Setelah berkumpul, mereka segera beristirahat dan membuat tenda di tempat itu, tak lupa untuk makan malam karena dari tadi mereka belum makan malam.
" Nona, kenalkan ini Hua Lin, Hua Lin ini Nona Ah Ying".
"Nona perkenalkan aku Hua Lin binatang kontrak pangeran Su Lian". Ucap Hua Lin Ramah sambil mengulurkan tanganya.
"Aku Ah Ying, senang mengenalmu".
Ah Ying segera menyambut uluran tangan kecil Hua Lin.
"Ini sudah larut, ayo kita beristirahat, besok masih sangat panjang perjalanan menuju ibu kota".
Mereka pun segera merebahkan badan di ranjang darurat yang ada di tenda yang di bawa Su Lian.
............
Pagi sudah tiba, matahari segera memasuki dalam tenda membangunkan insan yang masih bergelut di alam mimpi masing masing.
"Hhoaaamm... Selamat pagii". Gumam Ah Ying yang sudah terbangun disusul Qiqi dan Hua Lin .
"Pagi Nona,". Sapa mereka berdua.
Mereka segera mencuci muka dan keluar untuk sarapan, para prajurit lain segera membersihkan tenda dan kemudian ikut sarapan.
"Nona, sangat jarang melihatmu makan sedikit". ucap Qiqi menggoda Ah Ying.
"Ssstt janganlah keras keras, aku nanti masih akan memakan buah spiritual untuk mengganjal". Bisik Ah Ying dengan wajah bersemu merah karena malu".
setelah sarapan mereka segera berangkat kembali ke ibukota.
...----------------...
Setelah menempuh waktu kurang lebih 15 hari akhirnya Ah Ying dan Yang lain telah sampai di gerbang masuk Ibukota kekaisaran Qin.
"Wahh... Akhirnya kita sampai ".Ucap Ah Ying sambil mengintip dari balik jendela gerbong .
Terlihat para warga yang berjejer rapi untuk mengantri masuk kedalam Ibu Kota Qin, Ada pula para keluarga mentri atau bangsawan yang juga terlihat mengantri seperti para warga, yang beda adalah jika warga harus mengantri dari pintu yang lumayan kecil sedangkan keluarga bangsawan , mentri atau kekaisaran hanya melewati gerbang yang terbuka sambil menunjukan token Keluarga mereka.
"Apa kau bukan dari kekaisaran Qin Ah Ying?". Tanya Su Lian memecahkan keheningan.
"Awalnya aku dari salah satu keluarga di ibukota tetapi ada sesuatu yang tidak bisa aku ceritakan pada sembarangan orang, aku juga mempunyai marga tetapi belum saatnya orang lain tahu" . Ucap Ah Ying dingin.
"Begitu ya,, lalu setelah memasuki Ibukota, kau akan tinggal dimana?".
" Itu tidak aku pikirkan, mungkin aku bisa membeli mansion atau yang lain".
"Baiklah , aku akan menurunkanmu di dalam setelah gerbang, apakah tidak apa?". tanya Su Lian.
"Tidak apa, aku dan Qiqi akan berkeliling terlebih dahulu".
Su Lian pun hanya mengangguk mendengar jawaban Ah Ying.
Rombongan Pangeran Su Lian segera menerobos antrian panjang di depan pintu gerbang Ibukota, banyak pasang mata yang memperhatikan rombongan itu serta berharap sang pangeran menyapa mereka yang sangatlah antusias akan kedatangannya.
"Selamat datang kembali Yang Mulia Pangeran Su Lian, silahkan masuk". kata penjaga gerbang dengan sopan kepada rombongan Su Lian.
Gerbong perlahan memasuki IbuKota Kekaisaran Qin membuat semua orang memperhatikan gerbong mewah dengan para tentara terpilih yang gagah mengkawal Gerbong mewah milik Pangeran Su Lian tersebut .
"Aku akan menurunkanmu di gang depan, agar tidak terlalu menarik perhatian warga". Ucap Su Lian.
"Baik". Singkat Ah Ying yang bersiap untuk turun.
Setelah sampai di gang yang dimaksud Ah Ying dan Qiqi segera turun dari gerbong, untung saat mereka turun tidak ada orang yang memperhatikan.
"Nona selanjutnya kita kemana?". Tanya Qiqi setelah rombongan pangeran pergi.
"Aku ingin memakai cadar dahulu, kemudian kita ke mansion Jendral Wu".
"Untuk apa kita kesana Nona? Bukankah semua penghuni sudah di bunuh?".
"Justru itu Qiqi, aku ingin mengambil kembali hakku, sudahlah kau akan tahu nanti".
Qiqi hanya menuruti apa kata Ah Ying.
Setelah memakai cadar Ah Ying dan Qiqi segera berjalan menuju tempat menjual kuda terlebih dahulu karena jika ke mansion Jendral Wu membutuhkan setengah hari untuk sampai jika berjalan kaki, jadi Ah Ying memutuskan membeli kuda terlebih dahulu.
"Tuan , adakah dua kuda putih untuk kami berdua?". Tanya Ah Ying kepada penjual Kuda.
" Ada nona, mari ikut saya. Ada enam kuda putih di kandang belakang, nona berdua bisa memilihnya sendiri".
"Terimakasih Tuan". Ucap mereka berdua bersama.
Mereka segera berjalan menuju kandang kuda yang dibelakang yang hanya berisikan kuda berwarna putih.
Setelah sampai mereka berdua segera memilih kuda yang akan ditunggangi.
"Nona, aku pilih kuda yang ini yang tidak terlalu tinggi agar lebih mudah menaikinya".
"Baiklah, Tuan temanku ingin yang itu, dan aku ingin yang ini, sepertinya dia sangat cocok denganku tinggi, cantik , dan kelihatan kuat".
"Baik nona, kalian bisa langsung membawanya, harga yang kecil 2 koin emas dan yang anda pilih seharga 3 koin emas".
"Baik Tuan, ini 5 koin emas kan totalnya".
"Iya nona, terimakasih semoga perjalanan kalian menyenangkan".
Setelah membayar kuda, mereka segera memacu kudanya meninggalkan penjual kuda itu.
Dengan kecepatan sedang mereka melewati pemukiman, pasar, dan hutan saat menuju Kediaman Jendral Wu.
Hanya butuh waktu empat jam mereka akhirnya sampai di depan kediaman Jendral Wu.
"Hmm,. Ternyata belum berubah, masih sama dalam ingatan pemilik tubuh asli". Gumam Ah Ying sambil memandangi Kediaman Jendral Wu.
Ada seorang penjaga di kediaman Jendral Wu yang memperhatikannya dari kejauhan, kemudian dia berkata...
"Hei kau noma, kenapa kau melihat lihat kediaman ini? Apa kau tertarik ingin membelinya?". Tanya penjaga tersebut.
"Maaf tuan apa benar kediaman ini dijual?".
" Ya, Kaisar yang memerintahkan menjual kediaman kosong ini".
"Maaf, bolehkan saya bertanya. Dimana penghuni kediaman ? Dan kenapa dijual?".
"Kau ini banyak bertanya nona. Pemilik kediaman sudah pergi meninggalkan negara ini dan menjual kepada Kaisar". Jelas penjaga itu.
"Lalu berapa harga mansion ini tuan?".
"Kau benar ingin membelinya? Apa kau sanggup membayar mansion mewah ini nona?" Tanya penjaga tersenyum mengejek .
"Sudahlah sebutkan saja berapa harganya". Tegas Ah Ying.
"Seribu koin emas. Apakah nona punya uang sebanyak itu?".
Penjaga tersebut semakin tersenyum mengejek .
Ah ying yang melihat senyum mengejek penjaga tersebut segera mengeluarkan kantong uang yang berisi Seribu koin emas.
Plokkkk..
"Kau hitung lah sendiri jika kau tidak percaya itu seribu koin emas". Kini giliran Ah Ying yang tersenyum mengejek.
Penjaga itu segera membuka kantong tersebut dan menganga tak percaya tentang isi yang dia dapatkan.
"Tidak perlu nona, aku sudah percaya. Dan ini token giok mansion yang kau beli, dan satu lagi token dari Kaisar. Jika anda perlu atau membutuhkan sesuatu bisa meminta tolong pada Kaisar dengan mengeluarkan token ini". Ucap penjaga itu panjang lebar sembari memberikan dua token kepada kedua gadis muda di depanya.
Setelah selesai penjaga itu segera pergi bersama kedua temanya meninggalkan dua gadis pemilik mansion baru.
"Bukankah terlalu mahal nona?". Protes Qiqi yang tertahan sedari tadi.
"Tak apa Qiqi, yang terpenting semua miliku sudah kembali dan kita akan rencanakan pembalasan dendam".
"Baiklah nona".
"Ayo kita ketempat penjualan budak untuk mencari pelayan Qiqi".
Mereka pun segera pergi ketempat penjualan budak. Sebelum pergi mereka tak lupa untuk makan siang terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Tunggu pembalasan Ah ying😡😡😡😡
2024-06-10
0
nadira ST
thor apa prajurit juga ikut naik kereta atau jalan kaki atau nai kuda,
2024-04-14
0