"Saya terima nikah dan kawinnya Rania Bimantara dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar satu milyar rupiah dibayar tunai,"
Air mata Rasya kembali seketika, faktanya menerima semua ini memang lah sesulit itu. Meski bibirnya berkata tidak sudi menangisi laki-laki seperti Dimas namun matanya tak bisa berbohong. Butuh waktu untuk bisa merelakan sesuatu yang sudah menjadi miliknya saat tiba-tiba diambil orang lain.
Di sudut ruangan itu, Rasya beranjak dari tempat. Dia ingin ke kamar mandi untuk memperbaiki riasan, bagaimanapun dia tak ingin terlihat lemah oleh siapapun. Dia harus bisa menunjukkan kebahagiaan agar tak terus-terusan diinjak-injak oleh keluarganya.
Saat langkah nya hampir mendekati kamar mandi dapur, langkah nya dihentikan oleh suara bariton seseorang yang sangat dia kenal.
"Apakah begitu berat melepaskan Dimas?" Pertanyaan itu sontak membuat Rasya menatap sumber suara.
Rasya menatap lekat wajah Saka yang juga sedang menatap nya intens. Sepertinya laki-laki itu sangat mengharapkan jawabannya.
"Tidak seharusnya aku menangisi laki-laki brengsek itu. Meksi begitu, aku butuh waktu menerima semua ini. Untuk saat ini memang hatiku sangat sakit, tapi aku akan berusaha untuk menerimanya karena memang sudah seharusnya aku tidak menangis hanya si brengsek itu." Kebencian serta amarah pada Dimas sangat terpancar di wajah cantik Rasya hingga Saka pun tertegun mendengar nya.
"Kalau kau belum bisa merelakan Dimas, kenapa kau mau menikah dengan ku?" Tanya Saka penasaran.
Tadi memang sebelum acara akad Rania dan Dimas digelar, Rasya dan Saka lebih dulu dinikahi ayahnya yang hanya disaksikan keluarga dekat. Mereka memaksa kedua orang itu menikah lebih dulu karena takut akan menggagalkan pernikahan Rania dan Dimas.
"Apa kau menyesal menikah dengan ku?" Rasya menjawab pertanyaan Saka dengan sebuah pertanyaan. Memiliki suami yang kemudian mencampakkan begitu saja membuat trauma tersendiri bagi Rasya, dia takut semua laki-laki akan memperlakukan dirinya seperti Dimas.
"Tentu saja tidak! Aku tidak menyesal menikah dengan mu, hanya saja aku tidak suka melihat kau menangisi pria lain selain aku, suami mu."
Mendengar perkataan Saka ini sontak saja Rasya menatap iris mata pria di depannya. Dia tertegun mendengar jawaban Saka, perkataan laki-laki itu juga tidak seperti biasanya yang selalu terkesan dingin dan tak peduli dengan perkara apapun.
"Saka, apa kau akan mengakui ku sebagai seorang istri?" Rasya semakin mendekat kearah Saka dan meraih tangan nya.
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja aku menganggap mu istri ku karena memang itulah kenyataannya." Sahut Saka dengan ekspresi tidak senang mendengar perkataan konyol istri nya.
"Saka, berjanjilah pada ku kau akan setia padaku. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik, aku juga akan bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan kita. Asal kau berjanji tidak akan pernah berkhianat pada ku meski aku tahu kau belum memiliki perasaan pada ku begitu pun sebaliknya." Rasya mengeratkan genggaman tangan nya pada tangan Saka, menandakan betapa besarnya harapan Rasya agar Saka setia padanya.
"Aku akan berjanji, asal kau juga harus berjanji satu hal padaku." Sahut Saka dengan tatapan intens.
"Apa syaratnya?"
"Lupakan Dimas, dan mulailah lembaran baru bersama ku tanpa bayang-bayang mereka." Mereka yang dimaksud Saka adalah Dimas dan kakak nya. Dia tak ingin Rasya terus-terusan mengingat perlakuan buruk mereka selama ini yang akan semakin membuat Rasya bersedih.
Rasya menerbitkan seulas senyum di bibirnya yang membuat wanita itu semakin cantik. Riasan wajah yang cukup tebal berhasil menutupi beberapa jerawat yang tumbuh di pipi hingga membuat nya benar-benar terlihat cantik.
"Ya, aku berjanji akan melupakan mereka, Saka. Aku akan menerima semua ini dengan lapang dada. Dan aku juga akan menerima mu sebagai suamiku."
"Aku juga tidak sudi terus-terusan menangisi Dimas. Lagian, dia sudah ku pakai, dan sudah menjadi bekas. Aku sudah mendapatkan mu sebagai gantinya." Rasya terkekeh memikirkan nya. Jika dipikir-pikir memang dia tak perlu menangisi hal ini karena yang Rania dapatkan kali ini adalah bekasnya yang sudah dia pakai selama 6 bulan. Dia tersenyum bangga dalam hati, namun sedetik kemudian senyum itu surut seiring dengan pandangan nya yang kembali menatap Saka.
"Tapi kau juga bekas Mbak Rania." Rasya seraya menatap Saka jengkel. Hal itu menciptakan tawa keras dari Saka. Untuk pertama kalinya Rasya melihat Saka menerbitkan tawa yang begitu lebar karena perkataan konyol nya.
"Kau tidak perlu khawatir, aku belum pernah menyentuh nya, itu artinya aku belum menjadi bekas kakak mu. Jadi kau mendapatkan barang baru." Sahut Saka yang membuat mata Rasya membulat sempurna.
"Benarkah? Tapi bagaimana mungkin, kalian kan sepasang suami istri?" Tanya Rasya penasaran. Dia berharap apa yang dikatakan Saka adalah kebenaran.
"Entahlah, aku memang tidak ada keinginan menyentuh Rania, dan Rania juga tidak pernah meminta. Kami hanya menjalani pernikahan atas dasar keuntungan." Sahut Saka.
Memang benar, Saka menikahi Rania bukan atas dasar cinta, melainkan demi mendapatkan warisan dari kakeknya dia rela menikahi wanita itu. Sedangkan Rania, awalnya sangat menyukai Saka karena tampangnya yang memang rupawan. Namun setelah pernikahan diikrarkan, rasa suka itu mendadak hilang akibat sikap Saka yang sering membuat nya jengkel. Setiap hari waktu Saka hanya dihabiskan untuk bermain game online, tidak pernah mengajaknya bicara karena fokusnya hanya memainkan game. Dia juga tidak pernah bekerja dan hanya mengandalkan sejumlah uang yang dia miliki. Lama kelamaan Rania geram dengan tingkah Saka yang bahkan tak pernah mengajaknya berbicara apalagi bersikap romantis. Berbeda sekali dengan Dimas yang selalu memberikan Rasya kasih sayang. Hal itu semakin membuat Rania benci pada Rasya karena nasibnya lebih beruntung mendapatkan suami tanggung jawab.
Hingga puncaknya saat Dimas mendapatkan kenaikan jabatan, Rania mulai mendekati Dimas dan menggoda dengan segala cara. Awalnya memang Dimas masih menolak, namun lama-kelamaan laki-laki itu tidak tahan dengan Rania yang terus-terusan menggodanya. Apalagi setelah wajah Rasya yang ditumbuhi banyak jerawat membuat Dimas pun enggan menatap apalagi menyentuh, membuat Dimas melampiaskan hasrat pada kakak iparnya. Mereka berhubungan badan di banyak tempat. Bahkan mereka pernah berhubungan badan di kantor tanpa sepengetahuan orang lain. Lama kelamaan Rania tidak ingin terus-terusan menjadi simpanan Dimas, akhirnya dia membuat ide gila untuk bertukar suami. Meski awalnya ragu, tapi dia ingat orang tuanya selalu mengabulkan apapun permintaan nya membuat nya nekat. Dan kenyataannya memang papah dan mamanya begitu menyayangi dirinya hingga menyetujui permintaan nya itu.
"Jadi, kau memang tidak pernah menyentuh mbak Rania? Akhirnya aku mendapatkan barang baru dari kakak ku." Sahut Rasya tertawa bahagia. Tanpa sadar dia menghambur ke pelukan Saka yang sudah sah menjadi suaminya.
Awalnya Saka ragu menerima pelukan itu, namun melihat pancaran kebahagiaan istrinya membuat Saka tak tahan untuk tidak membalas pelukannya.
"Kau sangat menggemaskan jika bertingkah seperti ini," Batin Saka membalas pelukan Rasya seraya menerbitkan senyum manis menghiasi wajah tampannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
meE😊😊
sprti y emg shaka lbh trtarik sma rasya d bnding kakak y..
2023-10-21
0
Lily Miu
lha tp rasya jg bekas, yg masih segelan cuma saka dunk😅
2023-09-07
0
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣ada ada aja thort
2023-06-19
0