Bab 3

Nadia baru akan berbalik untuk lari, namun dia merasa tangannya sudah di genggam oleh sesuatu yang terasa begitu dingin seperti es.

Begitu Nadia melihat ke arah sosok yang menggenggam tangannya. Ternyata adalah seseorang yang berbadan tegap tinggi, dengan mata merah yang tadi mencekal tangan wanita yang menjerit di dalam itu.

“Tolong, lepaskan aku!” Nadia memohon untuk di lepaskan.

Nadia sudah sering menonton film vampir dan Nadia tahu kalau makhluk yang di dalam itu adalah vampir.

Dia menggigit dan menghisap darah wanita yang ada di dalam tadi. Nadia sangat takut kalau nasibnya akan sama seperti wanita malang yang ada di dalam ruangan tadi.

Namun apa yang Nadia katakan percuma saja, saat ini dia bahkan sudah berada di dalam ruangan CEO. Nadia sendiri tidak sadar kapan dia berjalan kemari. Atau mungkin memang dia tidak berjalan, atau mereka memang terbang masuk kemari.

Wanita yang tadi menjerit itu saat ini sudah terkulai lemas di lantai dengan leher yang masih bersimbah darah. Nadia tak bisa melakukan apapun selain menatap ngeri pada wanita tersebut.

Di dekat wanita itu pria tampan yang kemarin menerima lamaran pekerjaan Nadia juga tengah mengelap tangan seorang pria yang jauh lebih tampan bahkan tubuhnya terlihat berkilau terkena sinar matahari yang menembus dinding kaca ruangan itu.

“Darahnya juga O, dan dia tidak punya penyakit kulit!” kata pria tampan itu.

Nadia sudah gemetaran. Dia bisa mengerti dengan sangat jelas kalau pria tampan itu sedang menjelaskan tentang Nadia pada pria yang kemungkinan bernama David Hughes itu.

Nadia berusaha memberontak, dia berusaha menarik tangannya dari cekalan pria berbadan besar di sebelahnya itu tapi tidak bisa.

“Aku sudah kenyang!” kata pria itu tanpa menoleh ke arah Nadia.

Nadia makin panik, dia merasakan firasat yang begitu buruk terhadap apa yang di katakan tuan David Hughes itu.

“Simpan saja darahnya di dalam botol...!”

“Tidak!”

Nadia langsung berteriak, membuat pria tampan bernama David Hughes itu menoleh ke arah Nadia.

“Tuan aku mohon jangan bunuh aku, aku janji tuan... aku akan tutup rapat mulutku. Aku tidak akan mengatakan apapun pada siapapun! Aku masih punya keluarga yang sangat membutuhkan aku. Tolong jangan bunuh aku tuan!” Nadia menangis.

Memangnya apalagi yang bisa Nadia lakukan selain menangis. Dia tidak bisa melawan, itu sudah pasti. Jadi pasti dia tidak akan bisa melarikan diri. Yang bisa dia lakukan hanya memohon pada orang-orang, atau makhluk-makhluk di dalam ruangan ini untuk bisa mengampuni dirinya.

Namun tuan David Hughes langsung melirik tajam dengan senyuman yang mengerikan.

“Andai kamu bisa mendengar, wanita itu mengatakan hal yang sama seperti yang kamu katakan tadi. Tapi kalian hanyalah makanan ku. Makanan tidak berhak memohon apapun!” kata David Hughes dingin, benar-benar seperti tak punya hati. Mungkin memang tidak punya, dia kan vampir.

Nadia terus menggelengkan kepalanya ketika pria tampan yang sebelumnya meraih pisau dan botol yah bentuknya terlihat aneh.

“Tolong tuan, jangan bunuh aku...!”

“Tolong...akhh!”

Saat Nadia akan berteriak meminta pertolongan, lehernya di cekik kuat oleh pria yang berbadan tegap yang mencekal lengannya.

“Diam lah, sakitnya hanya sebentar!” kata pria di depan Nadia yang membawa pisau yang terlihat sangat tajam.

Nadia dengan mata merah dan penuh dengan air mata, merasakan nafasnya semakin sesak. Dia bahkan hampir tidak bisa bernafas karena cekikan pria yang mencekal lengannya.

“Lakukan dengan cepat Louis, sebentar lagi sudah jam masuk kantor!” kata David Hughes mendekati pria tampan yang ternyata namanya Louis itu.

Satu tangan Nadia yang bebas di tarik oleh pria tampan yang membawa pisau itu. Dan pria itu menyayat pergelangan tangan Nadia.

Srett.... cress...

“Aghkkkk!”

Pekikan itu bukan berasal dari Nadia. Karena dia sudah nyaris pingsan. Tapi pekikan itu berasal dari David Hughes yang terkena cipratan darah Nadia yang muncrat karena tergores pisau oleh Louis.

“Tuan!”

Pria yang mencekal Nadia lantas melepaskan Nadia dan menghampiri David Hughes yang terlihat merasa sangat kesakitan.

Louis bahkan menjatuhkan pisaunya ketika melihat cipratan darah Nadia yang mengenai kulit leher David Hughes malah membuat kulit leher tersebut seperti terbakar. Ada bara api di leher David. Louis panik dan langsung mengambil segelas air yang ada di atas meja dan menyiramkan nya langsung ke leher David.

Tapi bara itu tidak padam. David yang kesakitan sampai mengeluarkan kedua taringnya dan berteriak kesakitan. Louis kemudian ingat saat tetua mereka pernah mengatakan tentang suku darah yang memang musuh utama bangsa mereka. Obatnya hanya satu, yaitu si pemilik darah meminum air suci dan menyemburkan air suci itu pada kulit vampir yang terkena darah nya.

“Hugo! Cepat ambil air suci!” kata Louis yang ingat kalau mereka masih memiliki air suci yang berasal dari sumur keramat daerah asal mereka.

Pria kekar bernama Hugo itu langsung menghilang secepat angin. Sementara Louis membangunkan Nadia yang pingsan. Louis langsung membalut tangan Nadia yang terluka setelah dia menggunakan sarung tangan. Lalu menyiramkan air ke wajah Nadia.

“Hei bangun!” teriak Louis.

Sementara matanya juga terus mengawasi David yang sudah meringkuk di lantai menahan sakitnya bara yang membakar lehernya.

“To.. long ampuni aku!” Nadia membuka matanya perlahan dan langsung mengucapkan kalimat itu.

“Dengar, kami akan mengampuni mu. Sekarang bangun!” kata Louis.

Nadia yang berusaha mengumpulkan nyawanya yang hampir terbang langsung mengikuti perintah Louis.

“Tuan, aku janji tidak akan memberitahu orang lain!”

Dan Hugo pun datang memberikan air suci pada Louis.

“Dengar Nadia, kami akan mengampuni mu. Asal kamu pegang janjimu itu!”

“Benarkah tuan?” Nadia tampak lega.

“Iya, minum ini dan jangan di telan. Baca kalimat ini Aqua sancta ad sanitatem. Cepat!”

“Aqua sancta ad sanitatem!” ucap Nadia yang langsung meminum air yang di berikan Louis.

“Siramkan di leher tuan David!”

Bhuuuhh..

Nadia pun langsung menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya, semuanya ke arah leher David Hughes.

Setelah itu Nadia lantas menjauh, begitu melihat David Hughes dengan rupa aslinya. Meski masih terlihat tampan tapi dua taring tajam di kedua sudut bibirnya membuatnya terlihat mengerikan.

“Tuan, kau baik-baik saja!” tanya Hugo.

Perlahan bara di leher David Hughes menghilang. Tapi mata David langsung menatap tajam padanya.

Louis langsung mendekati David.

“Dia tidak sadar saat melukaimu tadi, dia justru bisa menjadi pelindungmu. Abigail dan yang lain tidak akan berani mengusik klan kita lagi!” bisik Louis.

“Kau urus saja!” ucap David yang langsung meninggalkan ruangan itu di susul Hugo.

Louis lalu datang membawa sebuah dokumen untuk Nadia.

“Tanda tangani ini!” kata Louis.

“A..apa ini?” tanya Nadia.

“Kontrak seumur hidup mu dengan tuan David Hughes!”

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Embun Kesiangan

Embun Kesiangan

agua... teng nong neng nong neng neng, aqua

2023-02-27

2

Embun Kesiangan

Embun Kesiangan

duh, knp Thor bawa2 penyakit kulit pula 🤣🤣ish, mau takut jadi nyengir ini mah ✌️✌️🙏

2023-02-27

3

Nadya

Nadya

Jadi maksudnya di tanya golongan darah sama punya panu enggak itu buat jadi mangsa gitu? gaji sih gede, nyawa melayang buat apa

2023-02-16

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!