Buronan Cantik
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Abiandra Shakil Laksana bin Aditia Shakil dengan adinda Purnama Batara__"
"Nama depan anak saya Adelle Anevay Abraham, Pak Penghulu, bukan Purnama yang notabenenya adalah anak sahabat saya."
"Ouh, baik, Pak. Mungkin ini hanya kesalahan mencatat tadi. Mari kita mulai lagi."
Inhale exhale bin buang nafas tarik nafas yang dilakukan gadis dibalik cadar baju pengantin yang dikenakannya. Semoga namanya selamat dari perbuatan tipu-tipunya. Kalau pun ketahuan, maka yang wajib bertanggung jawab adalah sepupunya yang sudah membawa kabur mempelai, pikirnya demikian.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Abiandra Shakil Laksana bin Aditia Shakil dengan Adinda Adelle Anevay Batara bin Gema Batara__"
Eeehhh... Salah lagi!
Gara gara pak penghulu salah nama terus menerus menyebutkan nama mempelai wanita yang seharusnya 'Adele Anevay Abraham binti Dinata Abraham', pernikahan yang berlangsung telah terbongkar, kalau wanita yang berada di balik cadar bukanlah mempelai sesungguhnya.
Purnama Batara, rela mengumpan dirinya berpura-pura menjadi sang mempelai wanita demi misi penculikan Anevay - mempelai wanita. Ia tidak sendiri, ada tujuh teman lainnya yang membantu, sehingga ia sampai di depan Bapak penghulu, dan mereka nekat melakukan hal tersebut, demi Petir - sepupu plus sahabat yang tidak rela kalau Anevay- wanita yang dicintai Petir itu menjadi milik Abian.
Untung hari itu, Purnama bisa lolos dari acara pernikahan yang sudah kacau dibuatnya bersama ketujuh teman lainnya, dengan cara berlari meninggalkan pesta masih menggunakan gaun pengantin yang kesempitan.
Berujung nasib Purnama terpaksa menjalani hidupnya seorang ojol tapi dibalik itu, ada profesi 'rahasia' yang selama ini dijalankannya tanpa banyak orang yang tahu.
Meski rindu keluarganya, Purnama enggan pulang ke rumah karena Papi nya ternyata marah besar menjadi saksi langsung kelakuan nya yang malu maluin keluarga. Tujuh teman lainnya pun sama waktu itu yang mendapat hukuman. Beda dengan dirinya yang masih bebas jaya di jalan. Purnama suka dengan kehidupan bebasnya, sampai sampai sang Papi pun kian murka.
Masalah besarnya bagi Purnama, setelah kejadian satu tahun lalu itu, Abian sampai sekarang tidak terima. Pria keturunan ningrat tersebut terus menguber uber dirinya dan berjanji akan menikahinya secara suka rela atau secara paksa sekali pun. Ngerinya, Purnama diancam akan dijadikan mesin anak tiap tahun untuk keturunan Abian yang ningrat tapi sinting menurut Purnama. Gadis itu yeak ... tentu saja ogah - ogahan dijadikan kucing beranak.
Braak...
Sial, karena sedikit terngiang kejadian satu tahun yang lalu, Purnama yang berkendara motor saat ini tidak sengaja menabrak mobil mewah yang berhenti di depannya karena lampu merah.
Motornya dan dirinya memang selamat dan masih stay cantik di atas jog, namun apa yang dibuatnya? Merusak mobil mewah, bekas tabraknya meninggalkan goresan dan penyok di body itu.
Kabur? Tidak ada kesempatan. Kiri kanan dan depan belakang, kendaraan semua yang masih menunggu lampu hijau menyala.
Matilah dirinya. Nah kan, sang supir mobil mewah turun mengecek.
"Hehehe..." Purnama cengengesan penuh rasa bersalah. "Maaf, Pak. Saya akan ganti rugi. Sumpah deh, nggak bohong," sambungnya cepat karena sudah diberi tampang asem dari pria yang menggunakan seragam supir khusus itu.
"Karena lampu hijau akan menyala, siniin KTP, kita bicarakan di tempat lain. Tinggal ikuti saja laju mobil saya." Galak sekali supir itu. Tapi Purnama tetap akan hadapi karena memang bersalah. KTP aslinya sudah di tangan supir tersebut.
Naik ke mobil. Sejenak menghadap ke kabin belakang, di mana Tuan pemilik mobil bergeming sejak tadi.
"Pak, mobil Anda lecet parah. Tapi dia mau bertanggung jawab. Ini KTP-nya."
Pria yang memiliki garis wajah tegas dengan alis hitam sedikit tebal itu, meraih KTP yang diberikan sang supir. Tadinya, ia malas malasan menerimanya, tetapi berujung tertarik juga saat tidak sengaja pemilik foto KTP tersebut adalah seorang wanita yang sangat cukup dikenalinya.
"Purnama?" Pria berkemeja abu abu itu, mengembangkan senyum devil-nya. Akhirnya, ia berkesempatan bertemu dengan Purnama yang selama ini menjadi buronannya.
Yak ... dia adalah Abian, pria yang pernah gagal menikah karena ulah Purnama, Petir dan tujuh sahabat wanita itu.
Lampu hijau akhirnya menyala, semua pengendara bergegas melajukan kendaraannya kembali. Sedikit menoleh ke belakang, wanita yang memakai seragam ojol benar-benar mengikuti lajunya yang ingin bertanggung jawab kata sang supir.
"Rezeki dalam musibah." Abian menyeringai lebar. Kali ini, Purnama akan ia tangkap dan membawanya ke depan Gema Batara - Papi Purnama sendiri. Dulu, setelah pernikahannya gagal di depan tamu penting dan awak media, Abian sempat protes keras ke Gema Batara untuk meminta anak gadis nya bertanggung jawab dengan cara menjadikan wanita itu jadi istrinya.
Namun, orang tua Purnama berkata, "Purnama bukan gadis yang mudah diatur. Dia sudah kabur dan saya membiarkannya. Tapi, kalau kamu berhasil membawanya ke hadapan saya dengan tangan mu sendiri, maka saya akan merestui mu menikahi anak saya yang memang pembangkang orangnya. Tapi ingat, jangan menyesal dikemudian hari, kalau kalau kamu berhasil memaksanya. Percayalah, anak saya yang liar itu, punya banyak rahasia di balik wajah lugunya."
Sangat ambigu memang kalimat Papi Purnama itu, tetapi Abian tidak peduli. Wanita tetaplah wanita yang lemah, menurutnya. Dan inilah saatnya, ia akan membuktikan ke Papi Purnama, siapa Abian itu. Sifat Purnama yang pembangkang membuat Abian yang penuh tata krama aturan dari keluarga ningratnya, jadi menggebu gebu tertantang.
"Giring dia ke parkiran apartemenku," titah Abian ke supirnya yang bermaksud akan mengurung Purnama kalau tertangkap langsung. "Nanti, kalau dia berusaha kabur maka kamu harus sigap bantu saya menangkapnya."
"Baik, Pak." Sang supir menjawab takzim tanpa banyak tanya alasannya.
"Mungkin Bosnya tinggal di apartemen ini? Orang tajir rupanya," monolog Purnama tanpa curiga sedikit pun ada orang yang ia hindari selama ini di dalamnya. KTP-nya ada sama orang di atas mobil, jadi ia tetap harus menurut ikut.
Saat mobil berhenti, Purnama pun demikian memarkirkan motornya.
Supir itu turun, tapi Abian masih bergeming di dalam mobil sembari menatap wanita yang sudah berhadapan hadapan dengan supirnya melalui kaca mobil yang tidak bisa terlihat dari luar.
"Harusnya, saya digiring ke bengkel, Pak. Bukan di depan apartemen." Purnama sedikit protes. "Saya harus membayarnya berapa?"
Meski ditatap remeh sama supir itu karena mungkin jaket yang ia pakai adalah seragam ojol, Purnama tetap tenang.
"Apa benar kamu sanggup membayarnya?"
Benar kan, ia diremehin. Tidak salah juga sih bapak supir tersebut, ia kan memang lagi hidup gembel selama keluar dari rumah mewah sang Papi.
"Memangnya berapa tafsiran biayanya?" tanya Purnama sembari mendelik ke kerusakan mobil yang ia ciptakan.
Tepat saat itulah, orang yang baru membuka pintu mobil berkata sinis, "Dirimu adalah ganti ruginya."
"A-Abian..." Purnama tergagap mendengar suara yang orangnya masih tak terlihat. Matanya membola terkejut saat pemilik suara yang sudah menampakkan wajahnya, betul betul pria yang terobsesi menangkapnya.
Kabuuuur...
"Ehhh ... Lepas atau kamu akan menyesal!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Zikri Alpalah
mudah mudahan g ngebosenin baca y ya thor
2023-10-09
1
Asngadah Baruharjo
piye to ikiihhhh,sek tas kabur kok ketangkap
2023-09-25
0
suardi suardicuy
hy
2023-06-07
0