AYAH ANGKATKU TERNYATA SEORANG IBLIS (TAK KASAT MATA)

AYAH ANGKATKU TERNYATA SEORANG IBLIS (TAK KASAT MATA)

TERGELETAK

"Owe...owe...owee...bayi mungil yang tergeletak di depan teras rumah sederhana yang terlihat seperti tak berpenghuni itu.

Rumah yang sedikit remang-remang dengan sinar lampu yang mulai terlihat mulai memudar.

Menangis dan menangis, sampai sebuah suara membuat bayi mungil yang terletak di dalam box kardus usang tersebut, mulai memelan kan tangis nya.

Tak berselang lama langkah kaki di rumah yang terlihat remang itu melangkah mendekat ke arah sang bayi.

Mata yang penuh dengan kesedihan, dan tubuh yang sedikit membiru, bayi tersebut cukup kedinginan dengan di selimuti selembar kain tipis di tengah malam dan gerimis yang menambah dingin nya tubuh bayi tak berdosa itu...

Siapa kah yang sangat tega melakukan itu, untuk menatap saja sang bayi sudsh sangat terlihat menyedih kan, apa lagi harus membuang bayi itu di malam yang dingin dengan angin yang terus berhembus.

Bayi itu di Keluar kan dari box usang itu lalu tanpa berpikir, seseorang itu langsung membawa sang bayi yang menyedih kan tersebut ke dalam rumah dengan sinar lampu redup.

Bayi yang tadi nya masih menangis pelan, sekarang terdiam dengan seribu tangisan yang tadi memenuhi gelap nya malam yang dingin itu.

"Kau dingin dan lapar pasti nya" Ucap suara kasar yang mulai menutupi sang bayi dengan selimut yang cukup tebal. lalu meletak kan di ranjang yang cukup berdebuh Namun terlihat luas.

Seseorang itu meninggal kan bayi yang sudsh di selimuti itu, laku melangkah cepat ke arah dapur rumah milik nya.

"Kang....king..krungg..krangg..." ntah apa yang seseorang itu lakukan di dapur milik nya itu, dengan suara yang sangat bising. Namun aneh nya tidsk membuat sang bayi itu kembali menagis, separti saat dia sendiri tergeletak di teras rumah yang dingin di malam hari.

Hanya beberapa menit saja.

Seseorang itu kembali ke tempat di mana bayi mungil itu di letak kan. dan dengan satu bottol air yang terlihat putih.ntah itu susu atau bendah lain yang di masuk kan ke benda tersebut.

"Ini cukup dingin untuk kamu telan" ucap suara kasar dan cukup mengema di ruangan di mana ranjang luas dan berdebuh itu di letak kan.

Menyodor kan pelan sebuah botol yang berisi air berwarna putih itu. ke mulut bayi mungil yang saat ini cukup betah menatap ke arah sang pria dengan suara kasar tersebut.

Bayi itu membuka mulut kecil nya untuk menghisap ****** botl itu agar bisa meminum air putih yang di beri kan padanya.

Bayi itu telihat sangat lahap dsn tak berniat melepas ****** botol yang dia hisap tersebut, malah terlihat semakin menarik ****** itu menelpel kan lekat ke mulut kecil nya.

"Anak manusia yang Egois, Pantas orang Tua mu berhati iblis, mereka dengan cuma-cuma membuang mu di teras rumah ku yang gelap dan dingin itu" suara itu kembali terdengar mengema di ruangan tersebut hingga masuk ke pendengaran sang bayi mungil yang saat ini terlihat mulai mengantuk.

Dengan isi botol yang terlihat menipis. Namun mulut sang bayi masih menyedot lekat ****** botol tersebut..

"Aku akan memeliahara mu, dan aku beri kamu dengan Nama ALEXSA AKIRA MONOT, agar kamu hidup seperti manusia pada umum nya dan punya seorang ayah yang punya rupa dan hati manusia Namun terlahir dari Neraka." ucap suara itu mengema kembali di ruangan tersebut.

Namun sang bayi sudah terlihat lelap di ranjang berdebu dan di selimuti, kain tebal yang di beri kan seorang pria yang mengata kan diri nya seorang Ayah.

Botol yang tadi menempel di mulut bayi mulai bergeser tak lagi berada di tempat yang seharus nya.

"Anak manusia ini tidak boleh mengetahui identitas ku, aku tetap berpura-pura menjadi seorang manusia" ucap suara kasar yang terus menggema di ruangan yang terlihat tak terurus itu.

Sinar lampu yang redup tak bisa menutup tampan nya wajah seorang pria tersebut. yang asli nya berasal dari Neraka dan punya rupa yang tak kalah buruk dari tempat asal pria yang merubah wajah nya menjadi layak nya manusia biasa namun punya wajah yang rupawan..

"Manusia sangat mudah untuk di perdaya, cukup dengan ketampanan walau tidak punya uang tetap bisa mendekati mereka" ucap nya membelai wajah Cantik sang bayi yang sudah tidur dengan lelap. di temani mimpi indah yang membuat sang bayi semakin nyenyak dalam tidur nya.

Tenang saja anak manusia, kamu akan aman bersama ku. tidak akan ku lakukan seperti mereka membuang mu tanpa hati itu.

Malam semakin larut, sang bayi yang kekenyangan pun semakin menikmati tidurnya.

Pria tampan itu mulai ikut membaring kan tubuh sempurnah nya di ranjang luas si mana sang bayi juga tidur di ranjang itu.

angin yang semakin dingin dan di barengi dengan hujan gerimis tak bisa menganggu lelap nya tidur mereka. dua makluk tuhan yang berbeda dunia itu.

Jam semakin berputar, membuat rengekan lapar bayi itu mlai terdengar di telinga tajam sang pria.

Membuka cepat maja tajam itu, lalu menileh ke arah sang bayi.

"Kamu menangis, apa kamu pipis"Sambil meraba-raba di bawah tubuh kecil itu terbaring. Ternya tidak terasa basah.

"Apa kamu kedinginan" bertanya sendiri lalu meraba tubuh bayi yang masih terselimuti kain tebal itu. ternyata tubuh mungil itu tidak terasa dingin. Manun suara tangis nya masih saja keluar dari mulut mungil itu.

Pria itu langsung bangun dan mengangkat mengayun-ayun kan bayi tersebut Namun masih menangis.

Sambil menangis bayi tersebut menghisap-hisap jari mungil nya memberi tanda jika dia sedang lapar.

Pria tersebut mengangkat alis nya.

"Ternyata kamu memang pintar anak manusia" ucap nya lalu membaring kan kembali bayi itu di ranjang luas tersebut.

Lalu menuju dapur dan kembali.

" krang...krengg.. krunnggg krakang...." suara bising tersebut tak mengurangi tangis bayi itu.

Hanya berjarak bebrapa menit, air yang berwarnah putih tersebut kembali tersodor kan ke mulut kecil milik bayi cantik itu.

Dannn... ya. Bayi itu benar-benar kembali diam dan sangat anteng..

"Benar....benar...benarr... ternyata kamu memang lapar lagi.memang cukup lama makanan terakhir mu masuk ke perut kecil ini" ucap sang pria itu sambil mengelus pelan perut mungil sang bayi..

Mungkin terasa geli, sang bayi tersenyum dan sedikit mengeliat merasa kan tangam besar pria itu menyentuh pelan perut kecil miliknya.

"Ahhh, akhir nya kamu bisa juga menampil kan Exspresi lain, sebenar nya berapa kira-kira umur mu saat anak manusia yang kejam itu meletak kan mu di tempat yang tak seharus nya kamu tinggali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!