jatuh cinta?

POV Erland

'cantik' ucapku didalam hati saat aku dan Daniel kembali keruangan kerja. desiran aneh menjalar ditubuhku ketika mataku dan matanya bertemu.

"Daniel, siapa gadis yang memakai kerudung dipantry tadi?" tanyaku penasaran kepada Daniel. masalahnya aku belum pernah melihat dia sebelumnya.

"oh, namanya chania. orang-orang kantor disini mengenal dia dengan panggilan Caca. Caca orangnya baik,ramah dan juga ceria" ucap Daniel sambil tersenyum mengingat Caca.

"hei, apa yang kau pikirkan" entahlah aku tidak suka saja kalau Daniel sedang menghalalkan gadis cantik itu. ada apa denganku? mungkinkah aku jatuh cinta padany? tidak, tidak. ini tidak boleh terjadi, aku dan dia berbeda.

"ayolah bos, kenapa kau begitu marah kalau aku mengingat Caca? jangan-jangan kau cinta pandangan kedua yah padanya" ejek Daniel kepadaku.

"pandangan kedua matamu"

"yalah bos, pandangan pertamamu kan bersama karin"

"diam kau Daniel" aku tidak suka Daniel mengungkit-ungkin masa lalu ku bersama karin.

"bagaimana rapat hari ini, jam berapa mulainya" ucapku pada Daniel sambil memijit kepalaku yang sedikit pusing dengan pekerjaan.

"setengah jam lagi bos, yang lain sudah berada diruang rapat menunggu bos".

"yasudah ayo kita kesana, agar rapat ini cepat selesai. masih banyak pekerjaan yg harus aku urus" aku bergegas pergi dari ruangan menuju ruang rapat disusul Daniel yang setia di belakangku. Daniel dan aku berteman sejak sekolah dasar dulu. bahkan kami duduk diperguruan tinggi yang sama pula. bedanya ia dulu tidak menyelesaikan sekolahnya karena sibuk dengan wanita.

al-hasil orangtuanya murka terhadap Daniel dan mencabut semua fasilitas yang telah diberikan kepada Daniel. sehingga Daniel datang merengek-rengek seperti anak kecil agar mau membantunya.

kebetulan saat itu sekretaris ku seorang perempuan dan ia berencana resign dari pekerjaannya karena ia sedang hamil dan suaminya juga memutuskan agar istrinya tidak bekerja lagi dan menjadi ibu rumah tangga saja.

sekarang, disinilah Daniel. dimana pun aku berada dia selalu ikut bersamaku. dia sudah seperti saudara bagiku. maklum aku ini anak tunggal dan pastinya pewaris satu-satunya di keluarga Harisson.

aku membuka ruangan rapat, seluruh karyawan yang datang pada hari itu berdiri menyambut kedatanganku.

"silahkan duduk" ucapku ketika aku sudah berada di bangku rapat dan bergabung bersama mereka.

"langsung saja, tidak usah berlama-lama lagi" ucapku datar.

"selamat siang semua" ucap Daniel membuka rapat pada siang ini

"siang pak" jawab karyawan yang berhadir pada ruangan rapat hari ini

"baiklah, tidak berlama-lama lagi. kemaren say sudah menyebar brosur untuk bagian desain garif agar membuatkan sebuah desain untuk produk terbaru yang akan launching pada bulan ini.

dua hari yang lalu saya sudah menerima laporan desain yang akan kita pakai untuk desain produk baru ini"

Daniel melanjutkan presentasinya sambil membuka laptop dan menyambungkan ke proyektor.

"kemaren juga saya sudah berunding dibagian pemasaran bahwa ada salah satu desain yang sangat menarik perhatian kami"

Daniel memperlihatkan desain yang menurutnya bagus untuk desain produk yang akan launching. aku juga sangat kagum dengan desain yang diperlihatkan oleh Daniel, kesannya sangat elegan tetapi sangat mewah.

"jadi inilah desain yang menurut kami sangat cocok untuk produk terbaru kita, bagaimana pak apakah bapak setuju dengan desain yang satu ini" ucap Daniel kepada.

aku menganggukkan kepalaku tanda setuju "yah saya setuju dengan desain yang satu ini. dia terlihat sangat elegan namu terkesan mewah"

ucapku jujur memuji desain yang sangat cantik itu.

"kalau boleh tau siapa yang buat desain ini, saya ingin memberi penghargaan kepada dia seperti perjanjian yang ada di brosur" ucapku sangat penasaran dengan siapa orang yang telah membuat desain tersebut

"oh desain ini dibuat oleh chania Mahira yang baru bergabung dengan bagian desain satu bulan yang lalu pak, atau mungkin disini apakah ketua dari bagian desain berhadir" tanya Daniel memperhatikan satu persatu karyawan yang hadir.

"saya pak" ucap salah satu karyawan yang sedang berdiri.

"bagus Dewi, nanti setelah habis rapat segera kamu konfirmasi kepada chania agar datang keruangan saya untuk menerima penghargaan"

"baik pak, terimakasih"

"baiklah mungkin cukup sekian rapat kita pada siang ini, terimakasih atas waktu dan kesempatannya saya erland Gavin Harisson pamit undur diri, Daniel tutup rapatnya"

"baik pak, baiklah teman-teman sekalian terimakasih telah bekerja keras selama ini dan semoga kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi saya dan Daniel Abraham menutup rapat hari ini, selamat siang"

aku langsung berdiri dan pergi dari ruang rapat disusul Daniel dari belakang.

"bos, makan siang hari ini mau dimana?"

"aku makan siang diruanganku saja, kau terserah mau kemana. pesankan aku makanan kemudian suruh pelayan mengantarnya keruangan ku"

"baik bos"

Author POV

terlihat Caca sedang sibuk mengotak Atik komputer yang ada dihadapannya dan tanpa ia sadari bahwa CEO mereka lewat dan sedang memperhatikan dirinya.

'mengapa dia belum istirahat, ini kan sudah masuk jam makan siang' ucap Erland didalam hati memperhatikan sigadis cantik yang mengganggu pikirannya.

"ehemmm" deheman itu membuyarkan pekerjaan Caca, ia sedikit terkejut melihat siapa yang datang dihadapannya

matanya menatap erlandan, begitupun Caca.

"mengapa kau tidak istirahat, sekarang sudah jam makan siang" ucap Erland sambil memperhatikan jam tangan yang sedang dipakainya.

'sombong sekali bapak ini' ucap Nadin didalam hati, mana berani dia mengatakan langsung kepada Erland.

"oh sebentar lagi pak, nanggung bentar lagi pekerjaan saya selesai" ucap Caca yang sebenarnya sangat malas menanggapi ucapan Erland.

"jangan menunda-nunda makanan. nanti kau sakit" ucap Erland. Caca hanya mengangguk tanpa melihat Erland.

Dewi datang menghampiri meja Caca dan ia sangat terkejut melihat Erland sang CEO sedang berada di ruangan mereka.

"pak selamat siang, ada keperluan apa pak datang kemari"

"tidak ada hanya kebetulan lewat saja"

"oh begitu pak, kebetulan bapak disini saya ingin memperkenalkan karyawan baru yang beru bergabung dengan perusahaan kita dan masuk bagian desain.

ini pak namanya chania dia baru satu bulan bergabung disini.

Dan Caca, ini pak Erland beliau adalah CEO diperusahaan ini, mungkin kamu baru mengenal pak Erland hari ini kebetulan satu bulan yang lalu beliau ada tugas diluar negri dan baru datang tiga yang lalu"

ucap Nadin memperkenalkan Erland kepada Caca, sedangkan Caca membulatkan matanya tanda ia tak percaya bahwa yang menatapnya dipantry tadi adalah CEO mereka.

mereka berjabat tangan sebagai tanda pengenalan, Erland tampak tidak mau melepas tangan Caca. hingga ia tersadar Caca langsung merampas tangannya secara paksa dari Erland.

"yah, selamat bergabung chania semoga kamu betah bekerja disini"

"baik baik, terimakasih telah memberik kesempatan saya berkerja disini"

Erland menganggukan kepalanya

"baiklah kalau begitu saya permisi ingin makan siang dulu" ucap Erland

"baik pak" jawab Caca dan mbak Dewi.

"ca, beneran kan apa kata mbak. kalau desain kamu yang akan dipakai untuk produk baru kita"

mbak Dewi terlihat sangat girang memberitahu kabar tersebut kepada Caca.

"hah seriusan mbak? mbak jangan bercanda deh, Caca gak percaya"

"ihhh serius Caca, nanti setelah istirahat kamu langsung keruangan pak Erland yah, beliau ingin memberi penghargaan untuk kamu"

"Alhamdulillah, aku nyangka mba kalau desain aku sebagus itu"

"wah selamat yah ca desain kamu memang bagus" ucap mbak meli kepadaku.

"selamat yah ca"

"semangat cacaku"

selamat Caca"

"jangan lupa traktirannya ca"

begitulah ucapan yang didapat untuk Caca yang berhasil memenangkan desain kali ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!