"Owe...owe...owee...bayi mungil yang tergeletak di depan teras rumah sederhana yang terlihat seperti tak berpenghuni itu.
Rumah yang sedikit remang-remang dengan sinar lampu yang mulai terlihat mulai memudar.
Menangis dan menangis, sampai sebuah suara membuat bayi mungil yang terletak di dalam box kardus usang tersebut, mulai memelan kan tangis nya.
Tak berselang lama langkah kaki di rumah yang terlihat remang itu melangkah mendekat ke arah sang bayi.
Mata yang penuh dengan kesedihan, dan tubuh yang sedikit membiru, bayi tersebut cukup kedinginan dengan di selimuti selembar kain tipis di tengah malam dan gerimis yang menambah dingin nya tubuh bayi tak berdosa itu...
Siapa kah yang sangat tega melakukan itu, untuk menatap saja sang bayi sudsh sangat terlihat menyedih kan, apa lagi harus membuang bayi itu di malam yang dingin dengan angin yang terus berhembus.
Bayi itu di Keluar kan dari box usang itu lalu tanpa berpikir, seseorang itu langsung membawa sang bayi yang menyedih kan tersebut ke dalam rumah dengan sinar lampu redup.
Bayi yang tadi nya masih menangis pelan, sekarang terdiam dengan seribu tangisan yang tadi memenuhi gelap nya malam yang dingin itu.
"Kau dingin dan lapar pasti nya" Ucap suara kasar yang mulai menutupi sang bayi dengan selimut yang cukup tebal. lalu meletak kan di ranjang yang cukup berdebuh Namun terlihat luas.
Seseorang itu meninggal kan bayi yang sudsh di selimuti itu, laku melangkah cepat ke arah dapur rumah milik nya.
"Kang....king..krungg..krangg..." ntah apa yang seseorang itu lakukan di dapur milik nya itu, dengan suara yang sangat bising. Namun aneh nya tidsk membuat sang bayi itu kembali menagis, separti saat dia sendiri tergeletak di teras rumah yang dingin di malam hari.
Hanya beberapa menit saja.
Seseorang itu kembali ke tempat di mana bayi mungil itu di letak kan. dan dengan satu bottol air yang terlihat putih.ntah itu susu atau bendah lain yang di masuk kan ke benda tersebut.
"Ini cukup dingin untuk kamu telan" ucap suara kasar dan cukup mengema di ruangan di mana ranjang luas dan berdebuh itu di letak kan.
Menyodor kan pelan sebuah botol yang berisi air berwarna putih itu. ke mulut bayi mungil yang saat ini cukup betah menatap ke arah sang pria dengan suara kasar tersebut.
Bayi itu membuka mulut kecil nya untuk menghisap ****** botl itu agar bisa meminum air putih yang di beri kan padanya.
Bayi itu telihat sangat lahap dsn tak berniat melepas ****** botol yang dia hisap tersebut, malah terlihat semakin menarik ****** itu menelpel kan lekat ke mulut kecil nya.
"Anak manusia yang Egois, Pantas orang Tua mu berhati iblis, mereka dengan cuma-cuma membuang mu di teras rumah ku yang gelap dan dingin itu" suara itu kembali terdengar mengema di ruangan tersebut hingga masuk ke pendengaran sang bayi mungil yang saat ini terlihat mulai mengantuk.
Dengan isi botol yang terlihat menipis. Namun mulut sang bayi masih menyedot lekat ****** botol tersebut..
"Aku akan memeliahara mu, dan aku beri kamu dengan Nama ALEXSA AKIRA MONOT, agar kamu hidup seperti manusia pada umum nya dan punya seorang ayah yang punya rupa dan hati manusia Namun terlahir dari Neraka." ucap suara itu mengema kembali di ruangan tersebut.
Namun sang bayi sudah terlihat lelap di ranjang berdebu dan di selimuti, kain tebal yang di beri kan seorang pria yang mengata kan diri nya seorang Ayah.
Botol yang tadi menempel di mulut bayi mulai bergeser tak lagi berada di tempat yang seharus nya.
"Anak manusia ini tidak boleh mengetahui identitas ku, aku tetap berpura-pura menjadi seorang manusia" ucap suara kasar yang terus menggema di ruangan yang terlihat tak terurus itu.
Sinar lampu yang redup tak bisa menutup tampan nya wajah seorang pria tersebut. yang asli nya berasal dari Neraka dan punya rupa yang tak kalah buruk dari tempat asal pria yang merubah wajah nya menjadi layak nya manusia biasa namun punya wajah yang rupawan..
"Manusia sangat mudah untuk di perdaya, cukup dengan ketampanan walau tidak punya uang tetap bisa mendekati mereka" ucap nya membelai wajah Cantik sang bayi yang sudah tidur dengan lelap. di temani mimpi indah yang membuat sang bayi semakin nyenyak dalam tidur nya.
Tenang saja anak manusia, kamu akan aman bersama ku. tidak akan ku lakukan seperti mereka membuang mu tanpa hati itu.
Malam semakin larut, sang bayi yang kekenyangan pun semakin menikmati tidurnya.
Pria tampan itu mulai ikut membaring kan tubuh sempurnah nya di ranjang luas si mana sang bayi juga tidur di ranjang itu.
angin yang semakin dingin dan di barengi dengan hujan gerimis tak bisa menganggu lelap nya tidur mereka. dua makluk tuhan yang berbeda dunia itu.
Jam semakin berputar, membuat rengekan lapar bayi itu mlai terdengar di telinga tajam sang pria.
Membuka cepat maja tajam itu, lalu menileh ke arah sang bayi.
"Kamu menangis, apa kamu pipis"Sambil meraba-raba di bawah tubuh kecil itu terbaring. Ternya tidak terasa basah.
"Apa kamu kedinginan" bertanya sendiri lalu meraba tubuh bayi yang masih terselimuti kain tebal itu. ternyata tubuh mungil itu tidak terasa dingin. Manun suara tangis nya masih saja keluar dari mulut mungil itu.
Pria itu langsung bangun dan mengangkat mengayun-ayun kan bayi tersebut Namun masih menangis.
Sambil menangis bayi tersebut menghisap-hisap jari mungil nya memberi tanda jika dia sedang lapar.
Pria tersebut mengangkat alis nya.
"Ternyata kamu memang pintar anak manusia" ucap nya lalu membaring kan kembali bayi itu di ranjang luas tersebut.
Lalu menuju dapur dan kembali.
" krang...krengg.. krunnggg krakang...." suara bising tersebut tak mengurangi tangis bayi itu.
Hanya berjarak bebrapa menit, air yang berwarnah putih tersebut kembali tersodor kan ke mulut kecil milik bayi cantik itu.
Dannn... ya. Bayi itu benar-benar kembali diam dan sangat anteng..
"Benar....benar...benarr... ternyata kamu memang lapar lagi.memang cukup lama makanan terakhir mu masuk ke perut kecil ini" ucap sang pria itu sambil mengelus pelan perut mungil sang bayi..
Mungkin terasa geli, sang bayi tersenyum dan sedikit mengeliat merasa kan tangam besar pria itu menyentuh pelan perut kecil miliknya.
"Ahhh, akhir nya kamu bisa juga menampil kan Exspresi lain, sebenar nya berapa kira-kira umur mu saat anak manusia yang kejam itu meletak kan mu di tempat yang tak seharus nya kamu tinggali
Bayi mungil itu kembali pelan megatup kan mata Indah nya, saat perut kecil itu mulai terasa kenyang.
"Ternyata mudah juga untuk kamu tidur Alexsa" ucap suara kasar itu mulai menyebut Nama yang dia beri kan pada sang bayi yang dia temukan beberapa jam yang lewat.
Bulan demi bulan bayi mungil yang dulu di buang oleh anak manusia yang tak bertanggung jawab itu, mulai terlihat besar dan tumbuh dengan sangat Sehat.
Satu yang tidak di ketahui oleh orang-orang yang berada di lingkungan yang cukup jauh dari rumah pria tersebut.
Yaitu ada nya kehidupan di sebuah rumah tua yang terlihat tak berpenghuni itu.
Di dalam nya terdapat dua mahlup ciptaan tuhan yang berbeda alam Namun tingal di satu alam di sebuah rumah tersebut.
Orang-orang yang sering melewati tempat itu. banyak yang mengata kan jika tempat itu angker dan berpenghuni, Karena rumah tersebut sering telihat remang-remang lampu jika malam hari.
Tak ada yang berani datang atau sekedar melihat dari bagain luar rumah tua yang tak terurus dsan di tinggal pergi ntah kemana okeh penghuni aslinya yang dulu.
Memang berpenghuni, dan memang di huni oleh tamu dari Neraka, Namun saat ini dia merubah wujud menjadi seorang pria layak nya manusia biasa.
Yang membuat orang-orang mengatankan rumah tersebut tak berpenghuni, Karena tidak pernah melihat orang keluar dari rumah tersebut, baik malam atau pun siang hari.
Namun yang membuat mereka berpikir tentang penghuni sejenis mahluk tak kasat mata ada di dalam rumah itu, karena sering nya mereka melihat cahaya yang redup sedikit menyinari rumah tersebut, Namun tak pernah terlihat oleh siapa pun jika ada manusia yang melakukan aktifitas di rumah itu.
Apa lagi yang menambah seram dan suram nya rumah tersebut, Kadang terdengar suara tangis yang membuat setiap yang lewat merasa merinding dan kabur terbirit-birit.
Rumah tersebut tidak berada di jalan raya, Namun berada di jalan umum nya memang sering di lewati, Karena itu jalan pintas yang membuat orang-orang lebih cepat menuju tempat yang mereka tujuh..
"Hallo Alexsa... ini Ayah Jero" ucap Pria itu dengan suara kasar memperkenal kan diri kepada bayi yang sudah terlihat besar itu dan mulai bisa beberapa kata yang terucap dari mulut mungil sang anak.
Bayi yang di panggil oleh ayah angkat nya itu terlihat senag dengan panggilan tersebut dia tersenyum dan mengangkat kedua tangan nya seperti ingin menghampiri Jero sang Ayah angkat yang tampan dan selalu terlihat mudah itu.
Mungkin itulah kelebihan dari sang Ayah, tidak pernah menua dan juga tidak pernah mencari nafkah untuk menyambung hidup mereka secara langsung seperti manusia pada umum nya.
Memang berasal dari Dunia lain, Namun saat ini yang terlihat, Jero adalah sosok yang baik, merawat anak yang dia temukan di teras rumah milik nya, dengan sangat senang.
Atau jero memang belum saat nya menampak kan sifat asli seorang yang berasal dari Neraka itu.
Jero seorang Ayah tampan dan Selalu terlihat mudah itu, belum pernah membawa sang anak keluar dari rumah tersebut,Ntah dapat dari mana makanan untuk sang bayi hanya dia yang tahu.
Melihat sang anak yang mengangkat tangan untuk di sambut Oleh Jero. Jero langsung menyambut tangan mungil yang begitu sangat ingin di dekap terus oleh Jero, Lebih tepat nya Jero terlihat seperti seorang Ibu sekaligus Ayah bagi Anak yang tumbuh sehat itu.
"Kita akan mencari tempat yang layak untuk pertumbuhan mu, agar lebih terlihat layak di mata Manusia-manusia yang Haus akan Harta.Agar tidak ada lagi Manusia yang yang meremeh kan kamu, Cukup waktu kamu bayi, kamu di singkir kan dan di kucil kan, tidak dengan cara pertumbuhan mu dan lingkungan saat kamu tumbuh besar dan dewasa" ucap sang Ayah Saat mengendong anak angkat nya sambil mengayun-ayun pelan agar bayi tersebut lebih terlihat bahagia.
Senyum sang anak membuat sang ayah angkat lebih yakin lagi untuk pindah ke tempat yang layak dan tidak mau membiaar kan Alexsa tumbuh di lingkungan yang sangat kumu ini, Karena berawal dari tempat ini, sang anak bisa tak di pandang oleh orang lain. dan bisa di kucil kan.
Dengan satu senyuman Jero, Mereka sudah berada di tempat yang tepat untuk mereka tinggal dan untuk Lexsa Tumbuh lebih layak dan di pandang tak sebelah mata oleh orang-orang yang Haus akan kekayaan.
Sang Ayah mengguna kan kekuatan Bawaan diri nya untuk membawa Alexsa pindah langsung ke rumah mewah dan megah tersebut...
Dengan memasang kan beberapa pengumuman di setiap internet dan juga menempel kertas di luar rumah, untuk iklan pengasuh seorang bayi bernama Aleksa agar dia tumbuh lebih baik lagi, dengan manusia yang berpengalaman tentang pertumbuhan anak manusia yang Normal.
Hanya butuh waktu dengan Detik, beribu-ribu orang ingin melamar dan mengasuh sang anak dengan gaji yang cukup besar itu.
Melihat pesan yang begitu banyak, Jero tersenyum penuh Arti, memang benar begitu banyak orang-orang mengejar Uang.
Tapi tak masalah. memang itulah yang Jero ingin kan, agar orang tau jika Alexsa orang yang mampu dan bukan manusia sembarangan yang bisa di hina dan di bully oleh orang yang gila harta saat dia besar nanti dan juga saat ini.
Alexsa, kamu lihat nak, begitu banyak orang yang datang dan mengingin kan harta mu. dan mereka berlomba-lomba untuk menyembah kepada kita." ucap suara kasar itu menyentuh pendengaran sang putri kecil itu.
Namun tak ada ketakutan di wajah bayi tersebut, dia malah tersenyum dengan apa yang di ucap kan Ayah nya dan terus saja mengepak-ngepak tangan mungil itu seperti memukul-mukul kecil Jero dengan tangan mungil nya.
"Kamu Pasti sangat Senang nak" ucap kembali jero yang melihat reaksi Alexsa yang semakin Aktif memukul-mukul lengan kekar milik Jero itu.
"Kita akan memanggil mereka ke rumah ini sesuka hati mu nak. dan mereka akan menjadi pelayan di rumah ini hingga mereka menemukan ajal sesuai yang Ayah ingin kan" Jero kembali tersenyum sambil menatap bayi itu. dan punya Niat yang lain pada setiap orang yang akan bekerja kepada dia nanti nya.
Akan kah setiap orang yang datang ke rumah itu menjadi penganti kehidupan Alexsa Tumbuh hingga besar, atau ucapan Jero hanya sebuah lelucon semata.
Namun jika di lihat dari asal usul Jero. bisa di percaya jika itu adalah sebuah sesembahan dari seorang Jero kepada tuan yang berkuasa atas diri jero saat ini.
Ribuan yang memasuk kan lamaran untuk bisa bekerja di tempat yang baru jero siap kan Untuk Alexsa.
Dsn beberapa juga yang dstang langsung ke rumah tersebut, Hingga barisan seleksi di depan rumah mega kepunyaan jero dan Alexsa itu sangat panjang.
Namun Alexsa dan jero hanya menatap dari jendela kamar Alexsa, Bayi mungil yang sudah mulai tumbuh besar itu.
Sedang kan Jero sudah memberi kan tugas kepada orang-orang yang baru saja menjadi bodyguard di rumah itu.
"Kamu Lihat Nak, mereka berbondong-bondong menyerah kan nyawa mereka kepada Ayah mu itu, Akan lebih baik lagi ,jika mereka dengan sangat suka Rela memberi nyawa nya pada Ayah." ucap Jero tersenyum Iblis dari jendela kamar Alexsa dengan bayi mungil itu Jero gendong di depan tubuhnya menghadap ke arah jendela.
Sang anak tak melihat rupa yang baru saja jero keluar kan. dan itulah rupa Asli seorang Jero
Ribuan yang datang hari itu, dan mereka hampir setengah nya di terimah di rumah mewah luas dan sangat megah itu.....
Tidak hanya bergantian mengasuh sang bayi mungil. mereka juga akan di pekerja kan untuk setiap sudut rumah mewah agar selalu terlihat terjaga kebersihannya, dan rumah itu terlihat sangat terawat hingga manusia yang melihat nya iri dan tau jika sang pemilik rumah begitu sangat kaya.
Dengan begitu, banyak Wanita-wanita cantik yang masih tersegel yang akan mendekati Jero, Hingga jero akan semakin lama menjadi manusia tanpa harus berubah, Namun punya kekuatan yang lebih lagi, melampaui kekuatan yang di miliki nya selama ini.
Apa lagi wanita-wanita yang mendekati Jero Nanti masih tersegel.
Saat pemilihan seleksi berakhir. Barulah Jero bersama sang bayi keluar dari rumah itu menunjuk kan tampang rupawan dengan gaya seorang Ayah yang begitu sangat cinta akan putrinya itu..
Terperangah... mengagah dan tak berkedip, hingga ada yang terjatuh berebut ingin menatap sang Ayah Tampan rupawan dan terlihat sangat awet muda.
"Begitu indah ciptaan tuhan" ucap sebagian yang begitu sangat...sangat...sangattt kagum dengan ketampanan yang jarang terlihat di muka bumi ini.
Tentu Jelas... Seorang Iblis bisa merubah wujud wajah dan tubuh sesuai yang dia ingin kan. dan pastinya itu hanya tipu daya oleh mata manusia yang tak bisa menembus alam tak kasat mata.
Namun jika seseorang yang punya ilmu batin dan menebus alam lain, mereka bisa melihat wujud Asli Jero tak akan sanggup di lihat Oleh manusia biasa.
"Mungkin mereka bisa mati di tempat atau juga bisa tak akan sanggup menggerak kan organ tubuh untuk beranjak dari tempat mereka melihat Jero...
Tapi itulah kelebihan Jero untuk memikat para manusia yang menjadi target dirinya.
Merubah wujud sesuai keinginan dan menyesat kan setiap anak manusia yang terjerat akan ranjau yang di pasang kepada manusia.
Tidak begitu kuat ranjau yang di pasang, Hanya di minati dan di tarik dengan uang yang banyak, Namun Jero meminta ganti dengan nyawa mereka yang terberdaya dengan uang yang selalu Jero berikan dengan jumlah yang menggiur kan.
Hanya berdiri dan diam tanpa Exspresi, Semua mata tertuju pada seorang pria yang berdiri di depan mereka dengn postur tubuh sempurnah dan di sempurnah kan oleh tampan rupawan tersebut.
"Kalian sudah siap bukan, Sekarang kami akan membawa kakian ke tempat tinggal khusus untuk kalian" ucap para bodyguard yang mulai mengarah kan para pelamar kerja yang di terimah di rumah tersebut.
Ada juga sebagian yang sangat menyukai Alexsa dengan hati mereka, karena bayi mungil itu terlihat periang dan selalu menebar kan senyuman kepada mereka yang berbaris di depan halaman luas rumah mega itu.
Namun ada juga yang hanya berpura-pura menyukai Alexsa karena ingin memikat sang ayah tampan yang mengendong bayi mungil tersebut..
Namun Exsel tak menatap balik mereka, Hanya konsent dengan data-data pelamar yang di terimah, Namun dia bisa melihat dengan jelas, mana saja yang hati nya sperti Iblis dan mana hati yang murni ingin melamar pekerjaan dan begitu menyukai Alexsa.
Karena bagi Jero.Karena Alexsa lah Jero tinggal di rumah itu dan berbaur langsung dengan Manusia, agar Alexsa tak terlihat menyedih kan dan di kucil kan seperti saat bayi mungil itu di buang di teras rumah milik Jero.
Dan juga bisa bertahan dengan wujud manusia tampanya. Jero harus mengambil tumbal dari gadis-gadis yang masih tbersegel.
Mulai melihat dan membagi kan tugas di ruang mana saja untuk mereka boleh kerja kan. bosyguard Jero membagikan setiap jadwal untuk mereka mulai hari itu. dan langsung di tempat kan hingga mereka tak di ingin kan pulang sejak waktu itu.
Mereka pulang, sesuai dengan ijin yang di berikan Jero. Namun jika mereka menyerah hari ini, jero akan lepas kan.
Tapi setiap yang ingin menyerah, selalu teriming-iming oleh Uang yang akan di berikan kepada mereka saat gajian nanti.
Ada yang tidak jadi pulang, Namun ada juga yang benar-benar menyerah, walau pun dengan uang yang banyak itu, Karena mereka tidak ingin langsung bekerja, apa lagi meninggal kan keluarga di rumah.
Tak menyangka jika langsung di persiap kan tempat tinggal langsung di rumah itu.
Mungkin kematian masih jauh menghampiri mereka yang menyerah untuk tidak bekerja, Saat mengetahui jika langsung tidak boleh pulang dan akan tinggal di sana seterus nya, jika pulang ke keluarga atas inin Jero.
Banyak juga yang masih melanjut kan itu, Karena gaji yang menggiur kan di setiap bulan yang jero berikan kepada mereka yang sudah mau bertahan di rumah itu.
"Siapa yang berani menolak gaji sebesar itu, mana ada kerja di kota ini bisa mendapat kan gaji besar. hanya orang bodoh yang tidak mau bertahan bekerja di sini walau pun tersiksa sekali pun" ucapan terkabul salah satunpelamar kerja itu, tembus ke pendengaran jero, Dan jero tersenyum setan mendengar itu.
"Target pertama" ucap sang pria tampan itu yang masih betah mengendong sambil memberi kan susu pada bayi yang terus terlihat girang di gendongan sang Ayah.
Berikan aku orang-orang ini untuk datang ke hadapan ku sekarang" ucap Jero memberi kan foto dan data pelamar yang di terimah tadi kepada seorang bodyguard, Agar bodyguar membawa orang-orang tersebut langsung ke hadapan Jero saat ini juga.
Jero yang sudah menungguh, akhir nya di datang kan juga para pengabdi baru ke hadapan dia dan juga Bayi Alexsa.
Berdiri dan berbaris rapi. dan menunduk tak berani menatap Jero yang terlalu tampan melampaui batas itu.
Mulai hari ini, Kalian adalah pengasuh anak ku. jangan sampai kalian kasari walau pun dia menagis tak berhenti. jika ketahuan kalian lakukan yang tidak aku sukai kepada kalian semua, Nyawa kalian lah yang akan langsung menganti kan itu" ucap Jero membuat wanita-wanita itu kaget dan gemetaran, Namun ada yang terlihat biasa di mata Jero saat ancaman itu keluar dari mulut kasar Jero
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!