada keluargamu. Jika perempuan itu menyukaimu dia tidak akan memikirkan tentang harta, siapa dirimu dan apa masa lalumu"

Ace tidak menanggapinya dia malah menegak kembali alkohol itu. Sampai-sampai dia pingsan tak sadarkan diri, karena sudah terlalu banyak menegak alkohol itu.

Dia datang ke klub ini dari jam 10.00 malam sampai sekarang jam 02.00 malam dia belum pulang. Dia hanya minum minum dan minum.

Episodes
1 Bab 1 Kembali ditolak
2 Bab 2 Badut
3 Bab 3 Pasti gagal lagi
4 Bab 4 Aku juga tidak mau seperti ini
5 Bab 5 Salah faham
6 Bab 6 Tidak mau mendengar
7 Bab 7 Runtuh sudah
8 Bab 8 Dibantu lagi
9 Bab 9 Buang saja
10 Bab 10 Maaf
11 Bab 11 Masih tidak diterima
12 Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya
13 Bab 13 Mengajak menikah
14 Bab 14 Kesedihan Ace
15 Bab 15 Hampir selesai
16 Bab 16 Kecewa sudah
17 Bab 17 Memberikannya
18 Bab 18 Tidak jadi
19 Bab 19 Kamu sakit apa
20 Bab 20 Akan dibatalkan
21 Bab 21 Kamu hanya mencintai penampilannya saja
22 Bab 22 Datang ke undangan
23 Bab 23 cerita yang sebenarnya
24 Bab 24 Untung cepat dibawa
25 Bab 25 Mengigat kematian
26 Bab 26 apakah akan lepas kutukan itu
27 27 Kemana dia sebenarnya
28 Bab 28 pergi ke toko buku lagi
29 Bab 29 Baru tahu sekarang
30 Bab 30 Akhirnya diterima
31 Bab 31 Rumah Ace
32 Bab 32 Kembali demi kebaikan
33 Bab 33 Diterima dengan baik
34 Bab 34 Aku yang akan memutuskan
35 Bab 35 bagaimana ini mereka belum ada
36 Bab 36 jawaban paling penyakitan
37 Bab 37 Aku sudah lemas
38 Bab 38 Penyesalan datang terakhir
39 Bab 39 Terpuruk
40 Bab 40 6 tahun
41 Bab 41 mulai percaya semuanya
42 Bab 42 tangisan Ameera
43 Bab 43 Perubahan Ameera
44 Bab 44 Kekecewaan yang begitu dalam
45 Bab 45 Bertemu dia
46 Bab 46 Sekolah baru
47 bab 47 Makan yang banyak
48 Bab 48 Tukang ngadu dasar
49 Bab 49 Aku sudah menemukan kamu
50 Bab 50 Tawuran ?
51 Bab 51 Keberanian Ameera
52 Bab 52 Bertemu untuk yang kedua kalinya
53 Bab 53 Ulang tahun
54 Bab 54 Sudah diterima
55 Bab 55 Anak siapa Kevin
56 Bab 56 Sudah tahu siapa Kevin
57 Bab 57 Kita bertemu
58 Bab 58 Impian yang sederhana
59 Bab 59 block
60 Bab 60 Aku tolak
61 Bab 61 Kevin tahu
62 Bab 62 Mundur atau bertahan
63 Bab 63 Kamu tidak usah tahu
64 Bab 64 Ga masalah
65 Bab 65 Kevin menyebalkan
66 Bab 66 Siapakah dia
67 Bab 67 Nanti juga kamu tahu
68 Bab 68 Datang dan tahu
69 Bab 69 Ulah Kevin
70 Bab 70 Kamu akan tahu pulang kemana
71 Bab 71 Tak mendapatkan apa-apa
72 Bab 72 Panggil namanya
73 Bab 73 Kalung tua
74 Bab 74 Curiga Ameera
75 Bab 75 Direstui
76 Bab 76 Terbongkar semuanya
77 Bab 77 Diusir juga
78 Bab 78 Izin
79 Bab 79 Bertemu Mama
80 Bab 80 Tak akan melakukannya lagi
81 Bab 81 Tamat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 Kembali ditolak
2
Bab 2 Badut
3
Bab 3 Pasti gagal lagi
4
Bab 4 Aku juga tidak mau seperti ini
5
Bab 5 Salah faham
6
Bab 6 Tidak mau mendengar
7
Bab 7 Runtuh sudah
8
Bab 8 Dibantu lagi
9
Bab 9 Buang saja
10
Bab 10 Maaf
11
Bab 11 Masih tidak diterima
12
Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya
13
Bab 13 Mengajak menikah
14
Bab 14 Kesedihan Ace
15
Bab 15 Hampir selesai
16
Bab 16 Kecewa sudah
17
Bab 17 Memberikannya
18
Bab 18 Tidak jadi
19
Bab 19 Kamu sakit apa
20
Bab 20 Akan dibatalkan
21
Bab 21 Kamu hanya mencintai penampilannya saja
22
Bab 22 Datang ke undangan
23
Bab 23 cerita yang sebenarnya
24
Bab 24 Untung cepat dibawa
25
Bab 25 Mengigat kematian
26
Bab 26 apakah akan lepas kutukan itu
27
27 Kemana dia sebenarnya
28
Bab 28 pergi ke toko buku lagi
29
Bab 29 Baru tahu sekarang
30
Bab 30 Akhirnya diterima
31
Bab 31 Rumah Ace
32
Bab 32 Kembali demi kebaikan
33
Bab 33 Diterima dengan baik
34
Bab 34 Aku yang akan memutuskan
35
Bab 35 bagaimana ini mereka belum ada
36
Bab 36 jawaban paling penyakitan
37
Bab 37 Aku sudah lemas
38
Bab 38 Penyesalan datang terakhir
39
Bab 39 Terpuruk
40
Bab 40 6 tahun
41
Bab 41 mulai percaya semuanya
42
Bab 42 tangisan Ameera
43
Bab 43 Perubahan Ameera
44
Bab 44 Kekecewaan yang begitu dalam
45
Bab 45 Bertemu dia
46
Bab 46 Sekolah baru
47
bab 47 Makan yang banyak
48
Bab 48 Tukang ngadu dasar
49
Bab 49 Aku sudah menemukan kamu
50
Bab 50 Tawuran ?
51
Bab 51 Keberanian Ameera
52
Bab 52 Bertemu untuk yang kedua kalinya
53
Bab 53 Ulang tahun
54
Bab 54 Sudah diterima
55
Bab 55 Anak siapa Kevin
56
Bab 56 Sudah tahu siapa Kevin
57
Bab 57 Kita bertemu
58
Bab 58 Impian yang sederhana
59
Bab 59 block
60
Bab 60 Aku tolak
61
Bab 61 Kevin tahu
62
Bab 62 Mundur atau bertahan
63
Bab 63 Kamu tidak usah tahu
64
Bab 64 Ga masalah
65
Bab 65 Kevin menyebalkan
66
Bab 66 Siapakah dia
67
Bab 67 Nanti juga kamu tahu
68
Bab 68 Datang dan tahu
69
Bab 69 Ulah Kevin
70
Bab 70 Kamu akan tahu pulang kemana
71
Bab 71 Tak mendapatkan apa-apa
72
Bab 72 Panggil namanya
73
Bab 73 Kalung tua
74
Bab 74 Curiga Ameera
75
Bab 75 Direstui
76
Bab 76 Terbongkar semuanya
77
Bab 77 Diusir juga
78
Bab 78 Izin
79
Bab 79 Bertemu Mama
80
Bab 80 Tak akan melakukannya lagi
81
Bab 81 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!