Ara berusaha menarik diri dan melepaskan bibirnya dari tautan bibir pria tersebut. Sialnya pria itu malah mengubah posisi menjadikan ia kini tertindih di bawah.
"Mmmppp .. Mmmppp .." Ara berusaha meminta pria itu melapaskan ciumannya, tapi sayang pria itu justru tambah ganas.
"Arrghh ..." Ara berhasil mendorong tubuh pria itu untuk menjauh dan membuat tautan bibirnya terpelas.
"Kurang ajar! Kenapa kau melakukan itu padaku?" maki Ara.
Pria itu tersenyum menyeringai. "Bukankah ini yang kau mau dariku?"
"Apa maksudmu?" seru Ara tidak paham.
"Kau memberi sejumlah uang pada momy dan memintanya agar memaksaku untuk menikahimu dan kau pikir aku mau?"
Ara semakin tidak paham dengan arah bicara pria itu.
"Kau terobsesi padaku sampai-sampai melakukan berbagai cara, termasuk menyogok momy. Apa yang kau inginkan dariku, hah? Sentuhan?" Pria itu kembali melayangkan senyum seringat yang mengerikan.
Ara menggeleng. "Aku tidak paham apa maksudmu. Tolong minggir, beri aku jalan untuk keluar." pinta Ara memohon.
"Baiklah jika kau begitu menginginkan hal itu dariku, maka aku akan memberikannya. Tapi kau harus berjanji, setelah ini jangan pernah mengusik kehidupanku lagi. Sebab aku hanya akan menikah dengan Kirana."
"Kirana?" batin Ara usai mendengar nama yang pria itu sebut di akhir kalimat.
Ara melihat pria yang duduk di atas perutnya itu kini mulai membuka satu persatu kancing kemeja putih yang dia kenakan. Di sertai dengan senyum mengerikan, pria itu melayangkan tatapan yang teramat menakutkan.
"Jangan, jangan lakukan itu padaku. Kau salah orang. Hei, sadarlah. Aku bukan wanita yang kau maksud barusan."
Ara berusaha untuk melepaskan diri dari sana.
"Tolooong ... Tolooonggg .." Ara berteriak dengan begitu kencangnya. Tapi ia sadar jika kamar ini berada di bagian paling belakang. Dan tidak akan ada satu orang pun yang mendengar teriakannya, lantaran begitu kerasnya dentuman musik club.
"Jangan lakukan itu, please. Jangan lakukan itu, aaaaaaa ..."
Ara memekik saat pria itu dengan kurang ajarnya merremmas buah dadanya dengan sangat kasar. Tidak hanya itu, pria itu kini mencium dan menjillati bagian bawah telinga dan lehernya hingga menimbulkan sensasi geli dan dengar di sekujur tubuh.
Tidak sampai di sana saja, pria itu merobek pakaiannya hingga memperlihatkan buah dadanya yang besar. Pria itu seperti kerasukan settan, dia menenggelamkan wajahnya di belahhan dada tersebut kemudian menggigit kecil boba miliknya yang menyebabkan perasaan ngilu.
"Aaaaa ..."
Ara menjerit kesakitan. Namun, pria itu sama sekali tidak memberi ampun padanya.
Pria yang tidak di ketahui namanya itu terus melucuti seluruh pakaian yang menempel di tubuh Ara tanpa menyisakan sehelai benangpun.
"Tolong jangan lakukan itu." pinta Ara dengan nada parau.
Pria itu membuka kaki Ara dengan begitu lebarnya, hingga pemiliknya merasa kesakitan. Setelah itu dia membuka sabuk dan celana. Memperlihatkan naga besar nan panjang yang membuat Ara tidak dapat berkata-kata.
"Please, jangan lakukan itu." Hanya itu yang bisa Ara katakan di sertai dengan gelengan.
"Ini kan yang kau inginkan?" tanya pria itu lekas mencapkan benda pusaka tersebut pada gua Ara.
Mulut Ara terbuka lebar, air mata yang semula hanya mengumpul di bagian pelupuk mata kini terjatuh ke samping. Pria itu benar-benar melakukan hal kurang ajar itu padanya. Merenggut kehormatannya secara tidak langsung.
Kini tidak ada lagi yang bisa Ara lakukan, ia hanya bisa diam dan pasrah juga menangis menerima serangan ganas dari pria asing.
_Bersambung_
Tekan love nya, ya❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Hani FaTu
korban pelchan krena salh faham,,,
2023-07-26
0
վմղíα | HV💕
kasian selali kamu Ara. jangan sampai kamu hamil ya
2023-03-03
2
Her Man
knpa bsa bgitu..
2023-02-25
1