Sudah berapa kali Jero memberikan nafas buatan dengan rasa panik itu. Dia baru menyadari jika dia bisa melakukan apapun. untuk kembali menyadari alexsa.
Dan mulai memakai kekuatan miliknya. Untuk membuat lexsa sadar. Dari rasa takut jero.
Ternyata seorang Ibis yag kejam itu bisa merasakan hal yang di rasakan oleh manusia pada umumny.
"Uhukkk. Uhuk..uhukkk." Alexsa tersadar dan membuka mata indahnya.
"Ayah.. Aku sudah di surga kah?." tanya Lexsa masih berbaring dan menatap Ayah tampanny itu.
"Sukurlah. Tidak nak kamu masih hidup. Ayah yang menolong mu tadi. Kamu baik-baik saja" ucap Jero membangun kan sang putri dari perbaringan. Dan mengelus kepala lexsa dan memeluknya penuh sayang.
Lexsa dengan tubuh lemahnya hanya menyender.
"Kita harus ke hotel dulu nk. Baju mu dan Ayah semua basah. Jika kita pulang sepefti ini. Akan membuat kmu sakit.
lexsa hanya mengangguk lemah. Lalu jero pun mengendong Alexs di tangan koko dan kekarnya itu.
Lalu membawa kan Alexsa ke hotel yng berada tak jauh dari oangai tempt merèka saat ini
Alexs menyener lemah dan tak brpikir tentang hatiny yng terluka lagi. Krena dia meras sangat lemh saat ini.
Saat samapi pun sang Ayah lngsung minta pelayanan ternbaik hotel itu dan meminta staf kesehatan memeriksa kondisi putri cantiknya.
Karena rumh skit berada jauh dari hotel tersebut dan jero gak mungkin mengunakan kekuatannya sat Alexsa dalm keadan sadar. Dan juga tak mungkin membuat Alexsa kembali tak sadar kan diri.
Mengendong anak gadis nya yang terlihat di mata para petugas. Seperti kekasih jero dan mereka terlihat sangat serasi dan saling mencintai.
Namun merek kget saat jero mengagakn. Ingin stf medis terbaik di hotel itu untuk anak gadisnya itu.
Dan mereka seperti tidak percaya.
"Baik pk kami akan meakukan yang terbaik.Apa perlu kitapakai alat bangu untukmembwa putri bapak ke kamar" tanya seorng pria mudah yang melihat jero mengendong Anak nya itu.
"Tidak perlu. Ku saja. Tunjukn kamar dan tolong di buka sekalian" ucap jero yang mengikuti seorang pegugs yang menuju kamr yang dia pesan.
Untung sja petugas di sana semua nya pria. Sehingg tidk membuat gadu sat melihat pria sangat tampan itu.
Sebenarnya pria-pria itu sangat mengagumi ketampnan yang di miliki Jero. Tapi tidak mungkin bukan. Jika merèka harus berteriak histeris atau menatap Jero seperti seorng Pria yang saling menyukai.
Mereka harus propesional dalam bekerja dan menahan rasa kagum itu.
Pria yang bertugas untuk membuka pintu kamar jero pun gementar saat di ikuti olehJero. Karena pri itu memang sangat dan sangat tampan.
Saat membuka pintu kamar milik jero. Pria itu menunduk lalu langsung permisi.
Selng berapa menit staf medis pun datang.namun yang datang semuanya pria. Jero tak mau pria-pria itu menyentuh tubuh putrinya yang tak pernah tersentuh itu.
"Apakah staf medis memang tidak ada yang perempuan satu pun. Aku tidk mau yang memeriksa putri ku semuanya pria" ucap Jero dengn sura berat khas pri berkrisma dn pri perkasa.
Jik wanita yng mendengarnya akan bergetar langsung bagin inti mereka.
"ada pak. Namun jika di perlukan saja." jawab salah satu staf medis tersebut.
"Panggil kan aku butuh wanita. Untuk menyentuh putri ku" ucap Jero menatap mereka serius.
Mereka pun langsung sigap dan Lexsa pun di periks oleh stap wanita dengan jero berada cukup jauh dan tak mengeluar kan sepatah kata pun untuk staf medis. Takutnya dia mersa begitu menyuki jero.
Namun jika itu terjadi pun jero akan mendekat dan akan memangsa wanita itu jika masih perawan.itu cukup di hindari Oleh jero. Karena sat ini staf kesehatan itu sedang merawat Alexsa. Dan untuk saat ini pun Alexsa masih sangg lemah dan Tak ingin membuat putrinya cemburu dan skit hati.
Dia ingin fokus dengan kesehatan Alexsa lalu membawakan dia pulang untuk lebih tenang dan di rawat di rumah lebih di perhatikan lagi.
Saat perawatan sedang berjalan di kamar merah yang merèka pesan itu. Stu ketukan dari luar menggaget kan merèka.
Jero m3ngintip dri lubang pintu dan meliht seorang wanita membawa kan troly makanan.
Namun ada satu yang membuat jero mengerut kan keningnya. Karena wanita tersebut terlihat punya sinar dari tubuhnya. Yang berarti wanita itu bisa melihat rupa Jero. Jika berpapasan dengan dirinya.
Jero mendatangi sang perawat yang sedang memeriksa Alexsa. Lalu menyuruh untuk membuka kan pintu.
Dan satu hal yang membuat perawat itu sedikit mengernyit. Karena sesuatu yang di ucap kan jero pada perawat itu.
"Apa pun yang di tanya kan oleh perempuan yang di iar itu tentang Ayah Alexsa. Jangan katakan apa pun. Dan berikan uamg ini sert tifs untuk perempuan itu. Dan ini untuk mu" ucap Jero lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk menyembunyikan dirinya dari wujud Asli yang bisa melihat dirinya.
Dan sang staf hanya mengangguk. Menunggu jero masuk ke kamar mandi lalu dia membuka pintu.
"Ini mbak makanan untuk pemilik kamar ini." ucap Permpuan itu dan ingin membawa makanan tersebut untuk masuk ke dalam dan meletak kan di atas meja.
"Biar saya saja yang bawak mashk. Kamu gunggu di sini." ucap sang perawat menarik troly makanan masuk dan kembali menutup pintu. Dengan perempuan itu berada di luar pintu.
Beberapa menit. Barulah pintu itu kembali terbuka cukup lebar. Dan sang pelayan yang membawa makanan menatap staf kesehatan itu.
Menatap cukup dalam dsn teliti.
Merasa ada yang Aneh dengan tatapan peremuan itu. Staf kesehatan pun penasaran dan bertanya.
"Ada apa mbak. Kenapa menatap ku seperti itu" tanyanya.
"Ohh.. Ma'af tidak apa-apa" sambil menatap ke arah dalam kamar namun sesuatu yang dia cari tak terlihat.
Perempuan itu berlalu namun berjalan pelan melewati lorong hotel tersebut.
"Aku bisa mencium dsn merasakan ada aura lain dan sangat pekat dan dekat di dalam kamar itu. Siapa sebenarnya pemilik dari kamar itu dan saat aku melihat ke dalam tak melihat seauatu yang menimbul kan aura kuat itu.
Tidak boleh ada sesuatu yang terjadi. Aku ingin melihat itu nanti" ucap dalam hati perempuan itu yang berjalan pelan di lorong sambil menatap sekilas ke arah kamar tersebut.
Sudah cukup jauh. Barulah jero keluar dari kamar mandi dengan staf yang kembali memeriksa kondisi Alexsa dan menjaganya. Karena keinginan sang Jero.
"Ands boleh kelur. Biar saya saja yang menjaga. Jika ada apa-apa saya akan menghubungi kalian." ucap Jero krpada staf kesehatan itu. Dan dia pun permisi dari kamar milik jero.
Sat staf itu sampai di lorong yang cukup jauh. Seorang perempuan memanggilnya. Ternaya itu perempuan tadi. Dan mrmbuat staf kesehatan cukup penasaran. Ada apa gerangan.
" Ya mbak. Ada apa.?" Tanya nya mendekat.
"Siapa orang lain di kamar itu kecuali kamu dan anak gadis itu. Tolong katakan karena aura di dalam kamar itu sangat Negatif" ucap perempuan itu meyakin kan.
Staf kesehatan itu cukup tau. Jika perempuan di depannya saat ini punya indra ke ennam dan tidsk punya tapi dia juga bisa merasakan. Sudah banyak hal yang terjadi di hotel itu dan dia yang menolong.
Walau pun tak banyak wanita yang di pekerja kan dan mereka akan keluar jika di butuhkan saja. Jika tidak semua staf laki-laki yang berjaga.
Kondisi Alexsa sudsh cukup membaik. Kini dia memulih kan tenaga yang cukup lemah itu. Dengan beristirahat cukup lama di hotel. Dengan Jero juga ikut berbaring di samping Alexsa. Agar alexsa merasa lebih tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments