12

Ziel membukakan pintu kamar begitu mendengar suara ketukan pintu, saat pintu terbuka matanya melebar karena melihat wanita yang tidak asing itu sudah ada di depannya.

"Sedang apa kau disini?" tanya Ziel dingin dan tatapannya yang tajam mampu membuat Clarie ketakutan.

Tanpa rasa malu Clarie mamasuki kamar Ziel dan menutup rapat-rapat pintu kamarnya, ia menghamburkan pelukannya kepada laki-laki yang ia rindukan selama ini.

"Maafkan aku Ziel, bukan bermaksud aku melukai hatimu tapi jujur saja jika aku masih menyukai sekarang."

Ziel terkekeh mendengar ucapan yang keluar dari mulut wanita yang pernah ia cintai itu, ia memegang pundak Clarie dan menjauhkan wanita itu dari hadapannya.

"Semuanya hanya omong kosong saja, kau menyukaiku tapi kau malah menikah dengan kakakku sendiri? pergilah aku tidak ingin melihat wajahmu lagi."

"Kau juga pasti masih menyimpan rasa kepadaku kan? jangan membohongi hatimu sendiri, sayang."

"Keluar, aku tidak ingin membuat yang ada di rumah ini salah paham, aku juga tidak ingin menyakiti hati istriku dan sadarlah akan posisimu itu!"

"Istrimu? Ziel jujurlah kepadaku, kau pasti menikah dengannya karena paksaan dari Papahkan?" tanya Clarie kembali mendekati Ziel.

Dengan perasaan yang kesal Ziel lebih memilih untuk keluar dari kamarnya sedangkan Clarie masih berdiam diri disana.

Wanita itu melangkahkan kakinya ke meja kerja Ziel yang ada di pojok kamar itu, ia bisa melihat dengan begitu jelas berkas-berkas yang berserakan dan matanya terpusat kepada salah satu bingkai yang ada di atas meja kerja Ziel.

Clarie mengambil bingkai tersebut dan melihat foto yang terpasang disana.

"Kau bahkan masih menyimpan foto kita berdua,"

"Tapi aku tidak melihat foto preweddingnya dengan gadis itu, apakah firasatku benar?" tanyanya pada diri sendiri.

***

Disisi lain Shaerin berada di dalam kelas sedang mengerjakan tugasnya karena saat itu guru tidak masuk dan hanya memberinya tugas saja.

Beberapa murid laki-laki yang nakal melemparkan beberapa gulungan kertas kepada Shaerin.

"Hahaha bagaimana bisa anak sepertimu masuk ke sekolah ini."

"Apakah karena bantuan pemerintah? atau karena kau menjual tubuhmu kepada laki-laki hidung belang?"

Saat berbicara seperti itu seseorang memukul meja dengan keras sehingga kelas yang tadinya ramai menjadi hening seketika.

Dengan tatapannya yang tajam, Nevan yang memukul meja tadi beranjak dari tempat duduknya dan menarik kursi yang ada di sebelah Shaerin.

Semua yang ada disana terkejut, seorang ketua osis yang sangat terkenal galak di sekolah itu tiba-tiba saja bersikap baik kepada seorang anak buangan.

"Jika kalian tidak diam, aku akan melaporkannya kepada kepala sekolah." ujarnya sehingga membuat murid yang ada di kelas terdiam.

Shaerin menatap sendu laki-laki yang saat ini sedang duduk di sampingnya, bisikan-bisikan orang yang ada dikelas bisa terdengar langsung oleh Nevan dan juga Shaerin.

"Dia pasti ingin menggoda Nevan, secara ibunya adalah seorang penghibur laki-laki."

Nevan yang kebetulan sedang memakai earphone saat itu langsung melepaskannya dan tanpa berkata-kata menempelkan benda itu ditelinga Shaerin.

Gadis itu terkejut dan hendak melepaskannya tapi dengan cepat Nevan menghentikannya.

"Aku akan memutarkan musiknya, dengarkan saja."

"Dan juga mulai hari ini aku akan duduk disebelahmu." ucap laki-laki itu lalu menyalakan musik yang ada di ponselnya.

.

.

.

Naera:

Datanglah ke tempat ini, aku menunggumu disana.

"Bar?" tanyanya pada diri sendiri.

Shaerin memperhatikan sekitar, ia ingin masuk ke tempat itu tapi tidak jadi karena merasa takut.

"Kenapa Naera menyuruhku untuk kesini?"

Gadis itu menarik nafas sebelum akhirnya memasuki bar tersebut, saat baru masuk saja sudah tercium bau alkohol yang menusuk ke hidungnya.

Suara dentuman musik yang sangat kencang sekali membuatnya merasa tidak nyaman.

Ia kembali melihat ponselnya saat Naera mengirimkannya lagi pesan baru.

Naera:

Tunggulah aku disana, aku masih ada di mansion.

Shaerin memasukan kembali ponselnya kedalam saku baju, ia memperhatikan sekitar untuk mencari tempat duduk.

Saat sudah menemukannya, Shaerin pun duduk di sofa panjang. sungguh saat ini ia merasa tidak nyaman karena melihat beberapa wanita dan juga pria yang dengan santainya berciuman disana.

Beberapa orang laki-laki paruh baya datang menghampiri Shaerin dengan ekpresi nakal mereka menggodanya.

"S-siapa kalian?" tanya Shaerin waspada.

"Gadis muda ini sangat cantik sekali, bagaimana jika kita main sebentar? aku akan membayarmu mahal." ujar salah satu laki-laki paruh baya itu.

Shaerin menggelengkan kepalanya dan hendak beranjak dari tempat duduknya tapi salah satu dari mereka menarik tangan Shaerin sehingga membuatnya kembali terjatuh ke atas sofa.

"Lepaskan aku!" teriak Sherin memberontak.

"Sstt, kau juga nanti akan menikmatinya, gadis cantik."

"Lepaskan, sialan!"

Salah satu mereka sudah mengusap pipi Shaerin dan akan menciumnya tapi gadis itu dengan sekuat tenaga mendorong tubuh laki-laki paruh baya itu sehingga membuatnya terdorong ke belakang.

Dengan cepat Shaerin berlari untuk keluar dari tempat itu, air matanya sudah mengalir sangat deras, laki-laki paruh baya tadi mengejar Shaerin seolah tidak ingin gadis itu pergi dari genggaman tangan mereka.

Saat sudah berhasil keluar, Shaerin menoleh kebelakang sebentar melihat para laki-laki itu yang ternyata masih saja mengejarnya.

"Tunggu!"

Shaerin terkejut saat tiba-tiba saja tangannya di tarik oleh seseorang, badannya dipojokan ke dinding dan mulutnya di bekam oleh telapak tangan seseorang.

Karena ketakutan Shaerin sampai menutup matanya, tidak ingin mengetahui siapa orang yang sudah menolongnya itu.

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

duh lu tu gak sadar2 bakal di buat jelek namanya

2023-07-08

1

Laini Johan

Laini Johan

pasti tuan muda zael

2023-07-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!