Ace terbangun, tapi disampingnya sudah tidak ada Dela. Kemana dia, Ace dengan panik segera mencari keberadaan Dela disekitar rumah.
"Dela kamu dimana"
"Dela "
Tak ada jawaban sama sekali, Ace membuka gorden dan melihat disana ada Andreas dan juga Dela. Mereka seperti sedang mengobrol dengan serius.
Lalu Andreas memeluk Dela dan membawa Dela pergi, Ace yang melihat itu begitu kecewa, sangat kecewa sekali.
Ponsel Ace tiba-tiba berdering ternyata dari Dela.
Dela❤️
Entah aku harus berterima kasih atau aku harus mengucapkan selamat tinggal Ace. Aku binggung sangat binggung sekali.
Ace yang mendapatkan pesan itu langsung melempar ponselnya dan air matanya sudah ingin keluar. Namun Ace menekan matanya agar tak mengeluarkan air mata itu.
Sungguh dirinya kecewa dengan keputusan Dela. Padahal dirinya akan menikahi Dela. Kenapa dia malah kembali lagi pada Andreas.
Apakah setidak berharganya dirinya ini, sampai-sampai dirinya harus di campakan seperti ini. Ace memakai pakainnya dengannya cepat. Lebih baik pergi dari pada sakit hati.
...----------------...
"Maafkan aku, sungguh aku pun tidak mau pernikahan ini tidak jadi. Aku minta maaf atas keluargaku yang sudah menghinamu seperti itu "
Dedes mengambil kopinya dan tersenyum pada Andreas. Mereka sekarang sedang ada disebuah cafe. Memang tadi sempat bicara. Tapi membicarakan hal yang begitu lebih menyakitkan.
"Tidak masalah, aku mengerti. Itu adalah keputusan yang paling baik kamu ambil. Mungkin kalau saja kamu jadi menikah denganku, kamu akan memiliki istri yang penyakitan dan mungkin tidak akan pernah bertahan lama" Dedes mendongakan kepalanya supaya air matanya tidak mengalir.
"Kenapa berkata seperti itu, aku juga baru tahu tadi saat dokter memberitahuku "
"Iya aku paham pasti dokter akan memberitahumu dulu sebelum aku. Karena dokter tahu kalau kamu adalah calon suamiku, tidak masalah. Aku harus menerima semua ini mungkin ini sudah jalan hidupku harus begini. Aku tidak akan pernah bisa merubahnya Andreas. Terima kasih atas hari-hari yang kamu berikan padaku dan atas cinta yang telah kamu berikan padaku"
Andreas masih saja diam, bahkan Andreas menundukkan kepalanya saat mendengar kata-kata dari Dedes tadi. Makin bertambah saja rasa bersalahnya ini.
"Aku tidak tahu kalau kita sampai menikah mungkin kamu malah akan terbebani oleh aku yang penyakitan. Kamu akan mengurusku dan itu sangat memalukan sekali, pertama menikah tapi aku malah menyusahkan kamu, tapi sekarang aku sadar kalau itu ide yang bagus saat kamu tidak datang ke sana dan membatalkan pernikahan ini"
"Carilah perempuan yang bisa membuatmu jatuh cinta dan menyayangimu lebih dariku, aku mulai sekarang keluar dari kantormu. Terima kasih karena telah memberikan pekerjaan padaku"
Andreas langsung menatap Dedes, "Kenapa harus keluar, kamu masih bisa bekerja kenapa tiba-tiba keluar. Apa kamu tidak mau bertemu lagi denganku"
Dedes menggelengkan kepalanya dengan senyum yang dia paksakan "Tidak, aku akan pergi dari kota ini aku akan pergi sejauh-jauhnya dari sini. Aku akan menenangkan diriku dan mungkin tidak akan kembali. Yang pasti aku sudah menyampaikan pesanku ini padamu untuk aku keluar dari kantormu, mungkin seharusnya aku mengirim surat pengunduran diri tapi sekalian saja. Kita kan sedang bertemu"
"Dan satu lagi, aku ingin minta satu lagi permohonan padamu. Jika nanti Ace menemuimu jangan sampai kau beritahu dia, jangan sampai dia tahu tentang penyakitku ini"
"Kenapa begitu, dia kan temanmu. Dia teman terdekatmu ingat itu "
"Aku tidak mau menyakitinya, dia sudah terlalu banyak membantuku maka aku tidak mau membuat hari-harinya kembali mengurus hidupku. Aku ingin dia bahagia biarkan dia tidak tahu tolong satu itu saja yang aku minta padamu untuk tidak diberitahu pada Ace. Bahkan penyakitku pun jangan sampai kamu beritahu padanya, cukup kita berdua yang tahu saja"
Andreas masih saja Diam, dia belum menganggukan kepalanya atau menjawab apa kemauan dari Dedes. Dedes langsung memegang tangan Andreas "Tolong ini adalah permintaan terakhirku, jika nanti aku tiada ini adalah permintaan mantan calon istrimu Andreas, jadi tolong kabulkan satu hal ini aku tidak akan pernah minta apa-apa lagi. Bahkan aku tidak akan pernah minta pertanggungjawaban atau apapun itu tentang pembatalan pernikahan ini aku tidak akan mengusik hidupmu lagi"
"Baiklah aku akan mengabulkan permintaanmu. Aku tidak akan memberitahu semua ini pada Ace. Hanya kita berdua yang tahu "akhirnya Andreas mau tidak mau menyetujuinya demi Dedes demi perempuan itu.
...----------------...
Ace yang sudah kembali apartemennya duduk dengan lunglai, bahkan air matanya mengalir dengan tiba-tiba rasanya patah hati sekali ditinggal oleh Delana.
Perempuan pertama yang bisa memikat hatinya yang kosong ini "Kenapa kamu lakukan itu Dela, apa kurangnya aku sebenarnya. Apakah aku kurang perhatian atau bagaimana"
Ace menghapus air matanya, tekatnya sudah bulat akan melupakan Delana, dirinya akan melupakan setiap kenangan yang pernah terjadi dengan Delana.
Biarkan semuanya hanya menjadi masa lalu saja, biarkan dirinya menata hidup barunya lagi. Menjadi Ace yang baru.
Ace memasukan semua pakaiannya, semua barangnya pun hanya dibawa beberapa karena dia hanya membawa tas gendong saja.
Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu, saat Ace membuka pintunya ternyata itu adalah ibunya Delana. Dengan sopan Ace mempersilahkan ibunya Delana untuk masuk.
"Kemari nyonya masuk, duduk disini "
Ace juga duduk berhadapan dengan Ibunya Delana " Maaf nak Ibu ingin meminta bantuan padamu, kamu kan selalu bersama Dedes. Ibu sudah mencoba untuk menelponnya tapi dia tidak mengangkat teleponnya. Ibu ingin menitipkan undangan ini padamu untuk diberikan pada Dedes. Adiknya Desi akan menikah minggu depan"
Ace hanya menatap undangan itu saja, lalu segera menjawab "Aku sudah tidak bersama Dela lagi. Aku juga sekarang mau pergi ke luar kota kami sudah tidak bertemu lagi Nyonya. Maafkan aku "
"Kalian sudah tidak bertemu lagi "Ibunya Dedes melihat ke arah dinding yang dipenuhi foto Ace dan juga Dedes di sana.
Ace yang melihat ke mana pandangan Ibunya Dela akhirnya menerima saja undangan itu" Baiklah aku akan membantumu Nyonya, untuk memberikan undangan ini pada Dela, aku akan menemuinya untuk memberikan undangan ini"
"Terima kasih, tolong sampaikan padanya untuk mengangkat teleponku. Aku begitu khawatir dengan keadaannya. Dia sangat sulit untuk aku hubungi. Apakah keadaannya baik-baik saja"
"Della baik-baik saja Nyonya. Dia sangat baik "Ace tidak akan menceritakan tentang kegagalan Dela yang menikah kemarin, rasanya itu akan sangat menyakitkan hati Ibunya Dela.
"Tolong jaga Dedes, Ibu tidak tahu harus meminta bantuan lagi pada siapa, Ibu sudah bingung Ibu bahkan tidak bisa mendekati anak Ibu sendiri. Ibu tidak bisa bertemu dengannya, tolong jaga dia baik-baik ya hanya kamu yang Ibu tahu yang kenal dengan Dedes. Dia selama ini tidak mempunyai teman tolong jaga dia"
"Akan aku jaga sebisaku Nyonya, nanti undangan ini aku akan berikan pada Dela "
"Baiklah terima kasih"
Setelah kepergian Ibunya Dela, Ace tidak pergi dia kembali menyusun pakaiannya. Sekarang dirinya akan mencari Dela dan memberikan undangan ini.
Setelah itu pergi, ya mungkin pergi untuk selamanya biarkan dia bahagia bersama pasangannya. Bersama Andreas laki-laki pilihannya yang memang sudah sangat diidam-idamkan oleh Dela.
Merelakan bukan berarti menghilangkan rasa sayangkan, apakah masih boleh dirinya menyayangi Dela ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments