Bab 4

Mata Nadia masih terbelalak tak percaya. Memikirkan dia akan menandatangani kontrak seumur hidup dengan vampir, bukan manusia tapi vampir.

'Apa ini artinya aku akan mati, ya Tuhan... kalau aku mati. Bagaimana dengan adik-adik ku. Bagaimana dengan ayah dan ibu?' batin Nadia yang sudah seperti tak ada harapan lagi.

Louis terlihat masih santai, tapi Hugo tampaknya sudah kesal.

"Tanda tangan!" bentak Hugo membuat Nadia nyaris saja melompat karena kagetnya.

"Bo... boleh saya baca du.. dulu?" tanya Nadia yang masih berusaha untuk mencari celah untuk menyelamatkan hidupnya meskipun sedikit saja.

Hugo terlihat ingin membentak Nadia lagi, tapi Louis yang memang terlihat lebih sabar pun lantas menahan Hugo agar tidak maju dengan menahan dadanya dengan tangan Louis.

"Kamu keluar saja, biar aku yang jelaskan pada wanita ini!" ujar Louis yang langsung membuat Hugo menghilang dari sana secepat kilat.

Melihat pria yang begitu kasar dan wajahnya selalu dingin juga terlihat kejam itu keluar, Nadia sedikit merasa lega. Meskipun benar-benar hanya sedikit.

"Dengar Nadia, gajinya bahkan akan menjadi dua kali lipat dari yang di tawarkan. Tugasmu hanya dua puluh empat jam berada di sisi tuan David. Tidak sulit bukan?" tanya Louis pada Nadia.

Louis terdengar begitu santai mengatakan semua itu. Tapi Nadia yang mendengarnya benar-benar begitu mengerikan.

Bayangkan saja harus berada di sisi makhluk berdarah dingin yang hanya akan hidup jika meminum darah manusia dan Nadia harus berada di sisi makhluk seperti itu. Mendengarkan hal itu saja Nadia sudah merinding, dia juga menelan salivanya beberapa kali.

"Tu... tuan Louis. Bagaimana kalau kalian biarkan aku pergi saja. Aku berjanji tidak akan mengatakan hal ini pada orang lain. Aku punya ayah dan ibu yang sangat aku sayangi, aku bersumpah demi mereka. Tolong biarkan aku pergi saja...!"

"Kalau kamu pergi, maka kamu akan mati!"

Sela Louis dengan nada tegas. Nadia lantas terdiam mematung. Rasanya darahnya sudah tak sanggup mengalir lagi ke seluruh tubuhnya. Tangan dan kakinya benar-benar sangat lemas. Rasanya dia ingin pingsan saja. Tapi tidak tahu kenapa dia malah tidak bisa pingsan.

Nadia perlahan meraih dokumen yang ada di atas meja. Dia membacanya perlahan. Beberapa poin memang benar-benar sangat membuatnya merasa takut. Dia benar-benar harus menjadi asisten pribadi David Hughes, di kantor, di rumah, dan dimanapun David Hughes berada.

"Tanda tangan saja, pekerjaan mu sangat mudah. Bukan lagi sekertaris yang harus bekerja delapan jam sehari. Kamu hanya akan bekerja kalau tuan David memerintah saja. Cepat tanda tangan, dan uang gajimu akan langsung masuk ke rekening mu!" jelas Louis dengan sabar.

'Ini seperti di DP gak sih? buat kapan aja bisa jadi makanan vampir mengerikan itu?' batin Nadia bertanya-tanya.

"Sudah jangan banyak berpikir, tanda tangan saja. Aku dan tuan David sebentar lagi ada meeting!" tegas Louis lagi.

"Tuan Louis, apa aku boleh minta satu hal?" tanya Nadia yang masih berusaha menyelamatkan nyawa nya.

"Katakan!"

"Bisakah kalian berjanji, jangan bunuh aku. Jangan gigit aku. Bisakah? aku mohon tuan!" pinta Nadia.

Louis hanya bisa menghela nafas saja. Karena sebenarnya sampai kapan pun mereka juga tidak akan bisa menggigit Nadia. Memangnya mereka mau mati dengan melakukan itu. Tapi sayangnya Nadia malah tidak tahu soal hal itu. Karena dia pingsan tadi. Saat David Hughes terluka oleh darahnya.

"Baiklah, kami janji tidak akan membunuhmu dengan menggigit mu!" kata tuan Louis.

Tapi apa yang di katakan tuan Louis itu kenapa malah terdengar mengerikan. Nadia pun menandatangi kontrak tersebut. Setelah itu Louis membawa Nadia ke sebuah ruangan yang ada di samping ruangan CEO.

"Diam di sini, tuan akan menghubungi mu kalau dia membutuhkan mu!" kata tuan Louis yang langsung meninggalkan Nadia di ruangan itu sendirian.

Nadia duduk diam di kursinya. Dia memandang pergelangan tangannya yang tergores pisau milik Hugo tadi. Jantungnya bahkan masih berdetak kencang sampai saat ini.

Nadia mengusap wajahnya kasar.

"Ya Tuhan... mimpi apa aku semalam!" keluhnya tak berdaya.

Dan yang lebih gila lagi yang ada di pikirannya adalah. Dia menandatangani kontrak kerja sama dengan makhluk berdarah dingin. Benar-benar mengerikan.

Di ruangan lain, di perusahaan tersebut. Meeting penting yang di katakan Louis tadi adalah meeting dengan salah satu perusahaan pengembang terbaik di kota ini.

Salah seorang pria paruh baya yang juga merupakan CEO perusahaan pengembang tersebut nampak tertawa melihat laporan yang di ajukan oleh Louis dan Ghina. Selaku sekertaris dan asisten pribadi David Hughes.

Sementara David Hughes hanya diam sambil memainkan rubik kecil berwarna hitam putih dengan pola yang tidak biasa di tangannya.

"Jangan keterlaluan tuan David Hughes, ini benar-benar di luar nalar. Apa anda ingin mendapatkan keuntungan dari kami seratus persen, sementara modalnya juga harus dari kami. Kalau itu mau anda, seharusnya anda belajar berbisnis dari sekolah dasar lagi!"

Ketus pria paruh baya itu, dia bahkan sudah berdiri dan sudah bersiap meninggalkan tempat itu. Ketika pria paruh baya itu berdiri, dua orang pria muda yang juga adalah asisten pribadinya langsung membereskan barang-barang mereka dan menyusun beberapa dokumen lalu ikut berdiri.

"Tuan Haris Rasidin, diam di tempat anda!" kata David Hughes dengan nada suara santai.

Dan mendadak setelah David Hughes berkata seperti itu. Pria paruh baya yang merupakan CEO dari perusahaan pengembang itu mendadak diam seperti patung. Bahkan bola matanya pun hanya bisa melihat ke arah depan saja.

Sementara Louis dan Ghina juga sudah belakang dua orang asisten tuan Haris Rasidin. Ketika keduanya menyentuh pundak kepala kedua asisten tuan Haris Rasidin tersebut. Kedua asisten itu langsung terkulai lemas dan pingsan.

David Hughes lantas berdiri dan mendekati tuan Haris Rasidin. David berdiri tepat di hadapan pria paruh baya itu.

"Lihat mataku!"

Kata David Hughes yang membuat pria paruh baya itu lantas dengan cepat menuruti perkataan David Hughes dan langsung menatap mata David Hughes.

"Tanda tangani kontrak dengan Angkasa Raya Company. Jangan biarkan siapapun mempertanyakan keputusan mu tentang hal itu! Mengerti!" seru David Hughes.

Pria yang bernama Haris itu pun mengangguk. Dia bahkan langsung menandatangani kontrak yang awalnya dia tolak mentah-mentah.

Beberapa saat kemudian, dua asisten pribadi tuan Haris tersadar. Dan saat mereka sadar, mereka sedang duduk di kursi tempat mereka tadi.

Meteka melihat bos mereka sudah bersalaman dengan tuan David Hughes.

"Semoga semuanya berjalan lancar tuan David" kata Haris.

Sontak saja kedua asisten pribadi tuan Haris hanya bisa saling pandang. Karena mereka benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi sampai bos mereka setuju dengan kesepakatan merugikan semacam itu.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Embun Kesiangan

Embun Kesiangan

syuka gaya author di novel ini 🥰 satu vote penyemangat

2023-02-27

2

Septh_Ana

Septh_Ana

Terhipnotis, Pantes aja di film-film juga para vampir tuh kaya kaya.

2023-02-24

2

Mia

Mia

Jadi dia belum tahu ya, kalau sebenarnya dia yang bisa membunuh vampir. Bukan dia yang bakalan di bunuh

2023-02-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!