Bab 2 Badut

Dedes yang baru saja selesai menata rambutnya tak jadi keluar dari kamar. Dia melongok sedikit ke arah luar dan mendengar pria itu sedang berbicara dengan adiknya.

"Apakah kau gila dengan menjodohkan ku dengan Kakakmu yang kuno itu, yang penampilannya seperti orang zaman dulu. Aku tidak mau, tidak ada perempuan lain memang selain dia. Aku bisa mencari perempuan yang lebih dari dia. Kamu gila menjodohkan aku dengannya, dia sudah ditolak oleh beberapa laki-laki "

"Tolonglah ini demi membantu aku dan juga pacarku, aku harus segera menikah"

"Tidak, aku tidak mau. Cari saja laki-laki yang mau dengannya. Kamu tahu kan aku adalah seseorang yang sukses, mana mungkin menikah dengan perempuan seperti dia. Dia tidak cocok denganku kamu carikan saja laki-laki yang lain, aku tidak mau nanti di olok-olok oleh temanku karena dia selalu saja di tolak oleh beberapa pria. Aku mundur dari sekarang dari pada nanti aku menyesal "

"Tolonglah jangan seperti itu"

"Jangan memaksaku Desi. Aku mundur dan kamu tidak boleh terus memintaku untuk menikah dengan kakakmu itu, cari saja laki-laki lain. Permisi aku pulang dulu"

Dedes hanya bisa menarik nafasnya dan menutup pintunya dengan sangat perlahan. Lagi-lagi sebuah penolakan yang dirinya terima. Sampai kapan harus terhina seperti ini.

Dedes kembali ke tempat tidurnya dan duduk termenung di sana. Membuka kembali ikatan rambutnya dan memeluk boneka yang selalu saja menemaninya setiap hari.

"Apakah aku tidak pantas bahagia, sampai-sampai laki-laki menolakku. Banyak sekali laki-laki yang menolakku kekuranganku banyak sekali ya, sampai mereka tidak mau" Dedes hanya bisa tersenyum getir.

Dedes menganti pakainya mengunakan pakaian tidur, lebih baik sekarang tidur saja dulu. Itu akan mengurangi rasa sedihnya kan.

...----------------...

Pagi-pagi sekali Dedes sudah sampai dikantor, Dedes sedang menunggu Andreas yang tak kunjung datang. Sebenarnya apa yang harus dirinya lakukan disini.

"Des segeralah bersiap "

"Pak Andreas aku harus menjadi apa "

"Kamu mengantikan badut yang sakit ya, ini kan untuk menghibur anak-anak pestanya diadakan untuk menghibur mereka"

"Apa badut ? Kenapa kamu ga bilang dari awal kalau kerjaannya kayak gini"

"Kalau aku bilang yang ada kamu bisa nolak, tolong ya bantu aku, aku udah cari penggantinya tapi ga ada. Badut yang seharusnya datang itu sakit, makanya kemarin aku minta tolong sama kamu. Kamu juga udah sanggupi semuanya ya. Tolong jangan nolak dan tiba-tiba pergi gitu aja. Emang kamu ga kasihan sama anak-anak yang udah datang ke sini. Kostumnya udah disediain kok"

Dedes tak menjawab dia akan langsung pergi, namun tangannya langsung digenggam erat oleh Andreas "Tolonglah Des kalau aku ga minta tolong sama kamu harus minta tolong sama siapa lagi, kamu yang bisa tolong aku. Sekali ini aja tolong aku buat jadi badut nanti aku ga akan kayak gini lagi. Aku janji sama kamu "

Dengan hati yang berat akhirnya Dedes mau, karena sudah terlanjur datang juga. Apalagi selama ini dirinya menyimpan rasa pada Pak Andreas tak tahu akan kapan terbalasnya.

"Baiklah "

"Bagus, akhirnya kamu mau, segera ganti baju ya "

Dedes menganggukan kepalanya dan menganti pakainya mengunakan kostum badut. Sebenarnya pakaiannya di doble agar nanti mudah membuka kostumnya dimana saja.

Kostumnya berbentuk boneka mine mouse. Dedes segera keluar setelah selesai memakai kostumnya, lalu menghibur anak-anak yang sudah datang. Bahkan Dedes memberikan satu persatu mereka balon yang memang sudah disediakan.

Saat Dedes sedang beristirahat, datang teman-teman kantornya yang memang cukup akrab dengan Pak Andreas.

"Ini Dedes yang ada dalam kostum ini. Aku tidak menyangka seorang Dedes mau menjadi seorang badut. Pasti Pak Andreas sudah menyogok mu"

"Iya aku tidak menyangka dia mau saja diperlakukan seperti ini, Pak Andreas menjanjikan apa padamu Dedes. Apa dia berjanji untuk memelukmu, memegang tanganmu atau menciummu. Aku jadi penasaran"

"Dia itu terlalu bodoh ya. Mau saja dimanfaatkan seperti ini, kalau aku menjadi Dedes aku tidak akan pernah mau menjadi badut seperti ini. Aku lebih baik pergi begitu saja dan tidak masalah nanti dimarahi oleh Pak Andreas yang terpenting harga diriku tidak jatuh seperti ini"

Dedes yang mendengar itu semua langsung pergi dari hadapan orang-orang itu, yaang terus saja mengejeknya. Mereka bertiga selalu saja mengejeknya dan tak pernah capek melakukan itu.

Dedes masuk ke dalam lift dengan terburu-buru, bahkan beberapa orang melihatnya. Dedes membuka kepala dari kostum badut itu dan mengelap air mata yang tiba-tiba saja mengalir.

Saat pintu lift terbuka Dedes kembali memakai kepala boneka itu dan melihat siapa orang yang masuk. Bukankah ini tetangganya yang kemarin berciuman di lift bersama pacarnya ya.

Dedes yang takut ketahuan dia membelakangi orangnya itu, takut-takut dia juga akan menghinanya seperti orang-orang tadi.

Tiba-tiba saja lift berguncang dan lampu mati nyala mati nyala, saat laki-laki itu mencoba untuk memencet nomor lift malah tidak bisa. Mereka terjebak di dalam lift.

Dedes hanya bisa diam termenung menunggu perbaikan lift ini, tidak bisa melakukan apa-apa. Meskipun tubuhnya sudah sangat kegerahan tapi tak mungkin kan dirinya membuka kostum ini di hadapan laki-laki ini.

Dedes kembali mencuri-curi pandang ke arah laki-laki itu, dia malah sedang mengibas-ngibas tubuhnya mengunakan tangannya, karena memang di sini sangat panas sekali. Laki-laki itu bahkan membuka pakaiannya lalu tiba-tiba saja membuka celananya.

Dedes yang kaget langsung membuka kepala badut itu dan berteriak "Tolong jangan buka lagi pakaianmu, nanti kalau ada fitnah bagaimana "

"Maaf maaf aku kira badutnya seorang laki-laki. Ternyata kamu perempuan, tunggu-tunggu sepertinya aku mengenalmu. Bukannya kamu itu_"

"Tidak mungkin kamu mengenalku"

Laki-laki itu kembali memakai pakaiannya. Dedes hanya bisa menatap ke arah lain saja tidak mau menatap laki-laki itu yang sedang menggunakan pakaiannya.

"Apakah kamu tidak kegerahan memakai pakaian yang begitu besar seperti itu"

Dedes langsung melihat penampilannya. Gerah sih dengan perlahan Dedes mencoba untuk membuka resleting belakangnya, tapi sulit sekali mau minta tolong juga malu takut dia tidak mau membantunya.

Dedes yang kesal tak berhasil akhirnya hanya bisa diam berjongkok dan merasakan tubuhnya seperti ada dalam oven.

"Biar aku bantu "

Dedes menatap sekilas laki-laki itu dan menganggukan kepalanya. Dengan perlahan resleting dari pakaian badut itu terbuka.

Dedes segera membukanya dan merasa tenang "Terimakasih "

"Ya sama-sama "

Tak lama kemudian lift terbuka dengan terburu-buru Dedes keluar tanpa membawa kepala dari kostum badut itu. Karena gugup tadi berduaan di lift bersama laki-laki.

Episodes
1 Bab 1 Kembali ditolak
2 Bab 2 Badut
3 Bab 3 Pasti gagal lagi
4 Bab 4 Aku juga tidak mau seperti ini
5 Bab 5 Salah faham
6 Bab 6 Tidak mau mendengar
7 Bab 7 Runtuh sudah
8 Bab 8 Dibantu lagi
9 Bab 9 Buang saja
10 Bab 10 Maaf
11 Bab 11 Masih tidak diterima
12 Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya
13 Bab 13 Mengajak menikah
14 Bab 14 Kesedihan Ace
15 Bab 15 Hampir selesai
16 Bab 16 Kecewa sudah
17 Bab 17 Memberikannya
18 Bab 18 Tidak jadi
19 Bab 19 Kamu sakit apa
20 Bab 20 Akan dibatalkan
21 Bab 21 Kamu hanya mencintai penampilannya saja
22 Bab 22 Datang ke undangan
23 Bab 23 cerita yang sebenarnya
24 Bab 24 Untung cepat dibawa
25 Bab 25 Mengigat kematian
26 Bab 26 apakah akan lepas kutukan itu
27 27 Kemana dia sebenarnya
28 Bab 28 pergi ke toko buku lagi
29 Bab 29 Baru tahu sekarang
30 Bab 30 Akhirnya diterima
31 Bab 31 Rumah Ace
32 Bab 32 Kembali demi kebaikan
33 Bab 33 Diterima dengan baik
34 Bab 34 Aku yang akan memutuskan
35 Bab 35 bagaimana ini mereka belum ada
36 Bab 36 jawaban paling penyakitan
37 Bab 37 Aku sudah lemas
38 Bab 38 Penyesalan datang terakhir
39 Bab 39 Terpuruk
40 Bab 40 6 tahun
41 Bab 41 mulai percaya semuanya
42 Bab 42 tangisan Ameera
43 Bab 43 Perubahan Ameera
44 Bab 44 Kekecewaan yang begitu dalam
45 Bab 45 Bertemu dia
46 Bab 46 Sekolah baru
47 bab 47 Makan yang banyak
48 Bab 48 Tukang ngadu dasar
49 Bab 49 Aku sudah menemukan kamu
50 Bab 50 Tawuran ?
51 Bab 51 Keberanian Ameera
52 Bab 52 Bertemu untuk yang kedua kalinya
53 Bab 53 Ulang tahun
54 Bab 54 Sudah diterima
55 Bab 55 Anak siapa Kevin
56 Bab 56 Sudah tahu siapa Kevin
57 Bab 57 Kita bertemu
58 Bab 58 Impian yang sederhana
59 Bab 59 block
60 Bab 60 Aku tolak
61 Bab 61 Kevin tahu
62 Bab 62 Mundur atau bertahan
63 Bab 63 Kamu tidak usah tahu
64 Bab 64 Ga masalah
65 Bab 65 Kevin menyebalkan
66 Bab 66 Siapakah dia
67 Bab 67 Nanti juga kamu tahu
68 Bab 68 Datang dan tahu
69 Bab 69 Ulah Kevin
70 Bab 70 Kamu akan tahu pulang kemana
71 Bab 71 Tak mendapatkan apa-apa
72 Bab 72 Panggil namanya
73 Bab 73 Kalung tua
74 Bab 74 Curiga Ameera
75 Bab 75 Direstui
76 Bab 76 Terbongkar semuanya
77 Bab 77 Diusir juga
78 Bab 78 Izin
79 Bab 79 Bertemu Mama
80 Bab 80 Tak akan melakukannya lagi
81 Bab 81 Tamat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 Kembali ditolak
2
Bab 2 Badut
3
Bab 3 Pasti gagal lagi
4
Bab 4 Aku juga tidak mau seperti ini
5
Bab 5 Salah faham
6
Bab 6 Tidak mau mendengar
7
Bab 7 Runtuh sudah
8
Bab 8 Dibantu lagi
9
Bab 9 Buang saja
10
Bab 10 Maaf
11
Bab 11 Masih tidak diterima
12
Bab 12 Aku selalu bodoh dihadapannya
13
Bab 13 Mengajak menikah
14
Bab 14 Kesedihan Ace
15
Bab 15 Hampir selesai
16
Bab 16 Kecewa sudah
17
Bab 17 Memberikannya
18
Bab 18 Tidak jadi
19
Bab 19 Kamu sakit apa
20
Bab 20 Akan dibatalkan
21
Bab 21 Kamu hanya mencintai penampilannya saja
22
Bab 22 Datang ke undangan
23
Bab 23 cerita yang sebenarnya
24
Bab 24 Untung cepat dibawa
25
Bab 25 Mengigat kematian
26
Bab 26 apakah akan lepas kutukan itu
27
27 Kemana dia sebenarnya
28
Bab 28 pergi ke toko buku lagi
29
Bab 29 Baru tahu sekarang
30
Bab 30 Akhirnya diterima
31
Bab 31 Rumah Ace
32
Bab 32 Kembali demi kebaikan
33
Bab 33 Diterima dengan baik
34
Bab 34 Aku yang akan memutuskan
35
Bab 35 bagaimana ini mereka belum ada
36
Bab 36 jawaban paling penyakitan
37
Bab 37 Aku sudah lemas
38
Bab 38 Penyesalan datang terakhir
39
Bab 39 Terpuruk
40
Bab 40 6 tahun
41
Bab 41 mulai percaya semuanya
42
Bab 42 tangisan Ameera
43
Bab 43 Perubahan Ameera
44
Bab 44 Kekecewaan yang begitu dalam
45
Bab 45 Bertemu dia
46
Bab 46 Sekolah baru
47
bab 47 Makan yang banyak
48
Bab 48 Tukang ngadu dasar
49
Bab 49 Aku sudah menemukan kamu
50
Bab 50 Tawuran ?
51
Bab 51 Keberanian Ameera
52
Bab 52 Bertemu untuk yang kedua kalinya
53
Bab 53 Ulang tahun
54
Bab 54 Sudah diterima
55
Bab 55 Anak siapa Kevin
56
Bab 56 Sudah tahu siapa Kevin
57
Bab 57 Kita bertemu
58
Bab 58 Impian yang sederhana
59
Bab 59 block
60
Bab 60 Aku tolak
61
Bab 61 Kevin tahu
62
Bab 62 Mundur atau bertahan
63
Bab 63 Kamu tidak usah tahu
64
Bab 64 Ga masalah
65
Bab 65 Kevin menyebalkan
66
Bab 66 Siapakah dia
67
Bab 67 Nanti juga kamu tahu
68
Bab 68 Datang dan tahu
69
Bab 69 Ulah Kevin
70
Bab 70 Kamu akan tahu pulang kemana
71
Bab 71 Tak mendapatkan apa-apa
72
Bab 72 Panggil namanya
73
Bab 73 Kalung tua
74
Bab 74 Curiga Ameera
75
Bab 75 Direstui
76
Bab 76 Terbongkar semuanya
77
Bab 77 Diusir juga
78
Bab 78 Izin
79
Bab 79 Bertemu Mama
80
Bab 80 Tak akan melakukannya lagi
81
Bab 81 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!