Akad nikah pun di laksanakan dengan sangat khidmat! Ben menyematkan cincin dan mencium kening Belinda dengan lembut dan Belinda pun menautkan cincin di jari Ben kemudian menciumnya dengan takzim. Di sudut ruangan tampak Tiffany yang menangis. Air matanya luruh dan menghapus riasan pada wajahnya.
Semua orang menyalami dan memberikan ucapan selamat dan mendoakan akan kelanggengan hubungan pernikahan mereka. Saat Tiffany berdiri di depan Ben dia menyalami Ben dan berbisik.
"Kau hanya miliku Ben" ucapnya pelan yang hanya di dengar oleh Ben seorang.
"Selamat ya kak! Aku ikut bahagia dengan pernikahan kak Bella" Tiffany memeluk sang kakak dan berkata dalam hati.
"Ben itu miliku! Kamu tidak salah dalam hal ini hanya saja Ben takan memberikan cinta dan sentuhan karena itu hanya untuku seorang! Maaf ku sudah kejam tetapi aku tidak rela jika harus berbagi peluh denganmu kak" Gumamnya dalam hati.
"Terimaksih dek! Ku harap kamu segera menyusulku" ucap Belinda tanpa curiga sedikitpun.
"Ya kak doakan saja" jawabnya.
"Ya menyusulmu dan bersanding bersama Ben" gumamnya dalam hati.
Acaranya pun selesai. Semua keluarga sudah pulang menyisakan Ben dan Belinda yang sekarang sedang duduk kaku di pinggir ranjang.
"Bella, apa kau bahagia dengan pernikahan kita?" tanya Ben.
"Aku akan bahagia karena tuhan telah mempersatukan kita dalam ikatan pernikahan mas" jawabnya santai.
"Apa kamu bahagia?" tanya Belinda ingin sekali mendapat jawaban pria yang baru beberapa jam menjadi suaminya.
"Sudahlah Bella itu tak penting untuk kamu dengar! Aku lelah, aku mau mandi dulu" jawabnya dingin.
Hal itu membuat perasaan Belinda sedikit tercubit. Tapi dia memaklumi mungkin Ben masih butuh penyesuaian. Dia bingung di malam pertamanya harus bagaimana apa Ben akan meminta haknya malam ini atau mereka berdua akan tertidur saja.
Ben pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang hanya di lilit di bagian pinggangnya yang beroti sobek dan sedikit di tumbuhi bulu-bulu halus.
Belinda pun bergantian masuk kedalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi dia mematut dirinya yang menurutnya cantik dan sempurna. Dia pun memakai lingerings warna hitam kontras dengan kulitnya yang putih bak pualam. Belinda pun keluar dari kamar mandi itu dan terlihatlah sang suami sudah memakai pakaian tidurnya. Melihat Belinda dengan tampilan seperti itu, laki-laki mana pun akan tergoda dan menelan salivanya tak terkecuali Ben. Sejenak dia terpukau dengan tubuh indah berisi milik sang istri. P*nggul dan d*danya yang lumayan besar membuat seauatu di bawah sana menggeliat dengan keras.
"S*al kenapa dia sangat indah bahkan tubuhnya jauh lebih indah di bandingkan Tiffany. Tidak, tidak aku tidak akan bertukar peluh dengan wanita manapun kecuali dengan Tiffany seorang itu janjiku dan dia" gumamnya dalam hati.
Ben mematung sembari memandangi wajah dan tubuh menggoda sang istri.
"Bella kau sengaja ingin menggodaku, hem?" tanya Ben seketika mencengkram rahang sang istri.
Belinda pun terkejut dengam sikap kasar Ben padanya.
"Apa? Lepaskan mas lepaskan kau ini kenapa?" tanya Belinda sudah merasakan sakit di rahangnya.
Ben pun menghempaskan tubuh sang istri keatas ranjang hingga dia terlentang dan tersingkaplah sesuatu yang sedikit rimbun di bawah sana.
"Akh s*al dia tidak pakai dalaman! Dia pikir aku akan meminta hakku padanya! Pede sekali dia! Tapi aku tak kuat melihat pemandangan indah di bawah sana bahkan lebih indah dari yang di miliki Tiffany" Ben terus saja menggerutu dalam hati.
"Mas kamu akan meminta malam ini?" tanya Belinda di sela ketakutannya melihat wajah Ben yang sudah di selimuti amarah yang membuncah.
"Hahahaha!!! Percaya diri sekali kamu Bella! Bahkan aku tidak tertarik dengan tubuhmu sedikitpun. Jangan pernah mimpi aku akan bertukar peluh denganmu. Bahkan aku kenal saja tidak denganmu" bentakan demi bentakan terus saja keluar dari mulut sang suami membuat hati Belinda bak di tikam sembilu.
"Sadar mas aku ini sudah menjadi istrimu, aku berhak mendapat nafkah lahir maupun batin darimu. Walau kita baru kenal tapi kau sudah mengikatku dengan janji pada tuhan dan keluarga ku" Belinda menangis.
Baru pertama kali dalam hidupnya dia menangis oleh pria, yang sekaligus telah menjadi suaminya sejak tadi siang.
"Dengar Bella, asal kau tahu aku tidak sudi menerima kau sebagai istriku. Persetan dengan semua ucapanmu. Pakai lagi baju yang benar karena aku tak ada sedikitpun niat mencicipi tubuhmu. Jika kau mau aku bisa panggilkan asisten pribadiku Aldo agar melayanimu malam ini" Ben mengatakan itu dengan sadar.
Belinda pun bangkit, seketika menampar wajah sang suami dengan sangat keras sampai Ben terjengkal kebelakang dan langsung mengusap pipinya yang panas. Dia sangat terhina dengan ucapan yang Ben lontarkan.
"A*j*ng bangsat kau Ben! Kau kira aku ini wanita j*lang hah? Aku tak menyangka kau bisa mengatakan hal yang keji seperti itu padaku, pada istrimu ini" Belinda sudah tidak tahan karena harga dirinya sangat diinjak oleh suaminya.
Ben hanya diam dan merasa bersalah dengan mulutnya yang berkata sangat kejam.
Tiba-tiba ponselnya berdering dan terlihat nama Red Lily disana karena kontak Tiffany sudah diganti nama oleh Ben dengan nama Red Lily.
"Hallo! Baiklah aku kesana" ucap Ben pada seseorang di balik telepon.
"Aku harus pergi Bella! Tidurlah dan maafkan ucapanku" Ben pun pergi dari hadapan sang istri. Begitu dia keluar dari kamar hotel tempat bulan madu bersama Bella, dia masuk ke sebelah kamar itu karena Tiffany sengaja menginap di samping kamar hotel yang Ben sewa.
"Sayang kau sangat nekad!" ucap Ben sembari memeluk tubuh kurus itu dari belakang.
"Maaf aku mengganggu acara bulan madumu sayang" ucap Tiffany dengan suara pura-pura sedih.
"Tak ada yang menganggu. Aku ingin bulan madu bersamamu saja sayang" ucap Ben sembari mencumbu Tiffany dengan rakusnya.
Tiffany dan Ben pun melakukan malam panas itu dengan sangat nikmat di hiasi dengan suara erangan, pekikan, dan De*ah*n.
Lain dua sejoli itu, lain pula dengan Belinda yang hatinya sangat hancur. Harusnya malam ini adalah malam pertama bagi dirinya dan Ben, tetapi sang suami pergi setelah mendapat panggilan telepon dari seseorang. Belinda meringkuk seperti pesakitan di atas ranjang yang empuk. Dia seperti wanita bodoh dan tak berguna.
"Seharusnya waktu itu aku menolak saja perjodohan ini" gumamnya.
Pagi pun tiba, seorang pria berbadan tegap gagah tampan rupawan mengetuk pintu hotel tempat Belinda menginap dan menjadi saksi bisu kelaraan malam pertamanya. Dengan masih memakai Lingerings Belinda mengira yang datang adalah Ben tetapi dugaannya salah saat dia membuka pintu.
Melihat Belinda hanya memakai lingerings sontak pria itu langsung membukan jasnya dan langsung memakaikannya pada Belinda.
"Maaf saya kira suami saya" ucapnya lirih sembari mendekap jas pemberian dari pria yang ada di hadapannya.
"Saya akan menganggap saya tidak melihat apapun. Oh ya, kenalkan nama saya Aldo, asisten pribadi dari pak Ben..Saya kemari di tugaskan untuk menjemput anda dan mengantarkan kerumah baru yang akan anda dan pak Ben tempati" ucap Aldo dengan hormat.
"Jadi ini yang bernama Aldo" gumamnya.
"Tidak perlu! Antarkan saja saya pulang ke rumah papa saya" ucapnya datar.
"Baiklah saya akan tunggu di loby" ucap Aldo sembari membungkuk hormat.
Di lorong menuju loby, Aldo bergumam dan sangat menyesali perbuatan Ben.
"Kau menyia-nyiakan bidadari Ben! Adiknya itu tak secantik kakaknya dan malam pertama kalian kau malah memilih bercinta dengan adiknya sungguh memuakan" gumam Aldo dalam hati, apalagi dia membayangkan saat Belinda keluar membuka pintu kamar nya hanya menggunakan Linggerings yang sangat transfaran sampai gundukan d4d4 dan selah pahanya terlihat.
"Bahkan b√l√nya terlihat sangat halus" pikiran kotornya pun mulai berkelana tetapi dia segera menepisnya.
Belinda pun keluar dari hotel dengan membawa koper kecil dan tas di bahunya beserta jas milik Aldo di sikunya.
"Terimakasih untuk jasnya' Belinda segera memberikan jas itu pada Aldo.
"iya sama-sama. Baiklah Bu Bella kita langsung berangkat saja" Aldo segera membukakan pintu mobil agar Belinda masuk kedalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Sarah
bulu bulu yg halus,,bulu apa itu ya
2023-09-01
1
YuliaMile
wah wah jangan² aldo nih yg bakal dapet jakpot dr belinda ..
2023-05-10
1