Tragedi Daster Ungu
Suara des@*@n dan er@ng@n menggema di kamar hotel. Dua insan manusia sedang asik dalam pergumulan panas mereka.
"Owh baby ini sangat nikmat" ucap sang pria yang sedang memacu dengam ritme yang kencang.
"Eummppp, akhhhhh! Lebih cepat! Bahkan rasanya semakin memabukan" racau wanita yang berada di bawah kungkungannya.
Tak lama mereka memekik kala sesuatu yang hangat meledak di bawah sana dan keduanya terkulai lemas.
"Kau selalu hebat Ben!" ucap wanita itu.
"Kau juga selalu buat ku terbang baby. Tiffany sayang i love u so much! Aku akan segera menikahimu sayang. Hubungan kita sudah tiga tahun lamanya dan kita harus go publik. Tidak ada yang harus di tutup-tutupi lagi. Aku sudah tidak sabar bisa memilikimu" ucap Laki-laki yang bernama Ben Lazuardy Mahardika.
"Aku pun begitu sayang. Kamu secepatnya nikahin aku ya! Karena ku ingin menjadi nyonya Lazuardy.
" Akan ku lakukan sayang! Secepatnya akan melamar kamu. Tapi bagaimana dengan mu apa kakak mu akan rela jika kau langkahi?" tanya Ben sembari mengerai anak rambut yang menutupi wajah sang pujaan.
"Soal Kak Bella bisa di atur. Lagipula hubungan kami tidak terlalu harmonis. Asal kau tahu hidup dia itu monoton dan membosankan hanya kerja dan kerja saja yang di urusi" jawabnya sedikit jengah.
Tiffany seorang wanita yang sedikit liar dan ambisius, Kehidupan asmaranya bersama Ben sudah berjalan tiga tahun. Hubungan itu dia sembunyikan dari publik lantaran Ben masih mempunyai ikatan pertunanagan dengan kekasihnya yang bernama Silvi dengan kata lain Ben berselingkuh dari Silvi. Tetapi setahun belakangan ini, hubungannya kandas dengan wanita itu karena Silvi memergoki Ben sedang bercinta dengan Tiffani di apartemennya. Kendati demikian, tak lantas Ben dan Tiffany go publik dengan hubungan mereka.
Di sisi lain, Sang kakak yang terkenal workaholic yang bernama Belinda Zahrani sedang lembur bekerja. CEO yang rajin melebihi bawahananya.
"Ibu Bella belum pulang?" tanya scurity kantor nya.
"Sebentar lagi saya pulang pak" ucapnya.
Belinda yang akrab di sapa Bella, bahkan dalam umurnya yang sudah menginjak 26 tahun, dia tidak pernah pacaran dan tidak memikirkan kapan dia harus mencari pendamping. Biarkan seperti air mengalir saja itu moto hidupnya saat ini.
Malam itu seluruh pekerjaannya telah selesai. dia pun pulang dengan mengendarai mobilnya seorang diri.
Begitupun dengan sang adik, setelah bercint@ dengan sang kekasih, dia memutuskan pulang sendiri.
Sesampainya di halaman rumah megah itu, dua gadis keluar dari mobil masing-masing.
"Dek, kemana saja kamu tidak ada di kantor?" tanya Belinda.
"Aku pergi!" jawabnya singkat.
"Kau jangan jadi orang yang tak bertanggung jawab ya! Kerjaan kamu di kantor sangat banyak. Disiplin jadi orang" geram Belinda pada sang adik.
"Itu urasan ku ya! Aku bebas menikmati hidup ku yang berwarna, bukan sepertimu kak monoton dan tak ada asik-asiknya" Tiffani terus saja mengatai sang kakak.
Plak!! Sebuah tamparan melayang di pipi mulus Tiffany.
"Jaga mulut kamu Tiffany! Aku kerja banting tulang untuk mengurusi perusahaan papa demi keluarga ini agar tetap melanjutkan hidup, Semua duniaku aku korbankan demi perusahaan. Kesenangan bahkan waktu berkumpulku dengan temanku aku kesampingkan. Kau ini adikku seharusnya kau hormat padaku. Dan satu lagi berhenti menjadi wanita urakan" tegas Belinda.
"Persetan dengan ucapanmu~~ Cuihhhh" Tiffany meludah di bawah kaki sang kakak dan langsung memasuki kamarnya.
Orang tua mereka hanya melihat dengan tatapan nanar pertengkaran kakak beradik itu.
Papanya yang bernama Dhanu Sanubari menghampiri Belinda dengan sedih, dia mengusap-usap punggung sang putri yang sedang menangis tersedu-sedu di halaman rumah.
"Bangun nak, ayo masuk kerumah" Dhanu memapah tubuh ringkih sang putri.
"Maafkan papa nak karena sudah memberikan sesuatu yang berat padamu! Jika saja penyakit jantung papa sudah sembuh papa pasti akan menbantumu dikantor" Dhanu memeluk sang putri.
"Sudahlah pa, tak apa aku senang bekerja dan akan selalu ada buat keluarga kita. Papa jangan banyak pikiran ya agar penyakit papa bisa sembuh" Belinda balas memeluk sang papa.
Di kamar, Mamanya yang bernama Haruni menyusul Tiffani kedalam kamarnya.
"Fany, mama harus bicara padamu!" ucapnya
"Katakan saja!" jawab Tiffany cuek.
"Kamu tidak seharusnya mencemooh kakakmu! Bagaimana pun dia lebih tua darimu kamu harus hormat padanya" Haruni terus menasihati putri keduanya.
"Mama lihatkan dia nampar aku?" Pekik Tiffany marah.
"Hei sejak kapan kamu berani membentak dan memelototi aku hah?" tanya Haruni geram pada sikap kurangajar sang putri.
Tiffany pun langsung menundukan pandangannya.
"Dengar ya fany, mama dan papa memberikan kuasa atas perusahaan kepada kalian berdua supaya kalian mengurusinya, bukan pada Bella seorang! Mama tuntut pertanggungjawaban kamu diperusahaan. Bekerjalah yang baik agar semuanya berjalan lancar. Mama mohon padamu" Haruni langsung meninggalkan kamar Tiffany.
"Selalu saja kak Bella yang di sayang" Geramnya dalam hati.
Pagi itu, keluarga konglomerat pemilik perusahaan PT Cipta Sejahtera sedang sarapan pagi. Tidak ada suara hanya dentingan sendok dan garpu yang saling beradu. Kedua anak mereka yang bernama Belinda Zahrani dan si adik Tiffany Angela akan berangkat bekerja.
" Ada yang akan Papa sampaikan pada kalian, Jam tujuh malam kalian harus segera berada di rumah. Kalian ingat kan dengan Om Adipura pemilik PT Losdol Makmur? Malam ini beliau akan kerumah kita untuk menjodohkan anaknya dengan salah satu dari kalian" ucap Dhanu.
Mendengar itu, Tiffany sangat gembira, dia tahu persis yang di maksud papanya kalau pria yang akan di jodohkannyah yaitu Ben kekasihnya.
"Yaampun itu kan perusahaan Ben! Aku sebentar lagi akan di jodohkan oleh papa. Aku tidak sabar ingin segera malam saja dan hubungan kami yang sembunyi-sembunyi selama ini akan go publik. Oh my love Ben, kita sebentar lagi akan bersama dan menyatu" Gumam Tiffany dengan hati yang berbunga-bunga.
"Terserah papa sajalah! Tapi aku masih ingin terus mengejar karir ketimbang menikah" Ucap Belinda cuek.
"Sampai tua saja sekalian tak usah menikah" seloroh Tiffany.
"Itu lebih baik" timpal Belinda cuek.
¥
"Ben, papi minta kau pulang jangan malam-malam! Kau tahu kan pemilik perusahaan PT Cipta Sejahtera?" tanya papanya Ben yang bernama Listyo Sembrani.
"Ya tahu pi! Memang ada apa?" tanya Ben dengan bingung.
"Papi dan Pak Dhanu sudah sepakat dari lama ingin menjodohkan anak kami yaitu kamu Ben dengan salah satu putri mereka! Bagaimana apa kau setuju nak?" Listyo bertanya untuk mengetahui jawaban sang putra.
Seketika Ben tersenyum senang karena dia tahu jika pemilik perusahaan itu adalah papanya Tiffany sang pujaan hatinya.
"Aku mau pi dijodohkan" jawabnya mantap.
"Baiklah papi senang mendengarnya" ucap Listyo sembari menepuk-nepuk pundak kekar Ben.
Malam itu dua keluarga berkumpul dirumah Dhanu. Tiffany tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya begitupun dengan Ben. Senyumnya tidak pernah luntur dari wajahnya dan sangat intens memandangi Ben begitupun sebaliknya.
"Baiklah bung Tyo, mari kita mulai saja acaranya" ucap Dhanu.
"Silahkan bung!" seru Listyo.
"Kita berkumpul disini tidak lain dan tidak bukan untuk menjodohkan salah satu anak gadis saya untuk menjadi istri dari anak bung Tyo yang bernama Nak Ben! Niat kami ingin menjodohkan Ben dengan (Hening sejenak).. putri pertama saya yang bernama Belinda Zahrani" ucapnya.
Seketika wajah Ben dan Tiffany pucat pasi bagai tak ada darah setetespun.
Mereka diam mematung seolah dunia hancur saat itu juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
my name
salah sasaran dong
mampir dikaryamu thor
2024-01-09
1
Sarah
mampir thor🙋♀️
2023-09-01
1
YuliaMile
sepertinya seruuuu
2023-05-10
1