05

Axton Algio membaca semua data tentang kehidupan pribadi Shaerin setelah mendapatkannya dari sekretaris yang telah menyarankan perjodohan itu.

"Maaf tuan, setelah lama saya membututi Delvya, beberapa anak buahku juga membututi kedua anaknya."

"Sepertinya gadis muda itu tidak terlalu dekat dengan Delvya dan disekolahnya pun selalu di rundung karena dia adalah anak dari seorang pelacur."

"Maafkan saya karena telah menyarankan hal itu tadi, tapi entah kenapa saya yakin jika gadis itu akan membuat tuan muda berubah, terlihat dari aura wajahnya yang positif dan setelah saya membututinya dia adalah gadis yang pekerja keras dan juga baik hati." ujar sekretaris pribadi Axton Algio sambil menundukan kepalanya.

Seorang laki-laki paruh baya itu menganggukan kepalanya, tidak lama datanglah Ziel dan juga sekretaris pribadinya.

Terlihat mereka berdua membungkukan badan memberi hormat kepada laki-laki yang sedang duduk di kursi kebesarannya itu.

"Ada apa Pah?" tanya Ziel.

"Papah tidak mau bertele-tele jadi Papah akan langsung memberitahukan hal ini kepadamu,"

"Menikahlah dengan gadis pilihan Papah." ujarnya sambil membenarkan kaca matanya.

Ziel mengangkat kepalanya agar bisa menatap wajah Papahnya itu sedangkan Kaivan membulatkan matanya.

"Kenapa tuan ingin menjodohkan tuan muda dengan gadis pilihan tuan sendiri? bukankah tuan membebaskan tuan muda untuk mencari pasangannya sendiri?" tanya Kaivan tanpa sadar.

Laki-laki paruh baya itu menatap wajah Kaivan dengan kesal lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan.

"Aku memang mengatakan hal itu tapi aku melakukan hal ini karena tidak ingin melihat putraku memilih wanita yang salah lagi,"

"Aku tidak menyukai wanita itu tapi putra sulungku malah menikahinya." geram Axton dengan sangat kesal.

"Jangan membantah dan ikuti perintahku saja." lanjutnya lagi sambil menatap wajah putranya.

"Tapi tuan-"

"Apakah kau yang ingin aku jodohkan Kaivan? kenapa kau sangat bawel sekali melihat tuanmu sendiri akan menikah!" seru Axton.

"T-tidak tuan." imbuh Kaivan langsung menundukan kepalanya karena takut akan dijodohkan oleh Axton, ia lebih memilih diam saja daripada harus merelakan hidupnya menikah dengan wanita yang tidak dicintai olehnya sama sekali.

"Ini datanya, gadis yang akan menikah denganmu nanti,"

"Ibu dan juga kakakmu akan kembali dalam beberapa minggu ini pastinya mereka akan membawa wanita itu jadi aku akan merencanakan pernikahanmu dengan gadis pilihan Papah dalam waktu dekat ini."

"Empat hari ataukah-"

"Dua hari saja tuan." bisik Sekretaris pribadinya sambil tersenyum.

Ziel menatap tajam laki-laki itu sehingga membuatnya mendudukan kepala, tanpa berkata-kata lagi iapun keluar dari ruangan kerja Papahnya.

"Cari tahu tentang gadis itu dan jadwalkan dalam waktu yang dekat agar aku bisa menemuinya!" titah Ziel begitu keluar dari ruangan kerja Papahnya.

Dengan sigap Kaivan membungkukan kepalanya lalu pergi begitu saja untuk melaksanakan tugas barunya.

Dari kejauhan ada seorang wanita paruh baya yang datang menghampiri Ziel, wanita itu terlihat tersenyum lalu membungkukan badannya di hadapan Ziel.

"Selamat malam tuan muda, aku sudah memasakan makanan kesukaanmu." ucapnya sambil tersenyum hangat.

Zial tersenyum tipis lalu menganggukan kepalanya, ia pun melangkahkan kakinya menuju meja makan dan wanita tadi mengikuti langkah Ziel dari belakang.

.

.

.

"Apa, kau akan dijodohkan?" tanya seorang wanita yang bernama Tiara itu.

Posisi Tiara di rumah Algio adalah sebagai seorang kepala pelayan, hubungannya dengan Ziel begitu dekat bahkan laki-laki itu sudah menganggap Tiara sebagai ibu kandungnya sendiri.

Karena hubungannya dengan ibu kandungnya kurang baik jadi Tiara selalu memperlakukan Ziel seperti putra kandungnya sendiri.

Ziel menganggukan kepalanya sambil melahap makanan yang sudah di masak oleh wanita paruh baya itu.

"Lalu kau menerimana? bagaimana jika kau tidak nyaman dengan perjodohan itu?" tanya Tiara khawatir, ia tahu betul sifat Ziel yang tidak diketahui banyak orang selama ini.

Ziel meraih tangan Tiara lalu mengenggamnya dengan erat, ia langsung memperlihatkan senyuman hangatnya.

Senyuman yang sangat jarang sekali di perlihatkan kepada orang lain, hanya Tiaralah yang selalu melihat senyuman itu.

"Kau tidak perlu khawatir Tiara, aku akan mengurusnya sendiri."

"Apakah kau menerimanya karena ingin membalaskan dendam kepada wanita itu?" tanya Tiara lagi.

Ziel hanya diam saja, ia kembali menarik tangannya tetapi belum sempat ia tarik Tiara langsung menahannya.

"Kau ini, jadilah seorang pria yang asli!" ujarnya dengan kesal sambil menukul punggung tangan laki-laki yang ada di depannya itu.

Ziel meringis kesakitan lalu menarik tangannya kembali. "Aku belum menjawabnya tapi kau sudah memukulku!" imbuh Ziel sambil mengusap tangannya.

"Mau bagaimanapun kau menerima perjodohan ini, pernikahan itu bukan untuk menjadi bahan permainan, aku ingin kau hanya menikah satu kali seumur hidupmu, apakah kau ingin menjadi pria nakal yang ada diluaran sana?" tanya Tiara meninggikan suaranya.

"Tiara, aku yang akan menikah tapi kau sangat cerewet sekali!"

"Itu karena aku mengkhawatirkanmu, aku tahu sekali sifatmu sejak kecil jadi-"

"Baiklah aku mengerti." potong Ziel dengan cepat.

Disisi lain Shaerin yang menerima panggilan masuk itu langsung mengubah posisinya menjadi duduk, ia menarik ikon bewarna hijau itu ke atas lalu menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya.

"Selamat malam nona, perkenalkan nama saya Kaivan selaku Asisten pribadinya tuan Ziel Algio, aku dan juga tuan muda sudah mendengarkan tentang perjodohan itu jadi aku harap kau meluangkan waktumu sebentar untuk bertemu dengan tuan muda."

"Kapan?" tanya Shaerin.

Dari sebrang sana Kaivan bisa mendengar suara Shaerin yang begitu parau seperti baru saja menangis, bahkan kadang-kadang terdengar suara sesegukan juga.

"Besok nona, aku akan mengirimkan alamatnya kepadamu."

"Baiklah." ucap Shaerin

Setelah mengirimkan lokasi pertemuannya, Kaivan langsung mematikan panggilan itu secara sepihak.

"Tidak tahu kenapa tuan besar memilih gadis ini untuk menjadikannya istri tuan muda, tapi apakah aku bisa berharap lebih kepada gadis muda ini?" gumamnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Lia Uhartina

Lia Uhartina

lanjut

2023-07-06

0

Laini Johan

Laini Johan

jd penasaran tour

2023-07-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!