Bab 14

Nadia merasa kalau tengkuknya merinding, dia juga merasa kalau ada yang sedang memperhatikan dirinya sejak tadi.

"Eh, ada orang gak sih di belakang kita?" tanya Nadia pada Norman.

Karena Nadia masih sibuk dengan pekerjaan yang sedang dia kerjakan.

Norman yang mendapatkan pertanyaan itu dari Nadia langsung menoleh ke arah belakang. Dan ketika pria itu melakukannya dia tidak melihat siapapun yang ada di belakang mereka.

"Tidak ada siapa pun Nadia!" jawab Norman cepat setelah dia kembali melihat ke arah depan.

"Gitu ya, kok aku tadi...!"

"Nadia, di panggil bos tuh!"

Baru saja Nadia akan mengatakan kalau sejak tadi dirinya merasa di awasi. Tiba-tiba dia mendengar seseorang bicara di sampingnya. Ketika dia menoleh, ternyata itu Mira. Salah satu staf sekertaris CEO.

"Eh Mira, kenapa kenapa?" tanya Nadia yang tadi tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Mira.

"Ih, Nadia. Kamu tuh di panggil bos di ruangannya!" kata Mira lagi.

Nadia pun terdiam, dia bingung. Seingatnya, David Hughes bilang dia tidak akan ke kantor. Tapi kenapa Mira bilang, dia di panggil bos. Bosnya kan David Hughes.

"Maksud mu tuan Louis?" tanya Nadia lagi.

Karena kemungkinan yang mengikutinya sampai ke kantor ya Louis. Kan Hugo sedang ada urusan penting akrab Louis dan akan kembali beberapa hari lagi.

"Ih Nadia, sejak kapan CEO di sini jadi tuan Louis. Itu tuan David Hughes yang manggil kamu. Buruan ya, soalnya katanya aku harus pastikan kamu datang kesana. Ayo Nadia, aku masih banyak kerjaan ini!" kata Mira yang sepertinya benar-benar sangat banyak pekerjaan sampai mendesak Nadia seperti itu.

Akhirnya Nadia langsung berdiri dari kursinya.

"Norman, maaf aku tidak bisa bantu lagi. Tapi kurang lebih begitulah contoh dokumen nya. Semoga presentasi mu sukses ya!" kata Nadia pada Norman sebelum pergi.

Dan Norman pun terlihat mengangguk paham. Nadia lantas pergi bersama Mira ke ruang CEO.

"Ya sudah Nadia, aku balik ke ruangan ku ya!" kata Mira yang di angguki oleh Nadia.

Begitu tiba di depan ruangan CEO, Nadia lantas mengetuk pintu ruangan David Hughes tersebut.

Tok tok tok

Tanpa menunggu sahutan dari dalam ruangan, Nadia lantas segera membuka pintu ruangan David Hughes tersebut.

Ceklek

"Kamu sudah kembali?" tanya Nadia yang melihat David Hughes sedang berdiri di dekat jendela kaca di ruangannya.

Tatapan mata David Hughes langsung menjadi sangat tajam ke arah Nadia.

"Aku bilang apa soal jangan pergi ke kantor, Nadia?" tanya David Hughes yang sepertinya marah karena Nadia masih pergi ke kantor saat David Hughes sudah melarangnya.

Merasa David Hughes marah, dan merasa kalau dirinya memang salah. Nadia pun meminta maaf pada David Hughes.

"Aku minta maaf, tapi Norman butuh bantuanku. Aku yang menyimpan file dokumen penting miliknya beberapa hari yang lalu. Dan dia akan menggunakannya untuk presentasi!" jelas Nadia panjang lebar.

David Hughes terlihat mendengarkan penjelasan Nadia. Tapi di masih terlihat kesal.

"Begitukah? tapi apa tidak bisa kamu memberitahukan hal itu pada Louis?" tanya David Hughes lagi.

Nadia kali ini benar-benar merasa bersalah. Dia memang tadi sempat ingin mengirim pesan pada Louis. Tapi karena begitu fokus membahas dan mendiskusikan masalah pekerjaan dengan Norman, Nadia benar-benar lupa untuk melakukan hal itu.

"Iya, tadinya aku pikir...!"

"Apa yang kamu pikirkan? kenapa begitu sulit menurut pada aturan yang aku buat?" tanya David Hughes yang terlihat kesal.

Nadia mulai diam, dia hanya menunduk dan melihat ke arah lantai yang terbuat dari granit pilihan di bawahnya.

"Kenapa selalu melanggar apa yang aku suruh, sudah merasa kamu hebat, punya kelebihan, bisa melindungi diri sendiri, sampai kapan kamu akan membuat masalah...!"

"Kanu juga kenapa senang sekali mempermainkan perasaan orang? kemarin kamu begitu baik padaku, lalu kenapa sekarang malah marah-marah padaku. Apa karena wanita itu lebih cantik, lebih kaya, sejenis dengan mu?" tanya Nadia yang membuat David terdiam.

Dia tidak menyangka Nadia akan berkata seperti itu. Dia sudah berusaha membaca pikiran Nadia. Tapi dia tidak bisa. Ternyata hal itulah yang ada dipikiran Nadia.

"Apa maksud mu?" tanya David Hughes pura-pura tidak mengerti.

Nadia yang mendapatkan pertanyaan seperti itu pun bertambah kesal. Bagaimana seorang pria tidak mengerti kalau saat ini si wanita sebenarnya sedang cemburu padanya dan malah bertanya apa maksud Nadia.

Karena kesal dan tak ingin lagi menjawab pertanyaan David Hughes. Nadia hanya mendengus kesal lalu berbalik, Nadia pikir lebih baik dia pergi saja dari sana daripada bertambah kesal lagi.

Namun ketika Nadia berbalik dan berjalan menuju pintu. David Hughes bergerak sangat cepat, dan tiba-tiba saja berada di depan Nadia.

Karena terkejut Nadia pun terhuyung ke arah belakang dan hampir saja terjatuh. David Hughes dengan cepat menangkap pinggang Nadia. Kedua pasang mata saling memandang dengan tangan David Hughes berada di pinggang Nadia dan satu tangan lagi memang tangan Nadia.

Nadia begitu terpana dengan manik mata David Hughes yang seolah bersinar dan membuatnya tak bisa berkedip ketika memandang manik mata kebiruan itu.

David Hughes menuntun Nadia perlahan untuk membenarkan posisi berdirinya. Nadia yang merasa canggung pun langsung memalingkan wajahnya dan hendak menjauh, tapi David Hughes menarik tangannya dan berkata.

"Apa yang membuatmu marah? apakah Bella?" tanya David Hughes yang memang tidak bisa membaca pikiran atau kata hati Nadia.

Mendengar nama Bella di ucapkan oleh David Hughes, Nadia merasa kembali kesal. Padahal sesaat tadi dia sudah mulai agak tenang.

Nadia lantas menghentakkan tangannya, hingga pegangan David Hughes terlepas.

"Apa perduli mu, kamu yang bilang aku tidak boleh ikut campur urusan mu kan? aku tidak perduli, mau kamu berduaan dengan wanita genit itu, mau kamu minum bersama dari bibir ke bibir, aku tidak perduli. Aku mau keluar!" kata Nadia yang lanjut melangkah ke arah pintu.

Namun David Hughes kembali menarik Nadia, dan mengarahkan ke arah dinding di sebelah pintu keluar. David Hughes mengungkung Nadia dengan kedua tangannya yang di arahkan ke arah tembok.

"Kamu cemburu?" tanya David Hughes dengan suara serak.

Mata Nadia melebar mendengar David Hughes bilang dia cemburu.

"Siapa yang cemburu?" tanya Nadia menyangkal.

Tangan David Hughes pun di tariknya dari dinding, lalu di arahkan ke wajah Nadia. David Hughes menyentuh wajah Nadia dengan lembut. Dari kening, hidung hingga ke bibir merah Nadia.

"Aku tidak pernah melakukan itu...!"

"Bohong!" sela Nadia.

"Aku tidak bohong. Mungkin kamu akan tahu setelah merasakannya sendiri!" kata David Hughes yang membuat jantung Nadia rasanya mau copot.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

💝F&N💝

💝F&N💝

cerita yang menarik 😍😍😍😍😍😍

2023-05-02

1

Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.

Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.

Thor
c nadia ko baper amit, jadian juga belon ma david .. jealous "sgala mna baru putus... kesannya ky murce gtu ah
hadeeeuh, yg elegant donk tokoh utama nya..
sorry cm saran ya , aneh aj

2023-04-18

1

ay

ay

Nadia koq kerter ya mudah ya padhl Bru putus sma calon suami dn skrng udh mau sma David lgi ga ada hubungan apa" cemburu aj,, terlalu mudah.

2023-03-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!