Bosku Ternyata Vampir

Bosku Ternyata Vampir

Bab 1

Ciiittt...

Suara decitan ban yang beradu dengan panasnya aspal jalan raya. Bahkan terlihat ada asap sedikit mengepul dari beradunya ban mobil yang lumayan mewah itu dengan aspal.

Di dalam mobil tersebut seorang wanita juga nyaris saja kepalanya terbentur dashboard mobil jika saja tangannya tidak dengan cepat melindungi kepalanya tersebut.

“Kamu ngomong apa barusan?” tanya seorang pria di sebelahnya.

Sepertinya pria itu sampai menginjak pedal rem secara mendadak akibat mendengar perkataan yang membuatnya terkejut dari wanita yang ada di sebelahnya.

“Apa lagi? Kalau memang sudah tidak bisa di bicarakan lagi ya sudah di akhiri saja!” kata wanita yang ada di sebelahnya.

Wanita itu adalah Nadia Jasmine, usianya 25 tahun, salah satu karyawan di sebuah perusahaan jasa terkenal di kota ini.

Dan yang pria, adalah Adrian Gumilang, 30 tahun. Pemilik perusahaan dimana Nadia bekerja selama hampir empat tahun.

Keduanya merupakan pasangan kekasih yang bahkan sudah merencanakan pernikahan mereka beberapa bulan terakhir ini. Dan hubungan mereka juga sudah sangat lama. Mereka sudah pacaran tiga tahun lebih, waktu yang sebenarnya bisa di bilang cukup untuk mengerti satu sama lain, mengenal satu sama lain seperti apa.

Namun akhir-akhir ini, Nadia semakin tidak mengerti dengan jalan pikiran Adrian.

“Enteng banget kamu ngomong begitu, kita sudah pesan baju pengantin?” tanya Adrian protes pada keputusan Adrian.

“Mas, kamu yang asal ngomong. Kamu yang anggap semuanya enteng. Terus kamu pikir kalau aku berhenti kerja setelah menikah dan kamu gak mau membiayai sekolah dua adik aku, terus nasib mereka gimana?” tanya Nadia yang membuat Adrian mengajak rambutnya sebagai wujud dari ekspresi jengah nya.

“Kalau kita sudah berumah tangga, tentu kamu harus berhenti bekerja. Kamu harus mengurus semua keperluan ku di rumah, membereskan rumah, dan mengurus anak-anak kita nanti!” kata Adrian yang tak mau keputusannya di salahkan dan di permasalahkan.

“Tapi mas, aku ini tulang punggung keluarga aku. Ayah sama ibu sudah tua mas, sudah lebih dari 50 tahun. Gak mungkin mereka kembali kerja lagi untuk sekolah Dila dan Dika!” ucap Nadia yang berusaha menjelaskan pada Adrian kalau keluarganya memang sangat membutuhkan Nadia untuk bekerja, untuk mencukupi semua kebutuhan keluarganya.

Nadia melihat Adrian yang sangat emosi. Nadia sebenarnya sudah berkali-kali mengalah dan selalu meminta maaf tiap mereka selisih pendapat. Dan itu sangat sering terjadi selama tiga tahun mereka menjalin hubungan. Tapi kali ini, Nadia benar-benar tidak bisa mengalah. Karena ini menyangkut keluarganya. Ayah dan ibunya sudah tidak bekerja, karena gaji Nadia memang sudah cukup untuk biaya kehidupan mereka dan sekolah adik-adiknya.

Tapi kalau sampai Nadia nanti berhenti bekerja sedangkan Adrian tidak mau menanggung tanggung jawab Nadia. Maka Nadia lebih baik tidak jadi menikah saja dengan Adrian.

“Mas, aku bisa kok mengurus kamu. Mengurus rumah nanti meskipun aku bekerja. Aku juga setiap pagi masih sempat mencuci pakaian dan malamnya masih sempat menyetrika kok di rumah. Kalau hanya...!”

“Lalu bagaimana dengan memasak, apa kamu bisa? Lalu beres-beres rumah? Lalu mengurusku. Mana bisa kamu lakukan semua itu!” ucap Adrian yang membuat Nadia merasa selama empat tahun ini sepertinya dia belum mengenal sepenuhnya Adrian itu seperti apa.

“Mas, selama ini juga kamu tahu kan seperti apa aku dan keluargaku. Kamu bilang tidak masalah dengan ...!”

“Tapi aku hanya ingin setelah kita menikah kamu fokus pada keluarga kita. Hanya itu!”

“Mas, kalau mas tidak mau aku bekerja setelah menikah. Bagaimana kalau kita berikan saja modal untuk orang tuaku. Aku punya sedikit tabungan, kita bisa buka rumah makan atau toko...!”

“Memang berapa sih tabungan kamu? Paling nanti modal uang besar juga dari aku kan?” tanya Adrian sombong.

Nadia mendengus kesal. Sepertinya memang sudah sangat percuma bicara dengan manusia di sebelahnya itu. Kekuasaan, jabatan, dan kekayaan telah membuatnya menjadi manusia yang sombong. Sebelum di angkat menjadi direktur utama Adrian tidak seperti itu. Tapi semenjak enam bulan lalu, setelah menjadi direktur utama perusahaan tempat mereka bekerja. Adrian mendadak berubah menjadi sosok yang menyebalkan.

Nadia langsung melepaskan sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil.

“Mau kemana kamu?” tanya Adrian.

Nadia tidak memperdulikan Adrian dan meraih tas yang ada di sampingnya lalu segera keluar dari dalam mobil.

Adrian yang kesal pun ikut keluar.

“Masuk Nadia, mau kemana kamu?” tanya Adrian dengan nada marah.

Kalau biasanya Nadia akan menurut. Tapi kali ini Nadia sudah kehabisan kesabaran.

“Aku mau pergi, bahkan pergi jauh dari manusia egois seperti kamu. Kalau kamu memang tetap pada keputusan mu yang sangat jelas memberatkan aku dan keluargaku itu. Lebih baik kita putus!” kata Nadia yang sudah tidak bisa mengontrol emosi nya lagi.

Mendengar kata putus yang kedua kalinya hari ini dari Nadia. Adrian pun merasa sangat terluka harga dirinya.

“Memangnya kamu pikir kamu bisa hidup tanpa aku hah... kamu bukan apa-apa tanpa statusmu sebagai kekasihku Nadia!”

Mendengar cibiran Adrian, Nadia semakin sakit hati dan kecewa.

“Kamu itu di anggap sama orang karena kamu itu pacarnya Adrian Gumilang. CEO perusahaan Jaya Abadi. Kalau kamu bukan pacarku mana di anggap kamu sama orang!” lanjut Adrian merendahkan diri Nadia.

“Heh, pak Adrian Gumilang yang terhormat. Aku di kenal karena aku memang Nadia Jasmine, karena pekerjaanku yang baik dan rajin. Bukan karena mu!” kesal Nadia yang tak terima di rendahkan oleh Adrian.

“Kalau begitu buktikan, resign dari perusahaan ku. Dan dapatkan gaji yang lebih besar dariku. Mau putus dariku, oke kita putus. Tapi ingat, aku yang memutuskan mu. Bukan kamu yang memutuskan aku. Aku tunggu surat pengunduran diri mu besok di atas meja kerjaku. Dan buktikan, semua omong besar mu barusan!”

Setelah mengucapkan kata-kata yang begitu dingin dan kejam itu. Adrian langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Nadia begitu saja di pinggir jalan.

Nadia menghela nafasnya berat. Dia terlihat sangat sedih. Tapi bukan karena putus dari Adrian. Dia sedih karena sudah menghabiskan tiga tahun percuma dengan pria yang begitu egois seperti Adrian.

Nadia pun pulang ke rumah, dia tidak mengatakan apapun perihal kandasnya hubungannya dengan Adrian pada keluarganya karena tak ingin keluarganya khawatir. Setelah selesai membuat surat pengunduran diri dan memasukkannya ke dalam amplop. Nadia pun membuka beberapa situs lowongan pekerjaan.

Bagaimana pun, dia harus dapatkan pekerjaan agar kedua orang tuanya tidak mengkhawatirkan Nadia dan kehidupan mereka selanjutnya.

Mata Nadia membelalak lebar melihat sebuah iklan lowongan pekerjaan sebagai seorang sekertaris dengan gaji yang lebih besar dari gajinya di perusahaan Adrian.

“Wah, ini serius. Wah... besok harus kesana pagi-pagi sekali. Sebelum keduluan sama yang lain. Daftar sekarang ah...!”

Nadia langsung mendaftar secara online saat itu juga. Dan besok pagi-pagi sekali dia akan berangkat ke perusahaan dengan gaji fantastis itu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Dicari: Naskah yang layak terbit untuk dijadikan buku.
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.

Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.

Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.

AE Publishing Cab. Gresik

*paling lambat 15 Agustus 2023

2023-08-12

0

💝F&N💝

💝F&N💝

cerita awal, ok👍🏻

2023-05-02

2

Afifah Putriaprilia

Afifah Putriaprilia

q mampir thor

2023-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!