Dalih Melawan Ketakutan

Ara memejamkan kedua matanya perlahan. Ia berusaha mengingat lagi dengan baik apa yang terjadi di malam enam bulan lalu bersama pria bernama Derga. Mami Olin memang benar, ia harus bisa melawan ketakutannya.

Keringat dingin mulai membasahi telapak tangan gadis itu. Ia mengingat kejadian malam yang masih teringat jelas di kepalanya dari awal pria itu menarik pergelangan tangannya. Saat ia hendak pergi dari sana namun Derga berusaha mencegahnya.

"Jangan pergi. Aku mohon jangan pergi, temani aku di sini."

Kalimat pertama yang di ucapkan saat ia pikir pria itu tersadar dari mabuknya masih terdengar jelas di telinga Ara. Ia berusaha menguatkan dan memberanikan diri untuk meneruskan ingatan malam itu.

"Mmhhh .." Ara tiba-tiba mengeluarkan suara yang membuat mami Olin mengangkat kedua alisnya.

Dia mengeluarkan suara tersebut saat mengingat pria itu tiba-tiba menciumnya.

"Mmpp .. Mmmppp .. Kurang ajar! Kenapa kau melakukan itu padaku?"

Ara menggeleng saat mengingat bagian yang itu, rasanya ia di perlakukan dengan kurang ajar oleh pria itu.

"Jangan takut, sayang. Teruskan saja sampai kau tidak lagi merasa takut ketika mengingatnya nanti," bisik mami Olin.

Sebenarnya Ara sudah mulai tidak sanggup membayangkan semuanya sampai selesai. Dan di bagian Derga menyebutkan nama Kirana, ia sontak membuka matanya.

"Kenapa, sayang? Sudah selesai?" tanya mami Olin memastikan.

Ara menggeleng. "Aku tidak bisa meneruskannya, mami. Aku tidak bisa mengingat kejadian malam itu lagi secara penuh."

Ara tampak sedikit kacau lagi. Tatapan gadis itu sudah berbeda dari sebelumnya.

"Hei, hei, Ara, sayang. Dengarkan mami, nak."

Mami Olin menangkup kedua pipi Ara agar gadis itu menatap dirinya.

"Hilangkan ketakutan itu. Lawan ketakutan itu agar kau tidak seperti ini, sayang. Mami sedih melihat kau jadi seperti ini. Mana Ara yang mami kenal? Sekarang kau bisa melawan ketakutan itu, ya. Ada mami di sini, tidak ada yang perlu kau takutkan. Okay?!"

"Tapi, mam-"

"Sstt .. Lawan ketakutan itu. Mami ada di sini. Kau pasti bisa, sayang. Kau pasti bisa. Percaya sama mami."

Mami Olin terus membujuk Ara agar mengingat kejadian malam itu. Padahal Ara sudah tampak ketakutan. Tapi ia tetap memaksa gadis itu untuk mengingat malam mengerikan dengan dalih melawan ketakutan.

"Ayo, sayang. Kau cukup ingat bagian yang menyenangkan nya saja. Pelan-pelan saja, kau pasti bisa."

Ara kembali memejamkan mata dan menuruti perkataan mami Olin. Ingatan itu sudah sampai pada kejadian dimana Derga merobek pakaian yang ia kenakan. Menenggelamkan wajahnya di dadanya dan mulai memainkan benda kembar miliknya dengan sangat kasar.

"Mmhhh .." Ara kembali mengeluarkan suara yang membuat mami Olin senang.

Tidak hanya suara saja, tangan gadis itu memegang bagian dadanya akibat ingatan tersebut.

"Bagus, Ara. Semakin kau mengingatnya, maka kau akan sadar jika permainan itu tidak se mengerikan yang kau takutkan. Kau akan menemukan titik dimana kau menyukai permainan malam itu." ucap mami Olin dalam hati.

Ara terus melanjutkan ingatannya. Sampai pada akhirnya ia menyerah di bagian dimana pria itu menancapkan pusaka yang merobek pertahanan virgin nya.

"Aaaaaa ..." Ara sontak menjerit dan membuat mami Olin terkejut.

"Ara, sayang. Kau kenapa sayang? Jangan berhenti, nak. Lanjutkan saja, lanjutkan. Kau harus bisa lawan ketakutanmu itu."

Ara membuka mata kemudian menggeleng.

"Maaf, mami. Aku tidak bisa, aku belum sanggup mami."

"Ara, sayang-"

"Aku benar-benar minta maaf, mami. Sepertinya aku harus pergi dari sini. Lain kali aku pasti akan datang lagi ke sini."

Ara bergegas bangun dari beranjak dari sana. Mami Olin bahkan tidak bisa menahan kepergian gadis itu.

"Ara, sayang. Araaa .."

Mami Olin mengepal kedua tangan meluapkan kekesalannya. Lantaran tidak berhasil membuat Ara menjadi wanita dewasa usai mengingat setiap sentuhan di malam itu. Tapi ia janji akan membuat gadis itu sampai menjadi anak asuhnya.

_Bersambung_

Terpopuler

Comments

Hani FaTu

Hani FaTu

ara gadis polos,,smpai2 mau becerita soal begituan,,apalgi di manfaatkan orng sableng sprti momi,pergi sj ara klo km kmbli berarti kau gadis goblok smga ada yg bantu ara

2023-07-26

1

Novie Achadini

Novie Achadini

germo menjerumuskan. jgn bergaul sama org sesat ara

2023-03-04

1

Her Man

Her Man

ag haxa bisa kasihan sma ara.

2023-02-25

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!