Bermain Sandiwara

Belinda sudah tiba di rumah Dhanu tanpa Ben disisinya. Dan anehnya sang adikpun tidak terlihat ada di rumah. Belinda langsung berkutat dengan laptopnya dan mulai bekerja untuk menghilangkan rasa remuk redam di dalam hatinya.

"Sayang, kok tidak pulang dengan suamimu?" tanya Dhanu.

"Oh tadi mas Ben langsung pergi kekantor! Dia nitip salam untuk papa" ucap Belinda terpaksa berbohong.

Tak lama, Tiffany tiba di rumah dan langsung menghampiri sang kakak.

"Wuihh yang baru pulang honeymoon! Gimana lancar kak?" tanyanya basa-basi.

"Lancar" jawab Belinda singkat.

"Udah bukan perawan dong ya sekarang?" tanya Tiffany.

"Bukan urusan kamu dek! Itu privasiku" ucapnya.

Tiffany hanya mencebikan bibirnya.

"Tas Versace baru nikh! Buat aku ya? Kak Bella terlalu glamour memakai ini, kakak tuh cocoknya Hermes yang elegan" Ucapnya sembari mengeluarkan barang-barang milik Belinda dalam tas berlogo medusa itu.

"Haisss itu limited edition koleksi musim sekarang hanya di produksi tiga biji saja di dunia" Belinda kesal dengan tingkah lancang sang adik yang bukan kali pertama saja dia melakukannya.

Tas berwarna black metalic itu akhirnya berpindah tangan pada Tiffany. Dan sebagai gantinya dia memberikan tas Hermesnya pada Belinda dengan warna hitam juga.

"Milikmu miliku juga kak" ucapnya sembari berlalu menuju kamarnya.

Di kamarnya dia memandang tas yang baru saja di rampas dari sang kaka itu.

"Seleranya tak pernah gagal. Selalu saja buat ku ingin merampas apapun miliknya" ucapnya sembari menaruh tas itu di lemarinya.

Tiffany selalu jatuh cinta pada selera fashion yang di pilih Belinda. Apapun dari mulai tas, baju hingga sepatu semuanya dia jajal. Bahkan perhiasan yang Belinda miliki sudah dipakai sang adik. Tapi baiknya hati Belinda tak pernah mempermasalahkan semua itu karena pada dasarnya dia sangat menyanyangi adik tak tau diri itu.

Tak lama Ben pun datang kerumah sang mertua untuk menjemput Belinda pulang kerumahnya yang baru.

"Selamat siang pa! Maaf aku baru datang" ucap Ben sembari menyalami tangan Dhanu dengan hormat.

"Tak apa anaku. Kau juga kan sibuk bekerja bukan?" tanya Dhanu.

"Ya pa! Baiklah aku kekamar Bella dulu ya pa" Ben segera berlalu ke kamar sang istri.

Saat itu Belinda baru selesai mandi, rambutnya masih basah dengan menggunakan dres warna putih berenda.

"Bella, aku ingin mengajakmu pulang kerumah baru kita" ucap Ben yang sudah masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Hmmmm" hanya deheman dari mulut sang istri.

"Bella tatap aku, aku sedang bicara!" tegas Ben.

"Bicara saja Ben tak usah terlalu formal. Lagi pula kita belum kenal kan seperti katamu malam itu" ucap Belinda dingin sembari memasukan pakaiannya kedalam koper.

"Untuk hal itu aku minta maaf padamu Bella. Tapi bisakah kita sedikit bersandiwara di depan papamu? Bisakan kita bersikap romantis sedikit agar beliau tidak curiga jika pernikahan ini semu?" tanya Ben sembari mengguncangkan tubuh Belinda.

"Turunkan tanganmu Ben Lazuardy Mahardika, kau bicara tak akan menyentuhku kan jadi turunkan tangan itu dari tubuhku. Rasanya untuk bersandiwara terlalu jahat untukku. Tapi tak apalah akan ku ikuti permainanmu dan kalian yang entah siapa yang turut andil dalam rumahtangga ini" ucapnya seakan menyindir dan mengatai Ben kalau yang semalam meneleponnya itu adalah kekasih Ben.

"Bicara apa kamu Bella" tanya Ben semakin terpojok.

"Tanya pada hatimu karena perasaan wanita itu peka! Kau mencampakanku Ben pada malam pertama kita, itu sungguh amat menyakitkan dan diriku merasa amat terhina. Tapi aku bukan wanita lemah seperti drama di televisi yang berlogo ikan terbang! Mudah-mudahan hatiku terbiasa dengan perilakumu" tutur Belinda.

Ben hanya mematung dengan perkataan Belinda. Ben menyangka Belinda hanyalah gadis lugu tetapi aslinya adalah seorang yang tegas dan kemarahannya sekarang seolah membangunkan macan tidur yang sewaktu-waktu bisa menerkamnya.

"Jangan bersikap dominan. Aku ini suamimu!' tegas Ben.

" Ya aku tahu. Marilah kita bersandiwara suamiku" ucap Belinda dengan nafas yang sudah kembang-kempis.

Ben tampak memegang tangan Belinda dan sebelah tangannya membawa kopernya. Hal itu tak luput dari pandangan Tiffany. Hatinya sangat dongkol karena teramat cemburu melihat tangan kekasihnya saling bertaut dengan sang kakak.

"Papa, mama, dan adiku kami pamit dulu" ucap Belinda.

Tangan Tiffany meremat ujung kursi hingga tangannya kebas. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa.

Sesampainya di rumah baru itu, Belinda di sambut oleh seorang ART bernama Bik Lilis yang bekerja dari pagi hingga sore.

"Selamat datang nyonya! Perkenalkan nama saya Bik Lilis" ucap Lilis ramah.

"Hai Bik! Nama saya Belinda panggil saja Bella" ucap Belinda ramah.

"Baiklah nyonya, saya antarkan kekamar ya" Lilis mengantarkan Belinda kekamarnya sekaligus membawakan barang-barangnya.

Diruang tamu, Ben duduk termenung memikirkan bagaimana caranya agar dia dan Tiffany bisa bersatu tanpa harus menyingkirkan Belinda.

"Untukmu!" ucap Belinda tiba-tiba dengan menyodorkan secangkir kopi untuk Ben.

"Terimakasih!" ucapnya dingin.

Belinda duduk di seberang Ben dan langsung membuka laptopnya untuk bekerja.

"Kau bekerja di hari cutimu Bella?" tanya Ben dengan tangan memegang secangkir kopi buatan sang istri.

"Ya apalagi! Ribuan karyawan perusahaan menggantungkan hidupnya padaku. Jika terlalu lama libur maka aku takut terjadi kesalahan" jawabnya santai sembari menyeruput teh camomile.

"Besar sekali tanggung jawabnya wanita ini. Dia tidak bisa di remehkan. Aku jadi takut padanya. Dan arghhhh dia semakin cantik saja apalagi sekarang memakai kacamata. Tidak, tidak! Yang tercantik di dalam hidupku hanya Tiffany seorang" Gumamnya.

"Kenapa kau tak menyuruh adikmu untuk mengantikan tugasmu sementara?" tanya Ben berpura-pura.

"Ckkkk!! Anak itu tidak bisa bekerja. Dia hanya hobinya menghambur-hamburkan uang saja dan pergi bersama kekasihnya yang pengecut" ucapnya tanpa tahu yang di maksud pengecut itu ada di hadapannya sekarang.

Seketika rahang Ben mengeras dan tangannya terkepal. Kenapa Belinda bisa mengataka itu padanya tetapi Ben sebisa mungkin menyembunyikan kemarahannya takut sang istri curiga.

"Kenapa kau bilang pria itu pengecut, hem?" tanya Ben dengan wajah penuh selidik.

"Ya pengecut lah. Dia itu beberapa kali kami undang kerumah untuk sekedar makan malam dengan kami keluarganya, tapi tak ada yang di sanggupi satupun. Dasar pria aneh" Gerutu Belinda dengan tangan masih memegang laptopnya.

"Si*l bukannya aku pengecut Bella. Tapi aku belum siap" gerutu Ben dalam hati.

"Aku hanya takut dia di pacari suami orang" ucap Belinda spontan dan Ben langsung menumpahkan kopi yang sudah dia minum.

"Maaf Bella maaf" ucapnya.

"Mas! Aku sudah masak untukmu. Silahkan di makan" ucap Bella tanpa melihat lawan bicaranya.

Ben pun tak menjawab dan segera berjalan menuju meja makan.

Bel rumah tiba-tiba berbunyi dan tanpa di sangka yang datang adalah Tiffany dengan koper yang dia pegang.

"kamu?" tanya Belinda terkejut.

"Hikhikhik!! Kak Bella aku ingin tinggal bersamamu bolehkan? Aku kesepian di rumah. Aku belum terbiasa jauh darimu boleh ya?" tanya Tiffany dengan air mata dustanya.

Sejak kepergian Ben dan Belinda kerumah Barunya, Tiffany tak rela jika mereka hidup berdua. Mau bagaimanapun Ben seorang pria normal dan kakaknya itu berwajah sangat cantik dan berbadan indah. Dia takut Ben tergoda dan melanggar janjinya.

Tiffany memeluk Belinda dan menangis.

"Aku tak bisa jauh darimu kak! Bolehya aku tinggal satu minggu saja disini? Bolehya kak please" Tiffany terus saja mengiba.

"Bilang dulu sama suamku" ucap Belinda dengan ekspresi datar.

Ben pun menghampiri kedua wanita itu.

"Ada apa ini?" tanya Ben.

Tiffany langsung melangkahkan kakinya mendekati Ben.

"Kakak ipar bolehkan aku ikut tinggal disini? Aku kesepian dan tak biasa jauh dari kakak Bella" Tiffany pura-pura bersedih.

Entah ada hal yang membuat Ben tidak suka dengan kedatangan Tiffany, tapi dia juga tak kuasa menolak kehadiran kekasihnya itu.

"Hmmmmm-- Baiklah saya izinkan kamu tinggal di sini" jawab Ben.

Dengan spontan Tiffany memeluk Ben. Hal itu membuat jengah Belinda.

Ben pun segera melepaskan pelukan Tiffany dan membuat gadis itu sedikit marah.

Terpopuler

Comments

YuliaMile

YuliaMile

mulai deh lika liku kehidupan rumah tangga di mulai

2023-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Salah Kira
2 Dia Hanya Milikku
3 Sah
4 Bermain Sandiwara
5 Kepergok
6 Tetap mendoakan
7 Tugas Ke Amerika
8 Nafkah Pertama
9 Tentang Aldo
10 Ada Apa Dengan Hati?
11 Tragedi Daster Ungu
12 Tidak Fokus Bekerja
13 Fitnah
14 Pencuri Ciuman
15 Jujur Tapi Bohong
16 Perangkap Belinda
17 TieffhanyYangIngientzClaloeDiManjachhhh
18 Ketahuan Juga
19 Bermain Cantik
20 Kenapa Harus Berzin*??
21 Curhat
22 Tamparan dan Penyesalan!!!
23 Bertemu Victoria
24 Mengancam Bundir Bila Di Tinggalkan
25 Tamu Tak di Undang
26 Mengusir Tiffany
27 Dekapan Seorang Aldo
28 Hatiku Menjadi Bercabang
29 Ben Kesal
30 Aldo Memaafkan
31 Ben Mulai Ketergantungan
32 Unboxing Euyyyyyyyyy!!!!!
33 Belinda Kecelakaan
34 Koma
35 Fakta Baru Yang Haruni Ketahui
36 Aku Buta
37 Aldo Yang Perhatian
38 Hati Yang Peka
39 Aku Bukan Wanita Lemah
40 Terbongkar Juga
41 Talak Tiga
42 Menikah Mendadak
43 Mencuri Tiffany
44 Aksi Mario
45 Bertemu Sahabat Lama dan Ceritanya
46 Nostalgia dan Tekad Aldo
47 Aspri Baru Untuk Ben
48 Hadiah Dari Opa Nakamura
49 Tangisan Aldo
50 Pantang Menyerah
51 Detektiv Dadakan.
52 Pengakuan Aldo dan Ciuman Tiba-tiba
53 Maaf Aku Terlalu Memaksa
54 Ular Bermata Satu
55 Dimanjakan Aldo
56 Sekelumit Kisah Masalalu
57 Hadirnya Bayi
58 Menerimamu
59 Tidur Berdua
60 Kesedihan Elsa
61 Ben Yang Membagongkan Vs Aldo Yang Selalu manis
62 Tiga serangkai
63 Rasa Penasaran Tiffany
64 Aldo Yang Posesif
65 Membantu Elsa
66 Bertemu Keluarga
67 Sisi Lain Aldo Yang Agresif.
68 Ben Berbuat Ulah
69 Peringatan Dari Aldo
70 Perkara Lolipop
71 promosi novel baru........¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥€€€€ Aldo Sakit
72 Kepergian Elsa
73 Keraguan Aldo.
74 Healing Yang Bikin Pusing
75 Gubuk Rahasia
76 Belinda dan Aldo Terluka.
77 Lamaran
78 Kecemburuan Tiffany
79 Janji Pernikahan
80 Di Pingit
81 Pernikahan dan Pengacau
82 Dropnya Semua Orang
83 Saling Melepas Rindu
84 Malam Pertama
85 Kebahagiaan Aldo dan Listyo.
86 Mengemis Kata Maaf
87 Salah Masuk
88 Aldo Menantu Kesayangan
89 Menemui Ben
90 LDR
91 Kecelakaan Pesawat
92 Tidak Jadi Meninggal
93 Aldo Yang Agresif
94 Belinda Hamil
95 Tamat
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Salah Kira
2
Dia Hanya Milikku
3
Sah
4
Bermain Sandiwara
5
Kepergok
6
Tetap mendoakan
7
Tugas Ke Amerika
8
Nafkah Pertama
9
Tentang Aldo
10
Ada Apa Dengan Hati?
11
Tragedi Daster Ungu
12
Tidak Fokus Bekerja
13
Fitnah
14
Pencuri Ciuman
15
Jujur Tapi Bohong
16
Perangkap Belinda
17
TieffhanyYangIngientzClaloeDiManjachhhh
18
Ketahuan Juga
19
Bermain Cantik
20
Kenapa Harus Berzin*??
21
Curhat
22
Tamparan dan Penyesalan!!!
23
Bertemu Victoria
24
Mengancam Bundir Bila Di Tinggalkan
25
Tamu Tak di Undang
26
Mengusir Tiffany
27
Dekapan Seorang Aldo
28
Hatiku Menjadi Bercabang
29
Ben Kesal
30
Aldo Memaafkan
31
Ben Mulai Ketergantungan
32
Unboxing Euyyyyyyyyy!!!!!
33
Belinda Kecelakaan
34
Koma
35
Fakta Baru Yang Haruni Ketahui
36
Aku Buta
37
Aldo Yang Perhatian
38
Hati Yang Peka
39
Aku Bukan Wanita Lemah
40
Terbongkar Juga
41
Talak Tiga
42
Menikah Mendadak
43
Mencuri Tiffany
44
Aksi Mario
45
Bertemu Sahabat Lama dan Ceritanya
46
Nostalgia dan Tekad Aldo
47
Aspri Baru Untuk Ben
48
Hadiah Dari Opa Nakamura
49
Tangisan Aldo
50
Pantang Menyerah
51
Detektiv Dadakan.
52
Pengakuan Aldo dan Ciuman Tiba-tiba
53
Maaf Aku Terlalu Memaksa
54
Ular Bermata Satu
55
Dimanjakan Aldo
56
Sekelumit Kisah Masalalu
57
Hadirnya Bayi
58
Menerimamu
59
Tidur Berdua
60
Kesedihan Elsa
61
Ben Yang Membagongkan Vs Aldo Yang Selalu manis
62
Tiga serangkai
63
Rasa Penasaran Tiffany
64
Aldo Yang Posesif
65
Membantu Elsa
66
Bertemu Keluarga
67
Sisi Lain Aldo Yang Agresif.
68
Ben Berbuat Ulah
69
Peringatan Dari Aldo
70
Perkara Lolipop
71
promosi novel baru........¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥€€€€ Aldo Sakit
72
Kepergian Elsa
73
Keraguan Aldo.
74
Healing Yang Bikin Pusing
75
Gubuk Rahasia
76
Belinda dan Aldo Terluka.
77
Lamaran
78
Kecemburuan Tiffany
79
Janji Pernikahan
80
Di Pingit
81
Pernikahan dan Pengacau
82
Dropnya Semua Orang
83
Saling Melepas Rindu
84
Malam Pertama
85
Kebahagiaan Aldo dan Listyo.
86
Mengemis Kata Maaf
87
Salah Masuk
88
Aldo Menantu Kesayangan
89
Menemui Ben
90
LDR
91
Kecelakaan Pesawat
92
Tidak Jadi Meninggal
93
Aldo Yang Agresif
94
Belinda Hamil
95
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!