Bab 11 Masih tidak diterima

Taksi sudah berhenti mereka berdua keluar, Dedes yang binggung dan takut melihat sekitar. Kenapa banyak sekali laki-laki.

"Kita mau ke mana, kamu yakin kita kemari aku mau pulang saja Ace, aku takut "

"Sudah jangan takut ada aku disini "

Ace berjalan terlebih dahulu, Dedes yang takut memegang ujung pakaian Ace, mereka terus masuk dan paling ujung ada sebuah bangunan yang terbuka lebar.

"Ini tempat apa, aku mau pulang saja"

"Sudah diam saja "

"Assalamualaikum "

"Walaikumsalam "

Dedes makin memepetkan tubuhnya pada Ace saking takutnya. "Ace kamu bawa barangnya "

"Barang apa Ace, aku mau pulang "

Tiba-tiba saja orang yang berbicara itu berbalik. Dedes kaget ternyata dia laki-laki, berkumis tapi pakainya seperti perempuan.

"Ini kah Ace "

"Ya dia"

Tangan Dedes langsung ditarik dan didudukan, Dedes menatap wajahnya di cermin.

"Cin kamu itu cantik, tapi hanya penampilan kamunya saja kurang moderen. Eyke akan merubahnya tenang ya Cin "

Dedes menganggukan kepalanya, kepangan rambutnya segera dibuka. "Cin wajahnya bagus banget sih pake apa sih "

"Emm ga pake apa-apa "

"Masa sih Cin, eyke aja harus perawatan dulu. Santai aja ya bebas ni gimana eyke ya mau di gimana in "

"Iya "

Rambut Dedes langsung dikerjakan oleh laki-laki itu, wajah Dedes juga dipakaikan masker dan banyak lagi. Dedes hanya diam saja tak banyak bicara.

Sedangkan Ace yang sedang menunggu tidak boleh mengintip, Dedes dibawa keruangan tertutup. Ace yang jenuh melihat pakaian yang dibuat laki-laki itu juga.

Mengambil beberapa pakaian yang menurutnya akan sangat cocok dipakai oleh Dela, Ace tersenyum saat membayangkan Dela memakai pakaian darinya.

"Semoga kamu suka Del "

"Ini saja Ace " tanya karyawan laki-laki itu.

"Iya ini saja "

"Siapa tuh pacar ? "

"Doakan saja "

"Nadine gimana "

"Ga usah ungkit-ungkit dia ga penting "

"Iya iya, cantik juga ya perempuan tadi putih, tinggi tapi penampilannya aja yang kurang mendukung "

"Mau bagaimana pun penampilannya dia tetap cantik" Ace mengatakan itu sambil tersenyum.

"Yang lagi jatuh cinta, ini barangnya "

Ace mengambilnya dan duduk kembali ditempatnya semula menunggu kedatangan Dela. Yang pasti perempuan itu akan lebih cantik lagi.

"Lihat cin suka kan dengan penampilan yang sekarang, lebih fresh dan juga modis. Aku sengaja rambut kamu aku kerli. Sebentar aku punya jepit yang cantik banget"

Rambut Dedes dijepit di sebelah kiri sedangkan sebelah kanannya dibiarkan begitu saja "Nah gini bagus kan. Nyaman ga pakainnya cin "

"Nyaman aku suka "

"Bagus deh, dari tadi kita belum kenalan nih ya, kenalin aku Maria "

Dedes menjabat tangannya "Dedes "

"Nama yang cantik, ayo kita keluar pasti pacar kamu senang sekali, jarang-jarang Ace bawa perempuan ke sini ayo cepat"

Tangan Dedes langsung ditarik, Dedes belum sempat menjelaskan hubungannya dengan Ace. Saat Dedes keluar dari ruangnya.

Ace langsung bangkit dan melongo melihat penampilan Dedes yang berubah, sungguh luar biasa Dedes makin cantik.

"Jangan dilihatin aja Ace, gandeng dong ah "

Tangan Dedes ditarik lagi dan di satukan dengan tangan Ace "Nah gini kan cuco "

Maria segera meninggalkan mereka berdua. Ace langsung saja melepaskan pegangan tangan mereka "Maaf Maria memang suka seperti itu, oh ya ini aku membelikan beberapa pakaian untuk mu "

Dedes segera mengambilnya dan tersenyum "Terimakasih "

"Hem "

Ace langsung membalikan badan untuk pergi, tapi langkahnya terhenti saat Dedes berbicara "Bagaimana penampilanku apakah aku sekarang cantik"

Ace kembali membalikan badannya "Tidak akan ada yang mengatakan kamu jelek dan kuno lagi"

Ace melangkah pergi meninggalkan Dedes, Dedes dengan cepat mengejar Ace dan berjalan bersisian, selama keluar dari bangunan ini banyak yang menatap Dedes.

"Kita akan pergi langsung ke rumahmu"

"Itu bukan ide yang bagus"

"Penampilanmu sudah berubah, lalu apalagi yang harus dipikirkan"

"Baiklah Ibu dan juga Desi pasti akan senang dengan perubahanku. Apalagi Ayah pasti dia akan senang sekali"

Ace menganggukan kepalanya dan membukakan pintu taksi untuk Dedes segera masuk.

...----------------...

"Ayo turun "

"Aku takut"

"Apalagi yang harus ditakuti Dela semuanya akan baik-baik saja. Kita pergi ke atas dan semuanya akan baik-baik saja mereka semua pasti akan menerimamu kembali ayo"

Ace mengulurkan tangannya untuk membantu Dedes, dengan ragu Dedes menggapai tangan itu dan keluar dari dalam taksi.

Mereka berdua langsung masuk kedalam lift. Dedes yang belum pede menatap Ace "Menurut kamu lebih baik rambutku diikat atau dibiarkan tergerai seperti ini. Apa aku harus membenarkan sesuatu"

"Tidak ada yang perlu dibenarkan, semuanya sudah bagus. Hanya kamu perlu percaya diri saja"

Dedes menganggukan kepalanya, saat lift terbuka mereka berdua segera keluar dan saat akan masuk kedalam rumah, kedua orang tuanya keluar dengan Desi.

"Dedes ? "tanya Desi sambil menatap Dedes, karena tak percaya yang ada dihadapannya ini adalah kakaknya.

"Iya ini aku "

Dedes menatap kearah kedua orang tuanya, Ibunya sudah menangis. Saat Ibunya akan mendekati Dedes dan memeluknya tangan Ibunya langsung ditahan oleh Ayahnya.

"Diam disini "

"Tapi_"

"Diam "

"Ayah Ibu aku begitu bahagia bisa bertemu dengan kalian berdua lagi. Lihat aku sudah berubah aku tidak seperti dulu lagi. Maafkan aku, aku sudah kembali dan tidak akan pernah ada lagi laki-laki yang menolakku"

"Siapa, di sini hanya ada satu anak perempuan saja kami tidak punya anak perempuan lagi. Dia sudah mati bisa kamu lihat ke dalam ada fotonya yang terpajang di deretan foto keluarga yang sudah meninggal"

Pintu langsung dibuka oleh Ayahnya, Dedes bisa melihat dengan jelas fotonya sudah dipajang disana. Dedes mundur tubuhnya tiba-tiba saja lemas.

"Silakan pergi, kami tidak mempunyai anak perempuan lagi. Kami juga tidak mengenal dirimu. Jadi silakan pergi dari sini dan jangan menghalangi jalan kami"

Makin lemas saja tubuh Dedes untung saja ada Ace yang menangkap tubuhnya "Pergilah " teriak Ayahnya.

Dedes yang kaget langsung berlari, Ace juga langsung mengikuti Dedes takut-takut terjadi apa-apa pada Dedes.

"Kenapa kamu begitu keras pada anak kita, dia sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu"

"Diamlah sudah kubilang kan jangan pernah anggap anak itu lagi, dia sudah tiada dia sudah mati. Dia sudah bergaul dengan orang yang tidak benar, bahkan dia berani menemui seorang laki-laki. Biarkan saja dia seperti itu. Dia sudah ku anggap mati jangan pernah membantah kata-kataku, awas saja sampai aku melihat kamu bertemu dengannya atau menelpon dengannya. Aku tidak akan segan untuk melukai anak itu"

"Kamu memang Ayah yang tidak sayang anak, aku kecewa padamu. Aku sungguh kecewa, kamu membuat anakku dihadapan semua keluarga dan tetangga mati, padahal dia masih ada dan hidup. Jika itu sampai terjadi ingat jangan pernah menyesal dan sedih "

Ibu Dedes langsung masuk kembali, diikuti oleh Desi.

Episodes
1 Bab 1 Kembali ditolak
2 Bab 2 Badut
3 Bab 3 Pasti gagal lagi
4 Bab 4 Aku juga tidak mau seperti ini
5 Bab 5 Salah faham
6 Bab 6 Tidak mau mendengar
7 Bab 7 Runtuh sudah
8 Bab 8 Dibantu lagi
9 Bab 9 Buang saja
10 Bab 10 Maaf
11 Bab 11 Masih tidak diterima
12 Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya
13 Bab 13 Mengajak menikah
14 Bab 14 Kesedihan Ace
15 Bab 15 Hampir selesai
16 Bab 16 Kecewa sudah
17 Bab 17 Memberikannya
18 Bab 18 Tidak jadi
19 Bab 19 Kamu sakit apa
20 Bab 20 Akan dibatalkan
21 Bab 21 Kamu hanya mencintai penampilannya saja
22 Bab 22 Datang ke undangan
23 Bab 23 cerita yang sebenarnya
24 Bab 24 Untung cepat dibawa
25 Bab 25 Mengigat kematian
26 Bab 26 apakah akan lepas kutukan itu
27 27 Kemana dia sebenarnya
28 Bab 28 pergi ke toko buku lagi
29 Bab 29 Baru tahu sekarang
30 Bab 30 Akhirnya diterima
31 Bab 31 Rumah Ace
32 Bab 32 Kembali demi kebaikan
33 Bab 33 Diterima dengan baik
34 Bab 34 Aku yang akan memutuskan
35 Bab 35 bagaimana ini mereka belum ada
36 Bab 36 jawaban paling penyakitan
37 Bab 37 Aku sudah lemas
38 Bab 38 Penyesalan datang terakhir
39 Bab 39 Terpuruk
40 Bab 40 6 tahun
41 Bab 41 mulai percaya semuanya
42 Bab 42 tangisan Ameera
43 Bab 43 Perubahan Ameera
44 Bab 44 Kekecewaan yang begitu dalam
45 Bab 45 Bertemu dia
46 Bab 46 Sekolah baru
47 bab 47 Makan yang banyak
48 Bab 48 Tukang ngadu dasar
49 Bab 49 Aku sudah menemukan kamu
50 Bab 50 Tawuran ?
51 Bab 51 Keberanian Ameera
52 Bab 52 Bertemu untuk yang kedua kalinya
53 Bab 53 Ulang tahun
54 Bab 54 Sudah diterima
55 Bab 55 Anak siapa Kevin
56 Bab 56 Sudah tahu siapa Kevin
57 Bab 57 Kita bertemu
58 Bab 58 Impian yang sederhana
59 Bab 59 block
60 Bab 60 Aku tolak
61 Bab 61 Kevin tahu
62 Bab 62 Mundur atau bertahan
63 Bab 63 Kamu tidak usah tahu
64 Bab 64 Ga masalah
65 Bab 65 Kevin menyebalkan
66 Bab 66 Siapakah dia
67 Bab 67 Nanti juga kamu tahu
68 Bab 68 Datang dan tahu
69 Bab 69 Ulah Kevin
70 Bab 70 Kamu akan tahu pulang kemana
71 Bab 71 Tak mendapatkan apa-apa
72 Bab 72 Panggil namanya
73 Bab 73 Kalung tua
74 Bab 74 Curiga Ameera
75 Bab 75 Direstui
76 Bab 76 Terbongkar semuanya
77 Bab 77 Diusir juga
78 Bab 78 Izin
79 Bab 79 Bertemu Mama
80 Bab 80 Tak akan melakukannya lagi
81 Bab 81 Tamat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 Kembali ditolak
2
Bab 2 Badut
3
Bab 3 Pasti gagal lagi
4
Bab 4 Aku juga tidak mau seperti ini
5
Bab 5 Salah faham
6
Bab 6 Tidak mau mendengar
7
Bab 7 Runtuh sudah
8
Bab 8 Dibantu lagi
9
Bab 9 Buang saja
10
Bab 10 Maaf
11
Bab 11 Masih tidak diterima
12
Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya
13
Bab 13 Mengajak menikah
14
Bab 14 Kesedihan Ace
15
Bab 15 Hampir selesai
16
Bab 16 Kecewa sudah
17
Bab 17 Memberikannya
18
Bab 18 Tidak jadi
19
Bab 19 Kamu sakit apa
20
Bab 20 Akan dibatalkan
21
Bab 21 Kamu hanya mencintai penampilannya saja
22
Bab 22 Datang ke undangan
23
Bab 23 cerita yang sebenarnya
24
Bab 24 Untung cepat dibawa
25
Bab 25 Mengigat kematian
26
Bab 26 apakah akan lepas kutukan itu
27
27 Kemana dia sebenarnya
28
Bab 28 pergi ke toko buku lagi
29
Bab 29 Baru tahu sekarang
30
Bab 30 Akhirnya diterima
31
Bab 31 Rumah Ace
32
Bab 32 Kembali demi kebaikan
33
Bab 33 Diterima dengan baik
34
Bab 34 Aku yang akan memutuskan
35
Bab 35 bagaimana ini mereka belum ada
36
Bab 36 jawaban paling penyakitan
37
Bab 37 Aku sudah lemas
38
Bab 38 Penyesalan datang terakhir
39
Bab 39 Terpuruk
40
Bab 40 6 tahun
41
Bab 41 mulai percaya semuanya
42
Bab 42 tangisan Ameera
43
Bab 43 Perubahan Ameera
44
Bab 44 Kekecewaan yang begitu dalam
45
Bab 45 Bertemu dia
46
Bab 46 Sekolah baru
47
bab 47 Makan yang banyak
48
Bab 48 Tukang ngadu dasar
49
Bab 49 Aku sudah menemukan kamu
50
Bab 50 Tawuran ?
51
Bab 51 Keberanian Ameera
52
Bab 52 Bertemu untuk yang kedua kalinya
53
Bab 53 Ulang tahun
54
Bab 54 Sudah diterima
55
Bab 55 Anak siapa Kevin
56
Bab 56 Sudah tahu siapa Kevin
57
Bab 57 Kita bertemu
58
Bab 58 Impian yang sederhana
59
Bab 59 block
60
Bab 60 Aku tolak
61
Bab 61 Kevin tahu
62
Bab 62 Mundur atau bertahan
63
Bab 63 Kamu tidak usah tahu
64
Bab 64 Ga masalah
65
Bab 65 Kevin menyebalkan
66
Bab 66 Siapakah dia
67
Bab 67 Nanti juga kamu tahu
68
Bab 68 Datang dan tahu
69
Bab 69 Ulah Kevin
70
Bab 70 Kamu akan tahu pulang kemana
71
Bab 71 Tak mendapatkan apa-apa
72
Bab 72 Panggil namanya
73
Bab 73 Kalung tua
74
Bab 74 Curiga Ameera
75
Bab 75 Direstui
76
Bab 76 Terbongkar semuanya
77
Bab 77 Diusir juga
78
Bab 78 Izin
79
Bab 79 Bertemu Mama
80
Bab 80 Tak akan melakukannya lagi
81
Bab 81 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!