Rangga pergi dengan hati yang pedih. Dia tidak tahu ada yang terus memperhatikan kepergiannya dengan rasa bersalah yang mendalam.
"Maaf." Satu kata yang penuh dengan penyesalan.
"Jika, kamu terus berada di sini, kamu sama saja seperti menyetorkan nyawa kepada singa yang tengah lapar."
Membohongi hati itu lebih baik daripada mencelakai orang lain. Biarlah dia yang tersiksa dari pada Rangga yang celaka. Mantan kekasihnya yang memang masih penasaran dengannya masih terus mencari dirinya di Sydney.
Aleena bernapas lega ketika Axel mulai mengikutinya dari belakang. Dia memejamkan matanya sejenak dengan menghembuskan napas sedikit kasar.
.
Axel terus membuntuti Rangga, dan dia terdiam ketika melihat mobil yang ditumpangi Rangga menuju ke arah pemakaman kakek dan nenek Aleena. Dia masih mengikuti dengan pelan di senja yang mulai berubah gelap.
Di kejauhan, Axel mematung ketika Rangga bersimpuh di pusara bos dari ayahnya tersebut. Sayup terdengar suara yang teramat lirih.
"Pipo, Mimo."
Axel melipat kedua tangannya dan menatap pilu ke arah Rangga. Dia dan Rangga sudah saling mengenal. Itulah kenapa Rangga bersikap biasa kepada Axel, tapi tidak kepada Khairan.
Pengawal itu mengambil ponsel, dan memvideokan apa yang dilakukan oleh Rangga di pusara Gio dan Ayanda. Kemudian, dia mengirimkan kepada Aleena.
"Lu anak baik, gua tahu itu."
Axel masih memperhatikan Rangga yang masih menunduk dalam. Sepertinya dia sedang mengadu kepada kakek dan nenek perempuan yang dia sayang.
"Apa aku gak pantas mendapatkan Aleena?"
Dahi Axel mengerut mendengar ucapan dari Aleena. Dia memilih untuk mendekat tanpa diketahui dan Rangga. Perkataan yang teramat pilu dan sedih. Axel terkejut ketika Rangga melakukan apa yang dilakukan oleh Aleena. Duduk di samping pusara dengan menatap hamparan laut lepas dengan suara deburan ombak.
"Mah, Pah ... andai kalian masih bersamaku, aku akan meminta kalian untuk melamarkan Aleena untukku."
Hati Axel mencelos mendengarnya. Dia menghela napas kasar. Dia sangat merasakan bagaimana sedihnya Rangga sekarang.
"Dari semua mimpiku, hanya bersama Aleena yang sulit untuk aku gapai," gumamnya dengan mata yang menatap langit yang berangsur gelap.
.
Aleena hanya bisa menunduk dalam ketika melihat video yang dikirim Axel. Hatinya sangat sakit dan sedih. Dia tidak plin-plan. Dia hanya tidak ingin Rangga terluka. Ketika dia membuka ponsel, pesan dari sang Tante membuat rasa bersalah bersarang di hati Aleena.
"Na, kalau di Sydney ketemu Rangga jaga dia, ya. Jangan sampai dia kenapa-kenapa karena hati Aunty gak mengijinkan ketika dia pergi."
"Maafkan Nana, Aunty."
Jika, sudah seperti ini rasanya dia ingin pergi jauh agar tak diketahui oleh Kalfa. Sebenarnya Kalfa hanya tahu tempat di mana dia berada tanpa tahu di mana dia tinggal. Banyak orang yang melindungi Aleena, tapi tanpa sepengetahuan Aleena.
Ketukan pintu membuat Aleena yang tengah bergelut dengan bayang wajah Rangga di kepalanya seikit terkejut. Ketika pintu terbuka, Khairan lah yang berdiri di sana.
"Apa arti perkataan kamu tadi?" Khairan menatap penuh tanya ke arah Aleena. "Jawab aku, Na!"
"Maaf, Khai."
Khairan tersenyum tipis. Dia sudah memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Matanya masih tertuju pada Aleena.
"Siapa dia, Na? Kenapa dia mampu membuat kamu berbohong dan menumbalkan aku?" Aleena masih terdiam, dia tidak bisa menjawab. Hingga Khairan memanggilnya lagi dan barulah Aleena menegakkan kepalanya.
"Dia adalah lelaki yang sabar dan mampu menungguku sampai saat ini."
Deg.
Tubuh Khairan mematung mendengar jawaban dari Aleena. Terdengar suara Aleena penuh sesal dan kepedihan.
"Aku kira ketika Kalfa sudah pergi aku akan mudah mendapatkan kamu, ternyata aku salah. Masih ada pangeran berkuda yang akan bersaing denganku."
...***To Be Continue***...
Jangan lupa tekan ikon ❤️ dan komen. Biar sering-sering update akunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sri Lestari
Abang Khai sabar ya sampai nanti kamu ketemu jodoh kakak Na sudah ada pawangnya
2023-02-15
0
Tanti Retno Wati
semngattttt
2023-02-14
0
Ani Sumarni
sabar yach bang rangga terus berjuang dan untuk abang khai masih ada aleesa haaaaa
2023-02-14
0