Setelah mengambil tuan Ari dari ruang operasi dan mengambil obat di farmasi kembali lagi berjalan ke ruangan rawat inap.
“Nih bukunya.” meletakan di atas meja memberikan pada teman yang berjaga.
Lanjut membawa tuan Ari ke ruangan, merapikan tempat tidur dan memasang infus di tempat semula dengan dosis tetesan yang di anjurkan oleh dokter.
“Saya permisi Bu, Pak. Jika ada keperluan lainnya bisa memanggil atau menemui kami di ruang keperawatan.”
Pihak keluarga tersenyum manis. “Iya Sus terimakasih banyak sudah membantu.” jawab salah satu keluarga pasien. Ada rasa lega di wajah mereka sesaat operasinya berjalan dengan lancar.
Menutup pintu berjalan ke ruang keperawatan mengeluarkan obat vitamin berbentuk sirup di dalam saku. Semoga ini obat manjur.
“Kenapa Ra, masuk angin?” tanya Bu karu saat sedang minum obat.
Hanya kami berdua di dalam ruangan.
“Sepertinya, Bu. Ibu 'kan tahu saya lembur sampai ngadain acara bagaimana?”
“Semangat ya, Ra. Entar pulang langsung istirahat kalau bisa begadangnya nanti saja.” Bu karu menepuk pelan bahuku memberi semangat dan nasehat.
Menganggukkan kepala menyatakan iya. Iya kalau bisa Bu, melihat kondisi saat ini sepertinya tidaklah mungkin. Setelah meneguk obat kembali duduk di kursi dekat teman lainnya sambil istirahat.
“Eh kalian tahu nggak ada berita yang menggemparkan sejagat rumah sakit ini.” ucap Bu Ima mendekati kami yang dirinya terlihat dari luar ruangan.
“Halo semua.” ucap Dokter Idris berdiri di depan kami yang lagi ngumpul.
Senyuman manis kami lemparkan.
Lagi heboh mau ngegosip nih dokter pakek acara datang lagi. Jam istirahat pula, bukannya kata Bu Ika beliau habis operasi lanjut ke rumah sakit lain ya. “Iya Dok, ada apa?” langsung saja berdiri, dari pada banyak mengulur waktu.
“Sudah makan belum, Ra?” tanyanya.
“Cie, Cie.”
“Fiwit.” ucap kompak teman kerja.
Haduh mulai lagi nih. Yang ini juga sudah di tolak secara halus masih saja mengejar kayak di muka bumi ini nggak ada makhluk lainnya apa, pantang menyerah kayaknya. Gimana kalau tuan bunglon tahu, anda bisa-bisa di pecat bestie dekati istri orang. “Sudah Dok barusan. Ada apa ya Dok, bukannya bu Ika bilang anda setelah operasi ke rumah sakit lain?”
“Oh nanti sebentar lagi.” jawabnya tersenyum manis, tapi manisan tuan bunglon sih.
“Ini ada makanan buat kalian.” menyerahkan sekantong plastik berisi buah yang di letakkan di atas meja.
“Terimakasih, Dok.” serentak kami semua ucapkan.
“Aku permisi dulu, ada kerjaan. Jangan lupa di makan.”
“Pasti dong, Dok. Tenang aja Zahra akan menikmatinya.” ucap Bu Hasya.
Mulai lagi mak comblang beraksi. Senyum manis dokter Idris berikan sebelum melangkah pergi keluar ruangan.
“Cie, Cie.” mereka kembali menggoda.
“Terima aja kali Ra, apa susahnya sih.” ucap Bu Hasya yang sebagai ratu mak comblang.
“Iya nih, nggak enak beliau bawa makanan terus, hanya buat negur, elo.” ucap Bu Ima sebagai asisten ratu mak comblang.
“Elo nggak punya apa perasaan gitu sama dokter Idris?” tanya Mika yang selalu memberikan masukan.
Kalau bukan trauma ini menjalar sampai sekarang, mungkin sudah lama hati ini menerima dokter Idris yang setiap dirinya kerja selalu memberikan sindiran bahwa dia mempunyai perasaan. Semua wanita lajang di sini banyak juga yang iri, siapa sih yang tidak menyukai sesosok dokter yang pintar, tampan, putih bersih, baik, dan ramah. Pokoknya paket lengkaplah. Tapi entah kenapa hati nggak bisa terima, apa mungkin gue belum bisa move on ya.
Hah menyebalkan. Tapi status ini 'kan nggak lajang lagi, udah jelas dipersunting tuan bunglon. “Gue udah nikah sama, pak bos. Masa baru nikah, gue di suruh nikah lagi.” entah kenapa rasanya kurang bersemangat mengingat tuan bunglon.
“Elo udah gila ya, Ra? Suka banget dengan seribu alasan. Kalian mau jadi perawan tua.” ucap Bu Hasya menasehati lagi.
“Bu Zahra kalau nggak mau sama dokter Idris, saya masih jomblo, Bu.” sambung Fadel menawarkan diri.
“Eh Del, elo aja baru kerja. Satu definisi mana boleh pacaran atau menikah. Kalian harus berhenti kerja salah satu. Kalau elo Ra yang keluar sayanglah sudah tujuh tahun di sini gaji juga sudah lumayan.” Bu Hasya menunjuk Fadel. “Lah elo baru masuk gajian saja belum, terus usia kalian berdua beda jauh.” Bu Hasya yang sebagai ketua geng ini terus saja menceramahi diri ini dan Mika termasuk Fadel yang baru di sangkut pautkan.
“Ibu kenapa jadi ceramah lagi sih, sudahlah jangan di bahas lagi. Biarlah jodoh nggak kemana-mana.” rasanya capek juga dengerin dirinya ceramah terus apalagi yang di bahas kapan nikah, sudah menikah saja masih nggak percaya. “Bu lanjuti yang tadi mau ngegosip apa?” mengubah pembahasan lain sajalah biar aman dan tenteram. Meminta bu Ima kembali lanjutin gosipnya.
“Oh iya gue baru ingat, sini-sini.” ucapnya meminta sedikit mendekat agar terdengar. “Kalian tahu nggak kemarin ruang sebelah kamar ibu dan anak kena tegur oleh pak bos yang di wakilkan pak Aziz.” suara pelan tapi terdengar jelas.
“Kok bisa atasan sampai tahu, Bu?” enggak mungkinlah kalau nggak ada yang melaporkan.
“Katanya pak bos melakukan sidak kerja secara diam-diam.” jawab Bu Ima.
“Apa?” serentak kami ucapkan tentunya dengan suara pelan.
“Katanya sudah jalan empat bulan, pak bos berpura-pura jadi keluarga pasien.” jelasnya lagi dengan nada sedikit menakuti.
Kalau tuan bunglon melakukan sidak kerja sudah empat bulan, berarti dia lihat gue dong. Terus kalau misalnya gue tabrak dia gitu, enggak mungkin. Orang selama kerja jalan saja pelan-pelan takut tabrak keluarga pasien yang duduk suka selonjoran di pinggir lorong. Gimana mau tabrak tuan bunglon?
Apa mungkin dia nemplok di jalan terus berubah warna eh nggak sengaja gue tabrak sangking nggak keliatannya. Dah kenapa gue jadi fatamorgana gini sih.
“Kalau benar pak bos melakukan sidak, bahaya kita semua. Harus profesional kalau ada orang tampan.” sambung Bu Hasya.
“Elo ya suka benar.” ucap Bu Ima.
“Emang ganteng ya Bu, pak bos?” tanya Fadel.
“Bukan enggak lagi. Kemarin gue, Ima, Ika, sama Tuti. Mau kali di tawarin menjadi istri kedua atau ketiga pak bos. Asli ganteng banget, tajir lagi.” jawab Bu Hasya terlihat bahagia.
“Ibu sudah ada anak dan suami masih aja mau menikah lagi.” masa mau punya suami dua.
“Seandainya saja, Ra.” jawab Bu Ima.
“Kalau beneran nggak apa-apa sih.” Bu Hasya terlihat semakin bahagia.
“Mik kayaknya mereka deh yang harus kita bawa ke ruang sebelah.”
Mika hanya mengangguk pelan menyatakan iya.
“Eh kalian berdua kalau melihat pak bos pasti mau, asli. Keturunan angkasa earld group, memang ukiran maha karya Tuhan banget.” ucap Bu Hasya yang tidak bisa terkendalikan lagi ekspresinya.
Memang gue akui sih, keluarganya kemarin terlihat semuanya sempurna, rasanya diri ini mau menghilang karena sangat jelas terlihat seperti si buruk rupa yang terselip di sela-sela kembang yang sedang bermekaran.
“Anak gue aja kali ya. Di doakan siapa tahu jodohnya sama anak pak bos kalau beranak nanti.” ucap Bu Ima terlihat sangat berharap.
“Anak gue juga bisa.” ucap Bu Hasya menawarkan.
Hah beranak emang gue kucing kali ya. Kenapa rasanya pusing kepala ini mikirin beranak. Buka segel saja belum, tiba-tiba beranak. Anak jin apa?
“Eh dengar-dengar katanya pak bos bulan madu ke Amerika loh, katanya habis resepsi kemarin. Jadi kita nggak perlu takut untuk beberapa hari ini.” ucap Bu Hasya penuh bahagia.
Sebentar lagi gue benar-benar gila, mendengarkan gosip nggak bermanfaat. Gimana ceritanya tuan bunglon bulan madu sendirian di Amerika, sedangkan Cinderella-nya saja di sini kerja cari uang. Apa mungkin tuan bunglon mau berangkat kesana sendirian? Kalau benar gue bisa bebas dong.
“Bu, infus suami saya habis." ucap keluarga pasien meminta di ganti cairan infus.
“Iya Bu, tunggu sebentar.” jawab Fadel dengan cepat masuk ke dalam ruang keperawatan mengambil infus.
Karyawan baru memang lagi semangat-semangatnya. Beruntung dia berada di ruangan kami nggak di siksa seperti di ruangan lainnya, biasalah kalau ada pegawai baru pasti penuh dengan drama. Hidup memang penuh lika-likunya, sampailah saat ini.
Huuuft...
Beruntung banget gue di ruangan ini bertemu dengan tim yang kompak. Tapi sayang gue bertahan tiga bulan lagi. Sedih hayati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Citra❤️❤️
Next
2023-03-11
0
Vivie
iya nih Thor...😅 banyak-banyak updatenya
2023-03-05
0
Aisyah80
next dong thor seru nih✌, banyaj-banyak updatenya.😂
2023-03-05
0