Bergelut dengan pikiran dan perasaannya sendiri. Begitulah Aleena sekarang. Dia tidak mungkin menolak hadiah dari ayah Khairan yang sudah sangat baik kepadanya. Mengijinkan anaknya tetap berteman dengan dirinya walaupun dirinya sedikit berbeda dengan yang lainnya. Ditambah sang ayah yang mengijinkan Aleena untuk pergi hanya berdua ke Jepang dari Sydney.
Sedari tadi Aleena hanya terdiam, dia hanya memejamkan mata dengan air pod yang menempel di telinga. Khairan tahu Aleena sedikit terpaksa ditambah lagi Axel tidak ikut.
"Maafkan aku, Na. Kali ini aku mencoba untuk egois karena aku sudah kehilangan kesempatan juga waktu bersama kamu."
Selama mengudara ke Jepang Aleena tak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia masih memikirkan seseorang yang sekarang tak tahu sedang apa dan di mana.
"Apa kita sedang berada di langit yang sama?"
Aleena berharap negeri sakura akan mempertemukannya lagi dengan Rangga. Dia merindukan pelukan hangat Rangga yang berbeda dari yang lain.
Namun, lamunannya harus terhenti ketika Khairan menggenggam tangannya. Aleena menatap ke arah Khairan yang memejamkan mata.
"Khai, tangan kamu," ucap Aleena dengan pelan. Khairan pura-pura tidak mendengar dan semakin erat menggenggam tangan. Aleena ingin melepaskan tangan itu, tapi tenaganya tak terlalu kuat.
"Khai--"
"Lagi berantem, ya." Suara pramugari membuat Aleena menoleh. Pramugari cantik itu tersenyum ke arah Aleena membuat Aleena tersenyum kikuk.
Khairan mengulum senyum mendengar ucapan dari pramugari di sampingnya itu. Aleena ingin memukul Khairan karena dia dengan sengaja melakukan itu.
"Kalian adalah pasangan yang sangat romantis."
Setelah pramugari itu pergi Aleena memukul tangan Khairan hingga Khairan terbahak. Aleena menatapnya dengan tatapan sangat tajam.
"Jangan marah dong." Khairan mengusap lembut Aleena. Sedangkan Aleena masih menekuk wajahnya.
Ada rasa bahagia pada diri Khairan karena bisa duduk di samping Aleena dan juga bisa menggoda Aleena.
"Andai kamu juga memiliki perasaan yang sama kepadaku. Aku akan lebih bahagia, Na."
.
Negara Sakura Jepang adalah negara yang memiliki secercah kenangan untuk Aleena dan juga Rangga. Di negara itu mereka dipertemukan setelah sekian lama dipisahkan. Di negara itu juga Aleena berani mencium bibir Rangga dengan keadaan sadar. Namun, pertemuan mereka di sana hanya sebentar saja. Mereka harus dipisahkan karena pekerjaan dan juga keadaan mendesak. Rangga yang harus mengudara dadakan dan Aleena yang harus pulang ke Jakarta karena keluarganya tengah dilanda masalah. Rangga menepati janjinya untuk kembali ke Jepang, tapi kenyataan pahit harus dia telan. Aleena sudah tidak ada di sana.
Jika, mengingat itu Rangga hanya bisa tersenyum tipis dan merasa nasibnya sangat miris. Namun, dia juga tidak bisa melawan takdirnya. Apalagi memutar waktu.
"Kenapa? Kayaknya mikirnya dalam banget," gurau sang kapten. Rangga malah tertawa. Sebentar lagi pesawat yang mereka bawa akan mendarat di bandara Kansai, Jepang.
Percikan api antara gesekan ban pesawat dan aspal menandakan pesawat itu sudah berada di negara pencipta kartun Doraemon dan Nobita. Bertepatan dengan itu, seorang perempuan dan lelaki sudah turun dari pesawat dan menuju pintu keluar.
Tangan Khairan ingin menggenggam tangan Aleena, tapi sayangnya ponsel Aleena berdering dan dia pun menjawabnya.
"Iya, Ba--"
Ya, ayah dari Aleena yang menghubunginya. Khairan menghela napas kasar. Niat hati ingin seperti pasangan, ternyata tidak bisa.
"Kenapa semesta seakan tidak memihak?"
Khairan dengan setia menunggu Aleena selesai berbincang dengan sang ayah via sambungan telepon. Sesekali dia menghela napas kasar dan melihat ke arah jam tangannya. Sudah hampir setengah jam Aleena dan ayahnya berbicara di telepon. Khairan pun sudah kesal menunggu.
Di dalam bandara menuju pintu keluar, seorang pria memakai seragam pilot menyeret koper dengan pria yang memakai seragam yang sama dengannya. Juga beberapa pramugari yang berada di belakang mereka berdua. Namun, langkah pemuda itu terhenti ketika melihat seseorang yang tak asing di sana. Laki-laki yang memakai mantel hitam dengan Mata yang fokus pada benda pipih yang dia pegang.
"Reksa!"
Si laki-laki itupun menoleh dan mencari suara yang memanggilnya. Matanya yang memang besar Kini melebar dengan dahi yang mengkerut. Rangga pun menghampiri Reksa.
"Kamu sedang apa di sini?" tanya Rangga dengan tangan yang masih memegang gagang koper.
"Kakak sendiri ngapain di sini?" Sahabat dari Agha itu malah balik bertanya.
"Kakak lagi ada penerbangan ke sini." Reksa pun mengangguk. "Kamu belum jawab pertanyaan Kakak loh."
"Aku nunggu seseorang, Kak." Reksa menjawabnya dengan mata yang terus mencari keberadaan orang yang dia jemput.
"Siapa?" Rangga penasaran.
Dia menukikkan kedua alisnya ketika Reksa melambaikan tangan ke arah belakangnya. Rasa penasaran yang tak bisa ditahan membuat Rangga menoleh ke belakang.
"Kak Aleena!"
...***To Be Continue***...
Komen dong ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Ani Sumarni
ya ampun akhirnya ketemu juga nich di jepang lagi
2023-03-01
0
Rini Haerani
Akhir nya ,gantung bacanya ,sehat selalu Kak Fie ,
2023-02-26
0
Indrijati Saptarita
dipertemukan juga di jepang.... sayangnya sulit utk saling mengakui.... greget pake banget....
2023-02-25
0