Bab 15

Nadia langsung mendorong David Hughes menjauh, dia langsung bergegas keluar dari ruangan itu. Sampai di luar pintu, Nadia memegang dadanya dan mencoba mengatur nafasnya.

"Ya ampun, bos lagi kumat ya? atau vampir juga ada masanya seperti itu, seperti masa-masa burung merak jantan yang mengibaskan ekornya untuk menarik buruk betina pada musim k4win? ih... kenapa aku Hadi merinding. Sebaiknya aku pergi saja!" gumam Nadia yang langsung meninggalkan tempat tersebut dan memilih menuju ruang sekertaris untuk membantu pekerjaan yang lain.

Sementara mendapati penolakan seperti itu dari Nadia. David Hughes malah tersenyum penuh arti. Dia senang, Nadia bukan wanita yang mudah di sentuh sembarangan orang. (Emangnya Nadia cewek apaan!).

Beberapa hari terus seperti itu, David bahkan tak jarang sering muncul di kamar Nadia di malam hari. Terkadang kalau Nadia sedang tidur nyenyak, dia malah jadi terkejut. Dan alhasil mereka malah bertengkar dan beradu mulut namun bukan bertengkar dalam arti sesungguhnya. David memang senang mengganggu Nadia, dan Nadia memang wanita yang tidak senang di ganggu. Jadilah munculah pertengkaran yang tidak serius di antara mereka.

Seperti malam ini, ketika Nadia sudah makan malam dan bersiap untuk tidur. David Hughes yang tadinya ada di ruangan bawah. Tiba-tiba saja muncul di kamar Nadia begitu Nadia membuka pintu kamarnya.

Nadia pun nyaris terhuyung ke belakang sangking kagetnya.

"Bos, ya ampun!" pekik Nadia kaget.

Nadia langsung melihat ke arah kamarnya, jendelanya terkunci. Pintunya juga baru dia buka, Nadia benar-benar geleng-geleng kepala terhadap apa yang dilakukan David Hughes.

"Bos ngapain sih?" tanya Nadia.

"Aku hanya iseng... ya sudah. Selamat malam Nadia, selamat istira...ekhem!"

Tapi baru David Hughes akan mengatakan selamat istirahat pada Nadia. David Hughes lantas memegang lehernya yang terasa sangat panas dan tercekat.

Nadia yang melihat mata biru David Hughes berubah menjadi merah pun mendekati David Hughes. Namun baru Nadia akan mendekat, David Hughes malah mendorong Nadia hingga jatuh.

"Menjauh Nadia, menjauh lah... kunci pintu kamarmu cepat!" kata David Hughes yang terus memegang lehernya dan berjalan dengan cepat keluar dari kamar Nadia.

"Bos, kamu kenapa?" tanya Nadia yang langsung bangun dan mengejar David Hughes.

Nadia ingat kalau Louis dan Hugo tidak ada di rumah. Mereka sedang menghadiri konferensi para vampir. Nadia pun panik, sebenarnya ada apa dengan David Hughes.

Tapi setelah Nadia memperhatikan taring David Hughes yang keluar meskipun masih dalam ukuran yang kecil. Nadia paham kalau David Hughes pasti sedang kehausan. Nadia langsung berlari menuruni anak tangga, mengejar David Hughes.

Di luar terdengar suara motor, lebih tepatnya di jalan. Nadia melihat mata David Hughes berkilat ke arah sebuah sepeda motor yang melintas dengan dua gadis muda yang mengendarai nya.

"Astaga, tidak. Dia mau makan mereka. Tidak boleh, mereka masih sangat muda. Masa depan mereka masih sangat panjang!" gumam Nadia yang langsung menghadang langkah David.

"Bos, jangan bos! minum saja dari kantong darah yang ada di ruang istirahat!" kata Nadia pada David Hughes.

"Minggir Nadia!" kata David dengan mata melotot.

Tapi Nadia malah merentangkan tangannya dan menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak, kamu tidak boleh melukai mereka!" kata Nadia.

Namun David malah melewati Nadia begitu saja. Nadia yang panik lantas berlari ke ruang istirahat, mengambil sekantong datang yang biasa di minum Louis dan Hugo.

Lalu berlari keluar, saat Nadia keluar. David sudah membuka pintu gerbang. Nadia berlari secepat yang dia bisa. Dan berteriak menyuruh dua gadis yang mengendarai motor sangat lambat itu agar mempercepat laju kendaraan mereka.

"Hei, cepat ngebut. Ada macan lepas!" teriak Nadia.

Dua gadis yang mendengar teriakan Nadia lantas memacu kendaraannya dengan cepat. David yang kesal sudah bersiap melompat. Tapi Nadia langsung menarik David Hughes ke dalam gerbang lagi.

Nadia menjatuhkan David Hughes ke tanah.

"Jangan lakukan itu, kamu pasti bisa minum dari kantong ini, sama seperti Louis dan Hugo!" kata Nadia.

"Tidak bisa Nadia, tidak bisa!" ucap David Hughes yang sudah merasa sangat kesakitan.

"Aku harus mencari makanan... "

"Tidak, jangan membunuh lagi. Jangan lakukan itu David!" kata Nadia yang memanggil David Hughes dengan nama.

"Katakan apa yang harus aku lakukan, untuk membantumu?" tanya Nadia yang tak ingin melihat David membunuh lagi untuk makan.

David merasakan perasaan yang aneh saat berada di dekat Nadia dan di tatap seperti itu.

"Minum itu dan serahkan padaku!" kata David.

Mata Nadia membulat. Dia tidak tahu apa bisa dengan cara seperti itu. Tapi karena Nadia tak mau ada yang meninggal dan jadi korban. Nadia pun melakukan apa yang di katakan David Hughes tadi.

Nadia nyaris muntah saat meminum apa yang ada di kantong yang dia bawa. Namun dengan cepat, David Hughes menyatukan bibir mereka. Menghisap cairan itu dari mulut Nadia. Tak hanya satu kali, Nadia melakukannya sampai cairan di kantong itu habis.

"Ternyata bisa, ini... mustahil!" kata David tak percaya melihat cairan merah di kantong itu habis.

Taring David Hughes menghilang perlahan, dan matanya yang merah berubah menjadi biru.

"Kutukan itu?" David Hughes bingung.

Sementara Nadia tampak tidak kuat lagi. Dia terus melud4hkan sisa darah yang ada di mulutnya. Namun David Hughes langsung menarik lengan Nadia dan membawa wanita itu ke pelukannya.

"Aku rasa kamulah penangkal kutukan itu Nadia!"

Nadia tak bisa berkomentar, bau dan rasa darah sangat tidak enak terasa di mulutnya.

"Kamu merasa tidak nyaman?" tanya David Hughes dan Nadia pun mengangguk.

"Akan aku bersihkan sampai bersih!" kata David.

Nadia baru saja mencerna kalimat itu, tapi ternyata mulut Nadia sudah di buka oleh David dengan lid4hnya. Vampir itu membersihkan setiap bagian di dalam mulut Nadia dengan lid4hnya.

Nadia sampai kesulitan bernafas ketika, apa yang David lakukan itu berubah menjadi sebuah ciuman panas yang membuat seluruh tubuh Nadia bergetar. Tangan David bahkan bukan lagi memegang lengan Nadia. Tangannya sudah bergerilya kemana-mana. Membuat Nadia benar-benar tak bisa menolak dan hanya bisa menerima kejutan-kejutan seperti tersengat listrik yang membuatnya sesekali memejamkan matanya.

David masih tidak berhenti sampai di sana. David bahkan sudah membawa Nadia ke dalam rumah, di atas sofa. David masih terus berusaha membuat Nadia mabuk kepayang pada setiap sentuhan dan ciuman David.

Hingga tanpa sadar, karena sangat terbawa perasaan dan terbawa suasana. Tanpa sadar tangan Nadia mengenai pinggiran kursi dan tergores. David langsung memekik kesakitan ketika noda darah dari tangan Nadia mengenai bahunya yang entah sejak kapan sudah tak memakai atasan lagi.

"David, astaga... kamu terluka!" kata Nadia panik.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Dygta

Dygta

Lagian ngapain juga sih kalian, heh itu si David sejak kapan sudah gak pakai baju

2023-02-23

2

Dygta

Dygta

Mungkin ada juga kali ya, musim vampir kwin

2023-02-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!