Seorang pria sudah melipat kedua tangannya di depan dada. Dia menatap tajam ke arah Aleena dan Rangga. Seketika Aleena berdiri. Kini, Rangga yang terdiam karena ada lelaki lain selain pengawal Aleena.
"Na, siapa dia?"
Pertanyaan yang sama kini terlontar dari mulut Rangga. Aleena malah bingung sendiri.
"Na," panggil pria yang masih dengan tangan terlipat.
"Dia Rangga, Khai." Aleena menerangkan. "Dia Khairan, Ngga." Dia juga menjelaskan kepada Rangga.
"Dia siapanya kamu?" Rangga dan Khairan bertanya secara berbarengan. Aleena hanya menghembuskan napas kasar. Aleena memilih untuk pergi, tapi Rangga mencekal tangannya hingga tubuhnya terduduk di samping Rangga.
"Jawab aku, Na." Rangga menatapnya dengan serius. Juga meminta jawaban yang pasti dari putri pertama Raditya Addhitama.
"Dia adalah orang yang sekarang sedang dekat denganku."
Rangga menggeleng mendengar jawaban dari Aleena. Bibirnya tersenyum dengan sangat tipis.
"Kamu bohong 'kan."
"Aku serius," ujar Aleena. "Itulah alasan kenapa aku menyuruh kami untuk berhenti mencintaiku. Aku tidak ingin membuat kamu kecewa."
Khairan terdiam mendengar ucapan dari Aleena. Apa ini hanya sebuah mimpi? Atau memang nyata. Aleena mengakuinya.
"Lupakan aku, Ngga. Aku sudah dengan yang lain."
Perlahan tangan Rangga pun terlepas. Dia menatap nanar ke arah sang wanita yang dia cinta. Wanita itupun memalingkan wajahnya dan mulai berdiri.
"Terima kasih sudah mencintai aku," ucap Aleena dengan terpaksa.
Aleena memilih menjauh dari Rangga dan ketika dia sudah dekat dengan Khairan, dia mulai merangkulkan lengannya pada lengan Khairan yang sedari tadi berwajah datar. Hatinya sangat bergejolak. Dia pun sangat sakit ketika mengatakan hal kejam itu kepada Rangga. Khairan mengikuti ke mana langkah Aleena membawanya.
Rangga menatap nanar punggung dua manusia itu. Dia tersenyum dengan air mata yang hampir menetes.
"Apa aku harus menyudahi perasaan ini?" Rangga memilih untuk menyandarkan kepalanya di kepala ranjang. Ini seperti mimpi buruk untuknya.
Hati Rangga berkata tidak, tapi melihat mereka berdua membuat batinnya merasa yakin jika mereka berdua memiliki hubungan. Dari tatapan lelaki yang bernama Khairan saja sudah sangat berbeda kepada Aleena.
"Kenapa tidak sesuai dengan ekspektasi ku?"
.
Tangan Aleena terlepas tepat di undakan anak tangga terakhir. Tanpa kata Aleena meninggalkan Khairan. Itu membuat Khairan mengerutkan dahi.
"Aleena," panggil Khairan. Namun, Aleena terus melangkahkan kakinya hingga menuju kamarnya. Tak sedikit pun dia menoleh ke arah Khairan yang terus memanggilnya.
Khairan menghela napas sangat kasar dan terlihat dia sangat kesal dengan sikap Aleena. Ketika Khairan ingin menyusul ke kamar Aleena, tangannya dicekal oleh lelaki memakai kaos hitam dengan headset di telinganya.
"Ck, apaan sih?"
"Jangan ganggu Aleena."
Axel, bodyguard Aleena melarang Khairan dengan sangat tegas. Khairan yang memang sudah mengenal Axel beberapa bulan ini hanya bisa menahan kesal. Tatapan Axel membuat nyalinya sedikit ciut.
"Gua mau minta pertanggungjawaban dari Aleena." Khairan tetap memaksa.
"Lu aja yang bodoh dan gak peka!" Axel balik memarahi Khairan.
Sudah biasa dua manusia itu sering bertengkar. Semenjak kehadiran Axel, Khairan seakan sulit untuk dekat dengan Aleena. Axel menjadi dinding pemisah untuknya dan Aleena.
Khairan mencoba untuk melepaskan tangan Axel, tapi tenaga Axel lebih kuat.
"Harusnya lu usir lelaki yang ada di kamar tamu itu."
"Aku mau pergi kok."
Axel menoleh dan benar saja Rangga sudah membawa tas ranselnya. Khairan baru bisa melepaskan tangan Axel ketika pandangan Axel tertuju pada Rangga.
"Aku permisi."
Bertepatan dengan kepergian Rangga, ponsel Axel berdenting.
"Tolong ikutin dia. Aku tidak ingin sesuatu hal terjadi lagi padanya."
...***To Be Continue***...
Komen dong ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Indah Alifah
masih nyimak
2023-04-01
0
Ulil
oke aku ikuti kk
2023-03-08
0
LiMa
knp Rangga kena bogem?
2023-03-03
0