Weekend telah berlalu, waktu bermalas-malasan sudah selesai, kini saatnya kembali menjalankan aktivitas rutin seperti biasa.
"Rasya, dompet mu ketinggalan..!" Teriak Saka saat Rasya buru-buru lari keluar karena sudah di tunggu ojek langganan nya.
"Apa..? Aku tidak dengar..!" Rasya sudah tidak mendengarkan teriakan sang suami karena telinga nya sudah terbungkus helm yang melindungi kepala.
Saka keluar rumah setengah berlari mendekati sang istri. "Dompet nya ketinggalan, sayang. Bagaimana kamu bisa bayar ojeknya?" Saka menyodorkan dompet saat sudah di depan sang istri.
Sedangkan Rasya, wanita itu tersedak ludahnya sendiri mendengar panggilan Saka. Bagaimana pun, dia masih belum terbiasa mendengar Saka memanggil nya dengan kata sayang atau yang sejenisnya, hingga membuat nya salah tingkah dan juga malu pada tukang ojek yang pastinya mendengar ucapan Saka. Padahal sih ojek itu biasa-biasa saja dan tak merasa canggung sama sekali hanya mendengar sebuah panggilan sayang karena sudah biasa romantis dengan istrinya.
"Oh, ya." Rasya mengambil dompet itu dari tangan sang suami. " Ya sudah, aku berangkat dulu," Rasya langsung menaiki motor yang memang sudah menyala sejak tadi.
Saka mengangguk membalas perkataan sang istri. Arah mata nya berganti menatap tukang ojek yang hendak memutar gass.
"Hati-hati ya, pak. Titip istri saya, jangan kebut-kebutan, istri saya penakut soalnya, kalau kebut-kebutan malah nanti peluk bapak." Kata Saka yang langsung di mendapat anggukan dari tukang ojek diiringi sebuah tawa.
"Siap, mas. Laksanakan." Pria itu memberi hormat layaknya seorang polisi membuat Rasya terkekeh, berbeda dengan Saka yang hanya di tatap tanpa ekspresi membuat tukang ojek itu merasa canggung karena jenakanya tak membuat mimik muka Saka berubah.
Motor matic itu berjalan dengan tempo pelan kemudian menambah kecepatan nya menjadi sedang. Saka terus menatap punggung istrinya yang semakin menjauh hingga sebatas mata memandang. Setelah tak terlihat lagi, dia buru-buru masuk untuk berganti pakaian.
.
.
.
Jam pulang Kerja.
Hah, akhirnya Rasya bisa bernafas lega. Setelah seharian ini disibukkan dengan dokumen-dokumen yang tiba-tiba menumpuk entah dari mana datangnya, karena kemarin belum ada satu pun dokumen di meja. Namun saat baru saja duduk, dia sudah mendapatkan pemandangan yang begitu menyemangati pekerjaan nya hari ini.
"Akhirnya, selesai." Gumam Rasya seraya meregangkan otot-otot nya dengan bebas seraya menguap lebar tanpa merasa malu kalau saat ini dirinya sedang ditatap oleh orang yang baru saja masuk.
Setelah merasa puas meregangkan tangan dan leher, Rasya mensejajarkan tubuhnya kembali untuk merapikan kertas serta barang-barang yang berserakan di meja. Namun saat pandangan nya sejajar ke depan, dia begitu terkejut saat melihat sudah ada pak Andreas di kursi depan mejanya.
"P-pak, Andreas? Sejak kapan Anda disini? Ada perlu apa? Kenapa Anda tidak memanggil saya saja untuk ke ruangan Anda?" Dan untuk menutupi rasa malu nya, Rasya memberikan banyak pertanyaan pada pak Andreas, berharap bos nya melupakan tingkah Rasya yang sangat membuat nya malu.
Rasya tahu pasti pak Andreas sudah datang saat dirinya menguap lebar dengan nyaman.
"Saya ke sini sejak kamu menguap lebar tanpa ditutupi. Sepertinya kamu sangat menikmati nya ya? Apa tidak takut dihinggapi nyamuk atau lalat atau mungkin hewan sejenis nya masuk ke mulut mu?" Andreas pura-pura merasa geli saat mengatakan nya, namun dalam hati sebenarnya dia merasa sangat senang karena bisa mengerjai bawahan nya yang sangat patuh ini. Wajah Rasya yang tiba-tiba berubah merah karena ini justru menjadi pemandangan tersendiri, wanita itu terlihat semakin menggemaskan dengan semburat merah di pipi, dan hal itu tidak hanya dilihat satu kali atau dua kali saja, Andreas sudah sering melihat nya dan entah kenapa dia merasa sangat senang.
"Aku kesini ingin mengajak mu makan malam sekalian membahas besok saat kita mengunjungi proyek." Tak ingin membuat Rasya semakin malu akibat godaan nya, Andreas langsung mengatakan maksud dan tujuannya datang ke sini. Pria itu memainkan bolpoin milik Rasya yang masih berada di meja.
Mendengar hal itu tentu saja Rasya sangat keberatan, waktu sudah malam, dan dia baru saja menyelesaikan pekerjaan lalu masih harus makan malam? Tentu saja Rasya memikirkan bagaimana Saka sendirian di rumah, pasti pria itu sangat mengkhawatirkannya karena belum juga pulang.
"Tapi, pak. Ini sudah malam dan_"
"Ini perintah, Rasya. Sebagai gantinya, saya akan memberikan bonus karena saya anggap malam ini kamu lembur."
Mendengar kata bonus adalah kata mutiara yang paling berhasil memotivasi Rasya agar mengikuti perintah bos nya. Wanita itu langsung menganggukkan kepala nya cepat hingga membuat Andreas geleng-geleng kepala melihat tingkah sekertaris nya.
Rasya sudah memperhitungkan bonus uang akan didapat malam ini, dan uang itu akan dia gunakan untuk kepentingan nya minggu depan sebagai kejutan untuk Saka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐
Memang pacaran halal tuh nikmat sekali ... Bisa mesra mesraan
2023-03-23
1
B⃟cIka🕊️⃝ᥴͨᏼᷛKartika🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
Wah sungguh membuat iri aja deh kalian berdua 😍😍 jadi pengen cepet2 nikah nih jadinya gara2 kalian bucinnya akut gak kuat loo ini hati 🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
2023-03-22
1
lenong
kejutan apa rasyah buat saka🤗🤗
2023-02-15
1