Terjebak Di Kamar

"Tuan, sebaiknya kau beristirahat di kamar saja, ya," tawar Ara lagi dan kali ini tidak mendapat sahutan.

Rupanya pria itu benar-benar sudah berada di alam bawah sadar. Tanpa menunggu jawaban pria tersebut, Ara berusaha memapah pria itu dan membawanya ke kamar sesuai perintah mami Olin.

"Astag .. Berat sekali dia .." Ara membawa pria tersebut sedikit kesulitan.

Sampai di kamar, ia menjatuhkan pria itu ke atas tempat tidur dengan sprei putih polos. Ia mengangkat kaki pria itu yang masih menggantung ke atas tempat tidur. Ia juga membukakan alas kakinya.

Huff ..

Ara menghembuskan napas usai berhasil membawa tamu yang merepotkan itu ke kamar untuk beristirahat. Paling tidak sampai efek mabuk nya mereda.

Kedua tangan Ara berkacak pinggang, ia memandangi pria yang saat ini tidak sadarkan diri akibat mabuk berat. Bukan untuk pertama kalinya ia mendapati pengunjung dalam keadaan mabuk parah seperti ini. Bukan hanya pria, kebanyakan justru wanita yang baru menenggak satu gelas saja sudah tepar. Tentu saja itu menambah pekerjaan baru untuknya.

"Aku harus segera kembali ke depan untuk melayani para pengunjung lain."

Ara hendak melangkah pergi dari sana, namun langkahnya terhenti saat pergelangan tangannya di tarik oleh seseorang.

"Jangan pergi!" Terdengar suara seseorang kemudian.

Ara melihat pergelangan tangannya yang di pegang lalu membalikan badan.

"Aku mohon jangan pergi, temani aku di sini."

Iris mata Ara seketika melebar saat pria itu mengatakan hal tersebut padanya. Meski ia tahu dia hanya sedang dalam keadaan mabuk dan itu tidak berarti ia harus benar-benar menuruti permintaannya.

Perlahan Ara melepaskan tangan pria itu dari pergelangan tangannya. Ia sampai menahan napas agar tangannya bisa secepatnya terlepas. Beberapa detik kemudian usahanya berhasil. Ia menghela napas lega.

"Hhhh .. Aku pikir dia sudah sadar, ternyata dia masih dalam keadaan mabuk."

Ara bergegas pergi dari sana dengan langkah mengendap. Baru saja satu langkah, pergelangan tangannya sudah di tarik kembali sampai ia jatuh ke atas tubuh pria itu.

Ara memelotot seketika, napasnya tertahan dan ia merasa ketakutan sekarang. Kedua mata pria itu yang semula terpejam kini terbuka. Wajah keduanya sangat dekat, bahkan seluruh napasnya kini terhempas ke wajah pria yang tidak ia ketahui namanya.

"Mau kemana? Sudah kubilang jangan pergi. Temani aku. Kenapa kau pergi?" tanya pria tersebut namun dengan nada bicara masih seperti orang mabuk.

Aroma alkohol yang keluar dari mulut pria itu menyengat begitu menusuk hidung. Ara menelan salivanya dengan sudah payah, pasalnya saat ini ia sedang berada di atas tubuh pria itu dalam keadaan menindih.

"Ak-aku ..." Belum sempat Ara melanjutkan kalimatnya, dengan kurang ajarnya pria itu memagut bibirnya.

"Mmpp .." Ara berusaha menarik diri dan melepaskan bibirnya dari tautan bibir pria tersebut. Sialnya pria itu malah mengubah posisi menjadikan ia kini tertindih di bawah.

"Mmmppp .. Mmmppp .." Ara berusaha meminta pria itu melapaskan ciumannya, tapi sayang pria itu justru tambah ganas.

"Arrghh ..." Ara berhasil mendorong tubuh pria itu untuk menjauh dan membuat tautan bibirnya terpelas.

"Kurang ajar! Kenapa kau melakukan itu padaku?" maki Ara.

Pria itu tersenyum menyeringai. "Bukankah ini yang kau mau dariku?"

_Bersambung_

Tinggalkan like, komen, dan tekan love sebagai dukungan kalian, ya. Selamat membaca bab berikutnya.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

jangan lupa mampir kecerita pemula ku say .semoga kedepan nya kita bisa saling men dukung

2023-03-03

1

Her Man

Her Man

klau udah mabuk kya gtu.

2023-02-25

1

Kikan dwi

Kikan dwi

GK ada akhlak emang,, mabuk beneran apa gmn ? 🤭

2023-02-09

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!