Bab 3 Pasti gagal lagi

Dedes yang sudah sampai di perpustakaan hanya bisa diam dan mengatur nafasnya, tiba-tiba saja ada yang mengagetkannya ternyata laki-laki tadi.

"Emm nona, ini kepala badut mu tertinggal kamu melupakannya "

Dedes dengan canggung segera mengambilnya dan menyimpannya didekat baju badut itu "Terimakasih karena sudah mau mengantarkannya padaku "

"Ya tidak masalah, bisakah kamu mencarikan buku untukku "

"Buku apa "

"Buku tentang orang yang baru saja keluar dari penjara setelah 10 tahun dipenjara "

Dedes segera pergi dan mengambil buku yang bisa dirinya ambil saja, memberikannya pada laki-laki itu "Terimakasih, namaku Ace dan kamu "

Dedes masih saja diam, baru pertama kali ada laki-laki yang mengajaknya berkenalan. Gugup dan tak tahu harus melakukan apa.

"Baiklah jika kamu tak mau memberitahu namamu tak masalah, aku pinjam dulu bukunya "

Ace langsung pergi dan Dedes langsung menyenderkan tubuhnya pada rak buku, jantungnya sudah berdetak begitu kencang tak karuan.

...----------------...

Keesokan harinya di toko buku, Dedes melihat Pak Andreas yang sedang mengobrol dengan perempuan-perempuan yang kemarin mengejeknya, mereka begitu akrab.

Apakah Pak Andreas tak ada niatan untuk meminta maaf padanya gitu ? Dedes langsung mengelengkan kepalanya. Jangan berharap lebih karena itu tak mungkin.

"Delana Dedes Pitaloka "

Dedes langsung tersadar dan melihat orang yang ada didepannya Ace lagi, Dedes merapihkan rambutnya dan menatap Ace.

Ace tersenyum pada Dedes dan itu makin membuat Dedes gugup "Jangan malu-malu seperti itu padaku, bisa kita berteman ? Sekarang aku tahu namamu Delana Dedes Pitaloka, nama yang bagus aku suka namamu ini. Aku kembalikan buku yang kemarin aku pinjam sudah selesai aku membacanya dan aku kembali meminjam buku yang lain. Ini yang aku pinjam"

Dedes hanya tersenyum dan mengambil buku itu, mengambil buku yang akan dipinjam oleh Ace, ada sebuah kertas disana tapi Dedes malah memasukannya.

Ace yang melihatnya hanya bisa cemberut melihat surat yang dia tulis malah dimasukan kedalam buku. "Ini sudah "

"Jangan terlalu kaku, aku tak akan melukaimu Dela"

"Iya " hanya itu yang keluar dari mulut Dedes.

Ace langsung saja pergi, memang sangat kecewa dengan respon yang diberikan oleh perempuan itu. Kaku sekali, apakah dia tak pernah dekat dengan laki-laki lain ?

...----------------...

Saat dimeja makan di pagi yang cerah Ayah dan Ibunya yang baru pulang, langsung menyediakan makanan untuk anak-anaknya.

"Dedes nanti malam akan ada yang datang kemari"

"Siapa lagi Ayah, bukannya Ayah dan Ibu akan pergi?"

Ibu Dedes melihat putrinya itu dengan iba, tapi tak bisa melakukan apa-apa. Apalagi harus membantah suaminya yang galak dan tak mau dibantah.

"Desi akan mengenalkan mu dengan laki-laki kenalannya. Ayah tidak masalah dan Ayah juga sudah menyerahkan semua itu pada Desi. Kamu harus mau ya bertemu dengan laki-laki itu. Ayah sudah melihat pekerjaannya apa, orang tuanya siapa Ayah sudah tahu. Tinggal kamu bertemu dengan laki-laki itu"

"Tapi Ayah"

"Sudah Des. Ayah sudah setuju jadi kamu tinggal siap-siap saja "

Dedes lagi-lagi harus patuh dengan apa yang Ayahnya mau. Sebenarnya dirinya enggan untuk bertemu dengan siapa-siapa lagi. Sudah lelah sekali rasanya.

...----------------...

"Kamu Ace kenapa berubah, kenapa jadi pendiam seperti ini padaku "

Ace malah diam saja sambil menyeruput kopinya "Ace aku sedang berbicara padamu, bahkan kamu tidak mau menyentuhku lagi "

Ace hanya sekilas menatap pacarnya, lalu kembali fokus pada tontonan nya "Ace aku sedang berbicara padamu, aku tidak suka diabaikan seperti ini "

"Kamu itu maunya apa ? " tanya Ace tanpa melihat wajah pacarnya.

"Keterlaluan sekali kamu, aku tidak pernah diacuhkan seperti ini. Lebih baik kita putus saja dasar kamu laki-laki brengsek tidak tahu diri, kamu tidak mengangkat teleponku, menghilang tanpa kabar. Aku datang kemari kamu tidak ada. Aku kesal padamu Ace "

"Baiklah jika itu yang kamu mau kita putus "

"Ace apakah kau yakin ? "

"Bukannya kamu yang meminta putus, lalu sekarang tiba-tiba kamu bertanya apakah aku yakin itu kan permintaanmu. Maka aku harus mengabulkannya kalau sudah tidak ada yang mau kamu bicarakan silakan keluar. Aku harus berolahraga dan membentuk otot-otot ku ini"

"Ace dasar laki-laki brengsek kamu, aku kesal padamu "

Ace hanya mengangkat bahunya saja dan langsung melakukan aktifitas selanjutnya, yaitu berolahraga seperti apa yang dirinya katakan tadi.

Pacar Ace segera masuk lift dan terus berteriak-teriak "Ace kamu brengsek"

Dedes dan Ayahnya yang ada didalam lift hanya bisa diam, terus saja perempuan itu mengumpat tak henti-hentinya.

"Kamu tahu dia adalah seorang bajingan, jangan sampai kamu mendapatkan pria seperti dia "teriak perempuan itu pada Dedes.

Dedes dan Ayahnya hanya bisa diam saja, mendengar setiap kata yang terlontar dari mulut perempuan itu.

...----------------...

Malam harinya benar saja ada laki-laki yang datang bersama pacar sang adik. Dedes yang sedang membenarkan pakainya langsung ditarik oleh adiknya.

"Ayo dia sudah datang, ayo ayo kamu pasti akan cocok dengannya "

Dedes mengikuti langkah sang adik, dan melihat ada laki-laki itu Dedes tersenyum dan berkenalan "Aku Devan "

"Dedes "

Mereka semua langsung duduk, Desi menawarkan minuman pada laki-laki itu tapi ditolak. Mereka mengobrol dengan asyik. Dedes yang akan ikut mengobrol tak jadi karena pembicaraan mereka sepertinya sudah asyik hanya bertiga saja.

Dedes hanya bisa diam dan mendengarkan meraka berbicara "Tak terasa sudah malam sekali, sepertinya aku harus segera pulang aku tak bisa berlama-lama lagi "

"Apakah secepat itu Devan"

"Ya aku harus pulang. Terima kasih atas jamuannya, aku harus pulang sekarang ayo Arjun kita pulang "

Desi segera mengantarkan Arjun pacarnya dan juga Devan ke depan pintunya, setelah mereka pergi Desi segera menutup pintunya dengan senang dia melangkah ke arah Kakaknya.

"Dia sangat tampan Dedes dan aku yakin kamu akan cocok bersamanya. Dia sangat mapan dan kalian akan hidup bahagia. Aku yakin dia tak akan menolakmu"

"Ini apa yang mengganjal. Ya ampun Devan meninggalkan teleponnya. Ini kamu saja yang berikan ke sana, hitung-hitung kalian berkenalan lagi. Tadi kalian tidak banyak bicara kalian malah saling diam"

"Kamu saja Desi, aku tidak mau"

"Sudah jangan nolak kayak gitu, lebih baik kamu saja biar lebih enak terus kalian bicara banyak nanti berdua di bawah. Ayo cepat kasih ponsel ini pada Devan calon suami kamu itu, aku yakin dia tidak akan menolakmu"

"Baiklah aku akan turun "

Dengan malas-malasan Dedes segera turun kelantai bawah, baru saja akan mendekati kedua laki-laki itu, malah mendengar hal yang seharusnya tak dirinya dengar sangat menyakitkan sekali kata-kata mereka.

Episodes
1 Bab 1 Kembali ditolak
2 Bab 2 Badut
3 Bab 3 Pasti gagal lagi
4 Bab 4 Aku juga tidak mau seperti ini
5 Bab 5 Salah faham
6 Bab 6 Tidak mau mendengar
7 Bab 7 Runtuh sudah
8 Bab 8 Dibantu lagi
9 Bab 9 Buang saja
10 Bab 10 Maaf
11 Bab 11 Masih tidak diterima
12 Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya
13 Bab 13 Mengajak menikah
14 Bab 14 Kesedihan Ace
15 Bab 15 Hampir selesai
16 Bab 16 Kecewa sudah
17 Bab 17 Memberikannya
18 Bab 18 Tidak jadi
19 Bab 19 Kamu sakit apa
20 Bab 20 Akan dibatalkan
21 Bab 21 Kamu hanya mencintai penampilannya saja
22 Bab 22 Datang ke undangan
23 Bab 23 cerita yang sebenarnya
24 Bab 24 Untung cepat dibawa
25 Bab 25 Mengigat kematian
26 Bab 26 apakah akan lepas kutukan itu
27 27 Kemana dia sebenarnya
28 Bab 28 pergi ke toko buku lagi
29 Bab 29 Baru tahu sekarang
30 Bab 30 Akhirnya diterima
31 Bab 31 Rumah Ace
32 Bab 32 Kembali demi kebaikan
33 Bab 33 Diterima dengan baik
34 Bab 34 Aku yang akan memutuskan
35 Bab 35 bagaimana ini mereka belum ada
36 Bab 36 jawaban paling penyakitan
37 Bab 37 Aku sudah lemas
38 Bab 38 Penyesalan datang terakhir
39 Bab 39 Terpuruk
40 Bab 40 6 tahun
41 Bab 41 mulai percaya semuanya
42 Bab 42 tangisan Ameera
43 Bab 43 Perubahan Ameera
44 Bab 44 Kekecewaan yang begitu dalam
45 Bab 45 Bertemu dia
46 Bab 46 Sekolah baru
47 bab 47 Makan yang banyak
48 Bab 48 Tukang ngadu dasar
49 Bab 49 Aku sudah menemukan kamu
50 Bab 50 Tawuran ?
51 Bab 51 Keberanian Ameera
52 Bab 52 Bertemu untuk yang kedua kalinya
53 Bab 53 Ulang tahun
54 Bab 54 Sudah diterima
55 Bab 55 Anak siapa Kevin
56 Bab 56 Sudah tahu siapa Kevin
57 Bab 57 Kita bertemu
58 Bab 58 Impian yang sederhana
59 Bab 59 block
60 Bab 60 Aku tolak
61 Bab 61 Kevin tahu
62 Bab 62 Mundur atau bertahan
63 Bab 63 Kamu tidak usah tahu
64 Bab 64 Ga masalah
65 Bab 65 Kevin menyebalkan
66 Bab 66 Siapakah dia
67 Bab 67 Nanti juga kamu tahu
68 Bab 68 Datang dan tahu
69 Bab 69 Ulah Kevin
70 Bab 70 Kamu akan tahu pulang kemana
71 Bab 71 Tak mendapatkan apa-apa
72 Bab 72 Panggil namanya
73 Bab 73 Kalung tua
74 Bab 74 Curiga Ameera
75 Bab 75 Direstui
76 Bab 76 Terbongkar semuanya
77 Bab 77 Diusir juga
78 Bab 78 Izin
79 Bab 79 Bertemu Mama
80 Bab 80 Tak akan melakukannya lagi
81 Bab 81 Tamat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 Kembali ditolak
2
Bab 2 Badut
3
Bab 3 Pasti gagal lagi
4
Bab 4 Aku juga tidak mau seperti ini
5
Bab 5 Salah faham
6
Bab 6 Tidak mau mendengar
7
Bab 7 Runtuh sudah
8
Bab 8 Dibantu lagi
9
Bab 9 Buang saja
10
Bab 10 Maaf
11
Bab 11 Masih tidak diterima
12
Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya
13
Bab 13 Mengajak menikah
14
Bab 14 Kesedihan Ace
15
Bab 15 Hampir selesai
16
Bab 16 Kecewa sudah
17
Bab 17 Memberikannya
18
Bab 18 Tidak jadi
19
Bab 19 Kamu sakit apa
20
Bab 20 Akan dibatalkan
21
Bab 21 Kamu hanya mencintai penampilannya saja
22
Bab 22 Datang ke undangan
23
Bab 23 cerita yang sebenarnya
24
Bab 24 Untung cepat dibawa
25
Bab 25 Mengigat kematian
26
Bab 26 apakah akan lepas kutukan itu
27
27 Kemana dia sebenarnya
28
Bab 28 pergi ke toko buku lagi
29
Bab 29 Baru tahu sekarang
30
Bab 30 Akhirnya diterima
31
Bab 31 Rumah Ace
32
Bab 32 Kembali demi kebaikan
33
Bab 33 Diterima dengan baik
34
Bab 34 Aku yang akan memutuskan
35
Bab 35 bagaimana ini mereka belum ada
36
Bab 36 jawaban paling penyakitan
37
Bab 37 Aku sudah lemas
38
Bab 38 Penyesalan datang terakhir
39
Bab 39 Terpuruk
40
Bab 40 6 tahun
41
Bab 41 mulai percaya semuanya
42
Bab 42 tangisan Ameera
43
Bab 43 Perubahan Ameera
44
Bab 44 Kekecewaan yang begitu dalam
45
Bab 45 Bertemu dia
46
Bab 46 Sekolah baru
47
bab 47 Makan yang banyak
48
Bab 48 Tukang ngadu dasar
49
Bab 49 Aku sudah menemukan kamu
50
Bab 50 Tawuran ?
51
Bab 51 Keberanian Ameera
52
Bab 52 Bertemu untuk yang kedua kalinya
53
Bab 53 Ulang tahun
54
Bab 54 Sudah diterima
55
Bab 55 Anak siapa Kevin
56
Bab 56 Sudah tahu siapa Kevin
57
Bab 57 Kita bertemu
58
Bab 58 Impian yang sederhana
59
Bab 59 block
60
Bab 60 Aku tolak
61
Bab 61 Kevin tahu
62
Bab 62 Mundur atau bertahan
63
Bab 63 Kamu tidak usah tahu
64
Bab 64 Ga masalah
65
Bab 65 Kevin menyebalkan
66
Bab 66 Siapakah dia
67
Bab 67 Nanti juga kamu tahu
68
Bab 68 Datang dan tahu
69
Bab 69 Ulah Kevin
70
Bab 70 Kamu akan tahu pulang kemana
71
Bab 71 Tak mendapatkan apa-apa
72
Bab 72 Panggil namanya
73
Bab 73 Kalung tua
74
Bab 74 Curiga Ameera
75
Bab 75 Direstui
76
Bab 76 Terbongkar semuanya
77
Bab 77 Diusir juga
78
Bab 78 Izin
79
Bab 79 Bertemu Mama
80
Bab 80 Tak akan melakukannya lagi
81
Bab 81 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!